Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EDUKASI DAN PELATIHAN SIMULASI TANGGAP DARURAT BENCANA KEBAKARAN BAGI SANTRI DI BANYUWANGI Erna Suryani; Wahyu Naris Wari; Siska Aprilia Hardiyanti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol. 3, No. 2: Desember 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.859 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v0i0.1150

Abstract

Abstrak:  Pondok pesantren Darussholah Singojuruh telah berusia puluhan tahun rentan terjadi kecelakaan atau keadaan darurat, misalkan kebakaran. Dengan banyaknya santri yang tinggal dan penggurus pesantren yang berjumlah 300 orang lebih, maka perlu adanya penyiapan jika terjadi keadaan darurat.  Keadaan Darurat didefinisikan sebagai keadaan sulit yang tidak diduga yang memerlukan penanganan segera supaya tidak terjadi  kecelakaan/kefatalan. Dalam kegiatan edukasi dan simulasi tanggap darurat kebakaran ini akan dilakukan edukasi berupa pembekalan materi tentang hal-hal yang menyebabkan kebakaran, material-material yang mudah terbakar, dan bagaimana penanggulangan bahaya kebakaran jika terjadi. Setelah dilakukan edukasi mengenai kebakaran akan dilaksanakan simulasi tanggap darurat yang meliputi santri pondok pesantren sebagai peserta sehingga jika terjadi suasana tanggap darurat kebakaran akan mudah untuk mengatasi kondisi tersebut agar tidak menyebabkan kerusakan yang parah pada pondok pesantren apalagi sampai menimbulkan korban manusia. Dalam simulasi ini dilakukan pula pelatihan penggunaan APAR. Hal ini sebagai salah satu  penerapan pada bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Pondok Pesantren Darussholah Singojuruh. Sebelum diadakan kegiatan edukasi dan pelatihan ini santri tidak mengetahui bagaimana cara penangganan yang tepat jika terjadi kondisi darurat kebakaran, sehingga keberhasilan kegiatan ini dapat dikatakan 100% berhasil karena setelah kegiatan mereka mengetahui bagaimana menangani bahaya kebakaran termasuk penggunaan APAR.Abstract:  Darussholah Singojuruh Islamic boarding school is decades old prone to accidents or emergencies, for example fires. With the number of santri living and boarding school officials totaling more than 300 people, it is necessary to prepare in case of an emergency. Emergency is defined as an unexpectedly difficult situation that requires immediate treatment to prevent accidents / fatalities. In this educational activity and fire emergency response simulation, education will be conducted in the form of provisioning material on matters that cause fires, flammable materials, and how to deal with fire hazards if they occur. After conducting education about the fire, an emergency response simulation will be conducted which includes the students of the Islamic boarding school as participants so that if there is an emergency response situation, the fire will be easy to overcome these conditions so as not to cause severe damage to the boarding school especially to cause human casualties. In this simulation also conducted training on the use of APAR. This is as one of the applications in the field of Occupational Safety and Health (K3) in Darussholah Singojuruh Islamic Boarding School. Before the education and training activities were held, students did not know how to subscribe properly in the event of a fire emergency, so the success of this activity could be said to be 100% successful because after their activities they knew how to deal with fire hazards including the use of fire extinguisher.
KARAKTERISTIK BAMBU ATER BANYUWANGI LAMINASI SUSUNAN LURUS BERDASARKAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR Mirza Ghulam Rifqi; M Shofi'ul Amin; Riza Rahimi Bachtiar; Erna Suryani; Riko Murdani
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 11, No 1 (2022): Volume 11 Nomor 1 Mei 2022
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v11i1.23240

Abstract

Abstract: Laminated bamboo is a building material using a manufacturing technique which is made by bonding several pieces of bamboo. Laminated bamboo has higher characteristic strength compared to natural bamboo and is more mechanical in nature. For lamination treatment arranged straight on the lamination. Pertaining to SNI-03- 3958-1995, SNI-03-3399-1994, SNI 03-3959-1995 and ISO 22157-1; 2019 for the manufacturing and testing procedures for ater banyuwangi bamboo laminate test specimens. The purpose of this study was to work out the characteristics of bamboo ater lamination. The characteristics of bamboo include tensile strength, compressive strength and bending strength. The thickness of bamboo slats of the lamina is 7 mm with a horizontal straight arrangement and uses PVA adhesive. In this study, bamboo originating from the Genteng area in Banyuwangi was used, which was 3- 5 years old. The bamboo soaked in borax for five days for preservation. Bamboo is dried within the sun to dry the air and reduce moisture content (Water content uses 12.5% -15%). Bamboo that has been dried is laminated during a straight arrangement. Testing of bamboo for the lamina using one point load. The results showed that the compressive strength, bending strength and tensile strength of laminated bamboo without preservation were 279,40 kg/cm2, 933,04 kg/cm2 dan 4.700,23 kg/cm2 Mpa respectively, and while the value of compressive strength, bending strength and tensile strength of laminated bamboo with preservation were respectively were 231,62 kg/cm2, 739,94 kg/cm2 dan 4.263,96 kg/cm2. Based on the results of compress strength values, bending strength and tensile strength, the characteristics of bamboo ater banyuwangi laminate are classified with a strong class approach of wood and wood quality code including in strong class II according to PKKI NI-5 1961 and quality code E25 according to SNI 7973 2013..Keywords : laminated bamboo, water content, bending strength, compressive strength, tensile strength.Abstrak: Bambu laminasi merupakan bahan bangunan dengan teknik pembuatan yang dibuat dengan mengikat beberapa batang bambu. Bambu laminasi memiliki karakteristik kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bambu alami dan lebih bersifat mekanis. Untuk perawatan laminasi diatur langsung pada laminasi. Terkait dengan SNI-03- 3958-1995, SNI-03-3399-1994, SNI 03-3959-1995 dan ISO 22157-1; 2019 untuk prosedur pembuatan dan pengujian benda uji laminasi bambu ater banyuwangi Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik laminasi ater bambu. Karakteristik bambu meliputi kuat tarik, kuat tekan dan kuat lentur. Ketebalan bilah bamboo untuk lamina 7 mm dengan susunan lurus horizontal dan menggunakan perekat PVA. Penelitian ini menggunakan bambu yang berasal dari daerah Genteng di Banyuwangi yang berumur 3 - 5 tahun. Bambu direndam dalam boraks selama lima hari untuk pengawetan. Bambu dikeringkan di bawah sinar matahari untuk mengeringkan udara dan mengurangi kadar air (Kadar air menggunakan 12,5% -15%). Bambu yang sudah dikeringkan dilaminasi dengan penataan lurus. Metode pengujian untuk lamina menggunakan pembebanan satu titik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan, kuat lentur dan kuat tarik bambu laminasi tanpa pengawetan masing-masing adalah 279,40 kg/cm2, 933,04 kg/cm2 dan 4.700,23 kg/cm2, sedangkan nilai kuat tekan, kuat lentur dan kuat tarik bambu laminasi dengan pengawetan masing-masing sebesar 231,62 kg/cm2, 739,94 kg/cm2 dan 4.263,96 kg/cm2. Berdasarkan hasil nilai kuat tekan, kuat lentur dan kuat tarik maka karakteristik bambu ater banyuwangi laminasi diklasifikasikan dengan pendekatan kelas kuat kayu serta kode mutu kayu termasuk pada kelas kuat II menurut PKKI NI-5 1961 dan kode mutu E25 menurut SNI 7973 2013.Kata kunci : bambu laminasi, kadar air, kuat lentur, kuat tekan, kuat tarik
Pemanfaantan Bubuk Arang Kayu Terhadap Stabilitas Tanah Lempung di Dusun Jatiluhur, Banyuwangi Dora Melati Nurita Sandi; Levia Wendy Natasha; Yuni Ulfiyati; Erna Suryani
Journal of Applied Civil Engineering and Infrastructure Technology Vol 3 No 1 (2022): Agustus 2022
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52158/jaceit.v3i1.275

Abstract

The type of soil in Glagah Agung Village, Purwoharjo District, Banyuwangi Regency, is a type of clay soil with a plasticity index value of 42.99. Based on Expansive Land Management for Road Construction by Departemen Pekerjaan Umum Pd T-10-2005-B, it is classified as soil with a high swelling level. So that it can be categorized into soils with high Swelling and shrinkage. The soil improvement method using wood charcoal powder stabilizer was chosen because it can improve water and air circulation in the soil. This study used the addition of wood charcoal powder percentage of 0%, 6%, 8%, 10%, 12%, 14%. The research was conducted on the original soil and stabilized soil specimens, to test their physical properties. The soil physical properties test included water content, specific gravity, atterberg limit, proctor, submerged and unsubmerged CBR. Based on the results of the non-submerged CBR test, the CBR value increased along with the addition of the percentage of wood charcoal powder as a stabilizer. Where the highest CBR value is at the percentage of 14% stabilizers, which is 16.956%. Based on the results of the submerged CBR test, the CBR value decreased at 10% satbilisator percentage and then increased to 14% satbilisator percentage. The highest swelling rate occurred in soil stabilized with 10% wood charcoal powder, which was 0.306.
Program Kelengkapan Jalan Safety Parking Sign Berdasarkan Standar Srp Untuk Mendukung Infrastruktur Wisata Pantai Ancol Plengsengan Lateng Wahyu Naris Wari; Erna Suryani; Reni Nur Jannah
Journal Of Khairun Community Services Vol 2, No 2 (2022): Journal Of Khairun Community Services
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jkc.v2i2.5415

Abstract

Pantai Ancol Plengsengan Desa Lateng Banyuwangi merupakan salah satu pantai tujuan wisata khususnya untuk masyarakat lokal di Kabupaten Banyuwangi. Namun karena belum memiliki sistem pengelolaan parkir yang baik, sehingga kawasan ini menjadi kurang nyaman karena sesak dengan kendaraan – kendaraan pengunjung yang berhenti di depan masing masing warung bahkan di jalan, sehingga menghambat mobilisasi pengunjung. On street Parking menjadi salah satu indikasi penyebab menurunnya kinerja jalan terutama pada jam puncak yang mengakibatkan arus lalulintas menjadi macet. Oleh karena itu solusi untuk menyediakan fasilitas parkir di luar badan jalan (off street parking). Kegiatan yang dilaksanakan adalah survey, pemasangan paving dan Penggambaran petak parkir dalam SRP dan penyerahan rambu sebagai fasilitas pelengkap parkir.
PENDAMPINGAN PELAKSANAAN APLIKASI PLAT BETON CAMPURAN KERAMIK KNOCKDOWN PADA JALAN DUSUN KEDUNGDANDANG DESA TAPANREJO KECAMATAN MUNCAR KABUPATEN BANYUWANGI Dora Melati Nurita Sandi Sandi; Erna Suryani; Wahyu Naris Wari
EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2023): EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Maret 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/ejoin.v1i3.651

Abstract

Plat lantai beton dengan menggunakan sistem Knockdown ini adalah panel lantai beton yang dapat dibongkar pasang dengan mudah, sehingga siapapun dapat mudah memasang maupun membongkarnya. Fungsi dari plat lantai beton ini selain sebagai plat lantai jalan juga berfungsi sebagai pelat lantai rumah. plat lantai jalan yang biasanya menggunakan aspal yang mudah rusak lantainya karena air hujan akan jauh lebih tahan lama jika menggunakan panel lantai beton knockdown dengan campuran limbah keramik. Karena plat lantai sudah jadi dan tinggal memasang. Selain kemudahan dalam pemasangan, mutu beton yang dihasilkan juga seragam dan ramah lingkungan karena menggunakan material yang ramah lingkungan. Tanah di Dusun Kedungdandang Desa Tapanrejo Kecamatan Muncar, Banyuwangi merupakan tanah yang memiliki potensi kembang susut tinggi. Tanah dengan kembang susut tinggi biasa disebut dengan tanah ekspansif. Tanah ekspansif memiliki dampak negatif pada bangunan di atasnya, baik gedung, rumah maupun jalan. Hal tersebut diakibatkan karena sifat tanah ekspansif yang mengalami perubahan volume akibat perubahan kadar air, sehingga bangunan di atas tanah ekspansif akan mengalami kerusakan. Dari proses studi lokasi dan wawancara terhadap warga sekitar, didapatkan bahwa kerusakan infrasturktur terutama jalan yang diakibatkan oleh tanah ekspansif sangatlah tinggi. Kerusakan terjadi terutama saat musim penghujan. Akibat musim penghujan, kadar air didalam tanah menjadi tinggi sehingga tanah menjadi mengembang atau swelling. Hal tersebut mengakibatkan lapisan lentur penutup jalan menjadi retak, dan bergelombang  
KARAKTERISTIK BALOK LAMINASI DARI BAMBU AMPEL SUSUNAN BRICK DITINJAU BERDASARKAN KEKUATAN TEKAN DAN LENTUR Dicky Okky Irawan; Mirza Ghulam Rifqi; Erna Suryani
Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains Vol. 1 No. 2 (2023): Februari 2023 - Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57203/jriteks.v1i2.2023.65-74

Abstract

Bambu memiliki potensi yang cukup baik untuk material pengganti kayu melihat ketersediaan kayu di alam yang semakin sedikit. Pembuatan bambu laminasi dengan cara merekatkan bilah bambu yang sudah diserut hingga membentuk sebuah balok laminasi. Pada penelitian ini pembuatan balok laminasi menggunakan bambu ampel dengan pola susunan brick dengan menggunakan perekat PVAC (Polyvinyl Acetate) yang mempunyai sifat elastis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik balok laminasi dari bambu ampel berdasarkan kekuatan tekan, lentur dan tarik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik bambu ampel laminasi berdasarkan kuat tekan dengan dimensi 50 mm × 50 mm × 200 mm memiliki nilai rata-rata 38,27 MPa, kuat lentur bambu ampel laminasi dengan dimensi 50 mm × 50 mm × 760 mm memiliki nilai rata-rata 87,35 MPa. Nilai kuat tarik bambu ampel laminasi dimensi 25 mm × 25 mm × 460 mm memiliki rata-rata 366,08 MPa. Berdasarkan pendekatan kelas kayu bambu ampel laminasi termasuk pada kelas III dan tergolong kode mutu E25.