Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

EFETIFITAS MUSIK KERONCONG DAN MUSIK JAWA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR LANSIA YANG MENGALAMI INSOMNIA DI PANTI GRIYA WREDA SURABAYA Ni Putu Widari; Lintang Sinta Sasanti Taloda
Bahasa Indonesia Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v9i1.213

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan efektifitas musik keroncong dan musik jawa dalam meningkatkan kualitas tidur lansia yang mengalami insomnia. Design dalam penelitian ini menggunakan pra eksperimen (on-group pre-post design) dengan sampel penghuni Panti Werdha Griya Jambangan sebanyak 12 responden. Sampel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 6 responden untuk terapi musik keroncong dan 6 responden untuk terapi musik jawa. Pengambilan data dengan cara memberikan kuisioner untuk mengetahui tingkat insomnia pada lansia sebelum dilakukan terapi musik keroncong dan terapi musik jawa (10-30 menit). Skala insomnia diukur dengan menggunakan Insomnia Rating Scale. Dalam penelitian ini uji statistik diukur menggunakan uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon didapatkan hasil p = 0,027 dengan kemaknaan p<0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga terdapat pengaruh antara pre test dan post test pada terapi musik keroncong. Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon didapatkan hasil p = 0,068 dengan kemaknaan p>0,05 yang berarti H0 diterima sehingga tidak terdapat perbedaan antara pre test dan post test pada terapi musik keroncong pada lansia yang mengalami insomnia. Kesimpulan untuk terapi ini, musik keroncong lebih efektif dibandingkan musik jawa pada lansia yang mengalami insomnia di Panti Werdha Griya Jambangan Surabaya.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK MENTARI SURABAYA Ni Putu Widari; Adellia Meidita Darmasari
Bahasa Indonesia Vol 10 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v10i1.270

Abstract

Pola asuh dalam keluarga merupakan sebuah hal yang penting yang harus dilakukan oleh orang tua dalam menerapkan perilaku sosial yang baik pada anak, terutama pada anak usia prasekolah dimana usia prasekolah ini anak pertama kali untuk bersosialisasi di lingkungannya. Perilaku sosial yang juga dipengaruh oleh pola asuh orang tua selama dirumah. Dengan itu anak bisa berkembang dengan baik dalam usianya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengiidentifikasi hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku sosial anak usia prasekolah di TK Mentari Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 17 orang siswa pada kelas TK A dan TK B dengan jumlah sampel yang digunakan sebagai responden penelitian adalah sebanyak 17 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Total Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner mengenai pola asuh orang tua dan perilaku sosial. Setelah ditabulasi data yang ada dianalisis dengan menggunakan uji Spearman Rho Correlation dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penlitian ini menunjukan dari 17 responden didapatkan sebanyak 13 responden (76%) mendapatkan pola asuh demokratis dan sebanyak 14 responden (82%) memiliki perilaku sosial yang baik. Hasil uji statistik dengan Korelasi Spearman menunjukkan nilai signifikasi (p) sebesar 0,000 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku sosial anak usia prasekolah. Melihat penelitian ini maka perlu adanya sebagai orang tua melakukan pendekatan melalui pola asuh yang tepat merupakan kunci agaterentuk perilaku sosialyangbaik terhadap anak. Oleh karena itu diharapkan orang tua dapat menerapkan pola asuh yang baik atau dengan memperkenalkan anak dilingkungan sekitar agar anak mampu bersosialisasi dengan baik dan sesuai dengan tahapan perkembangan umurnya.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI YAYASAN KANKER INDONESIA SURABAYA Erika Untari Dewi; Ni Putu Widari
Bahasa Indonesia Vol 10 No 2 (2021): Jurnal keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v10i2.289

Abstract

Pada masa pandemi Covid-19 ini mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis dari penderita kanker yang bisa berakibat pada kualitas hidupnya. Kualitas hidup seseorang ditentukan oleh individu itu sendiri karena sifatnya sangat spesifik dan bersifat abstrak, serta sulit diukur. Ketidakmampuan penderita memenuhi kebutuhannya dan melakukan perannya akan mengakibatkan penderita mengalami ketidakberdayaan atau putus asa. Ketidakberdayaan atau putus asa yang dialami oleh penderita kanker menurunkan kualitas hidupnya.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor yang mempengaruhi kualitas hidup yakni usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, sosial ekonomi, status pernikahan, lama sakit dan dukungan keluarga pada pasien Kanker masa pandemi Covid-19 di Yayasan Kanker Indonesia Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan rancangan penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Hasil dari penelitian ini menunjukan Faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, sosial ekonomi, status pernikahan dan pekerjaan tidak mempengaruhi kualitas hidup penderita kanker di masa pandemi Covid-19. Faktor lama sakit dan dukungan keluarga mempengaruhi kualitas hidup penderita kanker di masa pandemi Covid-19
GAMBARAN HARGA DIRI PADA PASIEN YANG DILAKUKAN HISTEREKTOMI Triana Triana; Ni Putu Widari
Bahasa Indonesia Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Self-esteem is about achieving self-study by analyzing how far self-ideal behavior according to low in the patient who performed a hysterectomy and is one of the problems that occur in patients who underwent hysterectomy. This is evident in the behavior exhibited by the patient is not willing to hang out, withdrew, did not want to know, male friends, and do not want to get married because he felt he was useless, feel useless as a wife, no selfconfidence, feelings of inadequacy, guilt , easily offended. The purpose of this study was to identify about self-esteem in patients who underwent hysterectomy at the Hospital of Adi Husada Undaan Wetan Surabaya. The study design used is descriptive, the determination of samples with a total sampling method. Samples taken is a whole element to be studied ie 20 respondents. Collecting data using questionnaires. The data collected was processed manually and presented in tabular form. The results of the calculation results obtained from 20 respondents were 11 respondents (55%) had High Self-Esteem. 9 respondents (45%) had Low Self-Esteem. And it can be concluded that self-esteem in patients who underwent hysterectomy Adi Husada Hospital Undaan Wetan Surabaya have High Self-Esteem.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG FIBROADENOMA MAMMAE (FAM) TERHADAP PERILAKU SADARI PADA REMAJA PUTRI Budi Artini; Ni Putu Widari; Rika Amelia Safira
Bahasa Indonesia Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v10i2.288

Abstract

Fibroadenoma mammae (FAM) atau tumor jinak pada payudara adalah benjolan pada payudara yang dapat digerakkan dan berbatas jelas. FAM dapat dideteksi dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). FAM yang tidak terdeteksi mulai dini akan menyebabkan terjadinya kondisi yang lebih parah yaitu ke arah kanker payudara. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang Fibroadenoma Mammae (FAM) terhadap perilaku SADARI remaja putri di Krembangan Jaya Selatan 2 Surabaya. Metode yang digunakan untuk penelitian ini yaitu pre experiment (one group pre test post test). Jumlah populasi adalah sebanyak 20 responden remaja putri. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuisioner SOP SADARI dengan checklis. Hasil penelitian sebelum dilakukan pendidikan kesehatan perilaku SADARI remaja putri didapatkan yaitu sebanyak 12 orang (60%) memiliki perilaku SADARI kurang, 2 orang (10%) memiliki perilaku SADARI cukup, dan 6 orang (30%) memiliki perilaku SADARI baik. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan menunjukkan bahwa sebanyak 16 orang (80%) memiliki perilaku SADARI yang baik dan memiliki perilaku cukup sebanyak 4 orang (20%) . Analisa data menggunakan uji Wilcoxon signed ranks test dan diperoleh nilai signifikan (p) sebesar 0,000 dimana p<0,05 yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang FAM dengan perilaku SADARI pada remaja putri di Krembangan Jaya Selatan Surabaya. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan bermanfaat bagi remaja putri deteksi dini sehingga pendidikan kesehatan ini dapat dilakukan secara rutin pada remaja putri lainnya.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN DALAM PENGISIAN BUNDLE IV LINE UNTUK MENCEGAH TERJADINYA PHLEBITIS DI SILOAM HOSPITALS SURABAYA Ni Putu Widari; Retty Nirmala; Anggie Krestiani Prama Yunita
Bahasa Indonesia Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v11i1.333

Abstract

Masih tingginya angka kejadian phlebitis di Rumah Sakit Siloam Surabaya salah satunya dapat diakibatkan oleh kurang patuhnya perawat dalam mengisi bundle IV line. Bundle IV line sangat penting. Pengetahuan perawat yang kurang juga akan ikut menjadi faktor pemicu kurang patuhnya perawat dalam mengisi bundle IV line. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan pengetahuan perawat dengan kepatuhan dalam pengisian bundle IV line untuk mencegah terjadinya phlebitis di Siloam Hospitals Surabaya. Dalam penelitian ini menggunakan desain korelasional analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana Di Siloam Hospitals Surabaya, dengan jumlah sampel yang memenuhi kreteria inklusi dan eksklusi sebanyak 25 orang. Tehnik sampling mempergunakan total sampling. Alat untuk proses pengumpulan data kuesioner dan lembar observasi, selanjutnya dianalisa dengan uji statistik Rank Spearman dengan p value < 0.05. Hasilnya Diketahui hampir seluruh responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 21 orang (84%) yang terbagi menjadi kategori patuh sebanyak 17 orang (68%) dan kategori tidak patuh sebanyak 4 orang (16%). Dari hasil uji statistic dengan menggunakan Rank Spearman dipeloreh hasil p value 0.022, yang artinya H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan perawat dengan kepatuhan dalam pengisian bundle IV line untuk mencegah terjadinya phlebitis di Siloam Hospitals Surabaya tahun 2021. Kesimpulannya: Ada hubungan pengetahuan perawat dengan kepatuhan dalam pengisian bundle IV line untuk mencegah terjadinya phlebitis. Untuk itu perawat meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan phlebitis dengan pelatihan yang diadakan Rumah Sakit sehingga berpengaruh pada pelaksanaan tugas di rumah sakit khususnya dalam pelaksanaan pengisian bundle IV line.
PENINGKATAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG ASAM URAT DI POSYANDU LANSIA RT 17 RW 06 TAMBAK ASRI SURABAYA Eny Astuti; Ni Putu Widari; Erika Untari Dewi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v3i1.345

Abstract

Pengetahuan adalah hasil dari pengindraan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek dari indera yang dimilikinya. Kurangnya pengetahuan pada lansia tentang asam urat dan berbagai hal yang terkait dengan asam urat akan memberikan dampak negatif kepada kesehatan lansia. Upaya yang dapat dilakukan tenaga kesehatan adalah memberikan pendidikan kesehatan kepada lansia. Posyandu lansia di RT 17 RW 06 Tambak Asri telah melakukan kegiatan posyandu lansia sesuai program dari Puskesmas, namun pada kenyataannya sebagian besar lansia belum mengetahui tentang penyakit asam urat. Target dan luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan lansia tentang penyakit asam urat, pengertian, penyebab, tanda dan gejala asam urat, perawatan asam urat, pemilihan makanan yang boleh dan yang tidak dianjurkan untuk asam urat serta terapi komplementer untuk asam urat yaitu pemberian Jus Sirsat. Metode yang digunakan adalah survey, observasi, wawancara, diskusi, tanya jawab, demonstrasi melalui pendidikan kesehatan dan pemeriksaan asam urat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini, diikuti oleh 36 orang lansia yang hadir. Hasil dari kegiatan ini berupa pemeriksaan kadar asam urat ada 41,66 % lansia menderita asam urat dengan kadar lebih dari normal, sebagian besar lansia memiliki pengetahui tentang asam urat, seluruh lansia mengikuti pendidikan kesehatan dari awal sampai akhir dan sebagian besar berpartisipasi aktif selama kegiatan. Oleh karena itu sebaiknya kegiatan posyandu lansia agar sering diisi dengan memberikan pendidikan kesehatan dengan materi yang berhubungan dengan Kesehatan Lansia serta pemeriksaan kesehatan secara berkala.
FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB PERNIKAHAN USIA MUDA DI DESA PURWODADI KECAMATAN TIRTOYUDO KABUPATEN MALANG Ni Putu Widari
Jurnal Keperawatan Vol 3 No 2 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.502 KB)

Abstract

Pernikahan merupakan suatu hal yang penting, karena dengan sebuah pernikahan seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara sosial, bologis, maupun psikologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor – faktor penyebab pernikahan usia muda Di Desa Purwodadi Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang, yaitu faktor pengetahuan, faktor ekonomi, faktor budaya dan faktor orang tua. Desain penelitian ini menggunakan metode “Deskriptif” dengan kriteria wanita yang menikah usia muda <21 tahun dan bersedia menjadi responden dengan jumlah sampling 21 orang dan sampel yang digunakan sebanyak 21 responden. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Metode yang digunakan ialah “Total Sampling”. Pengumpulan data dari responden menggunakan kuisioner. Data yang terkumpul kemudian ditabulasikan secara manual. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semua faktor menjadi penyebab terjadinya pernikahan usia muda. Pada faktor pengetahuan didapatkan sebanyak 15 responden (71 %), faktor ekonomi sebanyak 12 responden ( 57 %), dan faktor budaya sebanyak 18 responden ( 86 %), sedangkan faktor orang tua sebanyak 16 responden (76%). Diantara faktor-faktor tersebut faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor budaya yaitu sebanyak 18 responden (86 %). Hal ini terjadi karena di Desa Purwodadi kebanyakan masyarakatnya masih menganut adat budaya lama. Karena itu kepada masyarakat diharapkan dapat merubah adat budaya tersebut dengan memberikan pengetahuan agar pemahaman mereka berubah sehingga angka pernikahan usia muda dapat diturunkan.
GAMBARAN PARTISIPASI IBU YANG MEMPUNYAI BALITA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN POSYANDU DI RT 0 3 / RW XII PONDOK WAGE INDAH II SIDOARJO Ni Putu Widari
Jurnal Keperawatan Vol 3 No 1 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.475 KB)

Abstract

Community participation was actively participate in the process or workflow steps and monitoring programs ranging from the promotion phase, planning, implementation, and preservation activities by donating energy, thought, or in the form of material. There are several factors that affect the mother's participation in the following activities, namely Posyandu: education, age, occupation, and the order of the child in the family. The purpose of this study was to determine the level of activity in the capital following the activities of Posyandu in RT 03 / RW XII Wage Pondok Indah II Sidoarjo. This study uses a descriptive design. The method used is total sampling. Collecting data using questionnaires. The collected data was then tabulated manually. Based on the results of the study, the data obtained in the active respondents who participated in the Posyandu were 12 respondents (40%), and were not active as much as 18 respondents (60%), from these data it can be concluded that participation in the following activities have toddlers Posyandu is not active . Therefore these results are an input to the Posyandu to provide information that promotes participation Posyandu mother to visit.
STUDI TINGKAT PENGETAHUAN KADER TENTANG ‘SISTEM LIMA MEJA’ DI POSYANDU MORO KREMBANGAN TAMBAK ASRI SURABAYA Ni Putu Widari
Jurnal Keperawatan Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.444 KB)

Abstract

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Tingkat pengetahuan di bagi dalam tiga tingkatan yaitu tingkat pengetahuan baik, cukup, kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran tingkat pengetahuan kader terhadap pelayanan kesehatan di posyandu wilayah kerja puskesmas Moro Krembangan Tambak Asri Surabaya. Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan kriteria Semua kader di posyandu yang berada di wilayah kerja puskesmas Moro Krembangan Tambak Asri Surabaya dan mau menjadi responden dengan jumlah populasi 20 orang dan sampel 20 orang dengan menggunakan total sampling. Pengumpulan data dari responden menggunakan kuesoner. Data yang terkumpul kemudian ditabulasikan secara manual. Berdasarkan hasil penelitian menujukan bahwa Tingkat pengetahuan kader di wilayah kerja puskesmas Moro Krembangan tergolong yaitu baik 5 responden (25%), cukup yaitu sebanyak 16 responden (65%), kurang 2 responden (10%). Di antara pengetahuan tersebut yang paling dominan adalah tingkat pengetahuan cukup 16 responden (65%). Maka dapat disimpulkan bahwa usia boleh matang tetapi pendidikan rendah akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.