Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Tani melalui Penerapan Sistem Pertanian Terpadu di Nagari Singkarak, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok Delvi Yanti; Mislaini Rahman
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2015): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.1.2.127-135

Abstract

The objectives of KKN-PPM activity are: 1) The method of utilizing the wastes of agriculture and stock husbandry as the media source of production oriented at the quality of outcome and the preservation of environment; and 2) The formation of sustainable integrated farming centers. The methods of activity applied are participation and action that involve the groups of target society and students who act as the facilitators. This activity was followed by 28 students partnering with Cimpago Putih farmer group. The results achieved on this activity are that the target groups have understood the method of utilizing the wastes of agriculture and stock husbandry, and together with the students made the demonstration plot of integrated farming system. The results achieved on each demonstration plot are: 1) The demonstration plot of mina paddy namely the growths of paddy and fish that look good; 2) The demonstration plot of combining fishery and stock husbandry, namely to decrease the contamination of environment by chicken manure; 3) The demonstration plot of biogas made of cow dung, namely gas (formed after 20 days from the first refill) and liquid compost (the sludge of biogas by-product) with the particle composition of nitrogen (2.59%), phosphor (0.022%), and kalium (4.01%); 4) The demonstration plot of compost from the waste of agriculture namely solid compost (straw and kirinyuh) with the particle composition of nitrogen, phosphor, and kalium are 2.14, 0.407, and 1.79%; and 5) the demonstration plot of cultivation and processing of forage namely the better growth of elephant grass with the ratio of alive and dead elephant of 30:1 and the paddy straw of ammoniation (the smell of ammonia, the color of brown green, and none fungus).
Penerapan Teknologi Pertanian melalui Penggunaan Alsintan pada Lahan Sawah Kepada Masyarakat Tani di Nagari Minangkabau Kec. Sungayang Kab.Tanah Datar Mislaini R.; Khandra Fahmy
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.903 KB) | DOI: 10.25077/logista.1.1.29-38.2017

Abstract

Tujuan dan target khusus yang akan dicapai pada kegiatan KKN-PPM : 1) Menggunakan alat dan mesin pertanian yang sesuai dengan kontur tanah dan kemampuan petani didalam kegiatan budidaya tanaman padi sawah, 2) Meningkatkan kapasitas kerja, dan 3) Meningkatkan hasil dan mutu pertanian. Metode kegiatan yang akan diterapkan, dilakukan melalui pendekatan pada petani untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi kelompok tani. Kegiatan yang akan dilakukan :1) Pengenalan alat dan mesin pertanian khususnya untuk budidaya padi sawah, 2) Pelatihan dan demonstrasi penggunaan alat dan mesin pertanian padi sawah. Dalam kegiatan penggunaan alat dan mesin pertanian ini didahului dengan kegiatan penyuluhan dan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2016. Penyuluhan diberikan oleh narasumber tentang alat pengolahan tanah (handtraktor), penyiang, penyemprot dan perontok. Kapasitas kerja handraktor di dapatkan sekitar 0,056 Ha/jam, sedangkan pengolahan tanah dengan cara manual menggunakan cangkul adalah 0,0017 Ha/jam. Ini berarti pekerjaan pengolahan tanah lebih efektif dengan handtraktor daripada dengan cara manual yaitu 33 kali lipat dari kerja handtraktor. Penyiangan dengan menggunakan tangan untuk padi sawah didapatkan kapasitasnya 0,0277 Ha/jam. Sedangkan dengan menggunakan alat semi mekanis osrok/landak, cara ini terbilang efektif dari cara manual diatas selain lebih cepat, ramah lingkungan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyiangi gulma lebih cepat berkisar 28-30 jam/Ha. Sehingga di dapatkan kapasitas dengan alat mekanis ini adalah sebesar 0.8033 Ha/jam. Kapasitas perontokan yang dilakukan dengan cara banting atau memukul batang padi pada papan atau susunan bambu adalah ±50 kg/jam. kapasitas mesin perontok gabah citra dragon yang digunakan dilahan sawah yaitu 750 kg/jam. Dengan demikian diharapkan terjadinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani Sawah Kapuak, seperti peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan alat dan mesin pertanian.Kata kunci: Alsintan, Sawah, Kapasitas
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TANI MELALUI PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR UNTUK PERTANIAN DI NAGARI SARUASO KECAMATAN TANJUNG EMAS KABUPATEN TANAH DATAR Mislaini R; Khandra Fahmy
BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN Vol 1 No 4 (2018)
Publisher : LPPM (Institute for Research and Community Services) Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.314 KB) | DOI: 10.25077/buletin ilmiah nagari membangun.v1i4.60

Abstract

Kegiatan KKN-PPM yang telah dilakukan di Nagari Saruaso Kecamatan Tanjung Emas ini bermitra dengan Kelompok Tani Aquaduct Pancasila. Daerah ini sangat memerlukan air untuk menunjang aktivitas pertaniannya. Namun, tidak semua areal pertanian khususnya di jorong kubanglandai mendapatkan air yang cukup, sebahagian sawah hanya ditanami diwaktu musim hujan saja. Untuk itu perlu dilakukan pemberdayaan sumberdaya air yang ada agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Sumber mata air yang diperbaiki terletak di kaki bukit Gunung Bungsu yang berjarak + 1 km dari areal persawahan yang akan diairi. Mata air ini berada diantara batu besar di kaki bukit dengan air yang tidak begitu besar tapi selalu ada yang mengalir. Untuk itu dibuatlah sebuah bak penampungan yang dapat menampung air sebanyak 3 m3. Pembuatan bak ini di lakukan bersama-sama dengan mitra/kelompok tani dan mahasiswa. Dari bak penampung mata air inilah dipasang pipa yang akan mengalirkan air ke bak penampungan sementara yang letaknya tidak jauh dari areal persawahan. Banyaknya pipa yang diperlukan adalah sebayak 200 buah. Kemudian pipa tersebut disambung-sambung dan dibenamkan kedalam tanah. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kerusakan pipa paralon tersebut. Kegiatan KKN-PPM memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat dan kegiatan yang dilaksanakan dikatagorikan pada kelompok sangat (bermanfaat, sesuai, sukses), dengan indeks persentase yang di dapatkan sebesar 98,89.
PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK OLAHAN GULA ENAU DAN KEMASANNYA DALAMRANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI ENAU DI KABUPATEN TANAH DATAR Dwi Evaliza; Nurwanita Ekasari Putri; Mislaini R
Jurnal Pengabdian Warta Andalas Vol 24 No 3 (2017): Warta Pengabdian Andalas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan merupakan salah satu komodi unggulan bidang pertanian di Nagari Tarung-tarung. Hampir setiap keluarga mempunyai kolam untuk budidaya ikan, dengan luas ± 2 ha/ keluarga dan panen rata-rata ± 2 ton/lahan. Selama ini masyarakat pembudidaya ikan Nagari Tarung-tarung menjual ikan dalam keadaan mentah (ikan segar). Dalam pemasaran hasil panen, hal yang menjadi masalah utama bagi masyarakat yaitu saat umur panen ikan sudah layak tetapi harga jual ikan di pasaran turun, hal yang pasti terjadi yaitu masyarakat mengalami kerugian, bahkan hasil panen tidak mampu menutupi biaya produksi. Salah satu upaya untuk membantu memecahkan masalah yang dialami oleh masyarakat pembudidaya ikan di Nagari Tarung-tarung Kecamatan Rao adalah memvariasikan penjualan ikan segar dengan ikan olahan. Sementara pada proses penyimpan menerapkan cara-cara pengemasan yang unik, modern, tahan lama, dan higienis sehingga konsumen tertarik dengan ikan asap dan ikan olahan tersebut. Tujuan yang hendak dicapai pada kegiatan KKN-PPM: 1) Memperoleh metode pengolahan ikan segar menjadi produk olahan ikan (bakso, naugget, dan kerupuk); 2) Memperoleh metode pengemasan produk olahan ikan yang unik, modern, tahan lama, dan higienis; 3) Memperoleh produk olahan ikan (bakso, naugget, dan kerupuk) dalam kemasan yang siap untuk dipasarkan sehingga masyarakat memperoleh keuntungan dan dapat meningkatkan pendapatannya; dan 4) Terbentuknya sentra produk olahan ikan (bakso, naugget, dan kerupuk) yang berkelanjutan. Metode kegiatan yang akan diterapkan, dapat ditempuh melalui pendekatan pada masyarakat pembudidaya ikan untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi untuk pengembangan produk olahan ikan sehingga Program KKN-PPM yang akan diterapkan dapat diterima dengan baik. Kegiatan dilakukan dengan metode partisifatif dan aksi pada kelompok masyrakat sasaran. Jadi pelaksanaan program KKN-PPM dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat dan mahasiswa menjadi fasilitator. Metode yang akan dilakukan adalah penyuluhan, praktek pembuatan produk ikan olahan, penyuluhan, dan pendampingan. Kegiatan yang dilakukan meliputi: 1). Penerjunan mahasiswa ke lokasi KKN-PPM; 2). Lokakarya rencana program; 3). Penyuluhan, pelatihan, pendampingan, dan praktek pembuatan produk ikan olahan (bakso, nugget, dan kerupuk) pada kelompok sasaran; 4). Penyuluhan, pelatihan, pendampingan, dan praktek pengemasan produk ikan olahan pada kelompok sasaran. Kegiatan KKN-PPM ini diikuti oleh 30 orang mahasiswa yang berasal dari disiplin ilmu yang beragam. Kegiatan yang telah dilakukan adalah pembekalan, pelatihan, dan sosialisasi program kepada masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN-PPM bersama-sama dengan kelompok mitra adalah kelompok pembudidaya ikan Sejahtera Bersama dan perangkat nagari Tarung-tarung. Hasil yang telah dicapai pada kegiatan ini yaitu masyarakat telah memperoleh metode pengolahan dan pengemasan produk olahan ikan. Dari hasil uji-t berpasangan, secara statistik ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata soft skill mahasiswa sebelum dengan sudah pelaksanaan kegiatan KKN-PPM, dengan nilai sig.(2-tailed) sebesar 0.000 < 0,05 level of significant (α).
STUDI PERLAKUAN PANAS PADA ALAT PENGUPAS KULIT GELONDONG UNTUK BIJI KOPI (Coffea sp.) Renny Eka Putri; Mislaini R; Andri Syaputra
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 20, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.938 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.20.1.17-26.2016

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pemanasan pada pengupasan kulit gelondong untuk biji kopi dan melakukan analisis biaya pokok dengan alat pengupas kulit gelondong. Pengujian dilakukan dengan suhu pemanasan 75°C dengan 3 perlakuan lama pemanasan yaitu 10 menit, 20 menit, dan 30 menit dengan 3 kali ulangan setiap perlakuan. Bahan yang digunakan adalah kopi Robusta yang telah dijemur selama 2 minggu dibawah sinar matahari. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik adalah pada lama  pemanasan 30 menit, dengan kapasitas pengupasan sebesar 6,12 kg/jam, dan efektifitas pengupasan  tertinggi 38 % serta biaya pokok pengupasan terendah senilai Rp 906,13 kg/jam.
RANCANG BANGUN DAN UJI TEKNIS ALAT PERONTOK PADI SEMI MEKANIS PORTABEL Mislaini R
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 20, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.441 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.20.1.1-8.2016

Abstract

Rancang bangun alat perontok padi semi mekanis TEP_TS001 telah dilakukan di Desa Kawai, Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar serta Laboratorium Produksi dan Manajemen Alat dan Mesin Pertanian Universitas Andalas. Pengujian alat perontok dilakukan pada lahan sawah di Kecamatan Kuranji. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan rancang bangun alat perontok padi semi mekanis TEP_TS 001 dan mendapatkan alat yang sederhana, tepat guna, mudah dalam mobilitasi ke tempat perontokan dan dapat dioperasikan dengan satu orang operator. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental yang terdiri dari beberapa tahap meliputi identifikasi masalah, analisis masalah, analisis rancangan fungsional, analisis rancangan struktural, perhitungan kebutuhan daya alat, tahap pembuatan dan tahap pengujian alat. Alat perontok padi semi mekanis TEP_TS 001 hasil rancangan dilakukan pengujian kinerja. Hasil pengujian kinerja alat ini memperlihatkan (1) kapasitas perontokan 26,71 kg/jam. (2) Alat perontok padi portabel ini memiliki putaran 345 RPM saat tanpa beban dan 221,9 RPM saat memiliki beban.
Kandungan Fraksi Serat Galur Sorgum Mutan Brown Midrib Patir 3.7 (Sorghum bicolor L. Moench) dengan Level Pemupukan Nitrogen Berbeda R. Sriagtula; S. Sowmen; Mislaini R; Y. Utami
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 24, No 2 (2022): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.24.2.190-198.2022

Abstract

Increasing Irrigation Efficiency through Maintenance of Irrigation Network Based on Dynamic Simulation Mislaini Rahman; Bambang Pramudya N; M Yanuar J Purwanto; M Solahudin
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 11, No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v11i4.688-699

Abstract

Given the increasing demand for water, it is necessary to make an effort to anticipate water scarcity through increasing efficiency in an irrigation area. Increasing efficiency requires an increase in the contribution of farmers to finance the repair of irrigation canals. The purpose of this study is to formulate a financing scheme for maintenance of irrigation networks by the state and farmer participation (contribution). Research was conducted at the Cihea Irrigation Area (Cianjur Regency). The method used is system dynamics modeling by observing the parameters studied, including; asset damage, productivity, farmer contributions, public works budget and irrigation efficiency. The results of the analysis with dynamic simulations show that the best scenario to reduce damage to Cihea Irrigation assets is scenario 2 because it reduces the damage by 10.29% and increases the irrigation maintenance index by 0.05 within 10 years. Thus, it is necessary suggest to the government and farmers to increase the contribution and budget for the improvement of the Cihea Irrigation.  Keywords: Asset Damage, Efficiency, Farmer's Contribution, Government Budget, Maintenance