Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Karakteristik Bahasa Prokem pada Masyarakat Dwibahasawan Madura-Indonesia Rizka Amaliah; Zulmy Faqihuddin Putera
ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 4 No 1 (2021): ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : linguistic, literature, and teaching

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/alfabeta.v4i1.1279

Abstract

Artikel ini memuat informasi mengenai karakteristik bahasa prokem pada masyarakat dwibahasawan Madura-Indonesia di kawasan Awar-awar, Asembagus, Situbondo. Telaah terhadap karakteristik bahasa prokem ini dilakukan untuk memetakan dan mengidentifikasi keunikan bahasa prokem pada masyarakat dwibahasawan tersebut, sehingga dapat menambah informasi empiris mengenai variasi bahasa prokem yang ada dan berkembang di Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan dengan memanfaatkan sosiolinguistik sebagai pendekatan untuk mengungkap dan memaparkan temuan secara deskriptif kualitatif. Dalam hal ini pengumpulan data dilaksanakan dengan kegiatan observasi partisipatif. Peneliti berinteraksi dengan masyarakat secara langsung dan menjadi bagian dari peristiwa tutur. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat dua karakteristik umum dari penggunaan basa prokem di kawasan Awar-awar Asembagus Situbondo, yakni (1) campur kode dengan bahasa Madura sebagai inti/bahasa dominan dan bahasa Indonesia sebagai campuran (berupa frasa atau kata), dan (2) kemunculan sisipan berupa suku kata bermakna yang menghasilkan variasi kosakata baru yang berasal dari dua bahasa (Madura-Indonesia). Contoh spesifik kosakata baru yang dihasilkan dari proses ini adalah kata kamana’a yang bermakna ‘mau kemana’.
Hits of the HOTS Zulmy Faqihuddin Putera; Tutuk Widowati
Paradigma: Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya Vol 27 No 2 (2021): Paradigma: Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya
Publisher : IKIP Budi Utomo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/paradigma.v27i2.1674

Abstract

Abstract: To enhance his ability to solve problems, a student must acquire critical thinking skills. This article establishes the results of 5 higher order thinking skills (HOTS) problems tested to 24, ‘alumni’ of the 2013 Curriculum, students of the higher educational institution. The identification of critical thinking frameworks and the description of the critical thinking skills were based on the answers of 5 random samples. In general, students were characterized as critical thinking agents able to evaluate problems; HOTS were implemented by manufacturing information to determine choices; employing experience and transforming knowledge when working on solving problems resulted in 65.60% critical thinking skills representing the logic approvals of 56% information, 60% meaning, 96% model, 60% choice, and 56% reason through questionnaires and interviews.
The Pemasangan Alat Kontrol Kelembaban Pada Usaha Budidaya Tanaman Anggrek Skala Kecil Sungkono Sungkono; Nugrahanto Nugrahanto; Zulmy Faqihuddin Putera
Dharma: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): Juni
Publisher : LPPPM STAI Darul Hikmah Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35309/dharma.v2i2.5658

Abstract

The installation of this equipment can help control the humidity process for orchid cultivation in small-scale greenhouses by entering the humidity values ​​that have been determined, with values ​​of  60%, 70%, and 80%. After that, it is processed by the ESP32 as the controller center, then the LCD (Liquid Crystal Display) will show the current humidity display, then the sensor (SHT11) will read the humidity value if the humidity setpoint is below a predetermined value then the motor is on and the nozzle is working, humidity has reached the desired setpoint then the motor will turn off and the nozzle will stop. The goal to be achieved is to maintain the humidity of orchids in the greenhouse so that it remains stable according to standards and regulations, because in this greenhouse,  to maintain plant humidity is a very crucial thing for orchid cultivation because at the time it was still using human power manually with a water hose. We developed this tool to keep the humidity steady by using a nozzle that makes it a mist of water. By using a system that runs automatically, making it easier for business actors to use this tool and has time efficiency. In its installation, the tool is able to generate humidity through the nozzle using a reference to increase the hysteresis value in the control circuit and get an output that oscillates in the setting point area so that the humidity rises according to the setting point, this is because the water misting process in the test conditions cannot be immediately lost, thus affecting the test results
MODEL KURIKULUM KOMPETENSI BERPIKIR PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI VOKASI Zulmy Faqihuddin Putera; Nurul Shofiah
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua Vol 6, No 1 (2021): Metalingua, Edisi April 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/metalingua.v6i1.10094

Abstract

Abstrak: kompetensi berpikir merupakan aspek penting yang harus dimiliki oleh mahasiswa baik perguruan tinggi vokasional maupun nonvokasional. Pengimplementasian kemampuan berpikir dapat melalui pembelajaran matakuliah yang dilakukan. Bahasa indonesia yang merupakan matakuliah wajib yang harus dibelajarkan di perguruan tinggi memiliki relevansi terkait internalisasi kompetensi berpikir kepada mahasiswa. Relevansi matakuliah Bahasa sebagai sarana bagi mahasiswa unruk mengungkapkan pikiran sebagai bentuk kemampuan berpikir melalui kompetensi berbahasa secara lisan maupun tulis sesuai dengan kaidah yang berlaku. Mahasiswa mengembangkan kemampuan berpikir dengan cara mengeksplorasi teks dalam kehidupan akademik, mendesain proposal penelitian dan kegiatan, melaporkan hasil penelitian dan kegiatan, serta mengaktualisasikan diri dalam karya tulis ilmiah. Namun peningkatan kompetensi berpikir mahasiswa perlu adanya model pengembangan kurikulum kemampuan berpikir pembelajaran Bahasa Indonesia di perguruan tinggi vokasi. Adanya pengembangan model kurikulum tersebut bertujuan menghasilkan alternatif model kurikulum khususnya untuk matakuliah Bahasa Indonesia pada perguruan tinggi vokasi yang inovatif serta sesuai dengan capaian profil lulusan yang diharapkan. Adapun model kurikulum yang sesuai diterapkan dalam pendidikan vokasi adalah model kurikulum pembeajaran bahasa Indonesia berbasis kompetensi. Ciri khas pendidikan vokasi terletak pada praktik. Ini berarti diperlukan pembelajaran yang menghubungkan dengan pengalaman kehidupan nyata. Pada dasarnya semua pendekatan pembelajaran yang menghubungkan dengan pengalaman kehidupan nyata merupakan elemen pembelajaran berbasis konteks. Kata-Kata Kunci: Kompetensi Berpikir, Pembelajaran Bahasa Indonesia, Vokasi
PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PEMILIHAN TOPIK TULISAN AKADEMIK Zulmy Faqihuddin Putera; Nurul Shofiah; Tutuk Widiowati
PRASI Vol. 18 No. 01 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/prasi.v18i01.60389

Abstract

The aim of this research is to explain the procedure for applying the inquiry method in the research topic selection process and to present students' perceptions of inquiry-based learning in research topic selection. The method used is classroom action research. The research data source is 24 seventh-semester students of D4 Civil Engineering at the State Polytechnic of Malang. The research instruments are observation guidelines and a questionnaire on student responses. The results show that (1) the inquiry learning procedure on research topic selection material has six stages: orientation, problem formulation, hypothesis formulation, data collection, conclusion formulation, and reflection, and (2) students' perceptions of inquiry learning indicate a positive effect on determining research topics. Thus, inquiry-based learning in the research topic selection process is recommended as a means to enhance students' academic writing skills because this method combines activity-oriented learning and logical arguments. Keywords : Inquiry, research topic, topic selection, learning.   Abstrak Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan prosedur penerapan metode inkuiri dalam proses pemilihan topik penelitian serta memaparkan persepsi mahasiswa terhadap pemebelajaran inkuiri pada pemilihan topik penelitian. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Sumber data penelitian yakni 24 mahasiswa semester tujuh D4 Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang. Instrumen penelitian berupa pedoman observasi dan kuisioner tentang respon mahasiswa. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) prosedur pembelajaran inkuiri  pada materi pemilihan topik penelitian memiliki enam tahapan yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, merumuskan kesimpulan dan refleksi dan (2) persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran menunjukkan secara positif dapat membantu menentukan topik penelitian. Dengan demikian, pembelajaran inkuiri dalam proses pemilihan topik penelitian disarankan sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan penulisan akademik mahasiswa karena metode tersebut menggabungkan pembelajaran berorientasi aktivitas dan argumen logis.
KETERAMPILAN MENULIS KRITIS UNTUK MEMPERSIAPKAN MAHASISWA PADA PENULISAN AKADEMIK PROFESIONAL (THE USE OF CRITICAL WRITING SKILLS TO PREPARE STUDENTS FOR PROFESSIONAL ACADEMIC WRITING) Nurul Shofiah; Rizka Amaliah; Zulmy Faqihuddin Putera
JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA Vol 13, No 2 (2023): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbsp.v13i2.15534

Abstract

 AbstractThe use of critical writing skills to prepare students for professional academic writing. Writing academic texts needs to consider critical thinking positions. Critical thinking is a way to see things proportionally and objectively. Students have good critical thinking skills to do good writing. In writing academic texts, students tend to have difficulty integrating various reference sources into a unified whole to support arguments and ideas in writing, especially in the background, tend to be disorganized and incoherent, have difficulty finding previous research that supports the problem, and choose theory as a framework. This study aims to use critical writing skills to prepare students for professional academic writing. The presentation uses a literature review approach. The database or dataset used for literature research is the Google Scholar in Perish or Publish (PoP) application. Articles that are relevant to the research objectives 31 articles. The findings show that, first, descriptive writing involves describing information and phenomena in detail without argumentation. In contrast, critical writing involves analyzing and linking various pieces of information to understand the problem or topic chosen, learning to gain multiperspective understanding. Second, to prepare students for professional academic writing, an understanding of critical writing skills is needed, namely paraphrasing, explaining, concluding, analyzing, and synthesizing in writing academic texts. Third, the need to provide real feedback from lecturers and colleagues to increase self-confidence, as well as to habituate patterns of critical writing skills.Keywords: writing, critical writing, academic text, academic writing AbstrakKeterampilan menulis kritis untuk mempersiapkan mahasiswa pada penulisan akademik profesional. Menulis teks akademik perlu mempertimbangkan posisi berpikir kritis. Berpikir kritis adalah cara untuk melihat sesuatu secara proporsional dan objektif. Mahasiswa dapat dikatakan memiliki pemikiran kritis yang baik sehingga mampu membuat tulisan yang baik. Dalam menulis teks akademik, mahasiswa cenderung mengalami kesulitan mengintegrasikan berbagai sumber referensi menjadi satu kesatuan yang utuh untuk mendukung argumentasi, gagasan, dalam tulisan terutama di latar belakang, cenderung tidak teratur dan tidak koheren, kesulitan menemukan penelitian sebelumnya yang mendukung masalah, dan memilih teori sebagai kerangka berpikir. Tulisan ini bermaksud untuk memahami bagaimana meningkatkan kualitas penulisan teks akademik dengan mengasah kemampuan berpikir kritis. Tujuan dari penelitian ini yakni menjelaskan pentingnya kerampilan menulis kritis untuk mempersiapkan mahasiswa dalam penulisan akademik secara professional. Pemaparan menggunakan pendekatan tinjauan literatur. Basis data atau dataset yang digunakan untuk penelitian literatur adalah aplikasi Google Scholar in Perish or Publish (PoP). Artikel yang relevan dengan tujuan penelitian sebanyak 31 artikel. Hasil temuan menunjukkan bahwa, pertama, menulis deskriptif melibatkan kegiatan mendeskripsikan informasi dan fenomena secara mendetail tanpa disertai argumentasi, sedangkan penulisan kritis melibatkan analisis dan menghubungkan  berbagai informasi untuk memahami masalah atau topik yang dipilih, serta belajar untuk mendapatkan pemahaman multiperspektif. Kedua, mempersiapkan mahasiswa untuk penulisan akademik profesional, diperlukan pemahaman keterampilan menulis kritis, yaitu parafrase, menjelaskan, menyimpulkan, menganalisis, dan menyintesis dalam menulis teks akademik. Ketiga, perlunya pemberian umpan balik nyata dari dosen dan rekan untuk meningkatkan rasa percaya diri, serta pembiasan pola keterampilan menulis kritis.Kata-kata kunci: menulis; tulisan kritis; teks akademik, penulisan akademik