Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGEMBANGAN PANDUAN TEKNIK MENDONGENG UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI ANAK RA/PAUD/TK Nurhayati, Nurhayati; Faijin, Faijin
Educatio Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.907 KB)

Abstract

The purpose of this study is to produce a storytelling guide to improve the self-discipline of RA / PAUD / TK students who have fulfilled the theoretical and practical aspects of acceptance. The development of storytelling guidelines to improve the self- discipline of RA / PAUD / TK students is an adaptation of the Borg & Gall (1983) research and development model, which was modified into three stages: 1) phase I: assessment and literature study, 2) phase II product development: formulating competency goals and standards, compiling indicators, compiling initial drafts, 3) phase III (testing): product validation (guidance and counseling expert, instructional media development expert, & user), and effectiveness testing in limited fields. Data collection instruments used were: product assessment questionnaire and self-discipline checklist. Quantitative data were analyzed by non-parametric statistics, while input / criticism / suggestions from experts were analyzed by qualitative descriptive analysis. The results of the assessment of theorists and user experts, of the storytelling guide to improve the self-discipline of RA / PAUD / TK students, have fulfilled the theoretical and practical acceptability element. The results of field trials show that this practical and effective storytelling guide is used to improve self-discipline.
KORELASI ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK Faijin Faijin; Nurhayati Nurhayati
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2 No 2 (2019): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v2i2.262

Abstract

Abstrak Konsep diri adalah suatu pandangan, persepsi dan perasaan seseorang tentang dirinya baik yang bersifat fisik, psikis, motivasi, kepandaian, kegagalan atau kelemahan dan kelebihannya. Sedangkan prestasi belajar adalah hasil belajar dari suatu aktivitas belajar yang di lakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil kegiatan belajar dalam bidang akademik yang diwujudkan berupa angka-angka dalam raport. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada korelasi antara konsep diri dengan prestasi belajar peserta didik kelas XI pada SMA Negeri I Woha Kabupaten Bima. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara konsep diri dengan prestasi belajar pesrta didik kelas XI pada SMA Negeri I Woha Kabupaten Bima. Hipotesis alternative (Ha) dalam penelitian ini adalah ada korelasi antara konsep diri dengan prestasi belajar peserta didik kelas XI pada SMA Negeri I Woha. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, sebab penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi antara dua variable, metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Data didasarkan pada indikator-indikator konsep diri antara lain keadaan fisik, psikis, motivasi, kepadaian, kegagalan atau kelemahan dengan jumlah pertanyaan sebanyak 60 item dengan skor 4 (selalu),3 (sering), 2 (kadang-kadang) dan 1 (tidak pernah). Data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa data-data numerik atau angka yang diolah dengan metode statistic coovisien corelation product moment. Berdasarkan hasil analisis data penelitian menunjukkan korelasi () sebesar 0,772 dengan = 0,312 dengan demikian maka Ha di terima dan Ho di tolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada korelasi positif yang kuat antara konsep diri dengan prestasi belajar peserta didik kelas XI pada SMA Negeri I Woha Kabupaten Bima.
Implementasi Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Self Control Pada Peserta Didik Faijin Faijin
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3 No 1 (2020): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v3i1.275

Abstract

Kontrol diri dapat diartikan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku. Pengendalian tingkah laku mengandung makna yaitu, melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk bertindak.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:Untuk mengetahui Implementasi Bimbingan Klasikal dalam meningkatkan Self Control SMAN 3 Wera. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisis peneliti menggunakan analisis dekskriptif kualitatif , yaitu berupa data data tertulis, dengan tahap tahap reduksi data, Display data dan Verifikasi data.Sedangkan untuk keabshana datanya di cek menggunakan teknik tringulasi menggunakan bahan referensi dan member check. Hasil penelitian ini adalah bahwa penerapan layanan Bimbingan Klasikal dapat meningkatkan Self Control pada peserta didik yang berkaitan dengan siswa mampu mengarakan dan mengendalikan perilakunya dalam menghadapi situasi dan kondisi agar sesuai dengan orang lain, serta siswa dapat mengambil keputusan dari suatu peristiwa atau kejadian. Program bimbingan klasikal dapat mempengaruhi peningkatan prilakunya sendiri sesuai norma yang ada, Maka dari itu dengan ini peserta didik dapat mengatur setiap proses fisik, psikologis dan prilakunya, dengan kata lain serangkaian proses yang membentuk dirinya kearah yang lebih positif dan bermanfaat sesuai yang diharapkan oleh individu tersebut.
PENERAPAN KONSELING KELOMPOK REALITA UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING Faijin Faijin; Nurhayati nurhayati
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2 No 1 (2019): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v2i1.289

Abstract

Abstrak: Disiplin belajar merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan belajar. Kenyataan dilapangan masih banyak mahasiswa yang kurang memahami pentingnya disiplin belajar, untuk membantu mahasiswa agar meningkatkan disiplin belajar adalah menggunakan pendekatan kelompok teknik konseling realita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan disiplin belajar subjek setelah di terapi menggunakan konseling kelompok realita. Penerapan konseling kelompok realita ini menggunakan alur/sistem (WDEP) terdiri dari empat tahap: tahap menentukan kebutuhan/tujuan yang ingin dicapai dalam konseling (want), tahap penentuan strategi tindakan yang akan dilakukan (do), tahap penilain ketepatan rencana tindakan untuk penyelesaian masalah (evaluation), tahap realisasi tindakan nyata untuk penyelesaian masalah (planing). Penelitian ini menggunakan rancangan single subject desain.Instrumen pengumpul data yang digunakan yaitu pedoman observasi berupa daftar cek monitoring perubahan perilaku mahasiswa, studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester IV program studi bimbingan dan konseling yang memiliki disiplin belajar rendah. Teknik analisi data menggunakan statistik non parametrik uji tanda (sign test). Hasil analisi menunjukan dari data tabel di atas N=8 dan X=0 diperoleh nilai ρ= 0,031 jika α (taraf kesalahan) adalah 5% (0,05), maka harga ρ= 0,031 lebih kecil dari α= 0,05. Berdasarkan hasil analisis data (prettest-posttest) maka penggunaan konseling kelompok realita untuk meningkatkan disiplin belajar mahasiswa (posttest) lebih besar dari nilai pretest (XB). Disimpulkan bahwa penerapan konseling kelompok realita dapat meningkatkan disiplin belajar mahasiswa yang dimunculkan oleh kelima subjek dalam penelitian ini sangat signifikan.
Efektivitas Model Experiential Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Mengelola Emosi Marah Nurhayati Nurhayati; Faijin -; Amiruddin -; Sulistia Indah
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3 No 1 (2020): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v3i1.449

Abstract

Rasa marah merupakan bagian dari emosi yang dimiliki oleh semua individu, dalam kadar tertentu hampir setiap individu pernah mengalaminya. Terkadang individu sulit untuk mengontrol emosi marah, hal itu tergantung dari keterampilan individu dalam mengelola emosi marah yang muncul, oleh karena itu, guru BK perlu memberikan latihan agar peserta didik memiliki keterampilan dalam mengelola emosi marah melalui teknik tertentu. Tujuan penelitian untuk mengetahui keefektifan model experiential learning untuk melatih keterampilan pengelolaan emosi marah. Rancangan penelitian ini menggunakan True Experimental Pre-test, Posttest Control Group Design. Populasi penelitian adalah peserta didik SMP Negeri 6 Kota Bima kelas VII. Subjek penelitian terjaring secara random sehingga diperoleh sejumlah 10 orang yang dibagi ke dalam kelompok eksperimen (n = 5) dan kelompok kontrol (n = 5). Instrumen lain yang digunakan adalah lembar penilaian diri, lembar tugas mengelola emosi marah dan pedoman observasi. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Two Independent Sample Test Mann Whitney untuk membandingkan perbedaan skor keterampilan pengelolaan emosi marah antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai koefisien Z (-2.207) dengan signifikansi sebesar 0.027 yang berarti 0.027 di bawah nilai probabilitas yaitu (0.027 < 0.05). Berdasarkan hasil uji statistik tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara peserta didik yang diintervensi dengan model experiential learning dan peserta didik yang diintervensi dengan bimbingan secara umum, sehingga model experiential learning efektif untuk meningkatkan keterampilan pengelolaan emosi marah peserta didik SMP. Hasil pelatihan menunjukan bahwa model experiential learning bisa untuk mengajarkan keterampilan mengelola emosi marah peserta didik SMP
Pengaruh Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkatan Sikap Percaya Diri Peserta Didik Dari Keluarga Kurang Harmonis Nurhayati Nurhayati; Faijin -; Nur Syariful Amin; Amiruddin -
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3 No 2 (2020): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v3i2.452

Abstract

Kepercayaan diri penting dimiliki oleh setiap orang terutama usia remaja, karena masa remaja sedang dalam proses perkembangan dan masa yang rentan maka dibutuhkan peran berbagai pihak untuk membantu ketuntasan masa ini. Keluarga sebagai fondasi awal pendidik dan pembentuk remaja maka peran keluarga sangat vital, oleh karena itu, penting keluarga menjalin komunikasi yang terbuka, hangat dan kooperatif yang mendukung anak remaja berkembang positif sehingga remaja tumbuh dan berkembang rasa percaya dirinya. Kondisi yang terjadi di lapangan ditemuka banyak kasus remaja yang terlibat dalam hal negatif seperti pengguna NAPZA disebabkan oleh kendali orang lain, remaja mudah putus asa, remaja menarik diri dari pergaulan sosial, bahkan remaja yang bunuh diri karena merasa tidak berguna. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh bimbingan kelompok terhadap kepercayaan diri peserta didik dari kelurga kurang harmonis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis true experiment kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Penelitian ini menggunakan instrumen pedoman observasi, tes dan dukumentasi. Kemudian data di analisis menggunakan statistik non parametrik uji tanda (sign test). Hasil posttest untuk kelompok eksperimen diperoleh nilai sebesar 66% dengan tujuh kali treatmen menggunakan bimbingan kelompok. Pada kelompok kontrol nilai rata-rata postestnya adalah 50% tanpa di beri perlakuan dan perbedaan perlakuan antara kedua kelompok adalah 16%.Data hasil penelitian menunjukan bahwa 32,233 =3,182, maka di tolak dan di terima dengan nilai meannya adalah 24,250. Berdasarkan data tersebut di atas, disimpulkan bahwa bimbingan kelompok berpengaruh untuk meningkatkan sikap percaya diri peserta didik dari keluarga kurang harmonis.
Efektivitas Penggunaan Teknik Role Playing Untuk Mengurangi Perilaku Bullying Pada Remaja Di Desa Rabakodo Mardiyanti -; Faijin -; Nurhayati -
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3 No 2 (2020): Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v3i2.453

Abstract

Banyak permasalahan yang timbul, salah satunya permasalahan bullying yang terjadi di Desa Rabakodo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. Permasalahan ini sangat bertentangan dengan Undang-Undang No. 23 tahun 2002 pasal 4 tentang perlindungan anak. Berdasarkan masalah ini, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar efektivitas penggunaaan teknik role playing untuk mengurangi perilaku bullying pada remaja di Desa Rabakodo. Penelitian ini dilaksanakan di Desa karena pada saat peneliti akan melakukan penelitian, muncullah wabah covid-19 yang mengakibatkan lingkup pendidikan diliburkan guna untuk menjaga tersebarnya wabah tersebut. Sehingga penelitian ini dialihkan di lingkungan sosial yaitu di Desa Rabakodo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. Remaja adalah masa peralihan antara masa anak-anak menuju masa dewasa. Dimana masa remaja ini psikologi individu sedang mengalami perubahan baik perubahan yang kearah positif maupun negatif. Pada umumnya masa remaja berada pada proses peralihan dan cenderung memiliki sifat persaingan yang tinggi sehingga perilaku bullying sering terjadi. Penelitian ini dilaksanakan untuk menguji efektivitas penggunaan teknik role playing untuk mengurangi perilaku bullying pada remaja di Desa Rabakodo. Jumlah subyek dalam penelitian ini adalah 7 orang remaja dengan ciri-ciri yang sama yaitu memiliki perilaku bullying. Teknik role playing adalah teknik pembelajaran yang diarahkan kepada remaja untuk bermain peran tentang suatu topik yang sesuai dengan masalah yang akan dibahas. Sedangkan perilaku bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada seorang korban yang tidak mampu mempertahankan dirinya. Peneliti menggunakan jenis penelitian pre-eksperimenone group pretest-posttest design (tes awal-tes akhir kelompok tunggal). Pada penelitian pre-eksperimen, peneliti memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen, tetapi sebelumnya diukur atau dites dahulu (pretest) selanjutnya diberikan perlakuan, kemudian diukur atau dites kembali (posttest). Teknik pengambilan sampel adalah teknik purposivesampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar penilaian diri, observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan uji t. Hasil analisis data menemukan bahwa nilai rata-rata pretest adalah 69,85% sedangkan nilai rata-rata posttest adalah 56,57%. Nilai thitung adalah 2,309% apabila dikonsultasikan dengan nilai ttabel maka nilai ttabel adalah 1,943%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai thitung lebih besar daripada nilaittabel. Maka hal itu bermakna bahwa hipotesis nol (H0) yang berbunyi penggunaan teknik role playing tidak efektif untuk mengurangi perilaku bullying pada remaja, ditolak. Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi penggunaan teknik role playing efektif untuk mengurangi perilaku bullying pada remaja, diterima.
Efektivitas Penerapan Ice Breaking Untuk Mengatasi Kejenuhan Mahasiswa Dalam Pembelajaran Bk Kelompok Faijin Faijin; Alya Nurmaya; Muhamadiah Muhamadiah
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 4 No 1 (2021): GUIDING WORLD ( JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING )
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v4i1.479

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi munculnya berbagai perilaku mahasiswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Perilaku tersebut berupa adanya perasaan acuh tak acuh dalam mengamati pelajaran yang diberikan, kurang semangat, selalu gelisah, rasa enggan, malas, lesu dan merasa tidak bergairah dalam belajar. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas ice breaking dalam mengatasi kejenuhan mahasiswa dalam pembelajaran BK kelompok. Tehnik pengumpulan data menggunakan angket dan observasi. Sampel penelitian adalah 20 orang mahasiswa yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen 10 orang dan kelompok control 10 orang. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen (true eksperimen desain) dalam bentuk pretes-postes kontrol grup desain. Analisis data yang di gunakan adalah uji wilccoxon dengan analisis statistic deskriptif nonparametrik. Hasil perhitungan statistik uji Wilcoxon Signed Rank Test (WSRT) diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.005 lebih kecil dari taraf signifikansi 0.05 (0.005<0.05) maka hipotesis yang diajukan yang berbunyi ice breaking efektiv dalam mengatasi kejenuhan mahasiswa dalam pembelajaran BK kelompok dapat diterima.
Analisis Permasalahan Konselor Sekolah Dalam Penyelenggaraan Layanan Bimbingan Dan Konseling Faijin Faijin; Nurhayati Nurhayati; Amiruddin Amiruddin
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 4 No 1 (2021): GUIDING WORLD ( JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING )
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v4i1.481

Abstract

Memiliki pemahaman konsep dasar konselor dengan baik berimplikasi pada kemampuan konselor sekolah dalam mengaplikasikan layanan bimbingan dan konseling secara ideal. Kenyataannya yang terjadi dilapangan masih terdapat banyak kekurangan, hal ini pula yang mendesak semua komponen pendidikan khususnya konselor untuk melakukan usaha perbaikan. Oleh sebab itu peningkatan kompetensi konselor sekolah baik kompetensi keilmuan,kompetensi keahlian,maupun kompetensi perilaku akan mewujudkan pelaksanaan program bimbingan dan konseling secara jelas,terarah dan sistematis.Tujuan peneliitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang hambatan yang dihadapi konselor sekolah dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling disekolah. Sedangkan manfaat penelitian adalah untuk memberikan kontribusi bagi perguruan tinggi khususnya program bimbingan dan konseling dalam menyeleksi calon mahasiswa dan dinas terkait didalam menyeleksi calon konselor sekolah.Penelitian inidilakukan di sekolah SMA NEGERI 1 LANGGUDU, bersifat non-eksperimen dan jenisnya adalah bersifat deskriptif dengan menggunakan paradigma kualitatif. Subyek penelitian adalah personel sekolah sebanyak 3 orang, adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara,observasi dan didukung oleh data dokumentasi. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menentukan jenis data, pengumpulan data, dan pengecekan keabsahan data. Tehnik analisa data yang digunakan adalah tehnik analisa data kualitatif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hubungan Konformitas Teman Sebaya Dengan Konsep Diri Remaja Di Desa Punti Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima Nursidah Nursidah; Faijin Faijin; Irham Irham
Guiding World : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 4 No 2 (2021): GUIDING WORLD ( JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING )
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v4i2.617

Abstract

Seseorang dengan konsep diri negatif akan cenderung bersikap pesimistik terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya. Ia tidak melihat tantangan sebagai kesempatan, namun lebih sebagai halangan. Orang dengan konsep diri negatif, akan mudah menyerah sebelum berperang dan jika gagal, akan ada dua pihak yang disalahkan, entah itu menyalahkan diri sendiri (secara negatif) atau menyalahkan orang lain. Sedangkan, Remaja yang memiliki konsep diri positif akan mampu menghadapi tuntutan dari dalam diri maupun dari luar dirinya. Sebaliknya remaja yang memiliki konsep diri negatif kurang mempunyai keyakinan diri, merasa kurang yakin dengan kepuasannya sendiri dan cenderung mengandalkan opini dari orang lain dalam memutuskan sesuatu. Ketika bermasyarakat tidak jarang remaja yang memiliki konsep diri negatif cenderung ragu dalam bertindak. Mereka kurang percaya diri sehingga mengandalkan opini dari orang lain seperti dalam pertemanan, mereka cenderung lebih percaya diri jika melakukan sesuatu berdasarkan pendapat teman-teman sebayanya. Padahal tidak selalu pendapat mereka menuju hal positif kadang juga negatif. Untuk itu pertemanan sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian anak pada masa remaja, seperti pembentukan sikap religius di kalangan remaja. Karena ketika anak-anak memasuki masa remaja perubahan hakikat persahabatan juga terjadi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan konformitas teman sebaya dengan konsep diri remaja di Desa Punti Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui ada atau sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi pada variabel lain. Untuk mengetahui taraf hubungan antara variabel X dengan variabel Y maka dihitung dengan koefisien korelasi (r) dengan rumus product moment. Berdasarkan hasil penelitian, untuk taraf nyata = 5%, maka dengan dk = 10, dari distribusi r didapat hasil uji statistika product moment, rtabel = 0.632. Jika dibandingkan dengan rhitung = 0,037danrtabel = 0.632maka rhitunglebih kecil dari rtabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan konformitas teman sebaya dengan konsep diri pada remaja di Desa Punti Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima (Ha ditolak).