Domas Nurchandra Pramudianti
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE PEER GROUP TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEPUTIHAN Domas Nurchandra Pramudianti
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 5, No 2 (2020): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v5i2.2295

Abstract

Pengetahuan remaja mengenai masalah kesehatan reproduksi memang masih minim, banyak remaja yang tidak mengetahui dampak dari keputihan. Pentingnya remaja mengetahui tentang keputihan agar wanita khususnya remaja mengetahui tentang keputihan, tanda gejala, penyebab, dan pencegahan keputihan upaya yang dilakukan yaitu dengan pendidikan kesehatan menggunakan metode peer group. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunaan Metode Peer Group Terhadap Pengetahuan Remaja Putri Tentang Keputihan (Fluor Albus) di SMP 1 Muhammadiyah Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperimental dengan rancangan pre-test and post-test without control dan menggunakan uji statistik paired t-test dengan teknik pengambilan sampel purposive Sampling. Jumlah sampel 30 responden. Hasil nilai pre-test dan pos-test pada kelompok intervensi 0,001, hasil pre-test dan post-test pada kelompok kontrol 0,251. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan metode peer group terhadap pengetahuan remaja putri tentang keputihan (fluor albus).Adolescent knowledge about reproductive health issues is still minimal, many teenagers who do not know the impact of vaginal discharge. The importance of adolescents to know about vaginal discharge so that women especially teenagers know about vaginal discharge, signs, symptoms, causes, and prevention of vaginal discharge efforts undertaken namely by health education using peer group methods. This study aims to determine the effect of health education using the Peer Group Method on adolescent girls' knowledge about vaginal discharge (Fluor Albus) in SMP 1 Muhammadiyah Banjarmasin. This study used a quasy experimental design with a pre-test and post-test design without control and used a paired t-test statistical test with a purposive sampling technique. The sample size was 30 respondents. The results of the pre-test and post-test scores in the intervention group 0,001, the pre-test and post-test results in the control group 0.215. The results of the study have the effect of health education using peer group methods on the knowledge of young women about vaginal discharge (fluor albus)
Non pharmacological Methods to Reduce Pain in The First Stage of Labor with a Counter Pressure Technique Domas Nurchandra Pramudianti
Health Media Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : UrbanGreen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55756/hm.v1i2.28

Abstract

The Pain is a natural process of labor, but if not handled properly, it will cause another problem, namely increasing anxiety in the labour process. Nowadays many methods are offered to reduce pain in labor, both pharmacological (using drugs) and non pharmacological methods. If possible the choice of non-pharmacologic therapy for the management of pain in pregnancy and labor should be considered before using analgesic drugs. One of an effective non-pharmacological method to reduce pain is with massage Counter Pressure. Article searching conducted in some databases: Google Scholar, Proquest and Science Direct. Keyword used were “Counter Pressure”, “pain”, Labour”and finally got 9 articles matched. Counter Pressure could be categorized as a safe and effective intervention to reduce labor pain at first phase
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PARENTING SELF-EFFICACY PADA PERIODE AWAL POSTPARTUM DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI (BPM) GUNARTI, BANJARBARU Domas Nurchandra Pramudianti
Journal of Midwifery and Reproduction Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.098 KB) | DOI: 10.35747/jmr.v1i1.86

Abstract

Parenting self-efficacy (PSE) merupakan keyakinan orang tua terhadap kemampuannya dalam mengatur dan melakukan tugas yang berhubungan dengan perawatan bayi baru lahir. Ketidaknyamanan fisik pada perioede postpartum dapat mengurangi kemampuan dan menurunkan keyakinan ibu dalam merawat bayinya. Dukungan sosial yang adekuat merupakan upaya untuk meningkatkan parenting self-efficacy ibu pada periode awal masa nifas untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dalam meningkatkan parenting self-efficacy pada periode awal postpartum. merupakan penelitian observasional desain cross sectional dimana pengukuran variabel bebas dan variabel terikat dilakukan dalam satu waktu. Populasi penelitian meliputi seluruh ibu postpartum normal di BPM Gunarti, subyek penelitian melibatkan 66 orang. Sampel dipilih secara purposive dengan kriteria inklusi eksklusi. analisis data menggunakan Spearman Rank pada tingkat kepercayaan 95%. dukungan sosial memiliki hubungan yang bermakna terhadap peningkatan parenting self-efficacy pada periode awal masa nifas dengan nilai p=0.003 (p<0.05), dengan koefisien korelasi sebesar 0,357 Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan sosial dengan parenting self-efficacy pada periode awal postpartum.
HUBUNGAN ANTARA USIA IBU NIFAS DENGAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES Domas Nurchandra Pramudianti
Journal of Midwifery and Reproduction Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.536 KB) | DOI: 10.35747/jmr.v2i1.320

Abstract

Latar Belakang: Postpartum blues adalah nama yang diberikan untuk perubahan perasaan/mood sacara cepat yang terjadi sekitar 50-70 % dari semua ibu selama seminggu atau segera setelah melahirkan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, jumlah persalinan normal di Puskesmas Kalikotes adalah 574 orang (95,64 %), jumlah kasus postpartum blues/ depresi postpartum adalah 12 orang dan 55% diderita oleh ibu yang berusia kurang dari 20 tahun (Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, 2017). Menurut data dari Badan Pusat Statistik pernikahan usia muda di Kabupaten Klaten adalah sebanyak 20.000 orang dan di Kecamatan Kalikotes pernikahan usia muda sebanyak 2500 orang/ 12,5% . Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia ibu nifas dengan kejadian postpartum blues di wilayah kerja Puskesmas Kalikotes. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian studi survey analitik dan rancangan penelitian adalah korelasional. Metode pendekatan dengan menggunakan cross-sectional yang dilakukan pada 48 ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Kalikotes, Klaten. Analisis data menggunakan chi square untuk menguji hubungan antara usia ibu nifas dengan kejadian postpartum blues di wilayah kerja Puskesmas Kalikotes. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji chi square membuktikan adanya hubungan antara usia ibu nifas dengan kejadian postpartum blues di wilayah kerja Puskesmas Kalikotes dengan ρ value = 0,001. Dari hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara antara usia ibu nifas dengan kejadian postpartum blues di wilayah kerja Puskesmas Kalikotes.
Perubahan parenting self-efficacy pada ibu pasca sectio caesarea melalui edukasi postpartum dengan media booklet Domas Nurchandra Pramudianti; Abkar Raden; Endang Koni Suryaningsih
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 3, No 1 (2019): Juni
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.283 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v3i1.54

Abstract

Latar belakang: Persalinan dipandang dari segi psikologis merupakan suatu kejadian penuh dengan stress yang menyebabkan peningkatan rasa nyeri, takut, dan cemas. Nyeri persalinan Nyeri persalinan dapat dikurangi dengan kompres hangat. Tujuan penelitian: Diketahuinya pengaruh kompres hangat terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Metode : Desain penelitian menggunakan pre experimental design dengan rancangan one group pretest posttest design. Populasi seluruh ibu bersalin kala I fase aktif di RSM Surabaya pada tanggal 03-17 Juli 2016. Jumlah sampel 50 ibu bersalin yang diambil secara accidental sampling. Data yang digunakan adalah data primer dengan metode wawancara dan observasi. Instrumen menggunakan buli-buli panas elektrik, timer, lembar checklist dan skala ukur nyeri FLACC. Data dianalisis dengan menggunakan uji t-Test dengan tingkat kesalahan (ɑ = 0,05). Hasil: Hampir seluruhnya nyeri persalinan pre tindakan adalah sangat tidak nyaman 84,0%. Setelah dilakukan kompres hangat 70% ibu mengalami nyeri sedang. Hasil uji t-Test menunjukkan ada pengaruh kompres hangat terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif (p=0.000). Simpulan: Ada pengaruh kompres hangat terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif.