Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGGUNAAN TINDAK TUTUR PENOLAKAN SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS X SMA UNGGULAN SEKOTA DENPASAR Oka Suardana, I Pt.; Suandi, I N.; Arifin, Dr.
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 2 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menggabarkan dan menjelaskan (1) bentuk tindak tutur penolakan siswa selama pembelajaran bahasa Indonesia di Kelas X SMA unggulan se-Kota Denpasar, (2) srategi yang digunakan siswa, dan (3) dampak dari tindak tutur penolakan yang diungkapkan siswa terhadap situasi pembelajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan rancangan deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri unggulan se-Kota Denpasar. Data penelitian ini diperoleh menggunakan metode (1) observasi dan (2) wawancara. Data dianalisis menggunakan tahapan (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penyimpulan. Hasil penelitian ini adalah (1) bentuk tindak tutur penolakan siswa ditemukan ada tiga jenis yaitu tuturan bermodus deklaratif, interogatif, dan imperatif.(2) Strategi yang digunakan untuk mengungkapkan tuturan penolakan secara umum ada strategi langsung dan strategi tidak langsung. Penggunaan strategi juga disesuaikan dengan bentuk tuturan yang digunakan. (3) Dampak yang ditimbulkan terhadap pembelajaran ada efek positif dan efek negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan tindak tutur penolakan siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas X SMA unggulan se-Kota Denpasar mempunyai bentuk, strategi, dan dampak tersendiri terhadap pembelajaran bahasa Indonesia.Kata Kunci: tindak tutur, penolakan, pembelajaran, bahasa IndonesiaAbstrackThis research aimed to describe and explain (1) students speech act of refusal form, (2) strategy are used by the sudents, dan (3) impact because refusal. To reach that aim, this study used descriptive research design. Subject for this study were X grade students at favorite state high school in Denpasar. The data in this study obtained using the methods (1) observation, and (2) interviews. Data were analyzed using qualitative descriptive analysis model through the following procedures: (1) data reduction, (2) classification and description of data, and (3) the conclusion of data. The results of this study is (1) there are three kind students speech act of refusal form, decklarative, introgative, and imperative type of utterance. (2) The general strategy are using direct and indirect speech depend the form was used. (3) The impact have made from this students refusal is positive impact and negative impact. Key Words: speech act, refusal, learning process, Indonesian language
PENGGUNAAN TINDAK TUTUR PENOLAKAN SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS X SMA UNGGULAN SEKOTA DENPASAR Oka Suardana, I Pt.; Suandi, I N.; Arifin, Dr.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol 2 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menggabarkan dan menjelaskan (1) bentuk tindak tutur penolakan siswa selama pembelajaran bahasa Indonesia di Kelas X SMA unggulan se-Kota Denpasar, (2) srategi yang digunakan siswa, dan (3) dampak dari tindak tutur penolakan yang diungkapkan siswa terhadap situasi pembelajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan rancangan deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri unggulan se-Kota Denpasar. Data penelitian ini diperoleh menggunakan metode (1) observasi dan (2) wawancara. Data dianalisis menggunakan tahapan (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penyimpulan. Hasil penelitian ini adalah (1) bentuk tindak tutur penolakan siswa ditemukan ada tiga jenis yaitu tuturan bermodus deklaratif, interogatif, dan imperatif.(2) Strategi yang digunakan untuk mengungkapkan tuturan penolakan secara umum ada strategi langsung dan strategi tidak langsung. Penggunaan strategi juga disesuaikan dengan bentuk tuturan yang digunakan. (3) Dampak yang ditimbulkan terhadap pembelajaran ada efek positif dan efek negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan tindak tutur penolakan siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas X SMA unggulan se-Kota Denpasar mempunyai bentuk, strategi, dan dampak tersendiri terhadap pembelajaran bahasa Indonesia.Kata Kunci: tindak tutur, penolakan, pembelajaran, bahasa IndonesiaAbstrackThis research aimed to describe and explain (1) students speech act of refusal form, (2) strategy are used by the sudents, dan (3) impact because refusal. To reach that aim, this study used descriptive research design. Subject for this study were X grade students at favorite state high school in Denpasar. The data in this study obtained using the methods (1) observation, and (2) interviews. Data were analyzed using qualitative descriptive analysis model through the following procedures: (1) data reduction, (2) classification and description of data, and (3) the conclusion of data. The results of this study is (1) there are three kind students speech act of refusal form, decklarative, introgative, and imperative type of utterance. (2) The general strategy are using direct and indirect speech depend the form was used. (3) The impact have made from this students refusal is positive impact and negative impact. Key Words: speech act, refusal, learning process, Indonesian language
ANALISIS PERILAKU VERBAL DAN NONVERBAL GURU DALAM PEMBELAJARAN DARING DI SDN 21 DANGIN PURI: STUDI KASUS PEMBELAJARAN SELAMA COVID-19 I Putu Oka Suardana; I Wayan Numertayasa
Jurnal Elementary : Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar Vol 4, No 1: Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/elementary.v4i1.3823

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai (1) bentuk dan fungsi perilaku verbal guru dalam pembelajaran daring di SDN 21 Dangin Puri, (2) jenis dan fungsi perilaku nonverbal guru dalam pembelajaran daring di SDN 21 Dangin Puri. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif untuk menggambarkan secara detail perilaku verbal dan nonverbal guru selama pembelajaran daring di SDN 21 Dangin Puri, Denpasar. Subjek penelitian ini adalah guru kelas V di SDN 21 Dangin Puri dan objek penelitian ini adalah perilaku verbal dan nonverbal guru selama pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan dengan meotde observasi dan perekaman data. Masing-masing Teknik pengumpulan data menggunakan instrument lembar obeservasi dan perekaman kegiatan pembelajaran. Analisis data menggunakan analisis kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bentuk PV yang digunakan guru yaitu deklaratif  63,22%, imperatif 22,99%, dan interogatif 13,79%, fungsi PV yang muncul yaitu fungsi asertif 45,98%, direktif 43,68%, ekspresif 5,75%, komisif 3,45%, dan deklaratif 1,15%, jenis PNV yang digunakan guru yaitu GT dan ekspresi 37,04%, GT 29,63%, GKT dan ekspresi 11,11%, GKT 7,41%, Ekspresi 7,41%, GK 3,70%, dan GK dan ekspresi 3,70%, fungsi PNV yang digunakan yaitu melengkapi dan menekankan 55,56%, melengkapi 18,52%, menekankan 14,81%, melengkapi dan mengatur 7,21%, dan menggantikan 3,70%. PV dan PNV sangat penting sehingga dapat disarankan agar guru memadukan PV dan PNV dalam mengajar yang sesuai dengan kondisi pembelajaran daring akibat Covid-19.
PENGEMBANGAN BAHAN BACAAN LITERASI KELAS RENDAH DENGAN MEMANFAATKAN CERITA FOLKLOR BALI Ida Ayu Dewi; I Putu Oka Suardana; I Wayan Numertayasa
Jurnal Elementary : Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar Vol 4, No 1: Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/elementary.v4i1.3824

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kebutuhan guru dalam melaksanakan gerakan literasi sekolah dan (2) Menyusun prototipe bahan bacaan litrerasi di kelas rendah berdasarkan cerita folklor Bali. Metode penelitian ini menggunakan rancangan pengembangan. Lokasi penelitian ini di SDN 3 Kawan. Pengumpulan data menggunakan teknik angket dan wawancara. Tingkat validitas bahan bacaan dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian ini adalah (1) guru membutuhkan sumber literasi dengan cerita lokal sehingga mudah dipahami siswa. (2) Hasil validitas produk menunjukkan skor sebesar 76 sehingga berada dalam kategori sangat valid. Hasil ini membuktikkan prototipe produk bahan bacaan literasi sekolah dasar memanfaatkan cerita folklor Bali sangat layak digunakan.
PELATIHAN PENGEMBANGAN ENTREPRENEUR BERBASIS POTENSI DIRI DALAM PENGUATAN KARAKTER GENERASI MILENIAL DI YAYASAN DVIPANTARA SAMSKRTAM I Nengah Sueca; Gede Sidi Artajaya; I Putu Oka Suardana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.5417

Abstract

ABSTRAKGenerasi milenial yang kurang ilmu pengetahuan moral dan agama, maka akan mudah terlena dan terpengaruh oleh kemajuan zaman. Pesatnya perkembangan zaman akan berdampak terhadap SDM Generasi milenial. Oleh karena itu, generasi milenial harus bisa mempersiapkan karakter yang baik dari terjangan arus globalisasi. Arus modernisasi telah banyak memberi perubahan dalam kehidupan generasi milenial. Yang menyedihkan perubahan yang terjadi cenderung mengarah pada krisis karakter moral dan akhlak. Krisis ini tidak hanya terjadi pada generasi milenial perkotaan, tetapi juga generasi milenial pedesaan. Oleh karena itu, perlu adanya kegiatan penguatan karakter, seperti pengabdian pelatihan Pengembangan Entrepreneur Berbasis Potensi Diri untuk menguatkan karakter generasi milenial. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Yayasan Dvipantara Samskrtam pada tanggal 16 sampai dengan 18 April 2021. Subjek pengabdian ini adalah pemuda-pemudi (teruna-teruni Sansekerta) yang berjumlah 15 orang. Metode yang digunakan dalam pengamdian ini adalah metode PALS (participatory action learning system) dengan lankah-langkah sebagai berikut : (1) Identifikasi masalah tentang potensi diri pemuda-pemudi; (2) pelatihan atau pemberian materi tentang potensi diri, kewirausahaan, dan karakter, (3) analisis pengembangan ide entrepreneur sesuai potensi diri pemuda-pemudi; (4) melaksankan pendampingan dan bimbingan; dan (5) evaluasi ide usaha pemuda. Pengabdian ini dilaksanakan dengan metode PALS (Participatory Action Learning System). Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa pelatihan pengembangan entrepreneur berbasis potensi diri dapat menguatakan karakter generasi milenial. Hal itu terlihat dari respons positif peserta pelatihan terhadap kegiatan pengabdian. Kata kunci : entrepreneur; potensi diri; penguatan karakter ABSTRACTThe millennial generation who lacks moral and religious knowledge will be easily complacent and influenced by the progress of the times. The rapid development of the times will have an impact on the human resources of the millennial generation. Therefore, the millennial generation must be able to prepare good characters from the brunt of globalization. The current of modernization has brought many changes in the lives of the millennial generation. The sad thing is that the changes that occur tend to lead to a crisis of moral and moral character. This crisis is not only happening to the urban millennial generation, but also to the rural millennial generation. Therefore, it is necessary to have character strengthening activities, such as the service of Self-Potential-Based Entrepreneur Development training to strengthen the character of the millennial generation. This service activity was carried out at the Samskrtam Dvipantara Foundation on April 16 to 18 2021. The subjects of this service were young people (Sanskrit teruna-teruni) totaling 15 people. The method used in this study is the PALS (participatory action learning system) method with the following steps: (1) Identification of problems regarding the potential of young people; (2) training or providing material on self-potential, entrepreneurship, and character, (3) analysis of the development of entrepreneurial ideas according to the potential of young people; (4) implementing mentoring and guidance; and (5) evaluation of youth business ideas. This service is carried out using the PALS (Participatory Action Learning System) method. The results of this service show that self-potential-based entrepreneurial development training can strengthen the character of the millennial generation. This can be seen from the positive response of the training participants to service activities. Keywords : entrepreneur; self potential; character strengthening
PENGEMBANGAN PELAYANAN DASAR PENDIDIKAN DI DESA BINYAN (DESA PILOT TAHUN 2018) MELALUI PENGINTEGRASIAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN POJOK LITERASI DI SD NEGERI 2 BUAHAN I Wayan Wayan Numertayasa; Ni Ketut Desia Tristiantari; I Putu Oka Suardana
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.23 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3386

Abstract

ABSTRAKGuru di SD Negeri 2 Buahan belum memiliki pemahaman yang baik terkait dengan pelaksanaan GLS di SD. Untuk mengatasi permasalah tersebut dilaksanakan PkM dengan mengembangkan pelayanan dasar Pendidikan di Desa Binyan melalui pengintegrasian GLS dalam pembelajaran dan pengembangan pojok literasi di SD Negeri 2 Buahan. PkM ini bertujuan untuk mengembangkan pelayanan dasar Pendidikan di   Desa Binyan melalui pengintegrasian GLS dalam pembelajaran dan pengembangan pojok literasi di SD Negeri 2 Buahan. Adapun rancangan kegiatan yang digunakan adalah (1) identifikasi masalah; (2) Analisis Kebutuhan; (3) menyusun program, (4) pelaksanaan program, (5) evaluasi program, (6) tindaklanjut evaluasi, dan (7) pelaporan dan publikasi. Metode evaluasi program yang digunakan adalah metode observasi dan metode angket. Berdasarkan pelaksanaan rencana kegiatan, hasil yang diperoleh adalah (1) 9 orang guru SD Negeri 2 Buahan telah mampu mampu menyusun perencanaan dan melaksanakan literasi dalam pembelajaran. (2) Ada tujuh unit pojok literasi yang telah direalisasikan. (3) Kemampuan siswa meningkat dalam hal minat membaca. Kata kunci: literasi; pembelajaran ABSTRACTTeachers at SD Negeri 2 Buahan do not have a good understanding regarding the implementation of GLS in SD. To overcome this problem, PkM was implemented by developing basic education services in Binyan Village through integrating GLS in learning and developing literacy corners at SD Negeri 2 Buahan. This PkM aims to develop basic education services in Binyan Village through the integration of GLS in learning and the development of a literacy corner at SD Negeri 2 Buahan. The activity designs used were (1) problem identification; (2) Needs Analysis; (3) compiling programs, (4) implementing programs, (5) evaluating programs, (6) follow-up evaluations, and (7) reporting and publication. The program evaluation method used is the observation method and the questionnaire method. Based on the implementation of the activity plan, the results obtained were (1) 9 teachers of SD Negeri 2 Buahan were able to plan and implement literacy in learning. (2) There are seven literacy corner units that have been realized. (3) Students' abilities increase in reading interest. Keywords : literacy; learning
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 4 BANGBANG Tahun Pelajaran 2018/2019 Ni Made Arieni Kusuma Dewi; I Nyoman Sudirman; I Putu Oka Suardana
Jurnal Pendidikan Dasar Rare Pustaka Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dasar Rare Pustaka
Publisher : STKIP Suar Bangli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.897 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS siswa setelah diterapkannya metode pembelajaranTalking Stick siswa Kelas V SD Negeri 4 Bangbang. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, dengan dua siklus yang berjumlah 11 orang pada setiap siklusnya terdapat empat komponen yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 4 Bangbang tahun pelajaran 2018/2019. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui tes dan observasi. Metode analisis yang digunakan adalah untuk meganalisis deskriptif, kualitatif, dan kuantitatif dengan kreteria keberhasilan nilai siswa mencapai rerata minimum 80 dan ketuntasan klasikal minimum 85%. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 4 Bangbang. Hal ini dapat dilihat skor rata – rata pada siklus I sebesar 64,27 dengan ketuntasan klasikal 64%. Sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 80,18 dengan ketuntasan klasikal mencapai 91% dan sudah mencapai target yang ditetapkan peneliti. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah metode pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 4 Bangbang Tahun Pelajaran 2018/2019
HAMBATAN GURU-GURU DI SDN 2 YANGAPI DALAM MENGAJAR ONLINE SELAMA MASA PANDEMI Ni Nyoman Mariani; Pande Agus Adiwijaya; I Putu Oka Suardana
Jurnal Pendidikan Dasar Rare Pustaka Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Dasar Rare Pustaka
Publisher : STKIP Suar Bangli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.341 KB)

Abstract

Ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang ditujukan untuk mengetahui hambatan guru-guru di SDN 2 Yangapi dalam mengajar online selama masa pandemik. Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Yangapi selama 3 bulan dengan subyek penelitian adalah semua guru SDN 2 Yangapi. Data diambil dengan instrument wawancara. Data yang terkumpul kemudian dianalisa secara deskriptif dengan Model Miles and Huberman, yang meliputi tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyampaian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hambatan yang dialami oleh guru-guru di SDN 2 Yangapi dalam mengajar online selama masa pandemi adalah 1) para guru SDN 2 Yangapi sulit mengajar online karena banyak diantara mereka yang tidak paham cara menggunakan teknologi informasi; 2) para guru SDN 2 Yangapi sulit mendapatkan sinyal internet; 3) banyak siswa yang tidak memiliki handphone Android, sehingga para guru SDN 2 Yangapi sulit melaksanakan pembelajaran online; dan 4) para guru SDN 2 Yanga pisulit memenuhi semua KD yang diharapkan.
ANALISIS TINGKAT KESULITAN MEMBACA PADA SISWA KELAS I SD GUGUS II KECAMATAN BANGLI TAHUN PELAJARAN 2019/2020 Putu Luvita Surya Wulandari; I Putu Oka Suardana; I Nyoman Sudirman
Jurnal Pendidikan Dasar Rare Pustaka Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Dasar Rare Pustaka
Publisher : STKIP Suar Bangli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.213 KB)

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui Analisis Tingkat Kesulitan Membaca Pada Siswa Kelas I SD Gugus II Kecamatan Bangli Tahun Pelajaran 2019/2020. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan sumbangan pikiran dalam pengembangan, pembinaan, dan peningkatan mutu pengajaran berbahasa terutama dalam Analisis Tingkat Kesulitan Membaca pada Siswa Kelas I SD.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.Penelitian ini hanya dilakukan di dua Sekolah dasar dari 6 sekolah dasar yang ada di gugus II Kecamatan Bangli, karena hanya dua sekolah dasar saja yang memiliki siswa kelas I yang kesulitan membaca. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - Oktober 2020.Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek kesulitan tertinggi siswa dalam membaca permulaan adalah kesulitan dalam membaca kata yang tidak mempunyai arti dengan rata-rata 18 Kesulitan membaca permulaan selanjutnya yaitu pada aspek membaca kata bermakna dengan rata-rata 25. Kesulitan lain yang dialami peserta didik adalah kesulitan dalam kelancaran membaca nyaring dan pemahaman bacaan dengan rata-rata 28. Sedangkan aspek mengenal huruf dan menyimak (pemahaman mendengar) siswa tidak ada yang mengalami kesulitan.
ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS I SD NEGERI 3 UBUD, GIANYAR, BALI Luh Putu Sepyantari; I Putu Oka Suardana; Desak Putu Anom Janawati
Jurnal Pendidikan Dasar Rare Pustaka Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Dasar Rare Pustaka
Publisher : STKIP Suar Bangli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.815 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses dan hasil kesulitan membaca permulaan siswa kelas I SD Negeri 3 Ubud, Gianyar, Bali. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses dan hasil kesulitan membaca permulaan siswa kelas I SD Negeri 3 Ubud Gianyar Bali. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SD Negeri 3 Ubud Gianyar Bali berjumlah 18 siswa. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Siswa yang menjadi sampel sebanyak 13 siswa. Pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis non-statistik. Seluruh siswakelas I SD Negeri 3 Ubud Gianyar Bali, denganjumlah 18 siswa, 13 siswa mengalami kesulitan membaca permulaan. Proses penelitian ini dimulai dengan memberikan tes membaca pada siswa, kemudian setelah aspek kesulitan diketahui, lalu diamati karakteristik siswa yang mengalami kesulitan membaca tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek kesulitan tertinggi siswa dalam membaca permulaan adalah kesulitan dalam membaca kata yang tidak mempunyai arti dengan skor 16%. Kesulitan membaca permulaan selanjutnya yaitu pada aspek kelancaran membaca nyaring dan pemahaman bacaan dengan skor 27%. Kesulitan lain yang dialami peserta didik adalah kesulitan dalam membaca kata yaitu sebesar 33%. Lalu kesulitan pada aspek mengenal huruf dengan skor 51%. Dan yang terakhir kesulitan dalam menyimak atau pemahaman mendengar yaitu sebesar 79%. Karakteristik kesulitan membaca permulaan siswa yaitu: kesulitan mengidentifikasi huruf dan merangkai susunan huruf, membalik huruf, mengubah kata, menghilangkan huruf dalam susunan kata, mengeja terbata-bata, mengucapkan kata salah, kurang memperhatikan tanda baca tidak memahami isi bacaan, dan sulit konsentrasi.