Claim Missing Document
Check
Articles

KONSEP ACTUATING DALAM ALQURAN DAN HADITS Wisudaningsih, Endah Tri
Humanistika : Jurnal Keislaman Vol 4, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan Genggong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Actuating as one of the functions and also the stages of management, many mean a business move or run. In an educational institution, actuating can be interpreted to mobilize or give direction to the existing resources in the institution, whether human resources or other resources.Mobilizing human resources is a process that goes from human resource planning, recruitment, education and human resources training, and the motivation given to that resource. While mobilizing other resources is the effort to maximize the use of existing resources or move elements -element organization to perform all activities that have been planned. Keywords: Actuating,Leading, educational institution.    
CONTROLLING ORGANISASI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN HADITS Wisudaningsih, Endah Tri
Humanistika : Jurnal Keislaman Vol 4, No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan Genggong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Endah Tri Wisudaningsih  Abstract : Controlling, whether in terms of supervision or control by most societies, is often interpreted as an attempt by a manager or supervisory agency as an activity to find fault. In fact, if carefully understood, the function of supervision or control is actually as one of the strengths to make improvements if the results or services that have been standardized is not in accordance with the expected results. Standardization is one of the initial actions of the planning process and that standard must be reliable and reliable as a basis for evaluating and comparing through surveillance activities. Standardization of the planning process is intended for the achievement of organizational goals or effectiveness, while supervision is more focused on the implementation process and the results of productivity, both in the form of goods or services. Monitoring efforts should be maximized so that the business results of an organization is more efficient. Keywords: Controlling, Organization, Quran, and Hadith 
Konsep Actuating dalam Alquran dan Hadits Endah Tri Wisudaningsih
HUMANISTIKA : Jurnal Keislaman Vol 4 No 1 (2018): January
Publisher : Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan Genggong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1633.952 KB) | DOI: 10.36835/humanistika.v4i1.27

Abstract

Actuating as one of the functions and also the stages of management, many mean a business move or run. In an educational institution, actuating can be interpreted to mobilize or give direction to the existing resources in the institution, whether human resources or other resources.Mobilizing human resources is a process that goes from human resource planning, recruitment, education and human resources training, and the motivation given to that resource. While mobilizing other resources is the effort to maximize the use of existing resources or move elements -element organization to perform all activities that have been planned. Keywords: Actuating,Leading, educational institution
Controlling Organisasi Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan Hadits Endah Tri Wisudaningsih
HUMANISTIKA : Jurnal Keislaman Vol 4 No 2 (2018): June
Publisher : Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan Genggong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.128 KB) | DOI: 10.36835/humanistika.v4i2.36

Abstract

Controlling, whether in terms of supervision or control by most societies, is often interpreted as an attempt by a manager or supervisory agency as an activity to find fault. In fact, if carefully understood, the function of supervision or control is actually as one of the strengths to make improvements if the results or services that have been standardized is not in accordance with the expected results. Standardization is one of the initial actions of the planning process and that standard must be reliable and reliable as a basis for evaluating and comparing through surveillance activities. Standardization of the planning process is intended for the achievement of organizational goals or effectiveness, while supervision is more focused on the implementation process and the results of productivity, both in the form of goods or services. Monitoring efforts should be maximized so that the business results of an organization is more efficient.
Pemanfaatan Bahan Alam Dalam Kegiatan Menganyam Untuk Mengembangkan Motorik halus Anak usia Dini Di Raudhatul Athfal Hidayatul Islam Krucil Eka Fandra Astutik Ningsih; Endah Tri Wisudaningsih; Terza Travelancya
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.286 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.4649

Abstract

Pentingnya pengembangan gerak motorik halus di masa kanak kanak, karena dengan menumbuhkan gerakan halus terkoordinasi anak-anak dapat memperkuat dan melatih otot-otot kecil seperti perkembangan jari-jari, mengkoordinasikan kecepatan perkembangan tangan dan mata serta dapat mempersiapkan kemampuan untuk menggenggam. perasaan anak-anak.Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mendeskripsikan pemanfaatan bahan alam pada kegiatan menganyam untuk meningkatkan motorik halus anak usia dini di Raudhatul Athfal Hidayatul IslamKrucil Probolinggo. Tempat penelitian ini di Raudhatul Athfal Hidayatul Islam menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa siswi Raudhatul Athfal Hidayatul Islamyang berjumlah 15 anak dan dua orang pendidik dan kepala sekolah. Strategi pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah observasi, dokumentasi dan wawancara. Proses kegiatan pembelajaran yakni meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat dan kegiatan akhir. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kegiatan menganyam dapat membantu anak dalam meningkatkan motorik halus anak, daya imajinasi, dan keterampilan anak. Anak dapat mengikuti aturan dalam kegiatan menganyam, guru menjelaskan dan mempraktekkan cara menganyam dengan bahan alam. Anak dapat memilih bahan alam yang akan digunakan dan anak dapat mengkoordinasikan jari jari dan mata serta menumbuhkan minat dan kreativitas anak sehingga kegiatan menganyam menggunakan bahan alam tidak membosankan.
Eksitensi Kegiatan Madin Dalam Memaksimalkan Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Agama Islam di MI Raudlatul Hasaniyah M Sholihin; Endah Tri Wisudaningsih
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.192 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.4743

Abstract

Undang undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 mengendaki adanya pemisahan sistem pendidikan secara formal dan informal. Sistem pendidikan tersebut kemudian diklasifikasikan menjadi sekolah berbasi agama mulai Madrasah Ibtidaiyah sampai dengan Universitas Islam dan Sekolah Dasar sampai Unversitas Umum. Pada tingkat dasar, pendidikan berbasis agama Islam ditempati oleh lembaga Madrasa Ibtidaiyah, pembelajaran yang disajikan adalah mata pelajaran umum dan agama Islam. Maka timbul suatu pertanyaan, mampukah siswa menyerap mata pelajaran keagamaan yang notabenenya adalah mata pelajaran dengan tingkat kesulitan tinggi tanpa adanya kelas khusus?. Urgensi inilah yang kemudian di beberapa daerah, dibentuk suatu lembaga pendikan Islam non formal yang disebut Madrasah Diniyah. Tujuannya, lembaga ini mampu mendukung pembelajaran siswa terkait mata pelajaran agama Islam di sekolah. Agar relevan, maka kurikulum kedua lembaga ini memiliki muatan yang sama. Berdasarkan urgensi inilah, peneliti merasa tertarik untuk mengkaji eksistensi kegitan Madrasah Diniyah dalam mendukung pendidikan agama Islam siswa di Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Hasaniyah.
Analisis Kesulitan Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal Asesmen Kompetensi Minimum Numerasi Berdasarkan Teori Polya Mar’atus Sholehah; Endah Tri Wisudaningsih; Wahyu Lestari
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.336 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5163

Abstract

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan untuk mendeskripsikan adanya kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa SMA Negeri 1 Kuripan kelas XI ketika mencoba menyelesaikan soal Asesmen Kompetensi Minimum numerasi berupa konten data dan ketidakpastian, geometri dan pengukuran, serta aljabar berdasarkan langkah pemecahan masalah Polya. Pemberian tes berupa soal AKM numerasi serta pengambilan sampel sebanyak 6 siswa untuk dilakukan wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini. Akan tetapi karena tingkat kemampuan siswa hanya terbagi menjadi tingkat kemampuan tinggi dan rendah, dengan tingkat kemampuan rendah lebih mendominasi sebanyak 96,9%, maka sampel hanya diambil sebanyak 3 orang. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwasanya: 1) Siswa berkemampuan tinggi baik dalam memahami masalah dan merencanakan penyelesaian, serta cukup baik dalam melaksanakan rencana dan melihat kembali hasil yang diperoleh. 2) Siswa berkemampuan rendah baik dalam memahami masalah, dan masih kurang baik dalam merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana, dan melihat kembali hasil yang diperoleh.
Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII Rohmatul Layliyyah; Endah Tri Wisudaningsih; Eka Rahayu
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.894 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5231

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahkanya kemampuan komunikasi matematis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning terhadap kemampuan komunikasi matematis. Metode Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif komperatif. Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Pengambilan sampel menggunakan Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bisa semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Instrumen penelitian ini menggunakan tes kemampuan komunikasi matematis, dengan interpretasi butir soal valid dan reliabilitas nilai berada pada kreteria sangat tinggi. Analisis pada penelitian ini menggunakan uji perbedaaan rata-rata dua kelompok yang berbeda yakni uji Independent Sample T-Test. Hasil penelitian menunjukan nilai Sig. (2-tailed) 0,00 maka ada pengaruh yang signifikan rata-rata pada kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas eksperimen dibanding kelas kontrol. Kemampuan komunikasi matematis pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi daripada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
Manajemen Hubungan Masyarakat dalam Peningkatan Partisipasi Masyarakat di Madrasah Tsanawiyah Darut Tauhid Tanjungsari Krejengan Weni Mushonifah; Endah Tri Wisudaningsih; Poppy Rachman
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.443 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5426

Abstract

Public relations merupakan istilah yang kerap kita dengar dalam lembaga pendidikan islam, karena manajemen humas merupakan salah satu sarana untuk menjaga silaturahmi dan komunikasi antara lembaga pendidikan dan masyarakat, keduanya memiliki peranan penting untuk membantu dalam penyelenggaraan pendidikan. Berbicara mengenai public relations maka tidak akan jauh dari kata masyarakat, masyarakat harus benar mampu dan memahami apa makna public relations sebenarnya agar masyarakat mampu berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan pendidikan. Suatu lembaga pendidikan akan sukses apabila didukung oleh masyarakat, oleh karena itu waka humas dan kepala sekolah mempunyai kewajiban dan tanggung jawab atas terlaksananya sebuah program humas yang diterapkan oleh lembaga pendidikan. Dalam artikel ini peneliti memilih penelitian kualitatif dimana penelitian ini tidak berupa angka melainkan berupa analisis deskriptif dengan pengutipan beberapa data melalui pemeriksaan berupa observasi, wawancara secara mendalam dan dokumentasi. Peneliti melakukan beberapa tahap seperti pra-observasi yang mana peneliti terjun ke lapangan guna memperoleh data yang aktual dan kongkrit lalu peneliti melakukan wawancara secara mendalam kepada informan dan melakukan dokuemntasi terkait manajemen humas. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa manajemen humas dalam peningkatan partisipasi masyarakat di Madrasah Tsanawiyah Darut Tauhid bahwa waka humas merencanakan program humas dalam bentuk rapat dengan semua tenaga struktural dalam rapat ini waka humas mengutarakan hal apa saja yang akan programkan oleh waka humas dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Pelaksanaan waka humas dalam peningkatan partisipasi masyarakat di MTs Darut Tauhid ini mencakup partisipasi tenaga, ide dan sumbangsih dana.
PARAMETER KEBENARAN ILMU PENGETAHUAN (SAINS) DALAM AL-QUR’AN Endah Tri Wisudaningsih; Musyafi’
Al-Fikru : Jurnal Pendidikan Dan Sains Vol 1 No 1 (2020): VOLUME 1 NUMBER 1 (2020) APRIL
Publisher : UNZAH Genggong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.43 KB) | DOI: 10.55210/al-fikru.v1i1.464

Abstract

The truth of a science can truly be known. Truth is the culmination of the study of epistemology which boils down to metaphysics. The essence of a scientific truth is the compatibility of information, or theory with the reality of the object itself. In aspects of the metaphysical world and absolute reality transcendental, the truth parameter is the text of revelation (al-Qur'an and Hadith) whose meaning is known exactly according to the standard of Ijma 'and logic for the degree of "normal". The parameters of the truth of a science can be proven in the Qur'an, which contains various sciences whose absolute truth and authenticity cannot be doubted and have also given a special position to the Qur'an among other holy books. Keywords: Al-Qur'an, Science, Truth, Theory of Religion