Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR YANG BERBASIS PROGRAM KOMPUTER DAN TUGAS RESITASI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN DAYA MATEMATIK MAHASISWA Nurlaelah, Elah
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 14, No 2 (2009): JPMIPA: Volume 14, Issue 2, 2009
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v14i2.35788

Abstract

Makalah ini menyajikan hasil kajian teori mengenai pembelajaran berbasis komputer, tugas resitasi, pengertian kreativitas dan daya matematik. Berdasarkan kajian tersebut dikembangkan bahan ajar pada mata kuliah Struktur Aljabar. Pengembangan bahan ajar ini dirasa perlu untuk memfasilitasi aktivitas belajar yang dapat meningkatkan kreativitas, kemampuan pemecahan masalah (mathematical problem solving), berkomunikasi matematika (mathematical communication), bernalar matematika (mathematical reasoning), mengkaitkan ide matematika (mathematical connection), dan pembentukan sikap positif terhadap matematika (positive attitudes towards mathematics).
ANALYSIS OF STUDENTS’ EPISTEMOLOGICAL OBSTACLES ON THE SUBJECT OF PYTHAGOREAN THEOREM Hutapea, Maya L; Suryadi, Didi; Nurlaelah, Elah
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 20, No 1 (2015): JPMIPA: Volume 20, Issue 1, 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v20i1.36190

Abstract

ABSTRACTThis article explains mistakes made by junior high school students in solving Pythagorean Theorem problems as well as analysis of students’ difficulties in applying mathematical concepts (epistemological obstacles), in which these were reflected in their test answers. This research used descriptive exploratory method to describe symptom and phenomena, which occurs within the students’ mind while solving the problem. Data were obtained from a test of Pythagorean Theorem problems given to 99 students from three different schools clusters. Results suggested that students tends to use a quick way to solve the problems without adequate understanding of the concept, remember the term alone without a profound understanding of the concept, fail in solving the problems with implicit information and the problem that requires visual representation in the process of solving the problem. Students also did not like the word problems or a problem with long questions. Teachers play a pivotal role in helping the students to overcome epistemological obstacles such as by giving the students more exercises as well as using different tools and technique in teaching the concept. ABSTRAKArtikel ini menyajikan kesalahan yang dilakukan oleh siswa sekolah menengah pertama dalam menyelesaikan soal-soal terkait teorema phytagoras dan juga analisis mengenai kesulitan siswa dalam mengaplikasikan konsep matematik (epistemological obstacle). Kesalahan-kesalahan ini dapat dilihat dari jawaban yang diberikan siswa pada tes yang diberikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif untuk menjelaskan fenomena yang terjadi pada siswa dalam menyelesaikan soal-soal terkait teorema Phytagoras. Data yang diperoleh pada penelitian ini berasal dari hasil tes soal-soal Teorema phytagoras yang diberikan pada 99 siswa dari tiga cluster sekolah yang berbeda. Hasil analisis menunjukkan bahwa siswa cenderung menggunakan cara cepat untuk menyelesaikan persoalan tanpa memahami konsep, mengingat rumus secara utuh tanpa pemahaman yang mendalam terkait konsep phytagoras, gagal menyelesaikan soal yang memuat informasi yang implisit dan soal yang memuat informasi yang disajikan secara visual. Hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa tidak suka soal cerita dan soal yang disajikan secara panjang lebar. Guru memainkan peran yang sangat penting dalam membantu siswa untuk mengatasi epistemological obstacle seperti dengan memberikan siswa latihan soal serta menggunakan berbagai media dan teknik pengajaran dalam mengajarkan konsep.
BEBERAPA HASIL PENELITIAN YANG BERKAITAN DENGAN TEORI APOS Nurlaelah, Elah
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 4, No 1 (2003): JPMIPA: Volume 4, Issue 1, 2003
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v4i1.35599

Abstract

Teori APOS adalah suatu teori yang merupakan perluasan dari teori Piaget pada bagian reflektif abstraksi yang diterapkan pada kurikulum matematika Perguruan Tinggi. Kerangka Penelitian berdasarkan Teori APOS telah dikembangkan sebagai suatu mekanisme  yang dapat digunakan untuk memeriksa dan menjelaskan berfikir matematika tingkat tinggi mahasiswa. Artikel ini mengupas empat penelitian-penelitian yang dilakukan oleh RUMEC (Research in Undergraduate Mathematics Education Community) tentang penggunaan Teori APOS dalam pembelajaran Kalkulus. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor potensial yang mempengaruhi reliabilitas data yang disajikan pada penelitian yaitu  triangulasi yang kurang, ukuran sampel yang sedikit apabila data diolah secara kuantitatif, randomisasi yang kurang acak ketika pemilihan sampel mahasiswa, kurang objektif dalam melaksanakan wawancara, pengontrolan yang kurang antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, memunculkan bias ketika melakukan wawancara untuk kelompok eksperimen.
PERBANDINGAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP ANTARA YANG MEMPEROLEH PEMBELAJARAN MEANS-ENDS ANALYSIS (MEA) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Nurafiah, Fifih; Nurlaelah, Elah; Sispiyati, Ririn
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 18, No 1 (2013): JPMIPA: Volume 18, Issue 1, 2013
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v18i1.36109

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII pada bidang matematika, dimana kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan pada era globalisasi. Tujuan dalam penelitian ini adalah 1) mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa antara yang memperoleh pembelajaran MEA, pembelajaran PBL dan pembelajaran konvensional; 2) mengetahui respon siswa selama proses pembelajaran matematika terhadap model pembelajaran MEA; dan 3) mengetahui respon siswa selama proses pembelajaran matematika terhadap model pembelajaran PBL. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol tidak ekuivalen (Non Equivalent Control Group Design) dan populasi yang digunakan adalah seluruh siswa Kelas VIII SMPN 26 Bandung tahun ajaran 2012/2013 dengan sampel sebanyak tiga kelas. Instrumen pada penelitian ini adalah instrumen tes dan instrumen non tes (berupa angket, lembar observasi dan jurnal harian). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa antara yang memperoleh pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA), pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan pembelajaran konvensional; 2) respon siswa selama proses pembelajaran matematika terhadap model pembelajaran MEA dan model pembelajaran PBL positif.ABSTRACTThe research was motivated by the lack of critical thinking ability at eighth grade students in mathematics, which critical thinking ability is needed in this era of globalization. The purposes of this research were 1) to know difference improvement critical thinking ability between students who obtained by MEA, PBL and conventional learning models, 2) to know students response during the process of learning mathematics toward MEA, and 3) to know students response during the process of learning mathematics toward PBL. The method of this research was quasi-experimental with non-equivalent control group design and the populations are all the eighth grade students of SMPN 26 Bandung in the academic year of 2012/2013 with three samples. The instruments of this research were test and non-test (such as questionnaires, observation sheets and daily journal). The results showed that 1) there were difference improvement critical thinking ability between students who obtained by Means-Ends Analysis (MEA), Problem Based Learning (PBL) and conventional learning models, 2) students response during the learning process of mathematics toward MEA and PBL was positive.
ABSTRAKSI REFLEKTIF DALAM BERFIKIR MATEMATIKA TINGKAT TINGGI Nurlaelah, Elah
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 4, No 2 (2003): JPMIPA: Volume 4, Issue 2, 2003
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v4i2.35633

Abstract

Abstraksi Reflektif (Reflective Abstraction) adalah suatu konsep yang dikenalkan oleh Piaget untuk menjelaskan konstruksi struktur logika matematika seseorang dalam pengembangan kognitif pada saat mempelajari suatu konsep. Tujuan penulisan makalah ini untuk menjelaskan konsep Abstraksi Reflektif yang merupakan suatu alat yang berguna untuk mempelajari berfikir matematika tingkat tinggi, dan akan memunculkan suatu teori dasar yang mendukung dan berkonstribusi pada pemahaman kita tentang pemikiran dan bagaimana kita dapat menolong siswa untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam hal ini.
DADU SICHERMAN Nurlaelah, Elah
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 2, No 1 (2001): JPMIPA: Volume 2, Issue 1, 2001
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v2i1.34894

Abstract

An interesting application of unique factorization in Z[X] is Sicherman dice.  The dice is a pair of dice whose has different number from ordinary dice which faces are labeled 1 through 6. But probability the sum  of faces are same as the sum of ordinary dices. Sicherman dice is obtained by using one to one correspondence between the two polynomials and the face of two dice of ordinary dice.
BEBERAPA HASIL PENELITIAN YANG MENGGUNAKAN TEORI APOS PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR (ALJABAR ABSTRAK) Nurlaelah, Elah
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 5, No 2 (2004): JPMIPA: Volume 5, Issue 2, 2004
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v5i2.35652

Abstract

Teori APOS adalah suatu teori yang merupakan perluasan dari teori Piaget pada bagian reflektif abstraksi yang diterapkan pada kurikulum matematika Perguruan Tinggi. Kerangka Penelitian berdasarkan Teori APOS telah dikembangkan sebagai suatu mekanisme yang dapat digunakan untuk memeriksa dan menjelaskan berfikir matematika tingkat tinggi mahasiswa. Artikel ini mengupas penelitian-penelitian yang dilakukan oleh RUMEC (Research in Undergraduate Mathematics Education Community) tentang penggunaan Teori APOS dalam pembelajaran Struktur Aljabar. Pembelajaran berdasarkan teori APOS dapat meningkatkan ketertarikan dan semangat mahasiswa pada matematika, yang merupakan hal yang potensial dimana hal ini akan memberikan keuntungan yang baik dalam segi akademik. Disamping itu mahasiswa cenderung memberikan perhatian yang khusus pada pembelajarannya.
INOVASI PEMBELAJARAN STRUKTUR ALJABAR I DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ISETL BERDASARKAN TEORI APOS Nurlaelah, Elah; Usdiyana, Dian
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 6, No 1 (2005): JPMIPA: Volume 6, Issue 1, 2005
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v6i1.34975

Abstract

Model pembelajaran ini bertujuan untuk membentuk konstruksi mental mahasiswa berdasarkan teori APOS (Action, process, object, dan schema). Pembelajarannya dilaksanakan berdasarkan siklus ACE (Activities, Class, discussion, Exercises). Implementasi pengajaran berdasarkan siklus ACE adalah belajar dengan menggunakan komputer dan belajar secara berkelompok. Model pembelajaran ini menjadikan mahasiswa aktif baik secara mental maupun fisik dalam mengikuti perkuliahan dan sekitar 50 % mahasiswa pengikut mata kuliah Struktur Aljabar I telah mencapai konstruksi mental action, process, object, dan schema.
Analisis Data Kualitas Jasa terhadap Kepuasan Pelanggan K-Pop Concert Organizer Mecimapro dengan Analisis Faktor Diva, Destiara Rahma; Rachmatin, Dewi; Nurlaelah, Elah
Jurnal EurekaMatika Vol 6, No 2 (2018): Jurnal EurekaMatika
Publisher : Mathematics Program Study, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.596 KB) | DOI: 10.17509/jem.v6i2.14849

Abstract

ABSTRAK. Mecimapro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, Mecimapro berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas jasanya. Salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan jasanya yaitu dengan menganalisis faktor kualitas jasa apa saja yang perlu lebih diperhatikan dan ditingkatkan agar dapat memberikan solusi yang tepat dan cepat sesuai kebutuhan atau keinginan pelanggan. 5 dimensi pokok SERVQUAL (Service Quality) digunakan sebagai acuan membuat variabel dalam menganalisis kualitas jasa. Analisis data yang digunakan untuk menganalisis kualitas jasa adalah analisis faktor. Pada penelitian ini metode estimasi parameter yang digunakan pada analisis faktor adalah Principal Component Factoring (PCF) dan Principal Axis Factoring (PAF). Kedua metode ini dibandingkan untuk mengetahui metode yang lebih tepat dalam menganalisis kualitas jasa terhadap kepuasan pelanggan K-Pop Concert Organizer Mecimapro. Berdasarkan hasil program R penggunaan metode PCF lebih tepat digunakan karena memberikan proporsi variansi kumulatif yang lebih besar daripada metode PAF. Hasil yang diperoleh dari analisis faktor adalah faktor pelayanan, faktor fasilitas, faktor komunikasi dan faktor kesiapan. Keempat faktor ini yang perlu lebih diperhatikan dan ditingkatkan dalam meningkatkan kualitas jasa terhadap kepuasan pelanggan  K-Pop Concert Organizer Mecimapro.  Kata kunci: Analisis faktor, EFA, Principal Component Factoring, Principal Axis Factoring,  kualitas jasa, kepuasan pelanggan ABSTRACT. Mecimapro is one of company that works in field service. In the tight competition with other companies, Mecimapro tried to increase their service quality. One of the effort to increase the quality is analyzing the factors that need to be more attention and improve to obtain the right and quick solution according to customer’s needs or desires. 5 main dimensions of  SERVQUAL Method (Service Quality) is use as a reference to make variables to analyzing service quality. Data analysis that use to analyze the service quality is analysis factor. In this research, parameter estimation method used in factor analysis is Principal Component Factoring (PCF) and Principal Axis Factoring (PAF). The comparison from both of the method will be used to determine the most effective method to analyze the service quality towards costumer satisfaction of K-Pop Concert Organizer Mecimapro. Based on the result of R programming, PCF method is appropriate to use because give a larger proportion of cumulative variance than the PAF method. The factors that need more attention and improved to to increase the quality. The results that obtained from factor analysis is factor of service, facility, communication and readiness. These four factors need to be more attention and improve to increase the service quality of K-Pop Concert Organizer Mecimapro’s customer satisfaction. Key words : Factor Analysis, EFA, Principal Component Factoring, Principal Axis Factoring,  service quality, customer statisfaction
A meta-analysis on the effectiveness of the stem approach on students’ mathematical creative thinking ability Rahmawati, Laili; Juandi, Dadang; Nurlaelah, Elah
Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 14, No 1 (2023): Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Islam Raden Intan Lampung, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ajpm.v14i1.16637

Abstract

Studies on the effectiveness of STEM implementation in Mathematics learning, especially in mathematical creative thinking ability carried out by previous researchers, are interesting to be studied. However, several studies have shown different results that can lead to different interpretations. This study aims to estimate dan examine the effectiveness of STEM on students' mathematical creative thinking ability from the relevant studies. This study analyzed 12 primary studies from various electronic search engines within the year of publication from 2017 to 2022. All primary studies in this research were analyzed using the meta-analysis with Comprehensive Meta-Analysis 3.0 (CMA 3.0) software by selecting the formula of Hedge to determine its effect size. The results of this meta-analysis study indicated that the STEM approach was effective for students' mathematical creative thinking abilities with an effect size of 0,935 in the category of high effect. There were differences in the effect size of the STEM approach on students' mathematical creative thinking abilities regarding STEM integration with learning models and educational levels. This means that the type of integration of the STEM approach with the learning model and educational level significantly causes heterogeneity in students' mathematical creative thinking abilities. The results of this study are expected to provide educators with an overview of how STEM can be applied in mathematics learning, especially in improving mathematical creative thinking ability.