Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGUKURAN KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) PENGGUNAAN IT DI PROGRAM STUDI XYZ Rani Susanto
Komputa : Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika Vol 5 No 2 (2016): Komputa : Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika
Publisher : Program Studi Teknik Informatika - Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.124 KB) | DOI: 10.34010/komputa.v5i2.2460

Abstract

Program Studi XYZ adalah salah satu program studi yang sudah menggunakan IT. Penggunaan IT sangat membantu dalam mengelola kegiatan bisnis yakni dalam kegiatan belajar mengajar. Penggunaan IT disini tidak lepas dari resiko-resiko dan kerugian yang mungkin terjadi dan dapat dihindari. Kerugian yang dimaksud disini adalah kemungkinan resiko penggunaan dan penyalahgunaan IT untuk kegiatan akademik dan ketidakamanan aset yang tidak terjaga sehingga integritasnya tidak dapat dipertahankan. Jika resiko ini terjadi maka dapat mempengaruhiefektifitas dan efesiensi dalam pencapaian tujuan dan strategi IT Permasalahan tersebut menjadi alasan perlunya dilakukan audit terhadap sistem yang sedang berjalan agar bisa melihat masalah yang ada dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan sistem kedepannya. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan sebuah mekanisme kontrol terhadap pengelolaan IT berbentuk pengukuran penggunaan IT menggunakan landasan framework COBIT 4.1. Proses analisisnya meliputi mengidentifikasi resiko yang mungkin terjadi pada penggunaan IT, menilai resiko yang sering terjadi dan mengetahui dampaknya, menetapkan langkah-langkah yang tepat untuk merespon resiko yang akan terjadi danmemantau resiko. Hasil analisis menyatakan bahwa Program studi XYZ sudah mengetahui kesesuaian IT dengan penggunaan sistemnya sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Maturity level yang dimiliki menempati level 2 yaitu Define Process. Proses pengidentifikasian dan penilaian resiko sudah ada tetapi penerapan dan pendokumentasiannya belum berjalan.
Kajian sistem monitoring dokumen akreditasi teknik informatika unikom Nelly Indriani Widiastuti; Rani Susanto
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol 12 No 2 (2014): Majalah Ilmiah Unikom
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.209 KB)

Abstract

Teknik Informatika UNIKOM sebagai salah satu program studi, memiliki kewajiban untuk menjalani dan mempersiapkan proses akreditasi. Persiapan akreditasi di program studi teknik informatika dilakukan oleh panitia yang merupakan dosen dan staf sekretariat. Jumlah mahasiswa yang besar mempengaruhi jumlah kegiatan yang harus dilakukan oleh panitia akreditasi.Panitia akreditasi membutuhkan suatu sistem yang membantu dalam memonitor kesiapan dalam efektif dan efisien didalam operasionalnya.Sistem monitoring atau sistem pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau organisasi telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.Menggunakan panduan yang diberikan oleh DIKTI dalam mengisi buku borang akreditasi perguruan tinggi, kajian yang dilakukan adalah menganalisi dokumen-dokumen yang dimiliki oleh program studi. Berdasarkan hasil kajian dan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa program studi teknik informatika cukup baik. Meskipun terdapat beberapa kekurangan, Program studi teknik informatika telah cukup dalam memiliki dokumen terutama yang terkait standar 2 sampai dengan standar 7.
PERBANDINGAN MODEL WATERFALL DAN PROTOTYPING UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Rani Susanto; Anna Dara Andriana
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol 14 No 1 (2016): Majalah Ilmiah Unikom
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.461 KB)

Abstract

System Development Life Cycle atau yang lebih dikenal dengan istilah SDLC adalah metodologi umum yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi. SDLC terdiri dari beberapa fase yang dimulai dari fase perencanaan, analisis, perancangan, implementasi hingga pemeliharaan sistem. Konsep SDLC ini mendasari berbagai jenis model pengembangan perangkat lunak untuk membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi. Model-model SDLC yang sering digunakan antara lain Waterfall dan Prototyping. Pembahasan mengenai model pengembangan perangkat lunak ini terdapat di salah satu materi di mata kuliah Analisis dan Desain Sistem Informasi yang ada di program studi Teknik Informatika yaitu di Bab 2 Pengembangan Sistem Informasi.Hasil perbandingan dari kedua model tersebut menyatakan bahwa model waterfall lebih cocok untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat generik, artinya sistem dapat diidentifikasi semua kebutuhannya dari awal dengan spesifikasi yang umum. Sesuai dengan karakteristik model ini, contoh topik Tugas Akhir/Skripsi yang cocok jika menggunakan model ini adalah tugas akhir/skripsi yang memiliki tujuan untuk membangun sebuah sistem dari awal yang mengumpulkan kebutuhan sistem yang akan dibangun sesuai dengan topik penelitian yang dipilih sampai dengan produk tersebut diuji. Sedangkan prototyping lebih cocok untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat customize, artinya software yang diciptakan berdasarkan permintaan dan kebutuhan (bahkan situasi atau kondisi) tertentu. Sesuai dengan karakteristik model ini contoh topik Tugas Akhir/Skripsi yang cocok jika menggunakan model ini adalah tugas akhir/skripsi yang memiliki tujuan untuk mengimplementasikan sebuah metode atau algoritma tertentu pada suatu kasus.Keywords : System Development Life Cycle, Waterfall, Prototype
ANALISIS METODE 360 DERAJAT UNTUK PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Rani Susanto; Anna Dara Andriana
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol 17 No 1 (2019): Majalah Ilmiah Unikom
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.788 KB) | DOI: 10.34010/miu.v17i1.2232

Abstract

Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia atau SIM SDM digunakan untuk mengorganisir tatakelola manajemen sumber daya manusia di perusahaan yang mendukung proses pengambilan keputusan, dimulai dari proses perekrutan dan penerimaan karyawan, penilaian kinerja karyawan serta prosedur lain seperti cuti, pensiun hingga pelatihan. Penilaian Kinerja karyawan bertujuan agar perusahaan dapat mengevaluasi hingga melakukan pengembangan terhadap kinerja karyawannya. Masalah dalam proses penilaian kinerja karyawan yaitu sering terjadi kesalahan dimana penilaian yang dilakukan dinilai tidak objektif dan masih diragukan hasilnya. Hal ini disebabkan karena penilaian dilakukan berdasarkan perkiraan dan hanya dilihat dari satu sisi penilai saja yaitu Atasan sehingga tidak ada pertimbangan lain saat melakukan penilaian. Masalah lain dari proses penilaian ini yaitu belum adanya kriteria dan syarat untuk penilaian kinerja karyawannya karena hanya absensi karyawan saja yang menjadi kriteria yang digunakan untuk penilaian. Metode 360 derajat adalah metode penilaian kerja yang memungkinkan karyawan memperoleh penilaian dari segala arah, dari atasan bawahan dan rekan kerjanya. Metode ini memudahkan pihak manajerial untuk memberikan evaluasi terhadap karyawan berupa keputusan promosi, demosi, mutasi, pemberian bonus, pemberian pelatihan maupun pemberian pengarahan. Dari analisis yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Metode ini dapat digunakan untuk proses penilaian kinerja karyawan dan juga dapat membantu pihak perusahaan dalam mendapatkan rekomendasi hasil penilaian yang lebih objektif. Keywords : Metode 360 derajat, SIM SDM, Penilaian Kinerja
ANALISIS PEMBERIAN REWARD PADA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI PT. SWAMEDIA INFORMATIKA Anna Dara Andriana; Rani Susanto
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol 17 No 2 (2020): Majalah Ilmiah Unikom
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1021.224 KB) | DOI: 10.34010/miu.v17i2.3183

Abstract

The Purpose of Human Resource Management Information System is to ensure that companies can achieve strategic objectives with all as human resources that can be relied upon to meet the needs of companies with good quality. The Human Resources Management Information System consists of several modules that are interrelated to produce information to support the results of human resource management in the company. Rewards to Employees is one of the modules of the Human Resources Management Information System that is important because rewards are a form of appreciation from the company to employees with the hope as motivation for employees to excel in achieving company goals. The problem that occurs in this company is when determining which employees are entitled to receive rewards. The current assessment still does not pay attention to the level of importance in each of the assessment criteria so that frequent valuation errors and rewards are given to employees. Therefore, giving rewards to employees must be done well and can be accounted for. Analytical Hierarchy Process method or called AHP is used to assist in the determination of employees who are entitled to receive rewards. AHP method is a method for solving a complex situation that is not structured into a component and hierarchy arrangement by providing subjective values and determining which variable has the highest priority. This method can provide recommendations for rewarding employees based on the highest value as the best value. Key words: Human Resource Management Information System, Analytical Hierarchy Process, Reward
Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Bagi Kader Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung Riani Lubis; Sufa Atin; Tati Harihayati; Utami Dewi Widianti; Rani Susanto
Indonesian Community Service and Empowerment Journal (IComSE) Vol 1 No 1 (2020): Indonesian Community Service and Empowerment Journal (IComSE)
Publisher : Divisi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DP2M) UNIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.341 KB) | DOI: 10.34010/icomse.v1i1.2792

Abstract

ABSTRACT Early Childhood Education on in Indonesian called as Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), is an education organization that focuses on the growth and development of morals and religion, physical, intelligence / cognitive, socio emotional, and also language and communication. Therefore, PAUD educators are expected to be able to develop knowledge and skills in preparing learning media. The rapid development of information technology today also requires PAUD educators to be able to utilize information technology in preparing learning media. This is very important to note because it will affect the level of achievement of the development of PAUD students. But in reality, there are still PAUD educators who have not utilized information technology in preparing cognitive learning media. Based on this, the community service carried out is to provide training for PAUD educators in making the learning media based on information technology. Community service is carried out for PAUD educators who are in the Cibeunying Kidul Subdistrict area of ​​Bandung. This training was attended by PAUD educators from 21 PAUD posts in the Cibeunying Kidul sub-district, Bandung. The material provided to trainees is PowerPoint, internet, and learning videos. The result of this training is to increase the ability of PAUD educators in utilizing information technology, especially in making cognitive learning media. So that it is expected to improve the quality of learning of PAUD students. Key words: learning media, Early Childhood Education, educator ABSTRAK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada pertumbuhan dan perkembangan terhadap moral dan agama, fisik, kecerdasan/kognitif, sosio emosional, serta bahasa dan komunikasi. Oleh karena itu, tenaga pendidik PAUD diharapkan dapat melakukan pengembangan pengetahuan dan keterampilan dalam mempersiapkan media pembelajaran. Adanya perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat saat ini pun menuntut tenaga pendidik PAUD untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam mempersiapkan media pembelajaran. Hal ini sangatlah penting diperhatikan karena akan mempengaruhi tingkat pencapaian perkembangan peserta didik PAUD. Namun pada kenyataannya, saat ini masih dijumpai tenaga pendidik PAUD yang belum memanfaatkan teknologi informasi dalam mempersiapkan media pembelajaran yang sifatnya kognitf. Berdasarkan hal tersebut, maka pengabdian masyarakat yang dilaksanakan adalah memberikan pelatihan bagi kader PAUD (tenaga pendidik PAUD) dalam pembuatan media pembelajaran berbasis teknologi informasi. Pengabdian masyarakat dilaksanakan bagi tenaga pendidik PAUD yang berada dalam wilayah Kecamatan Cibeunying Kidul kota Bandung. Pelatihan ini diikuti oleh tenaga pendidik PAUD yang berasal dari 21 satuan PAUD di wilayah.Kecamatan Cibeunying Kidul kota Bandung. Materi yang diberikan kepada peserta pelatihan adalah PowerPoint, internet, dan video pembelajaran. Hasil dari pelaksanaan pelatihan ini adalah meningkatnya kemampuan tenaga pendidik PAUD dalam memanfaatkan teknologi informasi khususnya dalam pembuatan media pembelajaran yang bersifat kognitif. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran peserta didik PAUD. Kata kunci: media pembelajaran, pendidikan anak usia dini, tenaga pendidik
ANALISIS GRAVITY LOCATION MODEL DALAM PENENTUAN LOKASI GUDANG PADA SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Rani Susanto
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol 20 No 2 (2022): Majalah Ilmiah Unikom
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/miu.v20i2.9491

Abstract

Kegiatan distribusi barang merupakan salah satu kegiatan dalam perancangan jaringan supply chain management. Kegiatan ini bertujuan agar produk yang dikirimkan tepat waktu dengan ongkos yang minimal. Dalam kegiatan pendistribusian, penempatan sumber pasokan dengan lokasi fasilitas memiliki peranan penting untuk memastikan barang bisa terkirim dengan baik kepada pelanggan. Jarak antara sumber pasokan dengan lokasi fasilitas yang relatif jauh menyebabkan ongkos transportasi menjadi semakin membengkak. PT. X merupakan perusahaan yang menerapkan jaringan supply chain pada perusahaannya dalam pemenuhan kebutuhan barang setiap kantor cabangnya. Lokasi cabang yang saling berjauhan dan kebutuhan barang yang berbeda-beda menyebabkan total ongkos (cost) semakin membengkak. Maka dari itu perusahaan membutuhkan rekomendasi lokasi fasilitas gudang penyimpanan barang untuk kebutuhan distribusi dengan lokasi yang paling optimal dan total ongkos yang minimal. Metode Gravity Location Model digunakan untuk menentukan lokasi yang akan menjadi penghubung antara sumber pasokan dengan lokasi fasilitas terkait. Model ini mempertimbangkan asumsi jika ongkos akan naik sesuai dengan volume yang dipindahkan dan penentuan koordinat x,y sebagai penentu lokasi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa titik koordinat yang paling optimal yang akan menjadi lokasi fasilitas gudang baru total ongkos (cost) sebesar Rp888.611. Dengan hasil tersebut, perusahaan mendapatkan rekomendasi lokasi fasilitas gudang yang paling optimal untuk memenuhi kebutuhan barang disetiap kantor cabangnya. Kata Kunci: supply chain management, distribusi, Gravity Location Model perusahaan ini yaitu pada titik (0,5;1,9) dengan