Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISIS HERMENEUTIK NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA KUMPULAN CERPEN KARYA I.B. WIDIASA KENITEN SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN CERPEN KELAS XI SMA NEGERI 4 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ., GEDE SIDI ARTAJAYA; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putrayasa,M.Pd; ., Prof. Dr. I Nengah Martha,M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan struktur formal yang terkandung pada kumpulan cerpen karya I.B. Keniten, 2) mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung pada kumpulan cerpen karya I.B. Keniten, dan 3) mendeskripsikan pendapat siswa kelas XI SMAN 4 Denpasar mengenai nilai-nilai pendidikan karakter pada kumpulan cerpen karya I.B. Keniten. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah kumpulan cerpen karya I.B. Keniten dan 72 siswa kelas XI SMAN 4 Denpasar. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah 1) metode dokumentasi dan 2) metode angket/kuesioner. Data dianalisis dengan tahapan, di antaranya 1) reduksi data, 2) penyajian data, dan 3) penyimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) cerpen yang dibuat I.B. Keniten memiliki kualitas sastra yang baik. Hal ini terlihat dari adanya satu kesatuan yang utuh antar unsur yang membangun cerpen tersebut. Hal ini dibuktikkan, tema yang diangkat dalam cerpen sebagian besar mengandung nilai pendidikan karakter, 2) kumpulan cerpen karya I.B. Keniten mengandung beberapa nilai yang terkandung dalam 18 nilai karakter bangsa, yaitu relegius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, peduli lingkungan dan sosial, serta tanggung jawab. Dari beberapa komponen nilai pendidikan karakter di atas, nilai agama dan kejujuran yang paling dominan, dan 3) pendapat siswa terhadap nilai-nilai pendidikan karakter pada kumpulan cerpen karya I.B. Keniten dalam pembelajaran cerpen adalah sesuai dengan bahan pembelajaran sastra, yaitu kelas XI MIA 1 dengan rata-rata 79,79% dan kelas XI IIS 1 dengan rata-rata 76,92% sehingga kumpulan cerpen karya I.B. Keniten dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran cerpen di sekolah.Kata Kunci : analisis hermeneutik, nilai karakter, cerpen. The purposes of this research are; 1) to describe the formal structure included in a short story compilation written by I. B. Keniten; 2) to describe the Values of Character Education in Short Story Compilation written by I.B Keniten; and 3) to describe the opinions of students in grade XI SMAN 4 Denpasar toward the Values of Character Education in Short Story Compilation written by I.B Keniten. This research used a descriptive qualitative research method. The subject of this study is short story compilation written by I.B. Keniten and 72 students in grade XI SMAN 4 Denpasar. The method used this research is 1) documentation method and questionnaires method. Data are analyzed by following some stages namely 1) data reduction, 2) data presentation, and 3) data interpretation. The result of this research revealed that: 1) the short stories written by I B. Keniten contains a good quality of literature value. This can be seen from the presence of a good and solid unity among the elements constructing those short stories. Moreover, this can be proved as the themes used by I.B Keniten mostly contain Values of Character Education. 2) Short Story Compilation written by I.B Keniten contains values of 18 National Character Values such as religious, honest, tolerant, discipline, hard working, creative, autonomous, democratic, curious, nationalism, loving country, appreciating achievement,friendly/communicative, loving peace, caring social and environment, and responsible. Among all those values of character education, Religious and honest are the most dominating values appear in the short story compilation by I.B Keniten. 3) Mostly, students argued that the values of character education contained within short story compilation written by I.B Keniten in Learning Short Stories are appropriate suitable with literature education maetrial. This can be seen from the average score of class XI MIA 1 with average score of 79,79% and class XI IIS 1 with average score 76,92%. Therefore, it can be concluded that short stories compilation written by I.B Keniten can be used as an alternative short story teaching material at school.keyword : Hermeneutic Analyses, Values of Character, Short Story
ANALISIS HERMENEUTIK NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA KUMPULAN CERPEN KARYA I.B. WIDIASA KENITEN SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN CERPEN KELAS XI SMA NEGERI 4 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ., GEDE SIDI ARTAJAYA; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putrayasa,M.Pd; ., Prof. Dr. I Nengah Martha,M.Pd
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.06 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan struktur formal yang terkandung pada kumpulan cerpen karya I.B. Keniten, 2) mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung pada kumpulan cerpen karya I.B. Keniten, dan 3) mendeskripsikan pendapat siswa kelas XI SMAN 4 Denpasar mengenai nilai-nilai pendidikan karakter pada kumpulan cerpen karya I.B. Keniten. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah kumpulan cerpen karya I.B. Keniten dan 72 siswa kelas XI SMAN 4 Denpasar. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah 1) metode dokumentasi dan 2) metode angket/kuesioner. Data dianalisis dengan tahapan, di antaranya 1) reduksi data, 2) penyajian data, dan 3) penyimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) cerpen yang dibuat I.B. Keniten memiliki kualitas sastra yang baik. Hal ini terlihat dari adanya satu kesatuan yang utuh antar unsur yang membangun cerpen tersebut. Hal ini dibuktikkan, tema yang diangkat dalam cerpen sebagian besar mengandung nilai pendidikan karakter, 2) kumpulan cerpen karya I.B. Keniten mengandung beberapa nilai yang terkandung dalam 18 nilai karakter bangsa, yaitu relegius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, peduli lingkungan dan sosial, serta tanggung jawab. Dari beberapa komponen nilai pendidikan karakter di atas, nilai agama dan kejujuran yang paling dominan, dan 3) pendapat siswa terhadap nilai-nilai pendidikan karakter pada kumpulan cerpen karya I.B. Keniten dalam pembelajaran cerpen adalah sesuai dengan bahan pembelajaran sastra, yaitu kelas XI MIA 1 dengan rata-rata 79,79% dan kelas XI IIS 1 dengan rata-rata 76,92% sehingga kumpulan cerpen karya I.B. Keniten dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran cerpen di sekolah.Kata Kunci : analisis hermeneutik, nilai karakter, cerpen. The purposes of this research are; 1) to describe the formal structure included in a short story compilation written by I. B. Keniten; 2) to describe the Values of Character Education in Short Story Compilation written by I.B Keniten; and 3) to describe the opinions of students in grade XI SMAN 4 Denpasar toward the Values of Character Education in Short Story Compilation written by I.B Keniten. This research used a descriptive qualitative research method. The subject of this study is short story compilation written by I.B. Keniten and 72 students in grade XI SMAN 4 Denpasar. The method used this research is 1) documentation method and questionnaires method. Data are analyzed by following some stages namely 1) data reduction, 2) data presentation, and 3) data interpretation. The result of this research revealed that: 1) the short stories written by I B. Keniten contains a good quality of literature value. This can be seen from the presence of a good and solid unity among the elements constructing those short stories. Moreover, this can be proved as the themes used by I.B Keniten mostly contain Values of Character Education. 2) Short Story Compilation written by I.B Keniten contains values of 18 National Character Values such as religious, honest, tolerant, discipline, hard working, creative, autonomous, democratic, curious, nationalism, loving country, appreciating achievement,friendly/communicative, loving peace, caring social and environment, and responsible. Among all those values of character education, Religious and honest are the most dominating values appear in the short story compilation by I.B Keniten. 3) Mostly, students argued that the values of character education contained within short story compilation written by I.B Keniten in Learning Short Stories are appropriate suitable with literature education maetrial. This can be seen from the average score of class XI MIA 1 with average score of 79,79% and class XI IIS 1 with average score 76,92%. Therefore, it can be concluded that short stories compilation written by I.B Keniten can be used as an alternative short story teaching material at school.keyword : Hermeneutic Analyses, Values of Character, Short Story
PEMBELAJARAN DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS XI IA3 SMA NEGERI 3 SINGARAJA Artajaya, Gede Sidi
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol 1, No 4 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v1i4.449

Abstract

PEMBELAJARAN DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS XI IA3 SMA NEGERI 3 SINGARAJA   oleh Gede Sidi Artajaya, NIM 0912011019 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni   ABSTRAK   Penelitian deskriptif kualitatif ini dilakukan untuk mendeskripsikan (1) perencanaan pembelajaran drama dengan menggunakan pendekatan kontekstual  pada siswa kelas XI IA3 SMA Negeri 3 Singaraja, (2) pelaksanaan pembelajaran drama berdasarkan pendekatan kontekstual pada siswa kelas XI IA3 SMA Negeri 3 Singaraja, dan (3) kendala-kendala yang ditemukan guru ketika menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran drama  pada siswa kelas XI IA3 SMA Negeri 3 Singaraja. Subjeknya adalah guru kelas XI IA3 di SMA Negeri 3 Singaraja yang berjumlah 1 orang dan siswa kelas XI IA3 yang berjumlah 25 orang, sedangkan objeknya adalah pembelajaran drama berdasarkan pendekatan kontekstual pada siswa kelas XI IA3 SMAN 3 Singaraja. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui metode dokumentasi, observasi, dan wawancara, menunjukkan bahwa (1) perencanaan pembelajaran drama dengan perangkat pembelajaran yang dibuat guru sudah menggunakan pendekatan kontekstual yang dibuktikan dengan komponen-komponen RPP yang sesuai dengan kehidupan yang dekat dengan lingkungan siswa, (2) pembelajaran drama berdasarkan pendekatan kontekstual pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Singaraja lebih ditekankan pada praktik daripada teori, dan (3) kendala guru dalam melakukan pembelajaran drama antara lain, guru kesulitan dalam memilih materi drama dan alokasi waktu, siswa kurang memiliki rasa percaya diri, serta kurangnya sarana dan prasarana sekolah dalam mendukung pembelajaran drama. Hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa siswa mampu memerankan tokoh dalam naskah yang dibuatnya sendiri. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan siswa mampu berkreasi sesuai dengan karakteristik tokoh karena materi yang dekat dengan lingkungan siswa. Disarankan kepada guru Bahasa Indonesia agar mempertahankan bahkan ditingkatkan lagi cara mengajar terkait dengan pembelajaran drama dengan menggunakan pendekatan kontekstual.  Kata kunci: pembelajaran drama, pendekatan kontekstual
PELATIHAN PENGEMBANGAN ENTREPRENEUR BERBASIS POTENSI DIRI DALAM PENGUATAN KARAKTER GENERASI MILENIAL DI YAYASAN DVIPANTARA SAMSKRTAM Sueca, I Nengah; Artajaya, Gede Sidi
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.5596

Abstract

ABSTRAKGenerasi milenial yang kurang ilmu pengetahuan moral dan agama, maka akan mudah terlena dan terpengaruh oleh kemajuan zaman. Pesatnya perkembangan zaman akan berdampak terhadap SDM Generasi milenial. Oleh karena itu, generasi milenial harus bisa mempersiapkan karakter yang baik dari terjangan arus globalisasi. Arus modernisasi telah banyak memberi perubahan dalam kehidupan generasi milenial. Yang menyedihkan perubahan yang terjadi cenderung mengarah pada krisis karakter moral dan akhlak. Krisis ini tidak hanya terjadi pada generasi milenial perkotaan, tetapi juga generasi milenial pedesaan. Oleh karena itu, perlu adanya kegiatan penguatan karakter, seperti pengabdian pelatihan Pengembangan Entrepreneur Berbasis Potensi Diri untuk menguatkan karakter generasi milenial. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Yayasan Dvipantara Samskrtam pada tanggal 16 sampai dengan 18 April 2021. Subjek pengabdian ini adalah pemuda-pemudi (teruna-teruni Sansekerta) yang berjumlah 15 orang. Metode yang digunakan dalam pengamdian ini adalah metode PALS (participatory action learning system) dengan lankah-langkah sebagai berikut : (1) Identifikasi masalah tentang potensi diri pemuda-pemudi; (2) pelatihan atau pemberian materi tentang potensi diri, kewirausahaan, dan karakter, (3) analisis pengembangan ide entrepreneur sesuai potensi diri pemuda-pemudi; (4) melaksankan pendampingan dan bimbingan; dan (5) evaluasi ide usaha pemuda. Pengabdian ini dilaksanakan dengan metode PALS (Participatory Action Learning System). Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa pelatihan pengembangan entrepreneur berbasis potensi diri dapat menguatakan karakter generasi milenial. Hal itu terlihat dari respons positif peserta pelatihan terhadap kegiatan pengabdian. Kata kunci : entrepreneur; potensi diri; penguatan karakter ABSTRACTThe millennial generation who lacks moral and religious knowledge will be easily complacent and influenced by the progress of the times. The rapid development of the times will have an impact on the human resources of the millennial generation. Therefore, the millennial generation must be able to prepare good characters from the brunt of globalization. The current of modernization has brought many changes in the lives of the millennial generation. The sad thing is that the changes that occur tend to lead to a crisis of moral and moral character. This crisis is not only happening to the urban millennial generation, but also to the rural millennial generation. Therefore, it is necessary to have character strengthening activities, such as the service of Self-Potential-Based Entrepreneur Development training to strengthen the character of the millennial generation. This service activity was carried out at the Samskrtam Dvipantara Foundation on April 16 to 18 2021. The subjects of this service were young people (Sanskrit teruna-teruni) totaling 15 people. The method used in this study is the PALS (participatory action learning system) method with the following steps: (1) Identification of problems regarding the potential of young people; (2) training or providing material on self-potential, entrepreneurship, and character, (3) analysis of the development of entrepreneurial ideas according to the potential of young people; (4) implementing mentoring and guidance; and (5) evaluation of youth business ideas. This service is carried out using the PALS (Participatory Action Learning System) method. The results of this service show that self-potential-based entrepreneurial development training can strengthen the character of the millennial generation. This can be seen from the positive response of the training participants to service activities.Keywords : entrepreneur; self potential; character strengthening
PEMBELAJARAN DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS XI IA3 SMA NEGERI 3 SINGARAJA Gede Sidi Artajaya
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 1 No. 4 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v1i4.449

Abstract

PEMBELAJARAN DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS XI IA3 SMA NEGERI 3 SINGARAJA   oleh Gede Sidi Artajaya, NIM 0912011019 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni   ABSTRAK   Penelitian deskriptif kualitatif ini dilakukan untuk mendeskripsikan (1) perencanaan pembelajaran drama dengan menggunakan pendekatan kontekstual  pada siswa kelas XI IA3 SMA Negeri 3 Singaraja, (2) pelaksanaan pembelajaran drama berdasarkan pendekatan kontekstual pada siswa kelas XI IA3 SMA Negeri 3 Singaraja, dan (3) kendala-kendala yang ditemukan guru ketika menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran drama  pada siswa kelas XI IA3 SMA Negeri 3 Singaraja. Subjeknya adalah guru kelas XI IA3 di SMA Negeri 3 Singaraja yang berjumlah 1 orang dan siswa kelas XI IA3 yang berjumlah 25 orang, sedangkan objeknya adalah pembelajaran drama berdasarkan pendekatan kontekstual pada siswa kelas XI IA3 SMAN 3 Singaraja. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui metode dokumentasi, observasi, dan wawancara, menunjukkan bahwa (1) perencanaan pembelajaran drama dengan perangkat pembelajaran yang dibuat guru sudah menggunakan pendekatan kontekstual yang dibuktikan dengan komponen-komponen RPP yang sesuai dengan kehidupan yang dekat dengan lingkungan siswa, (2) pembelajaran drama berdasarkan pendekatan kontekstual pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Singaraja lebih ditekankan pada praktik daripada teori, dan (3) kendala guru dalam melakukan pembelajaran drama antara lain, guru kesulitan dalam memilih materi drama dan alokasi waktu, siswa kurang memiliki rasa percaya diri, serta kurangnya sarana dan prasarana sekolah dalam mendukung pembelajaran drama. Hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa siswa mampu memerankan tokoh dalam naskah yang dibuatnya sendiri. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan siswa mampu berkreasi sesuai dengan karakteristik tokoh karena materi yang dekat dengan lingkungan siswa. Disarankan kepada guru Bahasa Indonesia agar mempertahankan bahkan ditingkatkan lagi cara mengajar terkait dengan pembelajaran drama dengan menggunakan pendekatan kontekstual.  Kata kunci: pembelajaran drama, pendekatan kontekstual
Hegemoni Ideologi Feodalistis dalam Karya Sastra Berlatar Sosiokultural Bali I Kadek Adhi Dwipayana; Gede Sidi Artajaya
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) Vol 8 No 2 (2018): PENGOBATAN DAN TUTUR DALAM TEKS BALI
Publisher : Pusat Kajian Bali Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.994 KB) | DOI: 10.24843/JKB.2018.v08.i02.p06

Abstract

This study examines forms of feudalistic ideological hegemony and character resistance against them in literary works set against Balinese sociocultural. This research has a theoretical contribution to the development of science especially about sociological discourse in literature. This study uses a critical descriptive qualitative research design that moves from a functional approach to literary works with Balinese sociocultural background. The primary data sources in this study were the novels of Tarian Bumi (2007) by Oka Rusmini, Incest (2008) by I Wayan Artika, and short story Ketika Kentongan Dipukul di Bale Banjar (1969) by Rasta Sindhu. The study concludes that the feudalistic ideological hegemony in Balinese sociocultural literary works are represented by customary matters of adat and the caste system. The characters resistance against them are carried out in various ways ranging from being strong, independent, showing mimicry attitude; masculinity and sexual disorientation, and being reactionary.
PELATIHAN PENGEMBANGAN ENTREPRENEUR BERBASIS POTENSI DIRI DALAM PENGUATAN KARAKTER GENERASI MILENIAL DI YAYASAN DVIPANTARA SAMSKRTAM I Nengah Sueca; Gede Sidi Artajaya; I Putu Oka Suardana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.5417

Abstract

ABSTRAKGenerasi milenial yang kurang ilmu pengetahuan moral dan agama, maka akan mudah terlena dan terpengaruh oleh kemajuan zaman. Pesatnya perkembangan zaman akan berdampak terhadap SDM Generasi milenial. Oleh karena itu, generasi milenial harus bisa mempersiapkan karakter yang baik dari terjangan arus globalisasi. Arus modernisasi telah banyak memberi perubahan dalam kehidupan generasi milenial. Yang menyedihkan perubahan yang terjadi cenderung mengarah pada krisis karakter moral dan akhlak. Krisis ini tidak hanya terjadi pada generasi milenial perkotaan, tetapi juga generasi milenial pedesaan. Oleh karena itu, perlu adanya kegiatan penguatan karakter, seperti pengabdian pelatihan Pengembangan Entrepreneur Berbasis Potensi Diri untuk menguatkan karakter generasi milenial. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Yayasan Dvipantara Samskrtam pada tanggal 16 sampai dengan 18 April 2021. Subjek pengabdian ini adalah pemuda-pemudi (teruna-teruni Sansekerta) yang berjumlah 15 orang. Metode yang digunakan dalam pengamdian ini adalah metode PALS (participatory action learning system) dengan lankah-langkah sebagai berikut : (1) Identifikasi masalah tentang potensi diri pemuda-pemudi; (2) pelatihan atau pemberian materi tentang potensi diri, kewirausahaan, dan karakter, (3) analisis pengembangan ide entrepreneur sesuai potensi diri pemuda-pemudi; (4) melaksankan pendampingan dan bimbingan; dan (5) evaluasi ide usaha pemuda. Pengabdian ini dilaksanakan dengan metode PALS (Participatory Action Learning System). Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa pelatihan pengembangan entrepreneur berbasis potensi diri dapat menguatakan karakter generasi milenial. Hal itu terlihat dari respons positif peserta pelatihan terhadap kegiatan pengabdian. Kata kunci : entrepreneur; potensi diri; penguatan karakter ABSTRACTThe millennial generation who lacks moral and religious knowledge will be easily complacent and influenced by the progress of the times. The rapid development of the times will have an impact on the human resources of the millennial generation. Therefore, the millennial generation must be able to prepare good characters from the brunt of globalization. The current of modernization has brought many changes in the lives of the millennial generation. The sad thing is that the changes that occur tend to lead to a crisis of moral and moral character. This crisis is not only happening to the urban millennial generation, but also to the rural millennial generation. Therefore, it is necessary to have character strengthening activities, such as the service of Self-Potential-Based Entrepreneur Development training to strengthen the character of the millennial generation. This service activity was carried out at the Samskrtam Dvipantara Foundation on April 16 to 18 2021. The subjects of this service were young people (Sanskrit teruna-teruni) totaling 15 people. The method used in this study is the PALS (participatory action learning system) method with the following steps: (1) Identification of problems regarding the potential of young people; (2) training or providing material on self-potential, entrepreneurship, and character, (3) analysis of the development of entrepreneurial ideas according to the potential of young people; (4) implementing mentoring and guidance; and (5) evaluation of youth business ideas. This service is carried out using the PALS (Participatory Action Learning System) method. The results of this service show that self-potential-based entrepreneurial development training can strengthen the character of the millennial generation. This can be seen from the positive response of the training participants to service activities. Keywords : entrepreneur; self potential; character strengthening
PENGEMBANGAN KOSAKATA BAHASA BALI PADA USIA DINI (Usia 4-5 Tahun) Ida Ayu Iran Adhiti; Gede Sidi Artajaya; Ida Ayu Pristina Pidada
KULTURISTIK: Jurnal Bahasa dan Budaya Vol. 6 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/kulturistik.6.1.4337

Abstract

The development of language skills, especially the development of Balinese vocabulary for early childhood, aims to enable children to communicate verbally with their environment. The development of Balinese vocabulary at an early age that is implanted is the vocabulary of Alus or Kruna Alus. Balinese vocabulary that is classified as Kruna Alus is vocabulary that has a subtle sense of value or is respectful of respectable groups, depending on the social status of the interlocutor and the things being discussed. Basic vocabulary in Balinese developed by early childhood involves: kinship terms, names of body parts, pronouns, basic numerals, main verbs, basic state words, and universal objects. The basic vocabulary is taught to children for language teaching. The study of the development of Balinese vocabulary is presented in a qualitative descriptive manner. Data were collected from several sources as a reference library. Vocabulary teaching has a very important role in improving children's understanding and communication. The more vocabulary they have, the greater the opportunity for children to learn a language. Children are expected to be able to acquire large amounts of new vocabulary and understand and understand the meaning of the vocabulary so that they are able to use them properly and correctly. Language development methods, especially vocabulary in early childhood, are: storytelling method, conversing method, question and answer method, and role playing method.
THE COVID-19 PANDEMIC PERSPECTIVE OF RELIGIOUS LITERATURE STUDIES IN BALI Gede Sidi Artajaya
Widyadari : Jurnal Pendidikan Vol. 21 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : LP3M Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.889 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4049433

Abstract

The purpose of this study was to determine the covid-19 pandemic studied through religious literature in Bali both in sekala and niskala. The research design is descriptive qualitative which produces data in the form of written words related to Balinese local wisdom in terms of literature in response to the pandemic, presented by understanding the meaning of each sentence or paragraph passage in religious literature in Bali. Data collection was done by using literature or documentation methods. In niskala, various ceremonies and ceremonies are performed by the people to God, the ancestors, and bhuta kala. The offerings are in the form of banten pejati, banten peneduh gumi, tapak dara pandan, nyuh gading dan tridatu, serta segehan wong-wongan. All of that is based on the philosophy of Tri Hita Karana and Yadnya. The literary concept used is Widhi Sastra, Kanda Empat, and Dasa Aksara. The meaning of covid-19 from a literary perspective is to return the outbreak or Covid-19 to its respective functions and positions. Plague is a natural cycle that is certain to occur and is not to be expelled or destroyed. The results of this study are important to be understood by all people, especially in Bali, Indonesia, and the world to add insight related to the Balinese people's view of Covid-19 studied from religious literature and local wisdom.
PEMBERDAYAAN BAHASA, SASTRA, DAN AKSARA BALI TERHADAP PENYULUH BAHASA BALI Ida Ayu Iran Adhiti; Gede Sidi Artajaya; Ida Ayu Pristina Pidada
Widyadari : Jurnal Pendidikan Vol. 22 No. 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : LP3M Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.178 KB)

Abstract

In relation of development, preservation, and developments of Balinese language, literature, and script, the Bali Provincial Culture Services appoints Balinese language instructor contract workers who have competence in the fields of Balinese language, literature, and script. It is intended that people who live in Pakraman village able to understand Balinese languages, literatures, and scripts are properly and correctly. As extension workers, we need personnel who are in accordance with the fields of languages, literatures, and Balinese scripts. Extension workers assigned to Badung Regency are used as samples for languages, literatures, and literacy empowerment because extension workers face complex situations and conditions. The academic team as resource persons provided an in-depth understanding of Balinese language, literatures, and scripts according to their competence as extension workers.