Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PELATIHAN DAN PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN TENTANG SCREENING KEJADIAN DEPRESI SEBAGAI SALAH SATU UPAYA IDENTIFIKASI KONDISI KESEHATAN LANSIA Wisoedhanie Widi Anugrahanti; Cecilia Widijati Imam; Raswati Prapti Rahayu
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6406

Abstract

ABSTRAKKegiatan Program Kemitraan Masyarakat “Pelatihan dan Pemberdayaan Kader Kesehatan Tentang Screening Kejadian Depresi Sebagai Salah Satu Upaya Identifikasi Kondisi Kesehatan Lansia, khususnya pada masa pandemi COVID-19 merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan tentang resiko depresi yang rentan muncul pada lansia dan bagaimana cara mengidentifikasi kejadian depresi yang mungkin muncul pada lansia. Pelatihan dan pemberdayaan kader kesehatan tentang resiko depresi pada lansia dilakukan menggunakan metode penyuluhan atau ceramah dengan media power point berikut diskusi dan tanya jawab. Untuk mempraktikkan bagaimana cara melakukan screening atau mengidentifikasi kejadian depresi pada lansia digunakan metode demonstrasi dengan mempraktikkan penggunakan instrument Geriatric Depression Scale. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan kader kesehatan tentang resiko depresi pada lansia serta dimilikinya keterampilan kader kesehatan dalam menggunakan instrument Geriatric Depression Scale dalam mengkaji resiko depresi pada lansia di Desa Tambakasri Kelurahan Tajinan Kabupaten Malang. Adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan tersebut sangat bermanfaat bagi Desa Tambaksri untuk dapat secara mandiri mengenali dan mengidentifiaksi permasalahan kesehatan yang mungkin muncul di Desa Tambakasri sebagai upaya preventif dalam mencegah terjadinya permasalahan kesehatan dan untuk mewujudkan desa siaga kesehatan.   Kata kunci: pelatihan; kader kesehatan; screening; depresi; lansia ABSTRACTCommunity Partnership Program Activities “Training and Empowerment of Health Cadres About Screening for Depression Events as One of the Efforts to Identify Elderly Health Conditions, especially during the COVID-19 pandemic, aims to provide understanding and skills for health cadres regarding depression that is prone to appear in the lives of the elderly. This risk is magnified by the COVID-19 pandemic situation which has consequences for limiting activities outside the home, so that the elderly's social activities are limited and monotonous and in the end can increase the risk of depression in the elderly. Training and empowerment of health cadres using counseling methods and demonstrations of the implementation of screening for depression in the elderly. The abilities and skills of health cadres possessed as an outcome of community service activities are very useful for efforts to identify the health conditions of the elderly, especially related to the incidence of depression and are useful for fulfilling elderly health data, especially for mental health posyandu owned in the local Tambakasri Village Keywords: health cadres; screening; depression; elderly.
PENGGUNAAN KARTU INDEKS BEROBAT PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Cecilia Widijati Imam; Nanta Sigit; Raswati Prapti Rahayu
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.7524

Abstract

ABSTRAKKebijakan dari pemerintah juga turut memberikan dampak bagi masyarakat, bukan hanya dari aspek ekonomi, melainkan juga dari aspek kesehatan. Salah satu dampak yang cukup dirasakan oleh masyarakat dengan adanya pandemi covid 19 ini adalah terhambatnya akses warga untuk mendapatkan layanan fasilitas kesehatan. Di era seperti ini kesehatan menjadi factor utama yang harus dipenuhi mayoritas penduduk dunia demi harapan hidup yang lebih panjang guna kesejahteraan garis keturunan atau generasi berikutnya, oleh karena itu sering sekali kita menemui sarana pelayanan kesehatan yang ramai dikunjungi orang-orang dari berbagai golongan. Kartu Indeks Berobat (KIB) merupakan kartu identitas milik pasien di suatu instansi pelayanan kesehatan yang berfungsi untuk mencari dokumen rekam medis milik pasien yang sudah berobat di instansi tersebut karena pada kartu berobat pasien terdapat nomor rekam medis pasien. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kader dan warga terkait penggunaan Kartu Indeks Berobat (KIB). Dengan pengkajian awal terhadap keadaan di lapangan melalui kader dan warga. Pengkajian awal di dapatkan permasalahan bahwa masih kurangnya pemahaman kader dan warga terkait kurangnya pemahaman Kartu Indeks Berobat (KIB) dan belum optimalnya pemahaman fungsi dan penggunaan Kartu Indeks Berobat (KIB) oleh masyarakat.  Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan dengan memberikan materi dan diskusi interaktif. Edukasi atau penyuluhan diikuti oleh 25 orang. Dari hasil evaluasi dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai antara sebelum dan sesudah penyuluhan. Rata-rata nilai pre test sebesar 20.00 dan nilai post test sebesar 80.00. Kegiatan ini perlu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran, kepedualian dan mendorong peran kader dan warga untuk tertib membawa kartu indeks berobat (KIB) pada saat berobat di fasilitas pelayanan kesehatan. Kata Kunci: KIB; Fasyankes ABSTRACTPolicies from the government also have an impact on the community, not only from the economic aspect, but also from the health aspect. One of the impacts that have been felt by the community due to the COVID-19 pandemic is the obstruction of citizens' access to health facilities. In an era like this, health is the main factor that must be met by the majority of the world's population for a longer life expectancy for the welfare of the lineage or the next generation, therefore we often find health care facilities visited by people from various groups. Medication Index Card (KIB) is an identity card belonging to a patient in a health service agency that functions to find medical record documents belonging to patients who have been treated at the agency because on the patient's treatment card there is a patient's medical record number. This Community Partnership Program activity aims to increase the understanding of cadres and residents regarding the use of the Medication Index Card (KIB). With an initial assessment of the situation in the field through cadres and residents. The initial assessment found the problem that there was still a lack of understanding of cadres and residents regarding the lack of understanding of the Medication Index Card (KIB) and not optimal understanding of the function and use of the Medication Index Card (KIB) by the community. This activity was carried out in 3 meetings by providing interactive material and discussions. Education or counseling was attended by 25 people. From the evaluation results, it can be seen that there was an increase in the value between before and after counseling. The average pre-test value is 20.00 and the post-test value is 80.00. This activity needs to be carried out as an effort to increase awareness, care and encourage the role of cadres and residents to orderly carry a medical index card (KIB) when seeking treatment at health service facilities. Keywords: KIB; health facilities
PENDAMPINGAN MASYARAKAT TENTANG ALUR PELAYANAN RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT Cecilia Widijati Imam; Wisodhanie Widi Anugrahanti; Raswati Prapti Rahayu
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.7282

Abstract

ABSTRAKFasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat atau tempat yang digunakan untuk menyelengarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan atau masyarakat. Pelayanan rawat jalan merupakan layanan yang diberikan kepada pasien yang berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan, termasuk seluruh prosedur diagnostik dan terapeutik. Selain itu instalasi rawat jalan sebagai salah satu tempat pelayanan yang pertama, yang diharapkan pasaien maupun keluarga pasien adalah sebagai tempat pemberi informasi yang jelas sebelum pasien mendapatkan tindakan / pelayanan berikutnya bahkan sampai memerlukan rawat inap. Tujuan pendidikan kesehatan pertama-tama untuk meningkatkan pengetahuan tentang alur pelayanan rawat jalan . Pengetahuan tersebut akan menjadi titik tolak perubahan sikap dan gaya hidup mereka serta pada akhirnya adanya perubahan perilaku masyarakat, meningkatnya kepatuhan yang selanjutnya akan meningkatkan kesadaran masyarakat.Tahap pelaksanaan dilakukan dengan memberikan edukasi atau penyuluhan kepada kader dan warga mengenai alur pelayanan rawat jalan. Penyuluhan dilakukan sebanyak 3 kali. Tahap evaluasi dilakukan untuk menilai tingkat pemahaman kader dan warga terkait materi yang telah diberikan. Evaluasi dilakukan melalui pretest sebelum penyuluhan dan postest pada akhir penyuluhan. warga di Dusun Sukosari, Desa Pandansari, Kec. Poncokusumo, Kab. Malang. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan memberikan materi presentasi dengan sebelumnya dilakukan pretest pada kader dan warga menunjukkan hasil rata-rata nilai 36.8. kegiatan diakhiri dengan dengan melakukan evaluasi dan memeberikan post test kepada kader dan warga dengan rata-rata nilai post test sebesar 85.6. kegiatan berjalan dengan baik dan lancar serta pemantauan lebih lanjut. Kata Kunci: alur; rawat jalan; rujukan ABSTRACTHealth service facility is a tool or place used to organize health service efforts, whether promotive, preventive, curative or rehabilitative carried out by the government, local government and or the community. Outpatient services are services provided to outpatients and not more than 24 hours of service, including all diagnostic and therapeutic procedures. In addition, the outpatient installation is one of the first places of service, which is expected by the patient and the patient's family as a place to provide clear information before the patient gets the next action / service even to the point of requiring hospitalization. The aim of health education is to increase knowledge about the flow of outpatient services. This knowledge will be the starting point for changes in their attitudes and lifestyles and in the end there will be changes in community behavior, increasing compliance which will further increase public awareness. The implementation stage is carried out by providing education or counseling to cadres and residents regarding the outpatient service flow. Counseling was carried out 3 times. The evaluation stage is carried out to assess the level of understanding of cadres and residents regarding the material that has been given. Evaluation was carried out through a pretest before counseling and posttest at the end of the counseling. residents in Sukosari Hamlet, Pandansari Village, Kec. Poncokusumo, Kab. Malang. Service activities were carried out by providing presentation materials with a pretest previously carried out on cadres and residents showing an average score of 36.8. The activity ended by evaluating and giving post-tests to cadres and residents with an average post-test score of 85.6. activities run well and smoothly as well as further monitoring. Keywords: flow; outpatient; referral
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN TERKAIT PENGGUNAAN FORMULIR SKRINING GIZI LANSIA DI DUSUN SUKOSARI KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG Nita Dwi Nur Aini; Ani Riani Hasana; Raswati Prapti Rahayu
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.9199

Abstract

ABSTRAKFokus perhatian kegiatan pengabdian masyarakat kali ini pada golongan rentan yaitu lansia melalui pelatihan dan pemberdayaan kader kesehatan tentang penggunaan formulir skrining gizi lansia sebagai salah satu upaya identifikasi status gizi pada lansia yang mendukung program posyandu lansia yang akan terbentuk di Dusun Sukosari, Desa Pandansari, Poncokusumo Malang. Pelatihan dan Pemberdayaan Kader Kesehatan yang dilaksanakan oleh STIKes Panti Waluya Malang dikemas dalam bentuk Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader kesehatan tentang penggunaan formulir skrining gizi lansia sebagai salah satu upaya identifikasi kondisi status gizi pada lansia dan faktor resiko penyakit yang akan dialami di masa yang akan datang. Pada masa lansia umumnya banyak terjadi penurunan fungsi organ, serta mengalami berbagai masalah kesehatan karena penyakit kronis maupun daya tahan tubuh yang menurun karena kurangnya asupan gizi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkait skrining gizi pada lansia menggunakan instrument Mini Nutritional Assessment. Bentuk kegiatan berupa penyuluhan kepada kader kesehatan berjumlah 27 kader. Metode pelaksanaan Kegiatan diawali dengan melakukan penyuluhan kepada kader kesehatan terkait pentingnya rekam kesehatan, pentingnya skrining gizi pada lansia kemudian dilanjutkan dengan materi pewnyuluhan penggunaan formulir skrining gizi lansia dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dengan peserta yang terlibat adalah 27 kader kesehatan di Dusun Sukosari. Kemudian pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi kegiatan dengan memeberikan pertanyaan pretest menunjukkan hasil rata-rata 60.3 dan postest hasil rata-rata nilai sebesar 73.0. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat menumbuhkan pengetahuan dan kesadaran khususnya kader kesehatan dalam melakukan skrining gizi pada lansia sebagai salah satu Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM). Kata Kunci : kader kesehatan; lansia; skrining gizi ABSTRACTThe focus of this community service activity is on the vulnerable groups, namely the elderly through training and empowerment of health cadres on the use of the elderly nutrition screening form as an effort to identify nutritional status in the elderly who support the elderly posyandu program that will be formed in Sukosari Hamlet, Pandansari Village, Poncokusumo Malang . Training and Empowerment of Health Cadres carried out by STIKes Panti Waluya Malang is packaged in the form of Community Service Activities aimed at increasing the understanding and skills of health cadres regarding the use of elderly nutrition screening forms as an effort to identify nutritional status conditions in the elderly and risk factors for diseases that will be experienced in the elderly. future. In the elderly generally there is a lot of decline in organ function, as well as experiencing various health problems due to chronic diseases and decreased body resistance due to lack of nutritional intake. This community service activity aims to provide knowledge related to nutritional screening for the elderly using the Mini Nutritional Assessment instrument. The form of activity is in the form of counseling to health cadres totaling 27 cadres. Methods of implementation The activity begins with outreach to health cadres regarding the importance of health records, the importance of nutrition screening for the elderly, then continues with counseling material on the use of the elderly nutrition screening form which is carried out for 3 (three) days with 27 health cadres involved in Sukosari Hamlet. Then at the end of the activity an evaluation of the activity was carried out by giving the pretest question showing an average result of 60.3 and the posttest an average score of 73.0. This community service activity can foster knowledge and awareness, especially health cadres in conducting nutritional screening for the elderly as one of the Community-Based Health Efforts (UKBM). Keywords: health cadre; elderly; nutrition screening
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM PENGGUNAAN APLIKASI “STIKez PEDULI” UNTUK MENINGKATKAN TARAF KESEHATAN Nanta Sigit; Romaden Marbun; Raswati Prapti Rahayu
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i3.15819

Abstract

ABSTRAKSTIKez Peduli adalah aplikasi yang dikembangkan untuk membantu masyarakat poncokusumo kabupaten malang terkait dalam melakukan pelacakan untuk menurunkan prevalensi penyakit hipertensi. Cara kerja dari aplikasi ini mengandalkan partisipasi masyarakat untuk saling membagikan data lokasinya agar penelusuran riwayat kesehatan dapat dilakukan. Dengan mengunduh aplikasi STIKez Peduli, masyarakat dapat mengakses berbagai fitur. Serta, sejumlah manfaat lainnya yaitu aplikasi ini juga dapat menampilkan statistik prevalensi kasus sepuluh penyakit terbesar di Kabupaten malang dan di lokasi sekitar penggunanya dan mampu meningkatkan pengetahuan warga terkait trend penyakit yang ada di Kabupaten Malang agar dapat dilakukan pencegahan dini untuk mengurangi resiko terjadinya penyakit. Program kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para kader dan juga masyarakat terkait pentingnya pentingnya pendampingan kader kesehatan dalam pemanfaatan penggunaan aplikasi berbasis android STIKez Peduli untuk meningkatkan taraf kesehatan di dusun Sukosari desa Pandansari, Poncokusumo, Kabupaten Malang. kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 3 kali melalui pemberian materi dan diskusi interaktif kepada 25 orang kader kesehatan. Dari hasil evaluasi yang dilakukan pada nilai pre-test dan post-test, diketahui bahwa terjadi peningkatan pemahaman terkait pentingnya pemanfaatan aplikasi berbasis android STIKez Peduli untuk meningkatkan taraf kesehatan di dusun Sukosari desa Pandansari, Poncokusumo, Kabupaten Malang, rata nilai pre-test sebesar 60, dan setelah diberikan edukasi, rerata nilai post-test menjadi 80. Kegiatan ini perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesadaran, dan mendorong masyarakat khususnya kader kesehatan dalam memberikan informasi yang sesuai kepada tenaga Kesehatan. Kata kunci: aplikasi STIKez peduli; kader kesehatan; pendidikan kesehatan; ABSTRACTSTIKez Peduli is an application developed to help the Poncokusumo community in Malang Regency in tracking to reduce the prevalence of hypertension. The workings of this application rely on community participation to share location data with each other so that medical history tracing can be carried out. By downloading the STIKez Cares application, people can access various features. As well as, a number of other benefits, namely this application can also display statistics on the prevalence of cases of the ten largest diseases in Malang Regency and in locations around its users and is able to increase residents' knowledge regarding disease trends in Malang Regency so that early prevention can be carried out to reduce the risk of disease. This partnership program aims to increase the understanding of cadres and also the community regarding the importance of assisting health cadres in utilizing the STIKez Cares android-based application to improve health standards in Sukosari hamlet, Pandansari village, Poncokusumo, Malang Regency. This activity was carried out 3 times through the provision of materials and interactive discussions to 25 health cadres. From the results of the evaluation carried out on the pre-test and post-test values, it is known that there has been an increase in understanding regarding the importance of using the STIKez Cares android-based application to improve health standards in Sukosari Hamlet, Pandansari Village, Poncokusumo, Malang Regency, with an average pre-test score of 60 , and after being given education, the average post-test score is 80. This activity needs to be carried out as an effort to increase awareness, and encourage the community, especially health cadres, to provide appropriate information to health workers. Keywords: STIKez peduli app; health cadres; health education.