Mahdi Nurcahyo
Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Metode Eksplorasi Anyaman Tradisional untuk Pembelajaran Desain Fabrikasi Interior Mahdi Nurcahyo
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 25, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ars.v25i1.6303

Abstract

Perubahan telah terjadi di berbagai bidang, termasuk bidang seni dan desain. Tantangan dari perkembangan teknologi material merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam elemen fabrikasi interior. Kehadiran teknologi dapat menunjang proses pengembangan desain dalam sebuah perancangan karya. Pada titik tertentu harus disadari bahwa sistem kerja digital memiliki sejumlah keterbatasan dalam eksplorasi ide desain yang melibatkan multisensor tubuh dalam mengenali karakter dan potensi material yang digunakan. Pengetahuan lokal tentang metode anyaman tradisional menjadi pemantik di dalam proses eksplorasi desain yang lebih mengkini. Penelitian terapan ini menggunakan pendekatan eksperimental dimana praktik eksplorasi anyaman tradisional dapat menjadi langkah awal bagi mahasiswa interior untuk menguatkan keterampilan (manual skills) di era disrupsi, merawat pengetahuan lokal masa lalu yang masih tersisa hari ini, dan menjadi jalan alternatif untuk membuka kesadaran tentang pentingnya desain Nusantara sebagai basis dalam menghasilkan produk inovasi.
Estetika Inklusif pada Rumah TInggal Penyandang Tuna Netra Mahdi Nurcahyo
LINTAS RUANG: Jurnal Pengetahuan dan Perancangan Desain Interior Vol 8, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/lintas.v8i2.5199

Abstract

Penelitian ini merupakan kajian untuk menelisik bagaimana sensitivitas indrawi tunanetra dalam menciptakan dan memaknai estetika inklusif pada rumah tinggalnya. Ketidakmampuan indra penglihatan mereka bukan menjadi penghalang melainkan menjadi potensi yang membuka peluang bagi mereka dalam memudahkan aktivitas keseharian di dalam rumah. Sensitivitas indra dan memori yang kuat pada diri tunanetra menyingkap narasi tentang “rumah yang ramah”. Melalui sense of experience, tunanetra memiliki kemampuan subtil dalam membaca bentuk, jenis material, dan skala ruang. Pengalaman indrawi tunanetra tersebut berkelindan dengan proses adaptasi sehingga membutuhkan tahapan khusus untuk menyusun konfigurasi ruang yang ramah untuk mereka huni.
Karakter Formal Arsitektur dan Desain Interior Karya Ridwan Kamil mahdi nurcahyo
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.404

Abstract

Ridwan Kamil adalah arsitek dan desainer Indonesia yang cukup berpengalaman ditaraf nasional dan internasional baik dalam karya rancang bangunan maupun kawasan binaan. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif, melalui pendekatan Monografis-Biografis (Biographic Approach).Arsitektur dan desain interior yang dikaji terdiri atas 3 bangunan yang representatif dalam arti dapat mencerminkan sebagian besar karakter karya arsitek, difungsikan sampai saat ini dan memiliki peran besar bagi masyarakatluas. Rumah Botol Bandung, Masjid Al-Irsyad Parahyangan dan Museum Tsunami Aceh. Karya Ridwan Kamil yang diteliti, tampak adanya keterkaitan yang kuat antara aspek ruang, site, material dan pencahayaan. Penggunaan konsepruang terbuka dengan memanfaatkan ventilasi alami melalui pengolahan bentuk dan ruang yang simpel tanpa sekat pada bangunan merupakan kekuatan arsitektur dan desain interior karya Ridwan Kamil. Komposisi bentuk geometri dasar yangdisusun secara berulang ditambah aplikasi material tekstur pada elemen fasad bangunan merupakan karakteristik yang menonjol yang ditemukan di ketiga bangunan karya Ridwan Kamil. Permainan cahaya dan bentukan arsitektural yangmenghasilkan estetika ilusi bayangan adalah karakter formal yang tidak hanya dapat dilihat namun juga dirasakan sebagai output dari kreativitas Ridwan Kamil sepanjang proses perancangan.
The Sensory Sensitivity of Blind People in Creating the Convenience Concept in their House Interior Mahdi Nurcahyo
Pendhapa Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1560.485 KB) | DOI: 10.33153/pendhapa.v11i2.3616

Abstract

This study aims to examine how a blind person recognizes and presents the aspects of convenience inside the house. The limited ability to see does not make the blind people weak, but it becomes an advantage and an easy walk when carrying out daily activities at home. The experience of the body and senses of the occupied space opens the blind people's awareness to be able to create a "feeling of home" as part of ways of giving the meaning of life for their days. Through a sense of experience, blind people have the ability to organize spaces including scale, shape, material, and distance according to their body's convenience. The sensory sensitivity of blind people in creating a sense of convenience is one of the parts of the process of forming the orderliness of the space they inhabit.
KAJIAN PERAN SKETSA DALAM PROSES KREATIF DAN PENDIDIKAN DESAIN (Kasus Pengalaman Belajar Desain di Era Digital) Mahdi Nurcahyo
LINTAS RUANG: Jurnal Pengetahuan dan Perancangan Desain Interior Vol 10, No 2 (2022): Lintas Ruang
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/lintas.v10i2.7199

Abstract

Pendidikan desain sebagai model pendidikan kreativitas terapan yang di dalamnya terdapat beragam disiplin ilmu terus mengalami tantangan dan perubahan. Model pendidikan ini memiliki variasi teknik latihan yang berbeda-beda guna memantik imajinasi dan kreativitas seseorang. Pendekatan desain yang diperkenalkan selama proses merancang, yang membentuk dasar atau pondasi dalam pendidikan desain memperoleh makna melalui sketsa “freehand” sebagai alat komunikasi yang dianggap efektif untuk profesi desainer. Sketsa memiliki fungsi praktis untuk memastikan pengenalan objek kasus dan pengembangan ide solusi yang cepat, juga berfungsi sebagai media ekspresi visual. Kemajuan teknologi digital yang begitu pesat hari ini membawa kemampuan freehand pada media digital dimana publik menyebutnya dengan “manual rasa digital”. Penelitian ini bertujuan untuk membahas “proses sketsa” yang dilakukan mahasiswa desain interior di Yogyakarta dan pentingnya proses sketsa dalam pendidikan seni dan desain. Melalui kajian ini, pada hakikatnya kemampuan sketsa freehand sangat penting untuk bidang desain (komunikasi visual, produk, interior) dan itu adalah keterampilan dasar yang harus digiatkan dan ditingkatkan melalui pendidikan.
Ruang Kreatif sebagai Media Interaksi dan Ekspresi untuk Mendukung Pelestarian Budaya dan PemberdayEkonomi Kreatif di Kelurahan Gunungketur Pakualaman Yogyakarta Martino Dwi Nugroho; Mahdi Nurcahyo
LINTAS RUANG: Jurnal Pengetahuan dan Perancangan Desain Interior Vol 11, No 1 (2023): Jurnal Lintas Ruang Vol 11 No 1 Maret 2023
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/lintas.v11i1.9416

Abstract

Yogyakarta merupakan daerahistimewa (selain DI Aceh) yang dinilai memiliki kebudayaantradisi dengan nilai-nilai luhur yang harus dilestarikan. Perlestarian kebudayaan tidak hanya bisadilakukan oleh pemerintah saja, namun perlu peran serta dari setiap lapisan masyarakat.Salahsatu usaha pelestarian budaya di Yogyakarta adalah dengan menyediakan ruang publik. Fungsiruang publik tersebut adalah untuk mengakomodasi kegiatan-kegiatan kreatif dalam merawat nilai-nilai tradisi.Kelurahan Gunungketur merupakan salah satu dari dua kelurahan yang berada diwilayah Kemantren Pakualaman Kota Yogyakarta.Wilayah ini termasuk dalam zona penyanggacagar budaya, sehinggadipandang perlu untuk membuat ruang publik di wilayah penyangga cagarbudaya sebagaiwadah interaksi dan ekspresi dalam konteks kontribusi seni untuk industriekonomi kreatif bagi warga dalam usaha pelestarian budaya yang nantinya turut mendukung sektorpriwisata.Risetterapandenganmembuatmodeldesainruangkreatif(creativespace)inimenggunakan metodeKilmer daneco cultural design.TKT (TingkatKesiapanTeknologi)adalahnomor duadimana luaran perancangan ini berupa desain yang didahului dengan riset terkaitpotensi dan permasalahan yang ada di wilayah Keluarahan Gunungketur. Hasil daririset terapanini juga bisa dijadikan model untuk pengembangan ruang kreatif yang ada di lahan terbatas.