Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kebidanan

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT IBU UNTUK MENGGUNAKAN KONTRASEPSI IUD DI BPS MIEN HENDRO Eny Astuti; Maria Yasinta Vivera Sardin
Bahasa Indonesia Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

IUD adalah alat polietilen kecil dan tembaga, yang memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dan di masukkan ke dalam uterus dan harus diganti apabila sudah dipakai dalam masa tertentu. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi minat ibu untuk menggunakan kontrasepsi IUD yakni faktor pengetahuan,agama, ekonomi, dan budaya.Desain dalam penelitian ini adalah “Deskriptif”. Populasi sebanyak 125 orang yaitu akseptor KB Non IUD dengan sampel 95 responden. Metode sampling yang di gunakan adalah “ simple random sampling”. Pengumpulan data menggunakan kuisioner tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat ibu untuk menggunakan kontrasepsi IUD. Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan hasil faktor pengetahuan mempengaruhi minat ibu untuk menggunakan kontrasepsi IUD sebanyak 58 responden (58,94%), faktor agama76 responden (80%), faktor ekonomi sebanyak 58 responden (61,05%), faktor budaya sebanyak 63 responden (66,31%). Dari data di atas didapatkan bahwa semua faktor mempengaruhi minat ibu untuk menggunakan kontrasepsi IUD, Karena sebagian responden belum mengetahui keberhasilan dari penggunaan kontrasepsi IUD. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemberian informasi dan edukasi belum dilakukan dengan baik oleh petugas kesehatan dalam hal ini adalah bidan.
ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY “N” USIA 32 TAHUN GIVP2012 MASA HAMIL SAMPAI MASA NIFAS DI PMB ANY ISWAHYUNI SURABAYA. Dianita Primihastuti; Eny Astuti; Maria Fransiska Andreani Ina
Bahasa Indonesia Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v10i2.298

Abstract

Pre-eklamsia merupakan resiko tinggi yang sering terjadi pada ibu hamil. Pre-eklamsia diketahui dengan adanya tanda-tanda seperti hipertensi, proteinuria, dan oedema pada ibu hamil. Pre-eklamsia paling sering terjadi pada primigravida muda dan timbul pada usia kehamilan 20 minggu. Pre-eklamsia juga dapat menyebabkan Hemorargich post partum dan kematian pada bayi akibat kurangnya suplai darah dari ibu yang dapat menyebabkan buruknya pertumbuhan janin dalam kandungan atau IUGR (Intra Uterin Growth Retardation) (Prawirohardjo, 2018). Terkadang ibu hamil tidak teratur dalam memeriksakan kehamilannya dan terlambat mendeteksi resiko tinggi sehingga pada proses persalinan tidak dapat dilakukan deteksi dini untuk mengantisipasi komplikasi seperti perdarahan, persalinan yang lama, persalinan prematur,retensio plasenta, rupture uteri pada saat nifas akan timbul atonia uteri, perdarahan yang disebabkan karena kontraksi otot rahim lemah dalam masa involusi. Pada saat nifas apabila tidak dipantau akan timbul masalah seperti HPP, Infeksi serta anemia.Kejadian-kejadian tersebut berpotensi menyumbang AKI dan AKB lebih banyak setiap tahunnya ( Sarwono,2016 ). Upaya yang dapat dilakukan oleh bidan yakni dengan adanya pelayanan antenatal care merupakan cara penting untuk mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi, di mana nilai Roll Over –Test ( ROT ), Mean Arterial Presure ( MAP ), IMT. Hasil yang didapat dari pendampingan pada kasus ini adalah pendampingan ibu dalam pelayanan pendampingan dalam kehamilan sangat berarti untuk memonitor Kesehatan ibu hamil terutama yang beresiko tinggi seperti pre-eklampsia..