Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Pendamping Lansia Dalam Pemanfaatan dan Pembuatan Sabun Herbal di Masa Pandemi Covid-19 Luluk Anisyah; Sugiyanto Sugiyanto
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Pelayanan dan Pengadian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v5i2.1265

Abstract

Meningkatnya angka harapan hidup dapat menyebabkan populasi usia lebih dari 60 tahun akan meningkat pada tahun 2050, sehingga hal ini akan menyebabkan masalah kesehatan salah satunya adalah kelembaban dan pruritus pada kulit. Tujuan dalam pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan dalam membuat sabun herbal cair, cara penggunaan, serta manfaat. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat kepada grup pendamping lansia meliputi 3 kegiatan antara lain: Tahap persiapan: melakukan pendekatan, persiapan bahan dan alat yang digunakan untuk pembuatan sabun herbal cair; Tahap pelaksanaan: memberikan edukasi kesehatan dan pelatihan terkait manfaat, cara penggunaan, dan penyebaran video pembuatan sabun herbal cair; Tahap evaluasi dilakukan terhadap apresiasi grup. Hasil dari dilakukannya pengabdian adalah dapat berjalan baik dan lancar sesuai dengan yang telah dijadwalkan, hal tersebut sesuai dengan jumlah prosentase dengan nilai rata-rata 90% sangat setuju dan setuju dari google form pendamping lansia. Kesimpulan bahwa tujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait pemanfaatan daging kakao dan daging, serta kulit lidah buaya yang digunakan sebagai sabun herbal cair kepada para pendamping lansia dapat tercapai.Kata Kunci : Sabun herbal cair, Antiseptik, Pelembab
Edukasi Pemanfaatan Biji Kelor Sebagai Pasta Gigi Kepada Pendamping Lansia di Masa Pandemi Covid 19 sugiyanto sugiyanto; Wibowo Wibowo; Venny Kurnia Andika
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Pelayanan dan Pengadian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v5i2.1266

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh secara keseluruhan, dikarenakan dapat mempengaruhi kualitas kehidupan, termasuk fungsi bicara, pengunyahan dan rasa percaya diri.terutama lansia. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan gigi dan mulut adalah dengan menyikat gigi menggunakan pasta gigi. Salah satu fungsi dari pasta gigi adalah memelihara kesehatan gigi. Tujuan dalam pengabdian masyarakat ini untuk mengenalkan potensi  dalam membuat pasta gigi untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut dimasa  pandemi. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat kepada grup pendamping lansia meliputi 3 kegiatan antara lain:Tahap persiapan: melakukan pendekatan, persiapan bahan dan alat yang digunakan untuk pembuatan pasta gigi; Tahap pelaksanaan: memberikan edukasi kesehatan dan pelatihan terkait manfaat, cara penggunaan, dan penyebaran video; Tahap evaluasi dilakukan terhadap apresiasi grup. Hasil dari dilakukannya pengabdian adalah dapat berjalan baik dan lancar sesuai dengan yang telah dijadwalkan, hal tersebut sesuai dengan jumlah prosentase dengan nilai rata-rata 90% setuju dari google form pendamping lansia. Kesimpulan bahwa tujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait pemanfaatan biji kelor yang digunakan sebagai pasta gigi herbal khusus untuk lansia kepada para pendamping lansia dapat tercapai.Kata kunci : Kesehatan gigi, Pasta gigi herbal, Biji kelor, Lansia
Pemberian Edukasi Pada Kader Kesehatan Di Panti Werdha Pangesti Lawang Terkait Penyakit Diabetes Mellitus Pada Pasien Lansia Di Kabupaten Malang sugiyanto sugiyanto; Ani Riani Hasana
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v4i2.773

Abstract

Standart Pelayanan Minimum (SPM) adalah promotif  salah satunya melalui edukasi yang diharapkan akan peningkatan pengetahuan sehingga merubah pola perilaku yang akhirnya dapat menurunkan angka pengobatan dan komplikasi.  Edukasi dilakukan oleh farmasis kepada kader kesehatan di Panti Werda dimana terdapat lansia yang menderita diabetes mellitus. Pemberian edukasi kepada kader kesehatan di Panti werda berguna dalam peningkatan pengetahuannya sehingga memperkuat dalam hal promotif, preventif dan kuratif pada lansia penderita diabetes mellitus, diharapkan akan memberikan keuntungan bagi lansia penderita diabetes mellitus dalam mengontrol gula darah untuk mencegah komplikasi penyakit lain yang memperparah penyakit diabetes mellitus lansia tersebut.Target pengabdian masyarakat ini yaitu peningkatan kemampuan kader kesehatan panti werda dalam mengedukasi pasien lansia Diabetes Mellitus tentang definisi, patofisilogi, pengobatan  non farmakologi, pola makan dan aktifitas yang dilakukan lansia Diabetes Mellitus, karena dapat mencegah tingkat keparahan dan komplikasi pada lansia Diabetes Mellitus. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu: 1) SGD (Small Group Discussion) tentang konsep penyakit diabetes mellitus; 2) SGD (Small Group Discussion) tentang konsep terapi diabetes mellitus tipe 2 secara non-farmakologi.
PELATIHAN PEMBUATAN TEPUNG SIAP SAJI BERBAHAN DASAR UMBI PORANG (Amorphopallus oncophyllus P.) SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL BAGI LANSIA DI PANTI WERDHA TRESNO MUKTI TUREN Ida Ayu Preharsini; Sugiyanto Sugiyanto; Devanus Devanus
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6518

Abstract

ABSTRAKPanti Werdha Tresno Mukti berada di Desa Pagedangan Kec. Turen, Kab. Malang. Perubahan aspek fisik, mental dan sosial yang terjadi pada lansia mempengaruhi kondisi kesehatan para lansia baik  secara mental maupun fisik. Munculnya berbagai penyakit pada lansia akan meningkatkan resiko kekurangan nutrisi akibat kehilangan nafsu makan. Tambahan asupan makanan pendamping diperlukan sebagai pangan fungsional yang memberi manfaat kesehatan bagi para lansia. Porang (Amorphophallus oncophyllus. P) mengandung glucomannan berbentuk tepung atau serat alami yang larut di dalam air dan sering diolah menjadi produk makanan seperti mie shirataki, konnyaku, bahan campuran kue, roti, jeli, selai, es krim dan lain sebagainya. Mengkonsumsi umbi porang diketahui dapat menurunkan lipida darah, menurunkan glukosa darah, mencegah dan menghambat kanker, menurunkan obesitas dan mengatasi sembelit. Tujuan pelatihan ini untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan para pengasuh lansia sebagai mitra dalam pemanfaatan umbi porang menjadi alternatif makanan sehat bagi lansia. Adapun metode yang digunakan adalah pelatihan secara on-line  dengan pendekatan partisipatif. Kegiatan ini telah terlaksana selama bulan Juli 2021, dari 17 pengasuh lansia yang melihat video pembuatan tepung siap saji berbahan dasar umbi porang ada 14 pengasuh lansia atau 82% telah dapat membuat dengan benar. Secara keseluruhan kegiatan berjalan lancar serta antusiasme  pendamping sangat baik Kata Kunci : Amorphophallus oncophyllus; glukomanan: iles-iles; lansia; porang ABSTRACTThe Tresno Mukti Nursing Home is located in Pagedangan Village, Kec. Turen , Kab. Malang. Change in physical, mental and social aspects that occur in the elderly affect the health condition of the elderly both mentally and physically. The emergence of various diseases in the elderly will increase the risk of nutritional deficiencies due to loss of appetite. Additional intake of complementary foods is needed as functional food that provides health benefits for the elderly. Porang (Amorphophallus oncophyllus. P) contains glucomannan in the form of flour or natural fiber that is soluble in water and is often processed into food products such as shirataki noodles, konnyaku, cake mix ingredients, bread, jelly, jam, ice cream and so on. Consuming porang tubers is known to lower blood glucose prevent and inhibit cancer, reduce obesity and treat constipation. The purpose of this training is to increase the knowledge and skills of elderly caregivers as partners in using porang tubers as an alternative to healthy food for th elderly. This activity has been carried out during July 2021,  from 17 elderly caregivers who saw the video of making ready to eat flour made from porang tubers, 14 elderly caregivers or 82 % were able to make it correctly. Overall the activity went smoothly and the enthusiasm of the companion was very good. Keywords:  Amorphophallus oncophyllus; elderly; glucomannan; iles-iles; porang
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGENALAN POTENSI DAN PEMBUATAN KRIPIK BUAH PARE DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN Sugiyanto Sugiyanto; Ellyvina Setya Dhini
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.7322

Abstract

ABSTRAKKegiatan pengabdian masyarakat tentang  Pemberdayaan Kelompok PKK Dalam Pengenalan Potensi dan Pembuatan Kripik Buah Pare Dalam Meningkatkan Kesehatan”  yang merupakan salah satu upaya dalam mengidentifikasi  masalah pengetahuan dan cara pembuatan makanan kesehatan dalam masa pandemic Covid 19. Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan dan cara pembuatan keripik pare pada anggota PKK dalam membantu meningkatakan kesehatan, dimana disaat pandemic ini sangat dibutuhkan kesehatan yang baik. Pengabdian masyarakat terhadap anggota PKK ini dilaksanakan dengan metode penyuluhan atau ceramah dengan power point berikut dilakukan diskusi dan tanya jawab hal ini semua memakai media zoom (online) sedangkan untuk kegiatan pembuatan kripik buah pare dilakukan dengan pemutaran video. Hasil yang didapatkan dari kegiatan pengabdian terhadap anggota PKK Kelurahan Kauman Malang adalah terjadinya peningkatnya  pengetahuan dan cara pembuatan pembuatan makanan kesehatan khususnya kripik buah pare oleh anggota PKK hal ini dapat dilihat dari hasil kuesioner yang berikan melalui google form. Dengan adanya peningkatan pengetahuan dan cara pembuatan pembuatan makanan kesehatan khususnya kripik buah pare oleh anggota PKK Kelurahan Kauman Malang, diharapkan akan bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan dimasa pandemi Covid 19 ini dan sebagai upaya preventif dalam mencegah terjadinya permasalahan kesehatan dalam mewujudkan kelompok PKK yang sehat. Kata kunci : pengabdian masyarakat; anggota PKK; kripik buah pare  ABSTRACTCommunity service activities regarding the Empowerment of the PKK Group in Recognizing the Potential and Making Pare Fruit Chips in Improving Health” which is one of the efforts to identify the problem of knowledge and methods of making health food during the Covid 19 pandemic. The purpose of this service activity is to increase knowledge and how to make chips Pare to PKK members in helping to improve health, where during this pandemic good health is needed. This community service for PKK members is carried out by means of counseling or lectures with power points, followed by discussions and questions and answers, all of which use zoom media (online), while the activity of making bitter melon chips is done by playing videos. The results obtained from the service activities for PKK members in Kauman Malang Village are an increase in knowledge and how to make health food, especially bitter melon chips by PKK members, this can be seen from the results of the questionnaire given via google form. With the increase in knowledge and how to make health food, especially bitter melon chips, by PKK members, Kauman Malang Village, it is hoped that it will be useful in improving health during the Covid 19 pandemic and as a preventive effort in preventing health problems in creating a healthy PKK group. Keywords: community service; PKK members; bitter melon chips
EDUKASI KESEHATAN PADA REMAJA DALAM PENTINGNYA GIZI SEIMBANG DAN AKTIVITAS FISIK DI ERA PANDEMI COVID-19 Romaden Marbun; Sugiyanto Sugiyanto; Vincensia Dea
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.399 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.4791

Abstract

ABSTRAKPandemi COVID-19 di Indonesia sangat memberikan dampak pada berbagai sektor di seluruh dunia, tidak terkecuali kenaikan frekuensi Penyakit Tidak Menular. Penyakit tidak menular (PTM) adalah penyakit atau kondisi medis yang tidak dapat ditularkan dari satu individu ke individu lainnya atau dengan pengertian lain merupakan penyakit yang bukan disebabkan oleh proses infeksi (tidak infeksius). Masalah gizi lebih atau obesitas merupakan masalah global dan menjadi masalah utama di negara-negara maju dan berkembang karena mengalami peningkatan tiap tahun yang berkaitan dengan penyakit tidak menular. Dari survei awal diketahui pengetahuan para remaja masih kurang terkait Pentingnya Gizi Seimbang dan Aktivitas Fisik Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) . Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keselamatan para remaja dalam masalah gizi dan penyakit tidak menular khususnya di era pandemi covid-19 sekarang. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk pemberian materi dan video tentang  Pentingnya Gizi Seimbang dan Aktivitas Fisik Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) di Era Pandemi Covid-19 . Disetiap akhir kegiatan dilakukan evaluasi terhadap pemahaman remaja. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat terdapat sebanyak 68% pemahaman remaja dalam katergori baik, cukup sebanyak 20% dan kurang sebanyak 12%. Kegiatan berjalan dengan baik dan perlu adanya monitoring lebih lanjut. Kata kunci: Penyakit Tidak Menular (PTM); gizi seimbang; aktivitas fisik; covid-19 ABSTRACTThe COVID-19 pandemic in Indonesia has had a profound impact on various sectors around the world, including the increase in the frequency of Non-Communicable Diseases. Non-communicable disease (PTM) is a disease or medical condition that cannot be transmitted from one individual to another or in other terms is a disease that is not caused by an infectious (non-infectious) process. The problem of over nutrition or obesity is a global problem and is a major problem in developed and developing countries because it has increased every year related to non-communicable diseases. From the initial survey, it was found that teenagers' knowledge was still lacking regarding the importance of balanced nutrition and physical activity in preventing non-communicable diseases (PTM). The purpose of this activity is to improve the safety of adolescents in nutrition and non-communicable diseases, especially in the current Covid-19 pandemic era. This activity is packaged in the form of providing materials and videos about the Importance of Balanced Nutrition and Physical Activity in Efforts to Prevent Non-Communicable Diseases (PTM) in the Covid-19 Pandemic Era. At the end of each activity, an evaluation of the understanding of adolescents is carried out. The results of community service activities were as much as 68% of the residents' understanding was in the good category, 20% enough and 12% less. Activities are running well and further monitoring is needed. Keywords: Non-Communicable Diseases (PTM); balanced nutrition; physical activity; covid-19
Pemberdayaan Masyarakat Pendamping Lansia Dalam Edukasi dan Pembuatan Masker Wajah Antiaging di Masa Pandemi Covid-19 Luluk Anisyah; Sugiyanto Sugiyanto
Abditeknika Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/abditeknika.v1i2.321

Abstract

Meningkatnya angka harapan hidup dapat menyebabkan populasi usia lebih dari 60 tahun akan meningkat pada tahun 2050, sehingga hal ini akan menyebabkan masalah kesehatan salah satunya adalah penuaan dini pada kulit. Tujuan dalam pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membuat masker dan cara penggunaannya, meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat antiaging pada kulit. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat meliputi 3 kegiatan antara lain: Tahap persiapan: melakukan pendekatan pada grup pendamping lansia, dan menyiapkan bahan dan alat yang digunakan untuk pembuatan masker antiaging; Tahap pelaksanaan: memberikan edukasi kesehatan dan pelatihan terkait manfaat, cara penggunaan masker antiaging, dan penyebaran video pembuatan masker ke grup pendamping lansia; Tahap evaluasi dilakukan terhadap apresiasi grup pendamping lansia. Hasil dari dilakukannya pengabdian adalah dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang telah dijadwalkan oleh tim pengabdian masyarakat STIKes Panti Waluya Malang, hal tersebut sesuai dengan peningkatan jumlah”Like”, diskusi yang aktif dari peserta.
Pemberdayaan Masyarakat Pendamping Lansia Dalam Pembuatan Teh Herbal Untuk Meningkatkan Imunitas di Masa Pandemi Covid-19 Sugiyanto Sugiyanto; Ellyvina Setya Dini
Abditeknika Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/abditeknika.v1i2.322

Abstract

Masa pandemi Covid 19 sekarang ini terjadi banyak korban serta belum ditemukan obatnya. Langkah-langkah yang sekarang ini yang dijalankan oleh pemerintah salah satunya adalah dengan pola hidup sehat antara lain mengkonsumsi makanan sehat dan minum suplemen yang dapat meningkatkan imunitas. Tujuan dalam pengabdian masyarakat ini meningkatkan kemampuan dalam  mengenalkan bahan-bahan herbal, bagian yang digunakan, takaran, kandungan, serta khasiatnya, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat teh herbal. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat meliputi 3 kegiatan antara lain: Tahap persiapan: melakukan pendekatan pada grup pendamping lansia, dan menyiapkan bahan serta alat yang digunakan untuk pembuatan teh herbal; Tahap pelaksanaan: memberikan edukasi kesehatan, pelatihan, dan penyebaran video pembuatan teh herbal; Tahap evaluasi dilakukan terhadap apresiasi grup pendamping lansia. Hasil dari dilakukannya pengabdian adalah berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang telah dijadwalkan oleh tim pengabdian STIKes Panti Waluya Malang, hal tersebut sesuai dengan peningkatan jumlah”Like”, diskusi yang aktif dari peserta.
Perbandingan Kadar Flavonoid Simplisia Buah Pare (Momordica charantia L) Pada Temperatur 60°C, 80°C Dan 100°C Dengan Memakai Spektrofotometri Uv-Vis Sugiyanto Sugiyanto; Luluk - Anisyah
Media Farmasi XXX Vol 18, No 1 (2022): MEDIA FARMASI
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v18i1.2591

Abstract

Comparison Of Flavonoid Levels Of Pare (Momordica charantia L) Simplicia  (Momordica charantia L) With Temperatures Of 60°C, 80°C And 100°C Using Uv-Vis SpectrophotometryThe bitter melon plant is empirically often used, starting from the roots, leaves, fruit and seeds which are used as appetite medicine, launching bowel movements, worming medicine, diabetes, anti-bacterial. The part of the bitter melon plant that is often used is bitter melon which contains a lot of flavonoids. The use of bitter melon as a traditional medicine can be used in the form of simplicia. In making simplicia, it is necessary to pay attention to the drying temperature to get simplicia that is not easily damaged so that it can be stored for a long time. The purpose of this study was to compare the effect of drying temperature on simplicia bitter melon with flavonoid content. This research method uses laboratory observations where there are two groups, namely different drying temperatures of 60°C, 80°C and 100°C and flavonoid levels which are carried out three times each. The results of this study showed that simpilsia Pare (Momordica charantia L) (Momordica charantia L) dried at a temperature of 60°C obtained flavonoid levels of 16.370 mg/g, at 80°C the flavonoid content was 15.220 mg/g, and at 100°C the flavonoid content was 17.702 mg/g. The conclusion from the results of the study was that simplicia heated at a temperature of 1000C had the highest flavonoid content, namely 17.702 mg/gKeywords: Momordica charantia L, temperature, flavonoid contentBagian tumbuhan pare (Momordica charantia L) yang digunakan secara turun temurun mulai dari akar, daun, dan buah digunakan sebagai obat nafsu makan, melancarkan buang air besar, obat cacing, kencing manis, anti bakteri. Tumbuhan Pare (Momordica charantia L) yang sering dipakai adalah buah pare (Momordica charantia L) dimana banyak mengandung flavonoid. Penggunaan buah Pare (Momordica charantia L) sebagai  obat tradisional biasa digunakan dalam bentuk simplisia. Dalam pembuatan simplisa perlu diperhatikan temperatur pengeringan untuk membantu simplisia supaya tidak busuk sehingga waktu simpannya akan lebih lama. Tujuan penelitian ini membandingkan pengaruh temperatur pengeringan simplisia buah pare (Momordica charantia L) yang mengandung flavonoid. Desain penelitian ini menggunakan observasi laboratorium dimana ada tiga kelompok yaitu temperatur pengeringan yang berbeda 60°C, 80°C dan 100°C dan kadar flavonoid dimana dilakukan masing-masing tiga kali ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa simplisia  buah Pare (Momordica charantia L) yang dikeringkan pada temperatur 60°C didapatkan kadar flavonoid 16,370 mg/g, temperatur 80°C didapatkan kadar flavonoid 15,220 mg/g, dan temperatur 100°C didapatkan kadar flavonoid sebesar 17,702 mg/g. Kesimpulan dari hasil penelitian didapatkan simplisia yang dipanaskan pada temperatur 1000C mempunyai kadar flavonoid yang tertinggi yaitu 17,702 mg/g.Kata kunci : Momordica charantia L, temperatur, kadar flavonoid
TOTAL PHENOLIK DAN UJI ANTIOKSIDAN PADA TANAMAN BUAH KAKAO BERWARNA KUNING SEGAR SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Luluk Anisyah; Sugiyanto Sugiyanto
Media Farmasi XXX Vol 17, No 1 (2021): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v17i1.2009

Abstract

Total Phenolic is a secondary metabolite found in the leaves, seeds, and fruits of higher plants. Meanwhile, cocoa contains a higher total phenolic content compared to wine or tea. Based on the chemical content on the pods, it is assumed that cocoa plant has antioxidant activity. Therefore, this research aims to determine the antioxidant compounds and total phenolic levels among the various parts of cocoa plant. The antioxidant compounds were tested using 1,1diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) method, while the total Phenolic test was performed on the barks, leaves, seeds, pulps, and fresh yellow cocoa pods using UV-vis spectrophotometry ( modified Makkar et.al method). The results showed that the total phenolic levels were as follows; seeds (5.20 mg / g), leaves (1.22 mg / g), bark (1.16 mg / g), fruit skins (0.25 mg / g). ), pulp (0.15 mg / g). Meanwhile, the antioxidant levels were as follows; fruit flesh (35.48%), seeds (12.58%), fruit skins (9.60%), leaves (5.74%), bark (0.39%). Based onthe results, the highest total phenolic content was in seeds (5.20 mg / g), while the highest level of antioxidant activity was 35.48%, namely in the fruit flesh.Keywords : Antioxidants, Cocoa (Theobroma cacao L), 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl, Total PhenolicTotal Phenolik adalah metabolit sekunder yang terdapat didalam daun, biji dan buah dari tumbuhan tingkat tinggi Kakao mengandung total phenolik lebih tinggi daripada dalam anggur maupun teh. Berdasarkan kandungan senyawa kimia pada kulit buah kakao, maka dapat diduga bahwa tanaman kakao memiliki aktivitas antioksidan. Metode yang digunakan untuk uji senyawa antioksidan dengan menggunakan 1,1diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) dan uji Total Phenolik pada kulit batang, daun, biji, daging buah, dan kulit buah kakao berwarna kuning segar dengan menggunakan spektrofotometri uv-vis (metode Makkar et.al yang telah dimodifikasi). Penelitian ini dilakukan untuk melihat kadar senyawa antioksidan serta kadar Total Phenolik yang tertinggi pada antar bagian dari tanaman kakao. Hasil dari penelitian untuk kadar total phenolik sebagai berikut pada biji (5,20 mg/g), daun (1,22 mg/g), kulit batang (1,16 mg/g), kulit buah (0,25 mg/g), daging buah (0,15 mg/g); dan untuk kadar antioksidan sebagai berikut pada daging buah (35,48 %), biji (12,58 %), kulit buah (9,60 %), daun (5,74 %), kulit batang (0,39 %). Kesimpulan kadar total phenolik yang tertinggi adalah pada biji (5,20 mg/g), dan kadar aktivitas antioksidan tertinggi adalah sebesar 35,48% yaitu pada daging buah.Kata kunci : Antioksidan, Kakao (Theobroma cacao L), 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil, Total Phenolik