Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pembagian Masker dan Vitamin C dalam Upaya Pencegahan Penularan COVID-19 pada Pedagang di Pasar Oesao-Kabupaten Kupang Arman Rifat Lette; Vinsensius Belawa Lemaking; Fepyani Thresna Feoh; Istha Leanni Muskananfola; Jannes Bastian Selly; Maryati Agustina Barimbing; Rosina Kardina Kidi Hurek; Yohannes Dion
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 2, No 1: Februari (2021)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v2i1.120

Abstract

Abstrak: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia dan menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan manusia. Pasar menjadi salah satu tempat yang berpotensial terjadinya penularan COVID-19. Sudah banyak kasus penularan COVID-19 yang terjadi di dalam pasar yang ada di Indonesia Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk mengedukasi para pedagang untuk melakukan upaya pencegahan COVID-19. Metode pengabdian yang dilakukan adalah pembagian masker dan vitamin C serta edukasi tentang pencegahan COVID-19 kepada para pedagang yang berjualan di pasar Oesao. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 09 Mei 2020 pukul 10.00-12.00 WITA. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di pasar Oesao-Kabupaten Kupang. Total masker dan vitamin yang dibagikan sebanyak 450 paket. Kegiatan pengabdian dapat berjalan dengan baik. Pihak pengelola dan kepolisian setempat mendukung kegiatan pengabdian yang dilakukan. Para pedagang mulai sadar dan memakai masker setelah kegiatan pengabdian ini dilakukan walaupun belum semua pedagang menjadi sadar. Komunikasi, Edukasi dan Informasi (KIE) perlu secara berkala diberikan kepada para pedagang karena kesadaran pedagang untuk mematuhi protokol Kesehatan cukup rendah.Abstract: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) was a new type of disease that has never been previously identified in humans and causes human respiratory tract disorders. The market was one of the potential places for the transmission of COVID-19. There have been many cases of COVID-19 transmission that have occurred in markets in Indonesia. Community service aims to educated traders to make efforts to prevent COVID-19. The service method carried out was the distribution of masks and vitamin C and education about the prevention of COVID-19 to traders selling in the Oesao market. This community service activity was held on Saturday, May 9, 2020, at 10.00-12.00 WITA. This service activity was carried out in the Oesao market, Kupang Regency. The total masks and vitamins distributed were 450 packages. Community service activities can go well. The management and local police support the service activities carried out. The traders began to realize and wear masks after this service activity, even though not all traders become aware. Communication, Education, and Information (IEC) need to be periodically provided to traders because the traders' awareness to comply with Health protocols is quite low.
Edukasi Kesehatan dan Bakti Sosial di masa pandemi COVID-19 dan Pasca Badai Seroja di Desa Lelogama-Amfoang Selatan Kabupaten Kupang Arman Rifat Lette; James Adam Seo; Vinsensius Belawa Lemaking; Rosina Kardina Kidi Hurek; Mili Arthanedi Jumetan; Maryati Agustina Barimbing
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 3, No 2: Mei (2022)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v3i2.296

Abstract

Abstrak: Infeksi Coronavirus (SARS-CoV-2) atau COVID-19 masih terus terjadi hingga saat ini. Coronavirus menyebabkan angka kematian/ mortalitas yang tinggi. Disaat badai pandemi belum berlalu masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ditimpa bencana badai siklon tropis Seroja yang terjadi pada awal April 2021. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang Kesehatan khususnya COVID-19 serta membantu meringankan penderitaan masyarakat akibat pandemi COVID-19 dan badai seroja yang terjadi di NTT. Metode pengabdian yang dilakukan adalah bakti sosial dengan kegiatannya berupa penyuluhan Kesehatan tentang Kesehatan reproduksi dan vaksinasi COVID-19, pembagian bahan makanan, pembagian bahan bangunan bagi keluarga yang terdampak badai seroja, pembagian pakaian layak pakai serta pemeriksaan dan pengobatan gratis.  Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan  selama 3 hari, pada hari Jumat-Minggu, 23-25 April 2021 yang berpusat di gedung Gereja Pniel Lelogama-Amfoang Selatan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga melibatkan sebanyak 35 mahasiswa Universitas Citra Bangsa (UCB). Kegiatan pengabdian masyarakat ini berjalan dengan baik dan banyak pihak yang mendukung, baik itu dari pihak kampus maupun pihak ketiga. Ketua Majelis dan Masyarakat menerima dengan senang hati, antusias mengikuti kegiatan dan berterima kasih atas rangkaian kegiatan yang telah dilakukan.Abstract: Coronavirus infection (SARS-CoV-2) or COVID-19 is still happening today. Coronavirus causes a high mortality/mortality rate. When the pandemic storm has not passed, the community in NTT Province must experience the tropical cyclone Seroja which occurred in early April 2021. The purpose of community service is to educate the public about Health, especially COVID-19 and help ease the suffering on the community due to the COVID-19 pandemic and the Seroja storm that occurred in NTT. The method of service carried out is social service with activities in the form of health counseling on reproductive health and COVID-19 vaccination, distribution of food ingredients, distribution of building materials for families affected by the seroja storm, distribution of suitable clothing and free examination and treatment. This service activity is carried out on Friday-Sunday, 23-25 April 2021 and is centered in the Peniel Lelogama-Amfoang Selatan Church building. This community service activity also involved 35 UCB students. This community service activity can run well. Many parties support this service activity, both from the campus and third parties. The Chairperson of the Assembly and the Community welcomes, enthusiastic in activities, and is grateful for the series of activities that have been carried out.
Pengaruh Self Stigma terhadap Kualitas Hidup Perawat yang Bekerja Diruang Isolasi Covid-19 di Kota Kupang Fepyani Thresna Feoh; Maryati Agustina Barimbing
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 10, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.10.2.2022.269-276

Abstract

Coronavirus berdampak pada seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk juga pada bidang kesehatan khususnya perawat.Perawat yang memberikan pelayanan keperawatan langsung kepada pasien coronavirus, memiliki banyak permasalahan baik secara fisik maupun psikis, karena dalam memberikan pelayanan, perawat dituntut untuk selalu memberikan pelayanan secara optimal, namun disisi lain perawat sedang mengalami trauma psikologis yang mendalam akibat stress yang dialami selama menjadi perawat Covid-19. Hal ini mempengaruhi ketahanan diri perawat sehingga perawat dapat membuat stigma diri negatif yang pada akhirnya berdampak pada akan mempengaruhi kualitas hidup perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh self stigna terhadap kualitas hidup perawat yang bertugas di ruang isolasi covid-19 di Kota Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian komparatif dengan pendekatan cross sectional. Besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 110 orang perawat yang bertugas di ruang isolasi covid-19 di Kota Kupang, yang terdiri dari Responden dari RSUD Prof Dr. W. Z. Johannes berjumlah 26 orang, RS. Bhayangkara berjumlah 36 orang, RSUD S. K. Lerik berjumlah 16 orang, Rumah Sakit Tk. III Wirasakti Kupang berjumlah 12 orang dan RS Pendidikan Universitas Nusa Cendana berjumlah 20 orang. Sampel  diperoleh dengan menggunakan teknik total sampling. Analisa data menggunakan uji statistik chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh self stigma terhadap terhadap kualitas hidup perawat yang bertugas di ruang isolasi COVID-19 di Kota Kupangdengan p-value= 0.001.
Koping Sebagai Faktor Protektif Resiliensi Keluarga Yang Memiliki Remaja Dengan Gangguan Jiwa (Pendekatan Teori Keperawatan “Resilience” Haase&Peterson) Maryati Agustina Barimbing
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 11 No 3 (2020): SEPTEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v11i3.215

Abstract

Gangguan jiwa terjadi pada semua usia termasuk pada remaja. Pengobatan dan pemulihan remaja dengan gangguan jiwa tidak lepas dari peran keluarga, oleh karena itu dibutuhkan resiliensi keluarga agar mampu mengatasi stresor yang muncul selama merawat remaja. Haase & Peterson mencetuskan teori “Resilience”. Penguatan resiliensi keluarga berfokus pada faktor protektif yaitu koping yang positif dari masing-masing anggota keluarga. Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis hubungan koping dengan resiliensi keluarga yang memiliki remaja dengan gangguan jiwa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitaif dengan desain korelasi menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah 60 orang anggota keluarga dari remaja dengan gangguan jiwa. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji korelasi pearson. Penelitian dilakukan di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Hasil analisa bivariat menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara koping dengan resiliensi keluarga, dibuktikan dengan nilai p=0,000 dan nilai r=0,734. Semakin adaptif koping, semakin tinggi resiliensi keluarga. Dengan adanya hubungan antara koping dengan resiliensi keluarga yang memiliki remaja dengan gangguan jiwa maka perawat dalam pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan kepada penderita gangguan jiwa dan keluarganya dapat menyampaikan pentingnya koping dan resiliensi keluarga dalam perawatan pasien.
The Relationship Between Acces to Health Services and Medication Control Compliance of Patients with Schizophrenia Maryati Agustina Barimbing; Fepyani Thresna Feoh; Franto Yusup Maromon
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 12 No 4 (2021): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v12i4.551

Abstract

Schizophrenia is a neurological disorder that influence perception, way of thinking, language, emotional and social behavior. Treatment should be sustainable to prevent relapse, so patient can be productive in daily life. One of the things that important in medication control compliance of patient with schizophrenia is access to health services. The aim of this study want to know the relationship between access to health services with medication control compliance of patient with schizophrenia in Poli Jiwa Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata Kupang. This study is quantitative study with correlation analityc design and cross sectional approach. The sample of this study is 75 family member of patient with schizophrenia were selected by purposive sampling. Data collection using questionare and observation sheet. The result of this study showed ρ value=0,000 with OR=8,643. It can be concluyded that there is relationship between access to health services with medication control compliance of patient with schizophrenia in Poli Jiwa Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata Kupang. Keywords: Access, Medication control compliance, Schizophrenia
Persepsi Pencegahan Covid 19 Pasca Vaksinasi Pada Masyarakat Di Kota Kupang: Pendekatan Health Belief Model Maryati Agustina Barimbing; Istha Leanni Muskananfola
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v8i1.421

Abstract

Pentingnya masyarakat menerapkan protokol kesehatan dapat mengendalikan penyebaran Covid-19. Meskipun masyarakat sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 namun masyarakat tidak boleh lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal ini bisa dilakukan dengan baik jika ada persepsi yang positif dari masyarakat. Persepsi menentukan individu dalam memilih untuk melakukan atau tidak tindakan tersebut. Persepsi ini berdasarkan Health Belief Model. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pencegahan covid 19 pasca vaksinasi pada masyarakat di kota kupang: pendekatan health belief model. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 200 orang masyarakat di kota kupang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner dan dianalisa menggunakan uji deskriptif. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden memiliki persepsi tinggi tentang pencegahan covid-19 yaitu 70%. Dari hasil ini diharapkan masyarakat meningkatkan persepsi yang baik tentang pencegahan covid-19 untuk mempertahankan status kesehatan walaupun telah divaksin. Kata Kunci: Persepsi, Covid-19, Vaksinasi, Heatlh Belief Model
Efikasi Diri Merupakan Faktor Yang Berhubungan Dengan Resiliensi Keluarga Yang Memiliki Remaja Dengan Gangguan Jiwa Berat Maryati Agustina Barimbing
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 14 No 3 (2023): SEPTEMBER (INPRESS)
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v14i3.1294

Abstract

Severe mental disorders in adolescents have an negative impact on sufferers and their families. This negative impact can be prevented and overcome when families have resilience, that is the ability to survive and fight the stressors. Factor related to family resilience based on the theory of "Resilience" according to Haase & Peterson is self-efficacy. The aim of the study was to analyze the relationship between self efficacy and resilience of families with adolescent severe mental disorders. This study used an correlation method with a cross sectional approach. The study was conducted on 60 families of adolescents with severe mental disorders who were selected by purposive sampling technique. The study was conducted at Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Mental Hospital. The bivariate analysis by Pearson correlation test showed that there was a significant relationship between self-efficacy with family resilience (p = 0,000, r = 687). The conclusion obtained is that family resilience can be strengthened by increasing self efficacy. From the results of this study it is expected that families can increase their resilience while caring for family members with mental disorders and for nurses can convey related resilience in nursing care to people with mental disorders and their families.