Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI RW 06 TANGGULANGIN SIDOARJO Erika Untari Dewi
Bahasa Indonesia Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v9i1.240

Abstract

Side dish of ASI is passed to food baby / child beside ASI to fulfill its requirement of him. MP-ASI start to be passed to age 6-24 months and represent switchover food of ASI family food. Occurence of diarrhoea Most hit by child isdiarrhoea have this 6-12 months age to represent child moments learn to eat other food and beverage beside irrigate mother milk. Meanwhile eaten by food is child possible contain many this germ cause intestine infection and child hit by diarrhoea. Diarrhoea caused by change at child food of mother milk water to child food start discipline. Target of this research to know Relation Knowledge Of Mother About Food of Pendamping ASI (MP-ASI) With Occurence Of Diarrhoea At Baby Age 6-12 Months in RW 06TanggulanginSidoarjo. Desain which [is] used in this research descriptive research. takenSampel counted 20 responder fulfilling criterion of inklusi. Sampling the used istotalizeing sampling. Pursuant to result of research which have can be concluded that timgkat knowledge of knowledgeable mother less counted 12 people that is ( 60%). Pursuant to result of research which have can be concluded that occurence of Diarrhoea Baby Age 6-12 Months in RW 06TanggulanginSidoarjoisoccurence have never 10 people (50%). Pursuant to result of research which have can be concluded that [Relation/Link] Knowledge Of Mother About Food of Pendamping ASI (MP-ASI) With Occurence Of Diarrhoea At Baby Age 6-12 Months in RW 06Tanggulangin Sidoarjo is there no relation
PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI RW VI PERUMAHAN MEDOKAN ASRI BARAT SURABAYA Ni Putu Widari; Erika Untari Dewi; I Komang Astawa
Jurnal Keperawatan Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Memasuki usia tua, lansia mengalami degenerative akibat proses penuaan yang berdampak pada perubahan system organ manusia. Perubahan system neorulogis sering terjadi pada lansia yang mengakibatkan lansia mengalami penurunan fungsi kognitif .Senam otak dapat membuat lansia mampu meningkatkan kemampuan kognitif lansia . Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh senam otak pada lansia di lingkungan RW VI Medokan Asri Barat Surabaya. Disain penelitian ini pra ekspiremen one group pre-post tets design yang bertujuan menganalisa lansia yang mengalami gangguan fungsi kognitif sebelum dan sesudah di lakukan senam otak. Populasi penelitian ini ialah 15 responden yang mengalami gangguan fungsi kognitif , dengan sampel 15 respoden (100%) denagn Teknik pengambilan total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner mengenai fungsi kognitif lansia. Hasil penelitian menujukan setelah dilakukan senam otak semua lansia mengalami peningkatan fungsi kognitif sebanyak 15 orang (100%). Analisa menggunakan uji statistik Wilcoxon melalui komputerisasi dengan derajat kemaknaan p0,05, di dapatkan signifikan yaitu p0,03 berarti ada pengaruh senam otak terhadap fungsi kognitif lansia di lingkungan RW VI Medokan Asri Barat Surabaya. Hal ini di sebabkan karenakan gerakan-gerakan senam otak yang ringan dengan permainan melalui olah tangan dan kaki dapat memberikan rangsangan atau stimulus pada otak.Gerakan yang menghasilkan stimulus tersebut merupakan gerakan yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif (kewaspadaan, konsentrasi, kecepatan, persepsi, belajar, memori, pemecahan masalah dan kreativitas). senam otak bermanfaat untuk membuka bagian-bagian otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat sehingga kegiatan menggunakan seluruh otak, mengurangi stress emosional dan pikiran lebih jernih, menjadikan orang lebih bersemangat, lebih konsentrasi, lebih kreatif dan efisien, kemampuan berbahasa dan daya ingat meningkat.
PENINGKATAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG ASAM URAT DI POSYANDU LANSIA RT 17 RW 06 TAMBAK ASRI SURABAYA Eny Astuti; Ni Putu Widari; Erika Untari Dewi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v3i1.345

Abstract

Pengetahuan adalah hasil dari pengindraan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek dari indera yang dimilikinya. Kurangnya pengetahuan pada lansia tentang asam urat dan berbagai hal yang terkait dengan asam urat akan memberikan dampak negatif kepada kesehatan lansia. Upaya yang dapat dilakukan tenaga kesehatan adalah memberikan pendidikan kesehatan kepada lansia. Posyandu lansia di RT 17 RW 06 Tambak Asri telah melakukan kegiatan posyandu lansia sesuai program dari Puskesmas, namun pada kenyataannya sebagian besar lansia belum mengetahui tentang penyakit asam urat. Target dan luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan lansia tentang penyakit asam urat, pengertian, penyebab, tanda dan gejala asam urat, perawatan asam urat, pemilihan makanan yang boleh dan yang tidak dianjurkan untuk asam urat serta terapi komplementer untuk asam urat yaitu pemberian Jus Sirsat. Metode yang digunakan adalah survey, observasi, wawancara, diskusi, tanya jawab, demonstrasi melalui pendidikan kesehatan dan pemeriksaan asam urat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini, diikuti oleh 36 orang lansia yang hadir. Hasil dari kegiatan ini berupa pemeriksaan kadar asam urat ada 41,66 % lansia menderita asam urat dengan kadar lebih dari normal, sebagian besar lansia memiliki pengetahui tentang asam urat, seluruh lansia mengikuti pendidikan kesehatan dari awal sampai akhir dan sebagian besar berpartisipasi aktif selama kegiatan. Oleh karena itu sebaiknya kegiatan posyandu lansia agar sering diisi dengan memberikan pendidikan kesehatan dengan materi yang berhubungan dengan Kesehatan Lansia serta pemeriksaan kesehatan secara berkala.
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) GEMAR MAKAN BUAH DAN SAYUR PADA ANAK SEKOLAH MINGGU (BALITA, PRATAMA,MADYA DAN REMAJA) DI GEREJA KRISTEN JAWI WETAN JEMAAT JAMBANGAN Erika Untari Dewi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v3i1.348

Abstract

Pilar pertama program Indonesia Sehat adalah upaya mengubah pola pikir masyarakat agar memiliki paradigm sehat. Penerapan paradigma sehat dilaksanakan melalui dua upaya, yakni melalui Pendekatan Keluarga dan karena sektor kesehatan tidak mampu bekerja sendiri, maka dilaksanakan pula upaya lintas sektor melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Tahun ini, GERMAS berfokus pada tiga aktifitas utama, yaitu: memeriksa kesehatan secara rutin, melakukan aktivitas fisik, dan mengkonsumsi sayur dan buah. Media yang digunakan juga membuat anak-anak tertarik yaitu dengan Leaflet dan Vidio yang menceritakan tentang pentingnya makan sayur dan buah setiap hari. Pembicara sengaja menyampaikan materi dengan vidio animasi karena sasarannya adalah anak-anak, dimulai dari Balita, Sekolah dasar,Sekolah menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas sehingga anak-anak lebih mudah untuk menangkap materi yang disampaikan. Pada saat Evaluasi setelah penyampaian materi anak-anak bisa menjawab kembali tentang pentingnya makan sayur dan buah setiap hari dan berjanji untuk makan sayur dan buah setiap hari. Acara ini bisa terselenggara dengan baik karena keterlibatan beberapa pihak yang mendukung
GAMBARAN KARAKTERISTIK REMAJA YANG MELAKUKAN SEKS BEBAS DI RW II KELURAHAN PUTAT JAYA SURABAYA Erika Untari Dewi; Mamik Sholicah
Jurnal Keperawatan Vol 3 No 2 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.913 KB)

Abstract

Sejak dulu masalah seks menurut kebudayaan jawa dianggap sebagai sesuatu yang seharusnya di tutupi dan setiap wanita diharapkan melindungi keperawannya sampai menikah. Dewasa ini, industri seks di Surabaya tetap berkembang dengan beberapa daerah prostitusi yang terkenal seperti Doly dan Kembang Kuning, walaupun demikian penelitian akhir – akhir ini menunjukkan bahwa perlakuan masyarakat terhadap seks bebas sudah mulai berubah dan tidak mengherankan bahwa perubahan social dominan terjadi pada kaum remaja. Secara psikologi masa remaja adalah usia saat individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia saat anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang yang lebih tua, melainkan berada dalam tingkat yang sama (Jhon Pieget, 2010 ). Saat ini perilaku seks bebas tersebut ternyata cenderung disukai oleh anak muda terutama kalangan remaja yang secara biopsikologis sedang tumbuh menuju proses kematangan, hal ini juga yang dilakukan oleh remaja di RW II kelurahan putat jaya. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti mengadakan penelitian untuk mengetahui apakah karakteristik remaja yang melakukan seks bebas. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel yang diambil adalah remaja RW II kelurahan putat jaya yang sudah melakukan hubungan seks sebanyak 22 orang dengan purposive sampling. Data yang berkumpul di dapat dari penyebaran kuisioner. Dari hasil penelitian yang diperoleh dari RW II kelurahan putat jaya, karakteristik yang paling mempengaruhi remaja yaitu, jenis kelamin 14 orang (63,64%), umur 19,22 ada 13 orang (59,09%), pendidikan 10 orang (45,46%), pengetahuan 16 orang (72,72%).
MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK MULTIVARIABEL DENGAN ESTIMATOR SPLINE PARSIAL APLIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Erika Untari Dewi
Jurnal Keperawatan Vol 3 No 1 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.211 KB)

Abstract

Berkaitan dengan pengestimasian kurva regresi, terdapat tiga model regresi yang dapat digunakan yaitu model regresi parametrik, model regresi semiparametrik, dan model regresi nonparametrik. Pada model regresi parametrik diasumsikan bahwa bentuk kurva regresi diketahui, akibatnya estimator kurva regresi diperoleh dengan mengestimasi parameternya. Model regresi semiparametrik, jika bentuk kurvanya sebagian diketahui dan sebagian lagi tidak diketahui. Sedangkan model regresi nonparametrik, tidak memberikan asumsi terhadap bentuk kurva regresi. Kurva regresi dapat diasumsikan mulus atau smooth (Eubank, 1999). Untuk mengetahui bentuk kurva regresinya maka dilakukan scatter plot terhadap variabel-variabel yang diasumsikan mempengaruhi kepuasan pelayanan kesehatan, dari keenam variabel yang mempengaruhi nilai kepuasan yaitu nilai komunikasi petugas kesehatan, kompetensi petugas kesehatan, sarana dan prasarana rumah sakit William Booth Surabaya terdapat variabel yang kurva regresinya cenderung membentuk suatu pola tertentu dan terdapat pula variabel lain yang bentuk kurva regresinya tidak diketahui, sehingga untuk mengatasi kasus seperti ini, digunakan pendekatan regresi semiparametrik yang merupakan gabungan antara regresi parametrik dan regresi nonparametrik, oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dibahas estimator spline parsial dalam regresi semiparametrik dan terapannya untuk menduga kepuasan pelayanan kesehatan. Untuk mengetahui model regresi semiparametrik dengan estimator spline parsial maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah pengkajian estimator regresi semiparametrik spline univariabel kemudian langkah kedua melakukan penghitungan plot parsial variabel respon dan variabel predictor, langkah ketiga adalah menerapkannya pada data. Langkah keempat yaitu dilakukan penghitungan titik knot pada variabel respon dengan variabel prediktor secara parsial dengan spline linier, dari penghitungan tersebut akan dipilih titik knot yang optimal dengan metode GCV, dan dari pemelihan tersebut akan diketahui model variabel respon dengan variabel prediktor dengan spline univariabel untuk menentukan model spline yang optimal dan terakhir dilakukan uji hipotesis parsial kemudian penarikan kesimpulan Jenis penelitian ini adalah analitik dilakukan analisis terhadap variabel X yang mempengaruhi variabel Y subjek dengan menggunakan pemodelan Regresi Semiparametrik Spline.
STUDI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI LANSIA DI RW 06 KELURAHAN DARMO KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA Erika Untari Dewi
Jurnal Keperawatan Vol 3 No 1 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.164 KB)

Abstract

Gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan aktivitasnya yakni menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan. Lansia sangat memerlukan zat-zat gizi yang seimbang untuk membantu dalam proses beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang dialaminya serta menjaga kelangsungan pergantian sel-sel tubuh. Fenomena yang ada di RW 06 kelurahan Darmo kecamatan Wonokromo menunjukan masih terdapat lansia yang mengalami masalah gizi. Hal ini dapat dilihat pada lansia yang terlihat kurus, lemah, wajah tampak pucat, mudah terserang penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan status gizi lansia di RW 06 kelurahan Darmo kecamatan Wonokromo dan menggunakan desain penelitian deskriptif. Populasi yang di ambil adalah 35 lansia di RW 06 kelurahan Darmo kecamatan Wonokromo yang memenuhi kriteria inklusi.pengambilan sampel menggunakan Random sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 32 lansia. Data dikumpul dengan menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian yang diperoleh dari 32 responden yaitu lansia dengan status gizi normal yaitu 25 %, lansia dengan status gizi kurang 44 %, lansia yang kurus 31 % ,lansia dengan over weight yaitu 0 % dan lansia yang obesitas 0 %. Diharapkan bagi petugas RW 06 kelurahan Darmo kecamatan Wonokromo agar memantau status gizi lansia secara berkala melalui pengukuran IMT dan bagi lansia yang mengalami kurang gizi perlu dimotivasi lagi agar mau makan walaupun nafsu makannya berkurang, sedangkan lansia yang gizinya normal perlu dimotivasi agar lebih memperhatikan dan mempertahankan status gizinya.
HUBUNGAN PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DALAM KELUARGA TERHADAP NILAI MORAL, NORMA DAN ETIKA MAHASISWA AKADEMI KEPERAWATAN WILLIAM BOOTH SURABAYA Hendro Djoko Tjahjono; Erika Untari Dewi
Jurnal Keperawatan Vol 4 No 2 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.262 KB)

Abstract

Perilaku serta budi pekerti dari para mahasiswa atau remaja saat ini perlu mendapat perhatian yang lebih dari berbagai kalangan terutama dalam dunia pendidikan. Nilai moral, norma ataupun etika mahasiswa atau remaja sangatlah memprihatinkan. Keluarga sebagai lingkungan pertama tentu saja memiliki faktor yang penting dalam membentuk pola nilai moral, norma maupun etika seorang anak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan pendidikan budi pekerti dalam keluarga dengan nilai moral,norma dan etika mahasiswa Akademi keperawatan william Booth Surabaya sehingga berdasarkan tujuan penelitian metode penelitian yang digunakan adalah korelatif. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendidikan budi pekerti dalam keluarga, dan variabel terikat yaitu nilai moral, norma dan etika. Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Akper William Booth Surabaya dengan besar sampel sebanyak 67 responden dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data penelitian diambil menggunakan kuesioner dan dianalisa menggunakan uji Chi-Squqre. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki pendidikan budi pekerti baik dan memiliki nilai moral yang baik juga yaitu 31 orang (50,8%), sebagian besar responden memiliki pendidikan budi pekerti baik dan memiliki nilai norma yang baik juga yaitu 40 orang (65,6%), sebagian besar responden memiliki pendidikan budi pekerti baik dan memiliki nilai etika yang baik juga yaitu 37 orang (60,7%) dan berdasarkan uji stastistik Chi Square Tests didapatkan nilai signifikasi p= 0,02 yang berarti H0 ditolak atau ada hubungan antara pendidikan budi pekerti dengan nilai moral, norma dan etika.
PENGARUH TERAPI RENDAM KAKI AIR HANGAT TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITAHIPERTENSI DI RT 7 RW 5 KELURAHAN WONOTETO KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA Erika Untari Dewi
Jurnal Keperawatan Vol 5 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.818 KB)

Abstract

Hipertensi merupakan masalah yang besar dan serius dan cendrung meningkat di masa yang akan datang karena tingkat keganasanya yang tinggi berupa kecacatan permanen dan kematian mendadak..Salah satu terapi hipertensi dengan rendam kaki air hangat.Rendam kaki air hangat akan merangsang baroreseptor yang merupakan reflex paling utama dalam menentukan kontrol regulasi pada denyut jantung dan tekanan darah.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi rendam kaki air hangat terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi di RT 7 RW 5 Kelurahan Wonoteto Kecamatan Wonokromo Surabaya. Penelitian ini menggunakan one group pre-post test design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 17 responden dan jumlah sampel 16 responden dengan menggunakan teknik Probablity sampling yaitu simple random sampling.Pengumpulan data menggunakan observasi tekanan darah menurut JNC 7, 2003 baik sebelum maupun setelah tindakan kemudian di uji statistic menggunakan uji wilcoxon. Dari hasil penelitian sebelum dilakukan pemberian terapi rendam kaki air hangat responden paling banyak mengalami hipertensi stage 1 yaitu sebanyak 9 orang (56,25%) dan setelah pemberian terapi rendam kaki air hangat didapatkan responden paling banyak mengalami pre hipertensi yaitu 10 orang (62,5%). Setelah itu dilakukan uji wilcoxon dengan hasil 0,02 yang berarti ada pengaruh terapi rendam kaki air hangat terhadap perubahan tekanan darah,diharapkan terapi rendam kaki air hangat dapat dijadikan pengobatan alternatif untuk menurunkan tekanan darah.
PELATIHAN PEMERIKSAAN KADAR ASAM URAT DAN GULA DARAH PADA PENGURUS POKJA KESEHATAN GREJA KRISTEN JAWI WETAN (GKJW) JEMAAT JAMBANGAN SURABAYA Fitalia Dwi Christanty; Muhammad Khusnaini; Yeni Kartika Sari; Erika Untari Dewi
Jurnal Keperawatan Vol 5 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.738 KB)

Abstract

Beberapa gangguan yang sering terjadi pada lansia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah sehingga sering menimbulkan keluhan nyeri sendi demikian juga dengan peningkatan kadar gula darah. Beberapa gangguan ini sering terkait dengan pola hidup yang tidak sehat, contohnya kurangnya kedisipilanan dalam menjaga makanan dan minuman yang sehat, kurangnya aktifitas atau olah raga. Di dalam Greja Kristen Jawi Wetan mempunyai jemaat yang tergolong usia lansia cukup banyak dan di dalam greja ini tersebut sebagai kelompok “Adi Yuswa” , dalam kelompok ini sering mengalami keluhan - keluhan mengenai kesehatan terutama terkait dengan peningkatan kadar asam urat yaitu nyeri sendi dan meningkatnya kadar gula darah. Di Gereja Kristen Jawi Wetan juga terbentuk Pokja atau kelompok kerja kesehatan yang beranggotakan jemaat yang mempunyai kepedulian terhadap masalah-masalah kesehatan. Pokja kesehatan ini mempunyai berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan para jemaat gereja dan masyarakat di sekitar wilayah gereja. Apabila gereja membutuhkan pengetahuan mengenai kesehatan biasanya bekerja sama dengan institusi kesehatan untuk mendapatkan pembicara terkait dengan topik kesehatan yang diinginkan. Berkaitan dengan masalah-masalah kesehatan yang sering dirasakan oleh jemaat gereja dan masyarakat disekitar gereja yaitu meningkatnya kadar asam urat dalam darah dan peningkatan kadar glukosa darah maka kami sebagai mahasiswa di pendidikan kesehatan bermaksud untuk memberikan pelatihan kepada pengurus pokja kesehatan di gereja Kristen Jawi Wetan agar pengurus pokja kesehatan bisa melakukan secara mandiri pemeriksaan kadar asam urat dan gula darah sehingga dapat memberikan hasil pemeriksaan yang benar dan akurat. Pelaksanaan pemeriksaan kadar asam urat dan gula darah yang benar akan berdampak pada hasil pemeriksaan yang akurat dan hasil ini digunakan sebagai rujukan bahwa warga jemaat maupun masyarakat sekitar dapat menjaga pola hidup yang sehat sehingga kadar asam urat maupun gula darah dapat terjaga. Sehingga dengan pelatihan ini hasil luaran yang diharapkan adalah kemandirian masyarakat dalam mengenal secara dini masalah kesehatan yang terjadi sehingga berdampak meningkatnya kemampuan masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatannya. Pelatihan ini dilakukan dengan diberikan materi melalui proses pembelajaran orang dewasa dengan memperhatikan komunikasi sehingga tujuan pelatihan ini dapat tercapai.