Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengelolaan Makanan Sehat di Pondok Pesantren Guna Meningkatkan Kesehatan Reproduksi Remaja Mustika Dewi; Mega Ulfah; Fatma Wati; Nur Hastuti; Rahmadian Rizani; Cleonara Dini
Warta Pengabdian Vol 14 No 2 (2020): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v14i2.17567

Abstract

Pondok menyediakan kebutuhan harian santri, termasuk makanan sehari-hari. Pengelolaan makanan, mulai dari memilih, penyimpan, memasak, dan menyajikan bahan makanan. Sumber air minum berasal dari sumur bor yang sudah disterilkan dan siap diminum. Namun pada observasi langsung, masih terdapat kekurangan dalam pengelolaan makanan dan minuman, yang berdampak pada status kesehatan santri, seperti porsi makanan yang tidak sesuai karena satu piring besar untuk beberapa orang santri. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan mutu pengelolaan makanan dan minuman. Metode kegiatan dilakukan dengan memberikan edukasi pengelolaan makanan kepada pengelola pondok. Hasil kegiatan adalah adanya peningkatan pengetahuan pengelola pondok sebanyak 25.6% tentang hubungan haemoglobine dan makanan, serta kesehatan reproduksi remaja. Adanya peningkatan pengetahuan tentang pemilihan dan penyimpanan bahan makanan, sebesar 33.3%. Adanya peningkatan pengetahuan pengolahan dan penyajian makanan sebesar 35.3%. Melalui kegiatan ini, agar pengelola pondok lebih memperhatikan nilai gizi dan kaidah-kaidah kesehatan dalam pengelolaan bahan makanan dan minuman.
Pembentukan dan Pembinaan Kelas Remaja Sehat di Pondok Pesantren Mustika Dewi; Mega Ulfah; Fatmawati Fatmawati; Ningrum Paramita Sari; Nur Aini Retno Hastuti; Rahmadian Hanifa Rizani; Purwarani Febria Damayanti; Rahmawati Nurul Fadilah
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 2 NOMOR 2 SEPTEMBER 2018 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.762 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v2i2.2030

Abstract

Sekolah merupakan wahana pendidikan yang tepat untuk melakukan promosi kesehatan reproduksi remaja, dalam rangka mendukung program pemerintah yang bertajuk pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR). Pondok Pesantren Daarul Ukhuwwah Putri Malang merupakan salah satu sekolah yang berbasis pesantren yang mendidik remaja putri usia 12-18 tahun. Remaja merupakan masa pencarian identitas diri, yang memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi.Informasi yang berimbang sangat dibutuhkan remaja dalam menjalani masa pertumbuhan dan perkembangan, khususnya terkait kesehatan reproduksi.Teknologi informasi memberikan kontribusi pada tahap perkembangan ini, sehingga memiliki dampak positif maupun negatif.Tujuan kegiatan ini adalah (1) Meningkatkan pengatahuan tentang kesehatan reproduksi remaja, (2) Pembentukankelas remaja sehat, dan (3) Membuat program kerja kelas remaja.Sasaran pembentukan kelas remaja adalah remaja putri (santri) yang berjumlah 10 orang yang disebut denganvolunteeratau kader kesehatan remaja.Metode kegiatan berupa branstroming, focus group discussion dan ceramah. Kegiatan ini dilakukan sebanyak5 (lima) kali kegiatan yang membahas dan mendiskusikan tentang kesehatan reproduksi.Voluneteer diharapkan dapat memandu teman-temannya dalam memperoleh informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi. Terdapat peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi sebanyak 25.6% setelah dilakukan pembinanaan kelas remaja.Untuk keberlanjutan kelas remaja, maka dibuat program kerja kelas remaja sehat di pondok pesantren, dengan kegiatan berkala mingguan, bulanan dan tahunan. Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh volunteer di bawah binaan guru atau ustadzah Pembina kelas remaja sehat di pondok pesantren.Kata kunci : Kelas Remaja. Remaja. Kesehatan Reproduksi
The Effect Of Administration Of Acupressure Li4 (Hegu) On The Scale Of Labor Pain In Active Phase 1 In Primipara Mothers In Sehati Kepanjen Maternity Homes Mustika Dewi; Novida Ariani; Anjar Diasti Amna
Science Midwifery Vol 10 No 2 (2022): April: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine whether there is an effect of giving LI4 (hegu) acupressure on pain during labor in primiparous mothers in RB Sehati Kepanjen. This study uses the True Eskperimen method (pure experiment) in the form of a post test only control design. The sample used in this study were mothers who were about to give birth entering an opening of 4-10 cm as many as 33 mothers gave birth at the Sehati Kepanjen Maternity Home, where the sampling technique was simple random sampling. The LI4 (Hegu) acupressure method is located in the middle of the first and second metacarpals by applying gentle pressure to the protruding area during labor pain. The scale for measuring labor pain in this study was the Wong-Baker Cat FACES Rating Scale. Data analysis used independent t-test statistical test because the data were normally distributed. The results showed that there was an effect of giving acupressure LI4 (Hegu) on the intensity/scale of maternal pain, especially in the first period at RB Sehati Kepanjen, with T count = 8,383 sig = 0.0001 < 0.05, which means there is a difference in pain where the control group higher (8.59) than the treatment (3.75) statistically stated that there was a significant difference, there was a difference between the control group and the treatment group. The control group (without acupressure LI4) was higher than the treatment group (which was given acupressure LI4).
HIGH RISK PREGNANCY DETECTION USING TELEHEALTH-BASED SCREENING Fatmawati Fatmawati; Yulia Silvani; Mustika Dewi; Ningrum Paramita Sari; Rahma Dian Hanifarizani; Anin Indriani; Rahma Ega Prospera Haryunita; Berliana Maduratna Irawati
Caring : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 3 (2021): CARING Jurnal Pengabdian Masyarakat (Desember 2021)
Publisher : Caring : Jurnal Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.767 KB) | DOI: 10.21776/ub.caringjpm.2021.001.03.3

Abstract

High-risk pregnancy is a pregnancy that is likely to cause harm or complications to the mother and fetus. The high maternal mortality rate (MMR) is one of the indicators in determining the degree of public health. Early detection in pregnancy can be used as an effort to increase mother's knowledge about her pregnancy and can facilitate decision making in management. During the COVID-19 pandemic that has hit Indonesia since March 2020, it has caused changes in various aspects of life, especially having a significant impact on the public health aspect. Given the high rate of disease transmission, the use of telehealth technology can be an effective and efficient way to deal with the spread of the virus. Telehealth is one solution to overcome the problem of access to health, with telehealth it can perform screening to detect high-risk pregnancies early so that pregnant women can get continuous monitoring. The purpose of this activity is to conduct and determine the effectiveness of telehealth-based high-risk detection in pregnant women. The method of activity is in the form of community service through webinars and screenings which are carried out within 6 months online. The result of the activity is an increase in the knowledge of webinar respondents with an average pre-test value of 120 and a post-test 157 out of a total of 200. Based on the results of screening using the SIBIDAN application, from 25 pregnant women in trimesters 1,2, and 3 who became respondents, the results were 52%, low-risk group, 32% high-risk group, and 16% very high-risk group. Therefore, further assistance, monitoring, and referral are needed to minimize pregnancy complications.
Perspektif Orangtua Tentang Telekonsultasi Dalam Pemantauan Tumbuh Kembang Balita Mega Ulfah; Rahma Dian Hanifarizani; Mustika Dewi
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 2 (2022): JIK-Oktober Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i2.599

Abstract

Penggunaan layanan telekonsultasi mengalami peningkatan pada masa pandemi COVID-19. Metode telekonsultasi memberikan pengaruh pada masyarakat untuk memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan guna meminimalkan rantai penyebaran COVID-19. Telekonsultasi diartikan sebagai pemberian layanan konsultasi untuk memberikan penilaian, diagnosis dan penatalaksanaan secara jarak jauh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perspektif orangtua tentang telekonsultasi dalam pemantauan tumbuh kembang balita. Penelitian ini dilakukan di Malang dengan pendekatan cross sectional study. Sasaran penelitian adalah orangtua yang memiliki anak dengan usia 0-5 tahun yang berjumlah 140 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara daring dan luring dengan mematuhi protokol kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 52 responden memikiki perspektif baik dan 88 responden memiliki perspektif kurang baik. Terdapat hubungan antara perspektif orangtua dengan penggunaan telekonsultasi dengan p value 0,006.
Literature Review: Pengaruh Relaktasi Suplementer Dikombinasikan Dengan Metode “SPEOS” (Stimulasi Pijat Endorfin, Oksitosin, Dan Sugestif) Terhadap Durasi Relaktasi Pada Ibu Menyusui Lidya Drajat Pramesti; Mustika Dewi; Mergy Gayatri
Journal of Issues in Midwifery Vol. 6 No. 2 (2022): Vol. 6 No. 2
Publisher : Journal of Issues in Midwifery

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.JOIM.2022.006.02.3

Abstract

Background: Breast milk is the main source of nutrition for infants, especially for those aged 6 months because complementary feeding is not recommended at this stage. Breast milk contains a combination of fat, protein, vitamins, carbohydrates, minerals, and antibodies which have benefits for both mother and baby. There are various methods of relactation including the Stimulation of Endorphin Massage, Oxytocin, and Suggestive method (SPEOS). The SPEOS method is a combination of endorphin massage stimulation, oxytocin massage, and suggestive. Massage stimulation stimulates the release of endorphins and oxytocin as well as giving suggestive effect from the SPEOS method, it will cause a feeling of calm and strong confidence among mother so that it will affect the let down reflex. Let down reflex in breasfeeding is important because it can affect milk production and thus affect the duration of relactation itself. Objective: To determine the effect of supplementary relactation combined with the SPEOS method on the duration of relactation. Methods: 10 journal articles regarding relactation and SPEOS method published between 2010-2020 were included in the study. Results: The 10 articles suggested that the duration of supplementary relactation is 7-14 days to 5 weeks with a span of 3 to 4 days of breastfeeding after the intervention. Giving the SPEOS method which is carried out for 30 minutes every day for 3 to 10 days can help speed up the duration of breastfeeding by increasing the average number of women who experience breastfeeding 24 hours after the intervention. Conclusion: The SPEOS method can affect the duration of relactation by speeding up the time of expulsion of breast milk.Latar Belakang: Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber utama pemenuhan nutrisi pada bayi, terutama pada bayi berumur ≤ 6 bulan dimana penggunaan asupan komplementer tidak direkomendasikan pada usia tersebut. Kandungan ASI terdiri dari kombinasi lemak, protein, vitamin, karbohidrat, mineral, dan zat antibodi yang memiliki manfaat baik untuk ibu dan bayinya. Metode relaktasi yang dapat digunakan salah satunya yaitu metode SPEOS (Stimulasi Pijat Endorfin, Oksitosin, dan Sugestif). Metode SPEOS adalah penggabungan dari stimulasi pijat endhorpin, pijat oksitosin, dan sugestif. Stimulasi pijatan yang merangsang pengeluaran endorfin dan oksitosin serta pemberian afirmasi positif dari metode SPEOS akan menimbulkan perasaan tenang dan keyakinan yang kuat pada ibu sehingga akan mempengaruhi refleks let down. Refleks let down pada proses menyusui berperan penting dikarenakan dapat mempengaruhi pengeluaran ASI sehingga mempengaruhi durasi dari relaktasi itu sendiri. Tujuan: Agar mengetahui pengaruh relaktasi suplementer yang dikombinasikan dengan metode SPEOS terhadap durasi relaktasi. Metode: 10 artikel jurnal yang menjelaskan tentang relaktasi dan metode SPEOS yang diterbitkan tahun 2010-2020 digunakan dalam penelitian. Hasil: 10 artikel jurnal menjelaskan bahwa durasi pemberian relaktasi suplementer dilakukan selama 7-14 hari hingga 5 minggu dengan rentang waktu pengeluaran ASI 3 hingga 4 hari pasca intervensi. Pemberian metode SPEOS yang dilakukan selama 30 menit setiap harinya selama 3 hingga 10 hari dapat membantu mempercepat durasi pengeluaran ASI dengan cara meningkatkan rata-rata wanita yang mengalami pengeluaran ASI 24 jam pasca intervensi Kesimpulan: Metode SPEOS dapat mempengaruhi durasi relaktasi dengan cara mempercepat waktu pengeluaran ASI.
Optimalisasi peran kader posyandu dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak Lilik Indahwati; Mustika Dewi; Fatmawati Fatmawati; Mergy Gayatri; Triyana Sinta Dewi; Mita Herlina Sari; Meiliana Eka Savitri
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v6i2.19713

Abstract

Masalah kesehatan ibu hamil dan anak merupakan masalah yang harus dipantau secara berkelanjutan terutama di daerah pasca bencana seperti pasca erupsi Semeru. Kader adalah bagian dari masyarakat yang memiliki akses langsung kepada masyarakat di wilayahnya. Kader kesehatan sangat membantu dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak. Dengan demikian diperlukan update pengetahuan untuk menunjang peran tersebut. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan kader melalui pelatihan tentang kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa kawasan rawan bencana Gunung Semeru, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Pelatihan diikuti oleh 24 kader. Metode kegiatan yaitu Participatory Action Research (PAR). Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kader tentang kesehatan ibu dan anak, yang awalnya baik menjadi sangat baik. Diharapkan kegiatan selanjutnya dapat mengaplikasikan metode tersebut untuk meningkatkan keterampilan kader terkait kesehatan ibu dan anak.