Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan Prodi D3 Keperawatan

PEMBERIAN MUSIK INSTRUMENTAL ALAM MEMPENGARUHI KUALITAS TIDUR PADA ANAK DI YAYASAN RUMAH ANAK PONDOK HAYAT SURABAYA Retty Nirmala Santiasari; Eny Astuti; Yovianus Helga Widiarto
Jurnal Keperawatan Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas tidur yang baik akan nampak ketika bangun dengan kondisi yang sehat, bugar dan tak tampak lelah. Jika gangguan kualitas tidur di usia produktif dibiarkan berlarut-larut, maka akan mempengaruhi penurunan kinerja dan prestasi. Musik Instrumental Alam adalah bunyi alam yang diciptakan dari berbagai jenis suara alam seperti gemercik air di aliran sungai, rintikan hujan, kicauan burung dan lain-lain.Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian Musik Instrumental Alam terhadap kualitas tidur menggunakan desain quasi Pra-Post eksperimen. Sampel yang digunakan sebanyak 21 orang. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan Total sampling. Instrument penelitian adalah Tabel Observasi pre dan post Musik Instrumental Alam. Setelah ditabulasi, data yang ada dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukan sebelum diberikan Musik Instrumental Alam sebanyak 10 anak (47,4%) mengalami gangguan kualitas tidur kurang, 9 anak (42,9%) mengalami gangguan kualitas tidur sedang dan 2 anak (9,5%) kualitas tidur yang baik. Setelah dilakukan pemberian Musik Instrumental Alam sebanyak 21 anak (100%) mengalami perbaikan kualitas tidur kearah yang lebih baik. Hasil uji statistik dengan uji wilcoxon menunjukan nilai signifikan (p) sebesar 0,000 yang berarti ada pengaruh pemberian musik Instrumental alam terhadap kualitas tidur anak-anak di Yayasan Rumah Anak Pondok Hayat. Anak-anak di Rumah Anak Pondok Hayat mengalami peningkatan kualitas tidur, karena pemberian musik instrumental alam dapat membuat tenang dengan mendengarkan musik klasik disertai dengan suara alam yang menambah kesan damai nan asri. Sehingga terapi ini diharapkan dapat dilakukan pada pasien yang mengalami gangguan kualitas tidur.
PENGARUH FISIOTERAPI KEPALA (MASASE KEPALA) TERHADAP PENURUNAN NYERI KEPALA PADA KLIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Eny Astuti; Lina Mahayati; Budi Artini
Jurnal Keperawatan Vol 3 No 2 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.869 KB)

Abstract

Nyeri kepala pada hipertensi disebabkan oleh adanya gangguan vaskuler atau gangguan kontraktilitas pembuluh darah di kepala. Tindakan masyarakat untuk mengurangi nyeri tersebut ada berbagai cara seperti minum obat penurun nyeri kepala dan istirahat. Tetapi berdasarkan pengalaman penulis ada yang melakukan masase kepala untuk mengatasi nyeri kepala, karena menurut mereka dengan melakukan masase kepala mampu mengurangi nyeri kepala yang dikeluhkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh masase kepala terhadap penurunan nyeri kepala pada klien hipertensi di Ruang Nilam Rumah Sakit William Booth Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pra-Eksperimen dengan menggunakan one group pre-post test design. Populasi pada penelitian ini sebanyak 15 responden yaitu pasien dengan hipertensi dan jumlah sampel yang diambil 14 responden dengan menggunakan Simple Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan observasi skala nyeri Bourbanis baik sebelum maupun sesudah Masase Kepala kemudian di uji statistik menggunakan uji Wilcoxon. Dari hasil penelitian responden nyeri sedang sebelum Masase Kepala sebanyak 8 orang (57%) dan responden nyeri ringan setelah Masase Kepala sebanyak 9 orang 64%. Sehingga ada pengaruh masase kepala terhadap penurunan nyeri kepala pada klien hipertensi dengan nilai p=0,00. Diharapkan masase kepala dapat dipergunakan pasien dan perawat dalam menurunkan intensitas nyeri.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KONTROL KEHAMILAN DI BKIA RS. WILLIAM BOOTH SURABAYA Eny Astuti
Jurnal Keperawatan Vol 3 No 1 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.031 KB)

Abstract

Kepatuhan kontrol kehamilan merupakan hal yang sangat penting bagi ibu hamil sebab dengan memeriksakan kehamilan secara rutin ibu akan banyak mengetahui tentang keadaan ibu dan janin yang di kandungnya. Dengan memeriksakan kehamilan Ibu akan memperoleh informasi tentang kehamilan dan persalinan dari petugas kesehatan dimana ibu periksa. Faktor yang mempengaruhi ibu memeriksakan kehamilan secara rutin diantaranya adalah pengetahuan Ibu. Berdasarkan dari uraian diatas maka peneliti mengadakan penelitian tentang hubungan pengetahuan ibu hamil trimester III terhadap kepatuhan kontrol kehamilan trimester III dengan tujuan untuk mengidentifikasi bagaimana hubungan pengetahuan ibu hamil terhadap kepatuhan kontol trimester III. Pada penelitian ini mengunakan desain penelitian Cross Sectional. Sampel diambil 7 – 9 bulan yang memeriksakan diri di BKIA RS. William Booth Surabaya. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan pengolahandata mengunakan presentase, sedangkan untuk mengetahui hubungan antara variabel diuji dengan chi square X2 hitung 14,984 7 X2 tabel 5,99 maka H0 ditolak berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III dengan kepatuhan kontrol kehamilan di BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya.
HUBUNGAN KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI DENGAN STATUS KESEHATAN PADA BAYI USIA 9 BULAN DI BKIA RS. WILLIAM BOOTH SURABAYA Eny Astuti
Jurnal Keperawatan Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.187 KB)

Abstract

Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit. Kelengkapan imunisasi dasar sangat penting bagi bayi untuk mencegah kematian dan kecacatan karena imunisasi merupakan salah satu pencegahan penyakit infeksi, dengan memberikan imunisasi yang lengkap yaitu : BCG 1x, DPT 1x, HB 3x, Polio 4x, dan campak 1x. Batasan usia dalam kelengkapan imunisasi dasar adalah usia 9 bulan. Dalam penelitian ini digunakan metode analitik dengan menggunakan purpose sampling dan pengumpulan data berupa data sekunder, di dapatkan dari rekam medik/ buku register, KMS atau buku KIA ibu yang mempunyai bayi usia 9 bulan.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa dari 30 bayi usia 0-9 bulan lebih banyak yang diimunisasi lengkap yaitu sejumlah 18 bayi (60%). Sedangkan bayi yang di imunisasi tidak lengkap sebanyak 12 bayi (40%). Bayi yang mendapat imunisasi lengkap dengan status kesehatan baik sebanyak 13 bayi(43,3%), Sedangkan bayi yang mendapat imunisasi tidak lengkap dengan status kesehatan baik hanya 4 bayi(13,3%). Namun ada juga dengan imunisasi lengkap, status kesehatannya kurang baik adalah 5 bayi (16,7%) dan imunisasi tidak lengkap dengan status kesehatan bayi kurang baik sebanyak 8 bayi(26,7%). Dan dari hasil chi square didapatkan ada hubungan antara kelengkapan imunisasi dengan status kesehatan bayi usia 0-9 bulan. Oleh sebab itu status kesehatan bayi tidak dinilai dari kelengkapan imunisasinya, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor keturunan, lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan.
GAMBARAN PENANGANAN MANDIRI IBU HAMIL DENGAN EMESIS GRAVIDARUM PADA TRIMESTER I DI BKIA RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Eny Astuti
Jurnal Keperawatan Vol 4 No 2 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.328 KB)

Abstract

Mual dan muntah merupakan salah satu gejala paling awal, paling umum dan paling utama sebagai menyebab stress yang dikaitkan dengan kehamilan. Sebagian wanita hamil akan berupaya untuk mengatasi sendiri gejala mual dan muntah yang mereka rasakan. Kebiasaan wanita hamil yang mengatasi sendiri masalah mual dan muntah itu, terkadang disadari atau tidak, dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Pada kenyataannya, wanita hamil akan mencoba mengkonsumsi segala sesuatu, yang diharapkan dapat mengurangi mual dan muntahnya. Pada keadaan seperti ini, nutrisi yang baik hampir tidak relevan terhadap penanganan mual dan muntah. Berdasarkan masalah tersebut, peneliti mengadakan penelitian tentang “gambaran penanganan mandiri ibu hamil dengan emesis gravidarum pada trimester I di BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya” dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran penanganan mandiri ibu hamil dengan emesis gravidarum pada trimester I, apakah ibu melakukan penanganan mandiri dengan baik atau tidak. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain deskriptif, dengan variabel tunggal dan pada penelitian ini populasinya adalah semua ibu hamil yang berkunjung ke BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya dengan sampel 67 responden dan teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling. Data yang terkumpul diolah dari hasil pengisian lembar kuisioner dengan cara deskriptif menggunakan tabel distributif yang dikonfirmasikan dalam bentuk prosentase, kemudian dinarasikan. Hasil penelitian didapatkan data tentang gambaran penanganan mandiri ibu hamil dengan emesis gravidarum pada trimester I yaitu responden yang melakukan penanganan baik 8 orang (12%), cukup baik 40 orang (60%), kurang baik 19 orang (23%) dan penanganan tidak baik tidak ada (0%).Oleh karena itu diharapkan petugas kesehatan khususnya di BKIA dapat meningkatkan kualitas pelayanan dengan memberikan kesehatan bagi setiap ibu hamil yang berkunjung di BKIA, agar ibu yang belum dapat melakukan penanganan mandiri dengan baik atau masih kurang dapat melakukannya dengan baik.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KELEBIHAN BERAT BADAN (OBESITAS) PADA BALITA Eny Astuti
Jurnal Keperawatan Vol 5 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.798 KB)

Abstract

Banyak masyarakat menilai obesitas identik dengan makanan atau gizi, namun dari penelitian dan riset yang terus dikembangkan oleh para ahli membuktikan ada banyak faktor yang memengaruhi obesitas yang terjadi juga pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kelebihan berat badan (obesitas) pada anak balita di Playgroup &TK.Kristen Petra Jombang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita obesitas sebanyak 20 anak, dengan besar sampel 20 anak dengan menggunakan teknik purposive sampling.Penelitian ini menggunakan enam variabel,yaitu obesitas sebagai variabel dependent, faktor-faktor yang memengaruhi (jenis kelamin, genetik, pola makan, lama tidur, aktivitas fisik) sebagai variabel independent. Data diperoleh dari hasil kuesioner yang diisi oleh orangtua responden dan pengukuran langsung BB dan TB pada balita. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan faktor yang paling dominan yaitu aktivitas fisik dengan p-valuetertinggi diantara faktor yang lain yaitu 0,038 < α 0,05. Untuk itu diharapkananak-anak mengikuti ekstrakulikuler olahraga/yang banyak mengandung aktivitas fisik kepada orangtua, memasukkan kegiatan yang dapat menarik minat dan melibatkan aktivitas fisik didalamnya dalam proses belajar-mengajar atau menambah lahan bermain untuk anak-anak di sekolah.
PENGARUH PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM TERHADAP TINDAKAN PERAWATAN LUKA PERINEUM DI BPS AFAH FAHMI SURABAYA Eny Astuti
Jurnal Keperawatan Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.32 KB)

Abstract

Perawatan perineum yang tidak benar dapat mengakibatkan kondisi perineum yang terkena lochea menjadi lembab sehingga sangat menunjang perkembangan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum. Tidak semua ibu nifas mengetahui tindakan perawatan perineum dengan benar. Pengetahuan adalah hasil dari pengindraan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek dari indera yang dimilikinya. Tindakan merupakan suatu langkah setelah seseorang mengetahui stimulus, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui untuk dilaksanakan atau dipraktekkan. Dengan melakukan penelitian maka peneliti akan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan luka perineum dengan tindakan perawatan luka perineum. Metode: Desain Penelitian ini menggunakan metode korelasi. Populasinya adalah seluruh ibu nifas yang melakukan kontrol ulang, Populasi yang di ambil sebanyak 44, dan dimasukan rumus besaran sampel didapatkan 40 responden dan penggolahan data menggunakan tabulasi silang. Teknik Sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Data dikumpulkan melalui pembagian kuisioner dan pengisian checklist oleh peneliti. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian kebanyakan responden yang memiliki pengetahuan yang baik melakukan tindakan dengan baik yaitu sejumlah 22 responden (55%). Diskusi: Diharapkan pemberian informasi tentang perawatan perineum semakin ditingkatkan.
PEMBERIAN JUS TOMAT MEMENGARUHI PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI TAMBAK ASRI RT 17 RW 06 SURABAYA Eny Astuti
Jurnal Keperawatan Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.192 KB)

Abstract

Peningkatan tekanan darah terus menerus pada klien hipertensi akan mengakibatkan kerusakan pembuluh darah pada organ vital. Hipertensi mengakibatkan hyperplasia medial (menebal), sehingga perfusi jaringan menurun dan mengakibatkan kerusakan organ tubuh. Salah satu buah yang dapat menurunkan tekanan darah adalah buah tomat, diberikan dalam bentuk jus. Jus tomat memiliki kandungan kalium yang dapat meningkatkan ekskresi natrium dan air, sehingga terjadinya penurunan volume plasma, curah jantung, tekanan perifer dan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian jus tomat terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di Tambak Asri RT 17, RW 06 Surabaya. Penelitian ini menggunakan one group pre-post test design. Populasi responden hipertensi dalam penelitian ini sebanyak 15 responden dan jumlah sampel 14 responden dengan menggunakan teknik probability sampling (random sampling). Pengumpulan data menggunakan tekanan darah menurut JNC 7, 2003 baik sebelum maupun setelah tindakan kemudian di uji statistic menggunakan uji wilcoxon. Dari hasil penelitian sebelum dilakukan pemberian jus tomat responden paling banyak mengalami hipertensi stage 2 yaitu sebanyak 8 orang (57%) dan setelah pemberian jus tomat didapatkan responden paling banyak mengalami hipertensi stage 1 yaitu 9 orang (64%). Setelah itu dilakukan uji wilcoxon dengan hasil 0,02 yang berarti ada pengaruh dari pemberian jus tomat terhadap hipertensi. Dari hasil yang didapatkan diharapkan pemberian jus tomat dapat dijadikan pengobatan alternatif untuk menurunkan tekanan darah.