Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Gambaran Tingkat Kecemasan Preoperative Pada Pasien Dengan Fraktur Dina Margianti; Urip Rahayu; Sandra Pebrianti
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 6 No. 1 (2019): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.778 KB) | DOI: 10.33867/jka.v6i1.114

Abstract

Fraktur adalah kerusakan pada kontinuitas tulang, penanganannya dengan operasi yang dapat menimbulkan kecemasan. Ketika pasien mengalami kecemasan maka akan mengalami gangguan pada beberapa sistem tubuh diantaranya tekanan darah meningkat, gelisah dan sulit tidur. Jika hal tersebut terjadi ketika menjelang operasi dapat menyebabkan kegagalan operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan preoperative pada pasien fraktur di Ruang Marjan Atas RSUD dr. Slamet Garut. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien preoperative dengan fraktur dengan jumlah sampel sebanyak 32 responden, dengan teknik total sampling. Data diambil dengan menggunakan instrumen Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan diolah dengan menggunakan software komputer, kemudian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden mengalami kecemasan ringan (65,6%). Kecemasan ringan terjadi pada orang yang baru pertama kali melakukan operasi karena ketakutan dan kurangnya pengetahuan, sedangkan pasien yang tidak cemas sudah mempunyai pengalaman operasi sebelumnya dan ketakutan menjadi berkurang. Simpulannya adalah tingkat kecemasan pada pasien preoperative dengan fraktur di Ruang Marjan Atas RSUD dr. Slamet Garut mayoritas cemas ringan. Dapat disarankan intervensi preoperative teaching kepada pasien sehingga dapat meminimalisir terjadinya kecemasan preoperative.
Pengaruh Relaksasi Otot Progresif terhadap Kualitas Tidur Pasien Hemodialisa Ady Waluya; Kusman Ibrahim; Urip Rahayu
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 4 (2023): Jurnal Keperawatan: Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i4.1189

Abstract

Penderita Gagal Ginjal Kronik mengalami gangguan kualitas tidur. Relaksasi otot  progresif bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tidur pasien hemodialisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran relaksasi otot progresif. Penelitian quasi eksperimen dengan desain pre-test dan post-test dengan kelompok kontrol, melibatkan 44 pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa yang dambil dengan simple random sampling, responden dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 22 orang secara acak. 22 kelompok intervensi dan 22 kelompok kontrol. Instrumen PSQI digunakan sebagai instrumen untuk mengukur kuaitas tidur dengan nilai Cronbah’s alpha 0.79, dan validitas isi 0.89, Data yang terkumpul dalam analisis menggunakan analisis deskriptif dan uji t terdapat pengaruh relaksasi otot progresif terhadap kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialis p-value 0,000 atau p-value <0,05, ada pengaruh relaksasi otot progresif terhadap perilaku kualitas tidur pasien hemodialisis.
AROMATERAPI LAVENDER UNTUK MENGATASI NYERI PADA PASIEN DENGAN POST OPERASI OPEN FRACTURE CALCANEUS SINISTRA: STUDI KASUS Chandra Kirana Khairunnisa; Urip Rahayu; Sri Hartati Pratiwi
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 3 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Maret 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i3.2356

Abstract

Calcaneus merupakan tulang tarsal terbesar dan berfungsi untuk menopang tubuh. Fraktur calcaneus merupakan kejadian yang jarang terjadi sekitar 1-2% dari seluruh fraktur. Fraktur perlu ditangani segera, salah satunya dengan pembedahan yang dapat menimbulkan nyeri setelahnya. Manajemen nyeri yang dapat dilakukan salah satunya yaitu dengan aromaterapi lavender. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan teknik relaksasi aromaterapi lavender dalam mengurangi nyeri pada pasien post operasi open fracture calcaneus sinistra. Metode penelitian ini merupakan studi kasus deskriptif kualitatif dengan single case design pada pasien post operasi open fracture calcaneus sinistra dan diberikan intervensi teknik relaksasi aromaterapi lavender, kemudian dilakukan evaluasi skala nyeri menggunakan Numeric Pain Scale. Hasil penelitian ini yaitu setelah diberikan intervensi menggunakan terapi relaksasi aromaterapi lavender yang disertai dengan analgesik terdapat penurunan skala nyeri pada pasien dari skala 5 menjadi 3. Kesimpulan studi kasus ini menunjukan bahwa pemberian teknik relaksasi aromaterapi lavender yang disertai analgesic mudah digunakan serta dapat menurunkan skala nyeri pada pasien post operasi open fracture calcaneus sinistra.
MANAJEMEN PASCA BEDAH PADA KASUS OPEN FRAKTUR SEGMENTAL CRURIS : CASE REPORT Muhammad Zaky Ramdhani; Urip Rahayu; Bambang Aditya Nugraha
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 6 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Juni 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i6.3007

Abstract

Fraktur tibia segmental terbuka merupakan kejadian fraktur yang jarang terjadi dan memiliki angka komplikasi yang tinggi, umumnya fraktur ini disebabkan oleh kecelakaan bermotor. Prinsip penganan fraktur yaitu dengan reposisi tulang agar terjadinya penyatuan kembali. Salah satu tindakan operatif yang dapat dilakukan yaitu dengan Open Reduction Internal Fixation (ORIF). Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui manajemen perawatan pada pasien dewasa pasca ORIF open cruris tiba segmental. Metode yang digunakan yaitu dengan pendekatan laporan kasus. Hasil diamati dari respon pasien terhadap pemberian intervensi manajemen nyeri, pencegahan infeksi, perawatan luka, dan juga pembidaian yang menunjang dalam pemulihan fraktur. Manajemen yang tepat dalam menanggulangi pasien pasca ORIF menjadi kunci dalam indikasi pemulangan pasien one day care surgery, sehingga perlu mendapatkan perlakuan yang tepat yang tak luput dari peran perawat. Perawatan pasien yang diberikan sejalan dengan prinsip operasi perawatan satu hari dan mendukung indikasi pemulangan pasien pasca operasi. Namun, intervensi tertentu khususnya dalam mobilisasi dini masih belum optimal.