Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Konformitas Teman Sebaya Dengan Konsep Diri Remaja Di Desa Punti Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima Nursidah Nursidah; Faijin Faijin; Irham Irham
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 4 No 2 (2021): GUIDING WORLD ( JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING )
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v4i2.617

Abstract

Seseorang dengan konsep diri negatif akan cenderung bersikap pesimistik terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya. Ia tidak melihat tantangan sebagai kesempatan, namun lebih sebagai halangan. Orang dengan konsep diri negatif, akan mudah menyerah sebelum berperang dan jika gagal, akan ada dua pihak yang disalahkan, entah itu menyalahkan diri sendiri (secara negatif) atau menyalahkan orang lain. Sedangkan, Remaja yang memiliki konsep diri positif akan mampu menghadapi tuntutan dari dalam diri maupun dari luar dirinya. Sebaliknya remaja yang memiliki konsep diri negatif kurang mempunyai keyakinan diri, merasa kurang yakin dengan kepuasannya sendiri dan cenderung mengandalkan opini dari orang lain dalam memutuskan sesuatu. Ketika bermasyarakat tidak jarang remaja yang memiliki konsep diri negatif cenderung ragu dalam bertindak. Mereka kurang percaya diri sehingga mengandalkan opini dari orang lain seperti dalam pertemanan, mereka cenderung lebih percaya diri jika melakukan sesuatu berdasarkan pendapat teman-teman sebayanya. Padahal tidak selalu pendapat mereka menuju hal positif kadang juga negatif. Untuk itu pertemanan sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian anak pada masa remaja, seperti pembentukan sikap religius di kalangan remaja. Karena ketika anak-anak memasuki masa remaja perubahan hakikat persahabatan juga terjadi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan konformitas teman sebaya dengan konsep diri remaja di Desa Punti Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui ada atau sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi pada variabel lain. Untuk mengetahui taraf hubungan antara variabel X dengan variabel Y maka dihitung dengan koefisien korelasi (r) dengan rumus product moment. Berdasarkan hasil penelitian, untuk taraf nyata = 5%, maka dengan dk = 10, dari distribusi r didapat hasil uji statistika product moment, rtabel = 0.632. Jika dibandingkan dengan rhitung = 0,037danrtabel = 0.632maka rhitunglebih kecil dari rtabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan konformitas teman sebaya dengan konsep diri pada remaja di Desa Punti Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima (Ha ditolak).
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Talking Stick untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran Kimia Pokok Bahasan Reaksi Redoks di Kelas X IPA 3 SMA Negeri 6 Balikpapan Nursidah Nursidah
ChemEdu Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/chemedu.v4i1.43015

Abstract

Kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukan bahwa sebagian besar penguasaan siswa terhadap pelajaran kimia khususnya pada pokok bahasan Reaksi Redoks masih rendah, hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran kimia. Rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah dengan penerapan pembelajaran kooperatif Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Reaksi Redoks di kelas X IPA 3 SMA Negeri 6 Balikpapan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 3 SMA Negeri 6 Balikpapan tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 36 orang, yang terdiri dari 13 laki-laki dan 23 perempuan. Sedangkan objek penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPA 3 SMA Negeri 6 Balikpapan khususnya pada pokok bahasan reaksi redoks. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan tiga siklus, masing-masing siklus terdiri atas 4 (empat) tahapan, yaitu, (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) pengamatan atau observasi dan, (4) refleksi. Rata-rata hasil penelitian ini adalah pra siklus 56,39 siklus I 65,89, siklus II 73,40, dan siklus III 79, 47. Dengan ketuntasan siklus I 55 %, siklus II 69,44 %, siklus III 86,11 %. Kesimpulan dari penelitian ini adalah : penerapan metode pembelajaran Kooperatif Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan reaksi redoks dengan ditunjukan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari sebelum tindakan sampai siklus III sebesar 86,117% yang mana pada pratindakan 33,33% siklus 1 hanya 55,55% dan siklus II sebesar 69,44%.