Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat

PENINGKATAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG ASAM URAT DI POSYANDU LANSIA RT 17 RW 06 TAMBAK ASRI SURABAYA Eny Astuti; Ni Putu Widari; Erika Untari Dewi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v3i1.345

Abstract

Pengetahuan adalah hasil dari pengindraan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek dari indera yang dimilikinya. Kurangnya pengetahuan pada lansia tentang asam urat dan berbagai hal yang terkait dengan asam urat akan memberikan dampak negatif kepada kesehatan lansia. Upaya yang dapat dilakukan tenaga kesehatan adalah memberikan pendidikan kesehatan kepada lansia. Posyandu lansia di RT 17 RW 06 Tambak Asri telah melakukan kegiatan posyandu lansia sesuai program dari Puskesmas, namun pada kenyataannya sebagian besar lansia belum mengetahui tentang penyakit asam urat. Target dan luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan lansia tentang penyakit asam urat, pengertian, penyebab, tanda dan gejala asam urat, perawatan asam urat, pemilihan makanan yang boleh dan yang tidak dianjurkan untuk asam urat serta terapi komplementer untuk asam urat yaitu pemberian Jus Sirsat. Metode yang digunakan adalah survey, observasi, wawancara, diskusi, tanya jawab, demonstrasi melalui pendidikan kesehatan dan pemeriksaan asam urat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini, diikuti oleh 36 orang lansia yang hadir. Hasil dari kegiatan ini berupa pemeriksaan kadar asam urat ada 41,66 % lansia menderita asam urat dengan kadar lebih dari normal, sebagian besar lansia memiliki pengetahui tentang asam urat, seluruh lansia mengikuti pendidikan kesehatan dari awal sampai akhir dan sebagian besar berpartisipasi aktif selama kegiatan. Oleh karena itu sebaiknya kegiatan posyandu lansia agar sering diisi dengan memberikan pendidikan kesehatan dengan materi yang berhubungan dengan Kesehatan Lansia serta pemeriksaan kesehatan secara berkala.
PELATIHAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DALAM UPAYA PENINGKATAN STATUS GIZI BALITA BAGI KADER POSYANDU Ethyca Sari; Eny Astuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.472 KB) | DOI: 10.47560/pengabmas.v2i1.276

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) merupakan salah satu hak azasi bayi yang harus di penuhi. Alasan yang menerangkan pernyataan tersebut adalah ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam tahap percepatan tumbuh kembang terutama pada dua tahun pertama, memberikan interaksi psikologis yang kuat dan adekuat antara bayi dan ibu serta merupakan kebutuhan dasar tumbuh kembang bayi. Pelatihan Pemberian ASI Eksklusif dalam Upaya Peningkatan Status Gizi Balita Bagi Kader Posyandu di Kelurahan Sumur Welut Tahun 2020, bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kadera dalam hal pemberian ASI Eksklusif. Sasaran dari pelatihan ini adalah kader kesehatan di wilayah kelurahan Sumur Welut yang berjumlah 40 orang. Cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya peraturan perundangan tentang pemberian ASI, belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait pemberian ASI maupun MP-ASI, masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana, serta belum optimalnya pembina kelompok pendukung ASI dan MP-ASI Kader kesehatan merupakan petugas kesehatan yang lebih sering kontak dan lebih dekat dengan masyarakat. Pelatihan diberikan dengan metode ceramah, diskusi kemudian diikuti dengan pelatihan cara pemberian ASI dan Penyimpanan ASI perah. Hasil yang diperoleh dari pelatihan ini adalah peningkatan pemahaman dan persepsi yang benar mengenai ASI, kader kesehatan bisa melakukan penyuluhan dan pelatihan pemberian ASI dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang ASI bagi kader kesehatan dan ibu nantinya di wilayah kelurahan Sumur Welut.
PENINGKATAN PERAN ORANG TUA DALAM PEMENUHAN GIZI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA Ni Putu Widari; Erika Untari Dewi; Eny Astuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.741 KB) | DOI: 10.47560/pengabmas.v2i2.305

Abstract

Pemberian nutrisi balita yang kurang atau buruk di seribu hari pertama kehidupannya dapat berdampak pada konsekuensi yang irreversibel, yaitu kondisi dimana ia mengalami pertumbuhan terhambat atau stunting. Orang tua khususnya ibu memiliki peran penting dalam meberikan pengasuhan terutama dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yang seimbang bagi balita. Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan ini adalah untuk memberikan informasi kepada orang tua khususnya ibu tentang peran orang tua dalam pemeberian nuitrisi yang seimbang untuk mencegah kejadian stunting pada balita. Metode yang digunakan adalah dengan memberiak informasi dalam bentuk penyuluhan kesehatan melalui aplikasi zoom pada 21 ibu yang memiliki balita. Tehnik pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dalam bentuk googleform yang diisi oleh para audien.Hasil yang didapatkan adalah 98% orang yang memiliki pengetahuan baik tentang konsep stunting, sebanyak 85% orang yang memiliki pengetahuan baik tentang konsep nutrisi, sebanyak 97 % orang yang memiliki pengetahuan baik tentang konsep dukungan keluarga. Kesimpulan dari pengabdian masyarakat ini adalah peran keluarga khususnya ibu sangat mempengaruhi pemenuhan keseimbangan gizi bagi balitanya. Dengan kecukupan gizi yang seimbang diaharapkan akan mencegah terjadinya stunting pada balita.
PENINGKATAN PERAN KELUARGA DALAM MENDUKUNG KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN PADA PASIEN HEMODIALISIS DI RS.WILLIAM BOOTH SURABAYA Eny Astuti; Peni Yulianingsih; Erika Untari Dewi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v3i2.396

Abstract

Dukungan keluarga adalah bantuan yang dapat diberikan kepada anggota keluarga lain berupa barang, jasa, informasi dan nasihat yang mampu membuat penerima dukungan akan merasa disayang, dihargai, dan tenteram. Dukungan ini merupakan sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit. Tujuan Pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan kepada keluarga pasien dalam menjaga klien yang sakit agar patuh dalam mengkonsumsi cairan yang sangat dibatasi pada pasien hemodialisis di Ruang Hemodialisa RS. William Booth Surabaya. Target dan luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan Pengetahuan keluarga dalam mendukung kepatuhan pasien Gagal Ginjal dalam menjalani kehidupannya yang senantiasa ketergantungan pada Terapi cuci darah. Metode yang digunakan adalah Penyuluhan, diskusi, tanya jawab, observasi, wawancara, demonstrasi melalui pendidikan kesehatan dan pengawasan dalam hal konsumsi cairan yang harus diawasi setiap harinya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini, diikuti oleh 50 keluarga yang mengantar keluarganya untuk Cuci Darah. Dari hasil kuesioner yang diisi keluarga pasien hemodialisis di Ruang Hemodialisa RS.William Booth Surabaya berdasarkan Jenis kelamin pasien Laki-laki 28 orang dan Perempuan 23 orang. Lama menjalani HD kurang dari 1 tahun ada 12 orang dan lebih dari 1 tahun 38 orang, Dukungan keluarga Baik = 34 orang dan dukungan cukup 16 orang dan Kepatuhannya kurang patuh ada 25 orang dan patuh ada 25 orang. Berdasarkan hasil pengkajian dari kepatuhan pembatasan cairan pada pasien hemodialisis dapat dilihat bahwa dukungan keluarga sangat menunjang kepatuhan pasien dalam membatasi asupan cairan. Untuk itu pasien harus mematuhi pembatasan cairan yang dijalani agar tidak terjadi komplikasi seperti edema, sesak nafas dan peningkatan tekanan darah.
PENINGKATAN KEMAMPUAN LANSIA MENGATASI NYERI SENDI LUTUT DENGAN PEMBERIAN KOMPRES GARAM KROSOK HANGAT DI RW.07 KELURAHAN DARMO SURABAYA Eny Astuti; Fersiani Fersiani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v4i1.505

Abstract

Setiap orang, apalagi lansia (lanjut usia), tentu pernah merasakan nyeri selama perjalanan hidupnya. Perasaan nyeri ini kualitas dan kuantitasnya berbeda dari satu orang ke orang lain, tergantung dari tempat nyeri, waktu, penyebab dan lain-lain. Nyeri adalah sesuatu hal yang bersifat subjektif, tidak ada dua orang sekalipun yang mengalami kesamaan rasa nyeri. Beberapa terapi nonfarmakologi yang dapat diambil guna membantu mengurangi nyeri sendi pada lansia adalah kompres garam krosok hangat. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan kemampuan lansia mengatasi nyeri sendi lutut dengan kompres garam krosok hangat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan Latihan kepada kader dan Lansia di Kelurahan Darmo Kecamatan Wonokromo Surabaya, sehingga masyarakat di Kelurahan Darmo dapat menularkan kepada Lansia lain yang mengalami nyeri sendi lutut sehingga pengabdian masyarakat ini dapat bermanfaat bagi semua lansia yang mengalaminya. Kegiatan ini diikuti oleh 22 Lansia dan 5 kader yang sebelumnya sudah dibimbing. Adapun hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini didapatkan bahwa Lansia yang mengalami nyeri sendi dari skala nyeri berat 5 orang, dan nyeri sedang 17 orang, setelah dilakukan kompres garam krosok hangat selama 1 minggu, maka hasilnya menjadi nyeri ringan sebesar 19 orang dan nyeri sedang 3 Orang, sehingga dapat dikatakan bahwa kompres hangat garam krosok dapat meredakan nyeri lutut pada lansia di kelurahan Darmo Kecamatan Wonokromo Surabaya. Oleh karena itu penggunaan kompres hangat garam krosok dapat dipakai sebagai alternatif penanganan nyeri sendi pada lutut untuk lansia.