This Author published in this journals
All Journal Jurnal Planoearth
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi Tingkat Kerawanan Bencana Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Dodokan Kab. Lombok Barat Nahrul Hayat Imansyah; Ardi Yuniarman; Yusril Izha Mahendra
Jurnal Planoearth Vol 4, No 1: Februari 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.009 KB) | DOI: 10.31764/jpe.v4i1.693

Abstract

Sebagian besar negara telah memberikan perhatian yang cukup besar untuk memantau keadaan banjir di negaranya, tidak terkecuali Kab. Lombok Barat. Karena banjir merupakan salah satu permasalahan serius bahkan dapat dikatakan sebagai ancaman besar bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu penelitian ini mengambil judul Identifkasi Tingkat Kerawanan Bencana Banjir di Daerah  Aliran Sungai (DAS) Dodokan Kabupaten Lombok Barat dengan tujuan utama mengidentifikasi daerah yang rawan akan bencana banjir. Dengan   harapan   bahwa   penelitian   ini dapat menjadi salah satu bentuk dasar dalam merumuskan tindakan preventif untuk meminimalisasi dampak negatif bencana banjir yang akan terjadi dan juga merupakan investasi jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan Pendekatan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan alat analisis spasial dan teknik skoring. Temuan dalam penelitian ini diperoleh  bahwa tingkat Tingkat Kerawanan Bencana Banjir di Daerah Aliran Sungan (DAS) Dodokan Kab. Lombok Barat, dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) tingkatan kerawanan, antara lain tingkta kerawanan rendah, tingkat kerawanan sedang dan tingkat kerawanan tinggi.  Kawasan DAS Dodokan masih dominan berada dalam klasifikasi kerawanan Sedang yaitu sekitar 8344.26 ha atau 78.37% dari total luas kawasan. Klasifikasi kerawanan rendah terdapat sekitar 1946.9 ha atau 18.29% dari total luas wilayah. Sedangkan klasifikasi kerawanan tinggi memiliki luasan paling kecil yaitu sekitar 356.29 ha atau 3.35% dari total luas wilayah.
KAJIAN PERUBAHAN FISIK SPASIAL KAWASAN URBAN FRINGE DI KECAMATAN AMPENAN KOTA MATARAM Ima Rahmawati Sushanti; Nahrul Hayat Imansyah; Febrita Susanti; Yusril Ihza Mahendra; Rasyid Ridha
Jurnal Planoearth Vol 3, No 2: Agustus 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (999.208 KB) | DOI: 10.31764/jpe.v3i2.609

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui sejauh mana perubahan fisik yang terjadi akibat adanya perkembangan Kota Mataram dari tahun 2010 sampai tahun 2017 dan mengevaluasi implementasi RTRW Kota Mataram terhadap perubahan fisik spasial Kawasan Urban Fringe Kota Mataram khususnya di Kecamatan Ampenan. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif- kuantitatif dengan menggunakan analisis matriks konsistensi dan dikombinasikan dengan analisis spasial untuk membantu dalam analisa pemetaan. Hasil dari kajian luasan perubahan fisik spasial Kecamatan Ampenan dari tahun 2010 sampai tahun 2017 adalah +80,49 Ha atau 8,59% dari total luas wilayahnya, dimana konversi lahan yang dominan terjadi yaitu berupa lahan pertanian (sawah) berubah fungsi menjadi lahan terbangun perkotaan (permukiman dan terbangun non permukiman). Sedangkan hasil evaluasi konflik ruang antara RTRW dengan Penggunaan Lahan pada tahun 2010 dan 2017, diperloleh bahwa pada tahun 2010 terdapat 47.61 Ha (5.04 %) yang bersifat bertentangan/inkonsisten, 123.38 Ha (13.06 %) yang bersifat nertal, dan 773.93 Ha (81.90 %) yang bersifat sesuai/konsisten. Sedangkan pada tahun 2017 terdapat 75.41 Ha (7.98 %) yang bersifat bertentangan/inkonsisten, 75.70 Ha (8.01 %) yang bersifat netral dan 793.81 Ha (19.88 %) yang bersifat sesuai/konsisten. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, secara umum implementasi kegiatan pemanfaatan serta pengendalian ruang di Kecamatan Ampenan masih dikategorikan dalam kondisi aman dan berjalan dengan cukup baik