Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Self-Stigma as The Trigger of Depression Factor in Multidrug - Resistant Tuberculosis (MDR-TB) Patients at a Public Hospital in Gresik Widya Lita Fitrianur; Wiwik Widiyawati; Ervi Suminar
INDONESIAN NURSING JOURNAL OF EDUCATION AND CLINIC (INJEC) Vol 7, No 1 (2022): INJEC
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.78 KB) | DOI: 10.24990/injec.v7i1.495

Abstract

Introduction: Multidrug-Resistant Tuberculosis (MDR-TB) is a chronic infectious disease that can affect the patient's physical appearance so that it has an impact on the patient's psychosocial condition, including the emergence of anxiety and depression. Anxiety and depression in MDR-TB patients have an impact on the patient's rejection of the diagnosis and they choose to stop the treatment process. The incidence of anxiety and depression in MDR-TB patients is influenced by several factors, one of which is self-stigma. The purpose of this study was to determine the impact of the factor of self-stigma on the incidence of depression in MDR-TB patients.Method: The study design used a cross-sectional approach with a sample of 71 MDR-TB patients undergoing treatment. The study used a questionnaire that was filled out directly by the patient during the treatment process. The sampling technique used purposive sampling by setting inclusion criteria. The bivariate statistical test used in the study was chi-square.Results: The results of the self-stigma study obtained a p-value = 0.000 <0.05 with an OR value of 54.643, meaning that there was a significant relationship between self-stigma and depression in MDR-TB patients.Conclusions: MDR-TB patients with high self-stigma have a higher chance of experiencing depression than patients with low self-stigma. Suggestions in this study are that it is hoped that the family, health workers, community, and government can help reduce the stigma against patients with MDR-TB. Promotive efforts by providing support and education to the community can help to eliminate the stigma so that the incidence of depression in MDR-TB patients can be minimized.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN APD SAAT PASANG INFUS DI RS PKU MUHAMMADIYAH SEKAPUK Sulis Styawati Ningsih; Wiwik Widiyawati
Journal of Public Health Science Research Vol 3 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v4i1.5416

Abstract

Pemasangan infus merupakan prosedur invasif dan merupakan tindakan yang sering dilakukan di rumah sakit. Hal ini risiko tinggi terjadinya infeksi nosokomial atau disebut juga Hospital Acquired Infection (HAIS) yang bisa menambah tingginya biaya dan waktu perawatan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis apakah ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan perawat dalam penggunaan APD saat pasang infus di RS PKU Muhammadiyah Sekapuk. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Pada penelitian ini sampel yang diambil yaitu seluruh perawat yang bertugas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sekapuk sebanyak 30 orang. Instrumen pengetahuan perawat dalam penggunaan APD saat pasang infus menggunakan Kuisioner Pengetahuan Perawat perawat dalam penggunaan APD saat pasang infus, untuk instrument Kepatuhan perawat perawat dalam penggunaan APD saat pasang infus menggunakan lembar Observasi Kepatuhan perawat dalam penggunaan APD saat pasang infus.Sebagian besar pengetahuan perawat dengan pengetahuan Baik yaitu sebanyak 53.3% dan Kepatuhan Perawat Dalam Penggunaan APD Saat Pasang Infus Patuh yaitu sebanyak 66.7%. uji Koefisien Kontigensi dengan C=0.05%, N=30 dengan p= 0,047 karena p< 0.05.Bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan Perawat dengan kepatuhan Perawat Dalam Penggunaan APD saat pasang infus di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sekapuk.
Hubungan Tingkat Stres dan Pola Makan dengan Kejadian Gastritis pada Remaja Usia 12-15 Tahun di MTs. Ihyaul Islam Bolo Ujungpangkah Gresik Widatus Shofah; Wiwik Widiyawati
Journal of Public Health Science Research Vol 3 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v4i1.5417

Abstract

Gastritis merupakan gangguan kesehatan terkait proses pencernaan terutama lambung yang sering ditemukan pada remaja. Kejadian gastritis terjadi salah satunya karena pola makan yang tidak teratur dan stres psikologis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat stres dan pola makan dengan kejadian gastritis pada remaja usia 12-15 tahun di MTs. Ihyaul Islam Bolo Ujungpangkah Gresik. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan jumlah populasi 73 responden, menggunakan teknik total sampling. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner PSS (Perseived Stress Scale). Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji statistik yaitu uji Chi-Square. Hasil penelitiaan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan kejadian gastritis dengan nilai p value = (0,213) > (0.05) dan tidak ada hubungan antara pola makan memiliki dengan kejadian gastritis dengan nilai p value = (0,134) > (0.05). Maka peran serta guru dan orangtua sangat diharapkan dalam memberikan informasi tentang gastritis dan cara pencegahannya untuk di sosialisasikan kepada siswa.
Sosialisasi Tindakan Preventif HIV/AIDS Pada Remaja di SMP Muhammadiyah 4 Gresik Ervi Suminar; Widya Lita Fitrianur; Wiwik Widiyawati; Dewi Nur Fatkhiyah; Muzayyana Danifatun Nava
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan "April"
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i2.251

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah jenis virus yang menyerang/menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV. Sekitar 40 juta penduduk dunia dari sekitar 40 juta penduduk dunia yang telah terinfeksi HIV, lebih dari 95%-nya berada ni negara berkembang, dan anak – anak muda saat ini telah menjadi bagian dari pandemic AIDS dengan adanya data yang menyebutkan bahwa lebih dari setengah kasus baru yang terinfeksi HIV adalah remaja dengan usia antara 15-24. Sasaran kegiatan adalah remaja, sebanyak 36 orang. Kegiatan dalam bentuk sosialisasi tindakan preventif HIV/AIDS pada remaja. Tahap sosialisasi dimulai dari penyuluhan dalam bentuk ceramah dan diskusi terkait tindak preventif agar terhindar dari HIV/AIDS. Sebelum sosialisasi dilakukan pre-test tingkat pengetahuan didapatkan sebanyak 32 orang siswa (88,9%) memiliki pengetahuan baik tentang tindakan preventif HIV/AIDS. Setelah sosialisasi didapatkan peningkatan pengetahuan siswa sebanyak 34 orang siswa (94,4%). Diharapkan dengan adanya sosialisasi tindakan preventif HIV/AIDS pada remaja dapat menambah pengetahuan tentang pentingnya tindakan preventif agar siswa terhindar dari penyakit HIV/AIDS.
HUBUNGAN MOTIVASI ORANG TUA DENGAN DERAJAT KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK Masfufah Masfufah; Diah Fauzia Zuhroh; Wiwik Widiyawati
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 7 No 1 (2023): Volume 7 No 1 Juli 2023
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jka.v7i1.3445

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease that can be fatal. In a relatively short time, DHF can claim the lives of sufferers if it is not treated as soon as possible. Health is a very important thing in everyday life, to achieve this requires parental motivation to improve health. This study aims to analyze the relationship between parental motivation and the incidence rate of DHF in children. The research instrument in this study used parental motivation questionnaires and DHF incident rate observation sheets. This research is an analytical research with a cross sectional approach. The population is 289 patients, the total sample is 35 patients, using a consecutive sampling technique. The analysis of this study used the Spearman correlation test (p<0.05). The results showed that the motivation of parents to take their children for treatment is that most mothers have strong motivation (65.7%) 33 people, mothers have moderate motivation (28.5%) 10 people and a small proportion of mothers have weak motivation (5.8%) 2 Most people with DHF degree 1 (71%) 25 people, DHF degree 2 (21%) 7 people and DHF degree 3 (8%) 8 people. Statistics show that p = 0.001 is less than 0.05, so H0 is rejected, which means there is a relationship between the level of motivation of parents and the incidence of DHF. So, conclused of this research there is a relationship between parents' motivation and the incidence of DHF in children at Muhammadiyah Gresik Hospital. Keyword :Motivation, DHF insidence