M Lutfi Firdaus
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan model pembelajaran problem solving fisika berbantuan alat peraga kolektor surya pada pembelajaran kalor di SMA IT Iqra’ Rini Wulandari; Eko Swistoro; M Lutfi Firdaus
PendIPA Journal of Science Education Vol 3, No 3 (2019): OCTOBER
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.63 KB) | DOI: 10.33369/pendipa.3.3.154-159

Abstract

AbstraCT[Application of Physics Problem Solving Learning Model  Assisted Collector Solar Props on Heat Learning in SMA IT Iqra '].  The aims of this study is to explain the students 'cognitive learning outcomes using the learning model of Physics Solving Problem assisted solar collectors in heat learning in SMA IT Iqra' Bengkulu, and to explain the cognitive learning outcomes between high, medium and low group students. The subjects of this study are 24 students who follow the physical extracurricular activities in SMA IT Iqra ' Bengkulu. This type of research is pre-experimental by setting aside a group of pretest and posttest designs. Student cognitive learning result data obtained by test instrument that is question of multiple choice. Pretest measurement data form the basis for grouping students into high, medium and low groups. Data on cognitive learning outcomes were analyzed and calculated using normalized gain values and analyzed using the Anova test. The results showed that overall N-gain of 0.59 was moderate. N-gain based on group that is high group equal to 0,72; medium group of 0,58; and low group of 0.47. Based on anova test conducted to know the difference of cognitive learning result between student group obtained Fcount = 4,046 > F table 3,47 and sig value. 0.033 ? 0.05. The conclusion of this research is the learning model of Physics Solving Problem assisted by solar collector can improve students 'cognitive learning outcomes in extracurricular activities in SMA IT Iqra' Bengkulu and there is a significant difference of cognitive learning achievement among high, medium and low students.Keywords: Learning model; Physics Problem Solving; Heat, Cognitive learning outcomes (Received December 17, 2019; Accepted July 5, 2019; Published October 24, 2019) AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peningkatan hasil belajar kognitif siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Problem Solving Fisika  berbantuan alat peraga kolektor surya dalam pembelajaran kalor di SMA IT Iqra’ Kota Bengkulu, dan untuk menjelaskan perbedaan peningkatan hasil belajar kognitif antara siswa kelompok tinggi, sedang dan rendah. Subjek penelitian ini adalah 24 siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler fisika di SMA IT Iqra’ Kota Bengkulu. Jenis penelitian adalah pre-eksperimental dengan desain one group pretest and posttest design. Data  hasil belajar kognitif siswa diperoleh dengan instrumen tes yaitu soal pilihan ganda. Data hasil nilai pretest menjadi dasar pengelompokan siswa ke dalam kelompok tinggi, sedang dan rendah . Data  hasil belajar kognitif dianalisis secara deskriptif dan dihitung dengan menggunakan skor gain yang dinormalisasi serta dianalisis menggunakan uji Anova. Hasil penelitian menunjukkan N-gain  keseluruhan siswa sebesar 0,59 berkategori sedang. N-gain berdasarkan kelompok yaitu kelompok tinggi sebesar 0,72; kelompok sedang sebesar 0,58; dan kelompok rendah sebesar 0,47. Berdasarkan uji anova yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kognitif antar kelompok siswa diperoleh Fhitung 4,046 > Ftabel 3,47 dan nilai sig. 0,033 ? 0.05. Kesimpulan penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Solving Fisika berbantuan alat peraga kolektor surya dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA IT Iqra’ Kota Bengkulu dan terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kognitif yang signifikan antara siswa kelompok tinggi, sedang dan rendah.Kata kunci: Model Pembelajaran; Problem Solving Fisika; Kalor, Hasil belajar kognitif.
Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menerapkan Video Identifikasi Campuran Kopi Menggunakan Metode Spektroskopi UV-Visible Ummu Aiman; Nirwana Nirwana; M Lutfi Firdaus
PendIPA Journal of Science Education Vol 3, No 1 (2019): FEBRUARY
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.702 KB) | DOI: 10.33369/pendipa.3.1.1-7

Abstract

Abstract[Improvement of students learning outcomes by applying the video of coffee-mixture identification using UV-Visible Spectroscopy]. The purpose of this study was to evaluate the differences of student learning outcomes on electromagnetic wave materials and how students respond to the learning videos. This research was an experimental research which applies video coffee-mixture identification. The study was conducted in grade X islamic high school consisting of experimental class and control class. Based on the data analysis, the average post-test grade of the experimental class was 82.11 and the mean post-test control grade was 72.88 with tcount = 0,038 which is lower than the value of significance (0,05). The N-gain values of both classes indicate that the experimental class (0.72) is better than the control class (0.61). This suggests the adoption of a coffee-mixture identification video on electromagnetic wave material able to improve greater learning outcomes than control class that did not apply the video to the learning process. The result of questionnaire analysis shows that the student response to video implementation is good, as seen from the average score of responses of students who answered strongly agree at 40% level, while the answer agree at 53.83% level, not agree at 5.43% level and who answered very disagreeing 0.74% of all students. Keywords: Coffee-mixture; UV-Visible spectroscopy; electromagnetic waves; learning video.(Received August 15 2018; Accepted January 25, 2019; Published February 25, 2019) AbstrakPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada materi gelombang elektromagnetik dan bagaimana respon siswa terhadap video pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menerapkan video identifikasi campuran kopi. Penelitian dilaksanakan di Madrasah Aliyah kelas X yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis data, rata-rata nilai post-test kelas eksperimen adalah 82,11 dan rata-rata nilai post-test kelas kontrol 72,88 dengan nilai thitung = 0,038 < nilai signifikansi (0,05). Adapun nilai N-gain dari kedua kelas menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen  (0,72) lebih baik dari  pada kelas kontrol (0,61). Hal ini menunjukkan bahwa penerapan video identifikasi campuran kopi pada materi gelombang elektromagnetik dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih besar dibandingkan kelas kontrol yang tidak menerapkan video pada proses pembelajarannya. Sedangkan hasil analisis angket diketahui bahwa respon siswa terhadap penerapan video adalah baik, terlihat dari nilai rata-rata respon siswa yang menjawab sangat setuju sebesar 40%, sedangkan yang menjawab setuju sebesar 53,83%, tidak setuju sebesar 5,43% dan  yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 0,74% dari keseluruhan siswa. Kata kunci: Campuran kopi; spektroskopi UV-Vis; gelombang elekromagnetik; video pembelajaran
Pembelajaran probing prompting untuk meningkatkan berpikir kritis siswa anggota kelompok ilmiah remaja Megasari Megasari; Agus Sundaryono; M Lutfi Firdaus
PendIPA Journal of Science Education Vol 2, No 2 (2018): june
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pendipa.2.2.163-169

Abstract

Abstrak Kegiatan ilmiah mahasiswa dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR). Anggota KIR diharuskan memiliki keterampilan berpikir kritis dalam mencari topik untuk menulis makalah ilmiah. Salah satu metode pembelajaran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemikiran kritis siswa KIR adalah dengan mempelajari instruksi yang dibantu oleh video-assisted. Sebuah eksperimen semu dengan desain desain one pretest-posttest dilakukan untuk mengukur tingkat berpikir kritis anggota KIR dengan memberikan pretest sebelum mempelajari probing yang mendorong tes video-aided dan post setelah belajar dorongan video-assisted probing. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji efektivitas dan uji Wilcoxon. Hasil data dengan efek pengukuran nilai efek diperoleh E> 0,8 yang berarti ada peningkatan berpikir kritis sebelum dan sesudah belajar. Uji Wilcoxon diperoleh nilai p (Z) = 0,0344. Nilai p (Z) <0,05 yang berarti kemampuan berpikir kritis siswa meningkat dari pretest ke posttest. Kata kunci: Probing prompting; berpikir kritis; kelompok ilmiah remaja