Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Kucai Allium schoenoprasum L. Sebagai Antipiretik Pada Tikus Putih Rattus novergicus Meisy Permata Citra Nayoan; Wilmar Maarisit; Ferdy Karauwan; Yappi Saroinsong
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.135 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i1.259

Abstract

Daun Kucai Allium schoenoprasum L. mengandung senyawa flavonoid yang bekerja sebagai inhibitor siklooksigenase sehingga menghambat pembentukan prostaglandin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun Kucai Allium schoenoprasum L. sebagai antipiretik pada tikus putih (Rattus novergicus) yang diinduksi vaksin DPT-Hb. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium yang menggunakan metode rancangan acak lengkap yang terdiri dari 15 ekor tikus putih yang dibagi 5 perlakuan dan tiap perlakuan masing-masing 3 kali ulangan dengan berat badan rata-rata 200 gram. Hewan uji dibagi 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok P1 100 mg, P2 200 mg, P3 400 mg, kontrol (-) Na CMC dan kontrol (+) Paracetamol. Pengukuran suhu dilakukan sebelum pemberian vaksin DPT-Hb, 3 jam setelah perberian vaksin DPT-Hb dan 30 menit setelah pemberian perlakuan sampai menit ke- 180. Variabel yang diamati adalah penurunan suhu rektal tikus putih setiap 30 menit. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA dan dilanjutkan uji Tukey HSD. Hasil penelitian selama 180 menit menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Kucai memiliki efek antipiretik pada dosis 100 mg, dosis 200 mg, dosis 400 mg, dan dosis yang paling efektiv pada dosis 400 mg. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ekstrak etanol daun Kucai Allium schoenoprasum L. memiliki efek antipiretik pada tikus putih.
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Mangrove Sonneratia alba Dari Kecamatan Tagulandang, Sulawesi Utara Menggunakan Metode DPPH Rallia Binuni; Wilmar Maarisit; Hariyadi Hariyadi; Yappi Saroinsong
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.889 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i1.260

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa kimia yang berperan penting dalam perlindungan sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Salah satu tanaman mangrove yang berkhasiat sebagai alternatif obat tradisional dan berpotensi sebagai antioksidan adalah Sonneratia alba. Daun S. alba mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid yang dapat berperan sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak daun mangrove Sonneratia alba. Metode yang digunakan adalah metode DPPH yang selanjutnya akan dianalisis menggunakan Anova. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pada konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80% S. alba memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Namun yang memiliki aktivitas antioksidan lebih baik adalah pada konsentrasi 80% dengan persen penghambatan radikal DPPH sebesar 74,674%.
Formulasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Sabun Cair Ekstrak Daun Jarak Tintir Jatropha Multifidi L. Aldo J. Pananginan; Hariyadi Hariyadi; Vlagia Paat; Yappi Saroinsong
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 3 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.376 KB) | DOI: 10.55724/j.biofar.trop.v3i1.271

Abstract

Sabun adalah produk yang dihasilkan dari reaksi antara asam lemak dengan basa kuat yang berfungsi untuk mencuci dan membersihkan lemak atau kotoran. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sabun cair ekstrak daun jarak tintir dan melakukan pengujian aktivitas antibakteri sediaan sabun cair ekstrak daun jarak tintir terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium. Metode yang digunakan adalah difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan sediaan sabun cair ekstrak daun jarak tintir memiliki aktivitas antibakteri ditandai dengan terbentuknya zona hambat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bawah formulasi sediaan sabun cair ekstrak daun jarak tintir dengan konsentrasi 20% dan 30% telah memenuhi persyaratan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan SNI 06-4085-1996. Sedangkan pada konsentrasi 10% dalam uji bobot jenis tidak memenuhi persyaratan. Formulasi sediaan sabun cair ekstrak daun jarak tintir memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. aureus yaitu pada konsentrasi 10% zona hambat 4.9 mm, konsentrasi 20% zona hambat 6.3 mm, dan konsentrasi 10% zona hambat 7.5 mm.