Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : FORUM STATISTIKA DAN KOMPUTASI

Pembandingan Hasil Uji F, Uji Quade Dan Uji Friedman Terhadap Pengamatan Hasil Uji Organoleptik (Analisis Statistis Baku Sebagai Suatu Mitos) . Aunuddin; Aam Alamudi; Ayoe Indria Winuri
FORUM STATISTIKA DAN KOMPUTASI Vol. 6 No. 2 (2001)
Publisher : FORUM STATISTIKA DAN KOMPUTASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk keperluan praktis, beberapa bentuk analisis statistis sering diperlakukan sebagai suatu analisis baku. Dengan analisis baku tersebut hasil yang diperoleh seringkali diterima tanpa memeriksa hal lain yang mungkin memberikan gambaran yang berlainan. Permasalahan yang disoroti dalam artikel ini adalah masalah tranformasi dan uji non-parametrik untuk hasil pengukuran organoleptik. Berdasarkan kasus ini ternyata bahwa, transformasi tidak selalu membuat hasil analisis menjadi lebih baik. Transformasi data tidak selalu meningkatkan kesensitifan uji dan keterandalan analisis, seperti yang selama ini diyakini. Sementara itu, hasil uji non-parametrik memberikan gambaran yang tidak berbeda dengan hasil uji F untuk data yang telah ditransformasi. Dengan membandingkan nilai-p dari hasil dua uji nonparametrik, Friedman dan Quade, uji mana diantara keduanya yang lebih baik belum dapat disimpulkan. Tulisan ini memberikan caution agar peneliti berhati-hati dalam menerapkan analisis ststistis tertentu.
METODE KLASIFIKASI BERSTRUKTUR POHON DENGAN ALGORITMA CRUISE, QUEST, DAN CHAID Yasmin Erika Faridhan; Budi Susetyo; Alamudi Aam
FORUM STATISTIKA DAN KOMPUTASI Vol. 11 No. 1 (2006)
Publisher : FORUM STATISTIKA DAN KOMPUTASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.293 KB)

Abstract

Metode klasifikasi berstruktur pohon mulai banyak digunakan di berbagai bidang terutama karena hasilnya yang mudah diinterpretasikan. Tulisan ini mengangkat CRUISE sebagai metode pohon klasifikasi yang relatif baru, serta membandingkannya dengan dua metode serupa yang telah dikenal sebelumnya, yaitu CHAID dan QUEST. Data jamur tingkat tinggi (mushroom) genus Agaricus dan Lepiota digunakan untuk penerapan empat metode (CRUISE 1D, CRUISE 2D, QUEST, dan CHAID). Analisis keempat metode tersebut menunjukkan bahwa peubah-peubah yang palingberkaitan dengan klasifikasi jamur yang ‘dapat dimakan’ atau ‘beracun’ adalah aroma dan warna sporanya. Untuk kasus ini, tampaknya CRUISE merupakan metode yang paling baik, dengan salah klasifikasi 0.0000 dan menghasilkan pohonterkecil. Berdasarkan metode ini, jamur yang dapat dimakan adalah jamur beraroma almond, adas, atau tidak beraroma, memiliki warna spora selain hijau, serta tidak ditemui secara bergerombol. Identifikasi jamur demikian cukup mendapat dukungan dari segi mikologi. QUEST dan CHAID masing-masing menghasilkan salah klasifikasi 0.0014 dan 0.0028. Dari segi kecepatan proses, CRUISE 1D adalah yang tercepat. QUEST sedikit lebih lambat daripada CRUISE 1D untuk data berukuran besar dan peubah kategorik yang banyak, sedangkan CRUISE 2D memerlukan waktu pemrosesan (CPU time) paling lama. Dengan salah klasifikasi yang relatif kecil dan pohon yang pendek, CRUISE dapat menjadi alternatif yang baik bagi metode klasifikasi lainnya.