Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBERDAYAAN ANGGOTA PKK KELURAHAN KAUMAN KOTA MALANG DALAM PEMBUATAN FACE MIST EKSTRAK PEGAGAN UNTUK LANSIA Ani Riani Hasana; Ida Ayu Preharsini Kusuma; Venny Kurnia Andika
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6421

Abstract

ABSTRAKKegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini diawali dengan pengkajian awal terhadap keadaaan di lapangan. Tanaman Pegagan (Centella asiatica) sering digunakan hanya sebagai penutup tanah, Pengkajian awal didapatkan kurangnya pengetahuan masyarakat kelurahan Kauman atas keberadaan dan manfaat pegagan ditandai dengan kurang optimal pengolahan pegagan dalam kosmetik dan obat kulit. Dengan mempertimbangkan potensi pegagan yang besar dalam segi kesehatan, program kepada masyarakat yang bertujuan pemberian edukasi mengenai manfaat pegagan, pengolahan dalam pembuatan face mist sebagai antioksidan dan pelembab kulit lansia. Adanya pemberdayaan terhadap anggota PKK diharapkan nantinya meningkatkan upaya pencegahan dalam mengatasi permasalahan kulit saat menjelang lansia. Maka peningkatan derajat kesehatan khususnya mengenai kulit saat menjelang lansia dapat teratasi dengan pemanfaatan pegagan (Centella asiatica), yang mempunyai manfaat sebagai antioksidan dan pelembab pada sediaan face mist pada kulit. Berkenaan dalam situasi pandemi maka pelaksanaan dilakukan dalam jaringan (daring) dengan menggunakan media zoom dan dilakukan evaluasi dengan metode pre-test dan post test. Hasil post test yang dilakukan dengan nilai rata-rata 83 dapat menjawab pertanyaan dengan benar jika dibandingkan dengan pre test dimana hanya nilai rata-rata 41. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan anggota PKK Kelurahan Kauman Kota Malang telah meningkat setelah dilakukannya pemberdayaan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Kata kunci: pegagan; face mist; Ibu PKK; lansia. ABSTRACTThis activity begins with an initial assessment of the situation in the field. The gotu kola plant (Centella asiatica) is often used only as a ground cover. The initial assessment found that there was a lack of knowledge of the people of the Kauman village on the benefits of gotu kola, which was marked by the less than optimal processing of gotu kola in cosmetics and skin medicine. Taking into account the great potential of gotu kola in terms of health, this program aimed at providing education about the benefits of gotu kola, processing in making face mist as an antioxidant and moisturizing the skin of the elderly. The existence of empowerment of PKK members is expected to increase prevention efforts in overcoming skin problems when approaching the elderly. So the improvement of health status, especially regarding the skin when approaching the elderly, can be overcome by the use of gotu kola (Centella asiatica), which has benefits as an antioxidant and moisturizer in face mist preparations on the skin. With regard to the pandemic situation, the implementation is carried out online (online) using zoom media and evaluation is carried out using pre-test and post-test methods. The results of the post test carried out with an average value of 83 can answer the questions correctly when compared to the pre test where only the average value is 41. This shows that the knowledge of PKK members in Kauman Village, Malang City has increased after empowerment through community service activities. to this society. Keywords: gotu kola plant; face mist; PKK members; elderly.
Suhu Dan Waktu Optimum Penyeduhan Simplisia Bunga Telang (Clitoria Ternatea L) Terhadap Kandungan Antioksidan Luluk - Anisyah; Ida Ayu Preharsini Kusuma; Lela Veronika Tindaon
Media Farmasi XXX Vol 18, No 1 (2022): MEDIA FARMASI
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v18i1.2586

Abstract

OPTIMUM TEMPERATURE AND TIME BREWING OF SIMPLICIA TELANG FLOWER (Clitoria ternatea L) ON ANTIOXIDANT CONTENTFor a long time, the telang plant has been used in traditional medicine for the treatment of various diseases, because the telang flower contains antioxidants. It is known that antioxidant activity can be affected by the interaction between temperature and drying time. Based on this, a research was carried out in selecting the best temperature and length of time for stirring telang flower simplicia containing antioxidants with the DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil) method using UV-vis spectrophotometry. This research uses laboratory experimental methods. There are 2 groups of variables consisting of the brewing temperature of 70ºC, 85ºC, and 100ºC and the stirring time of 5, 10, and 15 minutes. Replication was carried out 3 times so that 18 replications were obtained. The purpose of this study was to be able to see the best temperature and time for stirring telang flower on antioxidants with UV-vis spectrophotometry. The results for the antioxidant content of telang flower brewing (IC50) at a temperature of 70°C 85°C 100°C within 5 minutes were 13.72 ppm; 16.13 ppm ; 18.55 ppm ; within 10 minutes 26.57 ppm; 28.98 ppm ; 31.40 ppm ; within 15 minutes 39.42 ppm ; 41.83 ppm ; 44.25 ppm. The conclusion from the overall research results obtained for the optimum antioxidant content is brewing at a temperature of 70°C stirred for 5 minutes, which is 13.72 ppm.Key words : Telang flower (Clitoria ternatea L); Antioxidant; Degenerative DiseaseSudah sejak lama tanaman telang telah digunakan dalam pengobatan secara tradisional untuk penyembuhan berbagai penyakit, karena didalam kembang telang tersebut mengandung zat antioksidan. Telah diketahui bahwa aktivitas antioksidan dapat dipengaruhi oleh interaksi antara suhu dan lama pengeringan. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian dalam pemilihan temperatur dan lamanya waktu terbaik pada pengadukan simplisia bunga telang yang mengandung antioksidan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil ) yang memakai spektrofotometri uv-vis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. Terdapat 2 Kelompok variabel yang terdiri atas suhu penyeduhan yaitu 70ºC, 85ºC, dan 100ºC dan lama pengadukan yaitu 5, 10, dan 15 menit. Replikasi dilakukan 3 kali sehingga didapat 18 replikasi.Tujuan dilakukan penelitian ini agar dapat melihat temperature dan waktu yang terbaik  pada pengadukan bunga telang pada bahan berkhasiat antioksidan dengan spektrofotometri uv-vis. Hasil nya untuk kadar antioksidan pada penyeduhan bunga telang (IC50) di temperatur 70°C 85°C 100°C dalam waktu 5 menit adalah 13,72 ppm ; 16,13 ppm ; 18,55 ppm ; dalam waktu 10 menit 26,57 ppm ; 28,98 ppm ; 31,40 ppm ; dalam waktu 15 menit 39,42 ppm ; 41,83 ppm ; 44,25 ppm. Kesimpulan dari hasil penelitian keseluruhan yang didapat untuk kadar antioksidan yang optimum adalah penyeduhan pada suhu 70°C diaduk dalam waktu 5 menit, yaitu 13,72 ppm.Kata kunci : Bunga Telang (Clitoria ternatea L); Antioksidan; Penyakit Degenerative
PENGHAMBATAN AKTIVITAS α-GLUKOSIDASE OLEH EKSTRAK ETANOL, AIR, DAN SERBUK PARE Ida Ayu Preharsini Kusuma; Sugiyanto Sugiyanto
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 24 No. 3 (2020): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v24i3.11547

Abstract

Diabetes militus (DM) masih menjadi penyakit yang menyebabkan masalah serius di Indonesia dan terus meningkat setiap tahunnya. Dibutuhkan obat yang dapat membantu penderita diabetes. Penelitian mengenai pencarian obat antidiabetes terus dilakukan salah satunya penggunaan bahan alam. Bahan alam yang mempunyai banyak manfaat salah satunya adalah tanaman pare. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas inhibisi terhadap α-glukosidase pada ekstrak etanol, air, dan serbuk buah pare. Metode penelitian ini menggunakan prinsip mengenai nilai IC50 yang menggambarkan besarnya konsentrasi yang dibutuhkan untuk menghambat 50% aktivitas enzim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai IC50 tertinggi ada pada ekstrak etanol yaitu sebesar 31,1549 ppm. Kemudian ekstrak air 99,0729 ppm, dan 323,7915 ppm serbuk pare. Adapun sebagai pembanding digunakan akarbosa komersil dengan nilai IC50 sebesar 42,1871 ppm.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pemanfaatan Minuman Kesehatan dari Buah Pare di PKK Kelurahan Kauman Kota Malang Sugiyanto Sugiyanto; Ida Ayu Preharsini Kusuma
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i6.5863

Abstract

ABSTRAK Pada masa pandemi ini dibutuhkan kondisi tubuh yang baik untuk menjaga tubuh dari serangan penyakit terutama virus covid 19 yang ada disekitar kita, maka dari itu dibutuhkan langkah-langkah pencegahan antara lain pembatasan jumlah orang berkumpul (jaga jarak), pola hidup sehat pemakaian masker, cuci tangan, tidur yang cukup, makan makanan yang sehat dan disarankan makanan kesehatan yang dapat membantu meningkatkan sistem kesehatan. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat “Pemberdayaan Masyarakat dalam Pemanfaatan Minuman Kesehatan dari Buah Pare di Masa Pandemi Covid 19 di PKK Kelurahan Kauman Kota Malang ini bertujuan memberikan pengetahuan tentang khasiat tanaman herbal yang berguna dalam pembuatan minuman kesehatan dan cara pembuatan minuman kesehatan (kopi pare) yang mempunyai manfaat untuk meningkatkan kesehatan. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini dengan cara persentasi, pemutaran video pembuatan minuman kesehatan, tanya jawab dan evaluasi melalui kuesioner tentang pembuatan minuman kesehatan. Hasil yang diperoleh dari pengabdian masyarakat melalui hasil kuesioner yang didapatkan dari jumlah prosentase dengan nilai rata-rata untuk peningkatan pengetahuan terhadap manfaat dan khasiat buah pare sebagai bahan alam 75%, dan pelatihan cara pembuatan sediaan minuman kesehatan buah pare 78,12%.Dari hasil kegiatan pengabdian masyarakt terhadap anggota PKK Kelurahan Kauman Kota Malang dapat disimpulkan bahwa kegiatan berjalan dengan baik dan lancer. Kata Kunci: Pemberdayaan, Masyarakat,  Minuman Kesehatan, Buah Pare  ABSTRACT During this pandemic, good body conditions are needed to protect the body from disease, especially the covid 19 virus that is around us, therefore preventive measures are needed, including limiting the number of people gathering (maintaining distance), healthy lifestyle, wearing masks, washing hands, adequate sleep, eating healthy foods and recommended health foods that can help improve the health system. The Community Partnership Program activity "Community Empowerment in the Utilization of Health Drinks from Pare Fruit during the Covid 19 Pandemic at PKK, Kauman Village, Malang City aims to provide knowledge about the efficacy of herbal plants that are useful in making health drinks and how to make health drinks (coffee bitter melon) which have benefits to improve health. The method used in this community service is by way of presentations, playing videos of making health drinks, asking questions and evaluating through questionnaires about making health drinks. The results obtained from community service through questionnaires obtained from the number of percentages with an average value for increasing knowledge of the benefits and efficacy of bitter melon as a natural ingredient 75%, and training on how to make bitter melon health drink preparations 78.12%. Community service activities for PKK members, Kauman Village, Malang City, it can be concluded that the activities went well and smoothly.  Keywords: Empowerment, Community, Health Drink, Bitter Melon