Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS KARANG YANG TUMBUH DI SELTER MINIATUR BANDA DAN BANGKAI KAPAL KARAM DI TWP LAUT BANDA Aditya Putra Basir; Budiono Senen; Irdham Lanuru
MUNGGAI : Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir Vol 5 No 1 (2019): MUNGGAI: Jurnal Ilmu Perikanan dan Masyarakat Pesisir
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STP Hatta-Sjahrir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.821 KB)

Abstract

Terumbu Karang membutuhkan media sebagai tempat untuk menempel, tumbuhdan berkembang pada suatu perairan. Pada Perairan Pantai Kampung Baru,terdapat Bangkai KM. Putra Biru yang tenggelam pada tahun 2009 dan kini telahmenjadi media untuk penempelan dan tumbuhnya berbagai jenis karang. Selainitu, pada pantai Tita Desa Dwiwarna juga terdapat “Miniatur Banda” yangmerupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Lembaga SwadayaMasyarakat (LSM) Parduli Negeri bersama Satker TWP Laut Banda sebagaimedia tempat pertumbuhan karang serta dapat meningkatkan jumlah populasi ikandi ekosistem terumbu karang yang berada pada pantai istana mini dan jugamenjadi destinasi wisata, baik domestik maupun mancanegara. Peneltian inibertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang karang dan pertumbuhannya padalokasi Bangkai Kapal Karam dan Miniatur Banda. Penelitian ini dilakukan denganmetode deskriptif, yaitu mendreskripsikan suatu subjek yang dalam hal ini adalahkarang dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis karang yang tumbuh di dua lokasiyang berbeda. Pada lokasi Miniatur Banda ditemukan 7 jenis karang yaitu,Pocillopora eyodouxi, Porites, Galaxea, Massive, Acropora formosa, Seriatoporahystrix dan Porites lichen. Acropora formosa adalah jenis karang terbanyak yangditemukan pada lokasi Miniatur Banda, dengan pertumbuhan rata-rata adalah 2,58cm per tahun dan total tinggi rata-rata 7,76 cm dalam tiga tahun. Sedangkan padalokasi Bangkai Kapal Karam ditemukan 9 jenis karang yang teridri dari Poriteslatistella, Acropora selago, Acropora acuminate, Acropora subglabra, Montiporadigitata, Stylophora, Pocillopora woodjonesi, Pocillpora damicornis, Pocilloporaverucossa. Hasil pengukuran pertumbuhan karang pada lokasi Bangkai KapalKaram menunjukan nilai rata-rata 9,8 Cm dan lebar 1,78 Cm. Pertumbuhan padamedia Kapal Karam telah berlangsung selama kurang lebih 10 tahun. Dengandemikian nilai rata-rata pertumbuhan karang pada lokasi ini adalah 0,98 Cm danlebar 1,78 Cm per tahun.
Aspek Biologi Ikan Kawalinya (Selar crumenophthalmus) yang Tertangkap dengan Pukat Cincin (Purse Seine) di Perairan Banda Budiono Senen; Munira Munira
JUSTE (Journal of Science and Technology) Vol. 1 No. 1 (2020): JUSTE
Publisher : LLDIKTI WIlayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1177.043 KB) | DOI: 10.51135/justevol1issue1page13-20

Abstract

Ikan selar (Selar crumenopthalmus) atau dalam nama lokal dikenal dengan ikan kawalinya adalah  jenis ikan konsumsi ekonomis penting yang juga digunakan sebagai ikan umpan dalam penangkapan  ikan tuna di Kepulauan Banda. Tingkat pemanfaatan ikan ini yang diduga cukup tinggi, dikhawatirkan akan memberikan dampak terhadap populasinya. Oleh karena itu salah satu kegiatan dalam rangka mendukung kebijakan pengelolaan ikan pelagis di Kepulauan Banda adalah penelitian tentang aspek biologi Ikan. Pengumpulan data dilakukan selama bulan Februari sampai Maret 2020 dengan sampel ikan yang diambil secara acak  dari  hasil tangkapan nelayan sebanyak 25 ekor per minggu selama delapan minggu. Data hasil penelitian digunakan untuk  mengkaji aspek biologi diantaranya frekewensi panjang, hubungan panjang berat, tingkat kematangan gonad dan nisbah kelamin. Dari 200 ekor ikan yang dikoleksi menunjukkan bahwa frekuensi panjang ikan kawalinya berkisar antara 14,5-25,6 cm, dengan pola pertumbuhan isometrik (b=3) dan nisbah kelaminnya 1:1,23. Tingkat kematangan gonad ikan kawalinya yang teramati selama penelitian berada pada status TKG II dan TKG V. Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan perlu adanya kebijakan pengelolaan sumberdaya kawalinya dengan kesepakatan penggunaan ukuran mata jaring yang selektif.