Terza Travelancya
Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penerapan Metode Bercerita Dalam Meningkatkan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini Di Raudlatul Athfal Ihyaul Islam Prasi Gading Terza Travelancya
eL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education Vol. 3 No. 1 (2021): el Bidayah, March 2021
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/jiee.v3i1.1541

Abstract

The storytelling method is one of providing learning experiences for RA children by verbally telling stories to children. Storytelling is the process of introducing emotional forms and expressions to children, such as anger, sadness, joy, annoyance, and humor. This method is implemented because the objects to be studied are using story books. This research took place at RA Ihyaul Islam Prasi Gading. The purpose of this study was to determine how the teacher's storytelling method was applied in improving children's social emotional development. The research subjects were 2 teachers and 19 students, while the object of the research was the application of the teacher in improving children's social emotional development through storytelling methods. The approach used was descriptive qualitative. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. The results showed that the social emotional development of children could not develop optimally.The development indicators are expressing emotions in accordance with existing conditions, recognizing manners and manners according to local socio-cultural values, understanding regulations and discipline. The indicator points are controlling emotions in a reasonable way, giving and returning greetings, obeying the rules of the game. [Metode bercerita adalah salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak RA dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. bercerita merupakan proses mengenalkan bentuk-bentuk emosi dan ekspresi kepada anak, misalnya marah, sedih, gembira, kesal, dan lucu.Metode ini dilaksanakan karena obyek yang akan dipelajari menggunakan buku cerita. Penelitian ini bertempat di RA Ihyaul Islam Prasi Gading. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan metode bercerita yang dilakukan guru dalam meningkatkan perkembangan sosial emosional anak. Subjek penelitian adalah 2 orang guru dan 19 anak didik, sedangkan objek penelitiannya adalah penerapan guru dalam meningkatkan perkembangan sosial emosional anak melalui metode bercerita.Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan sosial emosional anak belum dapat berkembang secara optimal. Adapun indikator perkembangannya yaitu mengekspresikan emosi yang sesuai dengan kondisi yang ada, mengenal tata krama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial budaya setempat, memahami peraturan dan disiplin. Poin indikatornya yaitu mengendalikan emosi dengan cara yang wajar, memberi dan membalas salam, mentaati aturan permainan]
Pemanfaatan Bahan Alam Dalam Kegiatan Menganyam Untuk Mengembangkan Motorik halus Anak usia Dini Di Raudhatul Athfal Hidayatul Islam Krucil Eka Fandra Astutik Ningsih; Endah Tri Wisudaningsih; Terza Travelancya
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.286 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.4649

Abstract

Pentingnya pengembangan gerak motorik halus di masa kanak kanak, karena dengan menumbuhkan gerakan halus terkoordinasi anak-anak dapat memperkuat dan melatih otot-otot kecil seperti perkembangan jari-jari, mengkoordinasikan kecepatan perkembangan tangan dan mata serta dapat mempersiapkan kemampuan untuk menggenggam. perasaan anak-anak.Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mendeskripsikan pemanfaatan bahan alam pada kegiatan menganyam untuk meningkatkan motorik halus anak usia dini di Raudhatul Athfal Hidayatul IslamKrucil Probolinggo. Tempat penelitian ini di Raudhatul Athfal Hidayatul Islam menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa siswi Raudhatul Athfal Hidayatul Islamyang berjumlah 15 anak dan dua orang pendidik dan kepala sekolah. Strategi pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah observasi, dokumentasi dan wawancara. Proses kegiatan pembelajaran yakni meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat dan kegiatan akhir. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kegiatan menganyam dapat membantu anak dalam meningkatkan motorik halus anak, daya imajinasi, dan keterampilan anak. Anak dapat mengikuti aturan dalam kegiatan menganyam, guru menjelaskan dan mempraktekkan cara menganyam dengan bahan alam. Anak dapat memilih bahan alam yang akan digunakan dan anak dapat mengkoordinasikan jari jari dan mata serta menumbuhkan minat dan kreativitas anak sehingga kegiatan menganyam menggunakan bahan alam tidak membosankan.
Model Pendampingan Penyelenggaraan Kelompok Bermain Holistik & Integratif Terza Travelancya; Asfahani Asfahani
Absorbent Mind: Journal of Psychology and Child Development Vol 2 No 01 (2022): Psychology and Child Development
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/absorbent_mind.v2i01.1420

Abstract

Holistic and integrative early childhood education began to be discoursed by the government at the end of 2008. All types of stimulation for children and related agencies that have been developing and fostering PAUD institutions will be managed in a complete system of administrators. Various visible influences include: if the parenting pattern applied by parents to their children is not appropriate, it will undoubtedly affect their development. The purpose of this study was to determine the model for assisting the implementation of holistic and integrative play groups. The research method used is a qualitative descriptive approach. The research subject is 1 (one) person as a manager because the manager in the Mutiara Learning Group is only one person, 2 (two) tutors because the chosen one is a teacher who holds children aged between 2 - 3 years and 5 (five) parents chosen guardian. The results of the research area in implementing holistic and integrative playgroups, the services provided to children are more comprehensive and involve various parties or authorized institutions. The institutions, managers, educators, and parents have a vital role. The Play Group process in AUD (early childhood) socialization activities is a forum. Its managers and educators have carried out their tasks well by spreading learning methods similar to methods outside of school, learning with nature, and using technology or media methods.
Pendidikan Inklusi untuk Anak dengan Gangguan Emosi dan Perilaku (Tunalaras) Terza Travelancya; Intan Sa'adatul Ula
Absorbent Mind Vol 2 No 01 (2022): Psychology and Child Development
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/absorbent_mind.v2i01.1436

Abstract

Anak tunalaras adalah individu yang mengalami hambatan emosi dan tingkah laku, sehingga kurang dapat atau mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungannya dan hal ini akan mengganggu situasi belajarnya Walaupun kondisi demikian, anak tunalaras merupakan peserta didik dan bagian dari pemajuan pendidikan nasional. Oleh karena itu, perlu diadakannya pendidikan yang tepat bagi mereka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pendidikan yang tepat untuk anak dengan gangguan emosi dan perilaku( tunalaras). Penelitian ini menggunakan penelitian metode kualitatif yang merupakan penelitian tentang riset dan bersifat deskriptif. Sehingga dapat diperoleh hasil penelitian yang berupa: 1. pengertian anak berkebutuhan tunalaras 2. Karakteristik anak tunalaras 3. penyebab tunalaras 4. Klasifikasi anak tunalaras 5.Pendidikan inklusi untuk anak tunalaras.
Mengembangkan Minat Kewirausahaan Pada Anak Usia Dini Melalui Media Pembelajaran Timbangan Tradisional Terza Travelancya; Halimatus Sa'diyah; Imroatun Maulana Muslich; Nur Ima Susanti
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10263

Abstract

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian Rnd ( penelitian yang menghasilkan produk tertentu). pendidikan kewirausahaan ini sangat penting untuk pertumbuhan anak agar anak bisa mandiri serta bertanggung jawab, akan tetapi pendidikan kewirausahaan ini perlu dampingan orang tua dan pendidik agar anak tetap memiliki pemikiran kreatif. Media timbangan tradisional merupakan media yang sangat langka di masa sekarang .
Pendampingan Orangtua Dalam Menumbuhkan Resilience Skill Pada Anak Usia Dini Di Era Teknologi Digital Tahun 2022 Hidayatillahil Mursyidah; Endah Tri Wisudaningsih; Terza Travelancya
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.13069

Abstract

Kemajuan zaman menawarkan banyak kemudahan, namun di saat yang sama juga muncul berbagai masalah. Bagi anak, potensi masalah dapat berasal dari lingkungan rumah, sekolah dan lingkungan yang lebih luas. Oleh karena itu, orangtua harus mempersiapkan anaknya dengan kemampuan bertahan yang baik untuk menghadapi berbagai masalah dan hambatan hal ini disebut kemampuan bertahan (resiliensi). Adapun upaya dalam menumbuhkan resiliensi tersebut, orangtua perlu adanya penerapan-penerapan hal positif yang dapat menstimulasi tumbuh kembang anak, sehingga orangtua dapat berempati dengan anak, berinteraksi secara baik dengan mereka, melatih anak dalam memecahkan masalah dan pengambilan keputusan, membantu anak bersikap produktif, kedisiplinan anak, dan melibatkan anak dalam berbagai kegiatan sosial. Orangtua tidak bisa lagi menggunakan sekadar cara-cara tradisional dalam membina perkembangan anak, tetapi orangtua harus berani mencoba dengan cara-cara baru yang semuanya untuk mengembangkan daya tahan anak, maka peran orangtua dalam hal ini sangatlah penting. karena itu, penulis melakukan penelitin dengan tujuan dapat menganalisis secara mendalam nilai-nilai reseliensi bagi anak usia dini di era teknologi digital dan bagaimana gambaran pendampingan orangtua guna mendukung perkembangan positif bagi anak usia dini dengan menggunakan penelitian kualitatif, jenis penelitian studi kasus yang berfokus pada teknik wawancara, observasi dan dokumentasi yang telah dilakukan di desa Kamalkuning kec. Krejengan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa reseliensi memanglah sangat penting bagi anak, termasuk di desa Kamalkuning kec. Krejengan namun dalam menumbuhkan kemampuan ini juga bukan hal yang mudah, dengan demikian beberapa upaya salahsatunya dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi digital bagi anak usia dini dapat menstimulasi dalam menumbuhkan kemampuan reseliensi anak usia dini di desa Kamalkuning kec. krejengan.