Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

19-28 PENGARUH PENGELASAN SHIELDED METAL ARC WELDING (SMAW) PADA KAMPUH I TERTUTUP DAN KAMPUH I TERBUKA TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN MIKRO STRUKTUR Hendrik Saputra; Wisma Soedarmadji; Tulus Subagyo
CYBER-TECHN Vol 12 No 01 (2017): CYBER-TECHN
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7701.378 KB)

Abstract

Teknologi pengelasan dan sambungan ini disebabkan karena bangunan dan mesin yang dibuat dengan teknik penyambungan menjadi ringan dan lebih sederhana dalam proses pembuatannya. Proses pengelasan tidak hanya berupa proses penyambungan, tetapi juga bisa berupa proses pemotongan dan brazing. Salah satunya jenis proses pengelasan adalah Shielded Metal Arc Welding (SMAW) merupakan suatu proses pengelasan dengan mencairkan material dasar dengan menggunakan panas dari listrik antara penutup metal (elektroda). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil kekuatan tarik sambungan las Shielded Metal Arc Welding (SMAW) dari bentuk kampuh las I tertutup, dan bentuk kampuh las I terbuka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisa varian satu arah. Hasil penelitian ini adalah bahwa bentuk kampuh menunjukkan perbedaan yang tidak nyata terhadap kekuatan tarik plat baja yang dilakukan pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW). Hal ini didasari pada harga Fhitung < Ftabel dengan taraf kesalahan a = 5 % pada tingkat kepercayaan 95% yang berarti bahwa bentuk kampuh yang berbeda menghasilkan kekuatan tarik yang sama. Hasil perhitungan uji lanjut disimpulkan bahwa bentuk kampuh I tertutup dan bentuk kampuh I terbuka tidak berpengaruh terhadap kekuatan tarik hasil lasan, hal ini dapat diketahui berdasarkan selisih rata-rata bentuk kampuh I tertutup dan bentuk kampuh I terbuka dengan BNThitung dengan taraf kesalahan a = 5 % menyatakan selisih rata-rata perlakuan kecil. Kata kunci. Kekuatan tarik, Mikrostruktur
13-24 PENGURANGAN GETARAN MESIN DIESEL L-300 DENGAN MENGGUNAKAN PENGUBAHAN PADA INTAKE MANIFOLD Gatot Budy Prasetiyo; Tulus Subagyo
CYBER-TECHN Vol 9 No 02 (2015): CYBER TECHN
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (935.888 KB)

Abstract

Proses pembakaran pada mesin diesel menghasilkan getaran yang cenderung lebih besar sehingga ketidaknyamanan dalam berkendara semakin besar, dan kerusakan lebih banyak pula karena getaran tersebut. Bentuk saluran masuk udara pada mesin diesel umumnya tidak sama dari saat udara masuk melalui saringan udara hingga tiap silinder mengalami rugi-rugi besar, sehingga mempengaruhi volume udara yang masuk ke tiap silinder. Hal ini akan menyebabkan hasil pembakaran di setiap silinder tidak sama sehingga akan menimbulkan getaran yang lebih besar saat mesin dihidupkan. Untuk proses pembakaran pada kendaraan bermotor diesel digunakan udara tekan murni sebagai media pembangkitan panas yang terjadi pada saat proses pembakaran diesel spray, banyaknya udara yang akan dikompresi setiap silinder dipengaruhi oleh bentuk intake manifold (inlet). Short length inlet manifold menentukan aliran udara ke dalam silinder saat langkah hisap, dimana besarnya aliran udara menentukan besarnya ledakan setelah proses pembakaran. Perbedaan ledakan dari proses pembakaran masing-masing silinder akan menghasilkan getaran yang lebih besar oleh karena itu diperlukan pemerataan volume udara yang akan dikompresi setiap silinder agar getaran tersebut berkurang dengan cara merubah bentuk intake manifold dengan menggunakan tabung paralel diharapkan dapat memungkinkan udara luar masuk ke silinder saat langkah hisap. Penurunan getaran terjadi dari 1000 rpm, dan pada putaran 3000 rpm, nilai amplitudo intake manifold berubah lebih kecil dari nilai standar amplitudo intake manifold yang mengakibatkan penurunan amplitudo kepala silinder dan blok silinder sangat signifikan untuk setiap rpm Keywords: Diesel Engine, Intake Manifold conversion, Vibration Reduction.
25-33 ANALISIS REKAYASA NILAI (VALUE ENGINEERING) PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN TIPE MENENGAH DI KABUPATEN PASURUAN Sucipto; Tulus Subagyo
CYBER-TECHN Vol 9 No 02 (2015): CYBER TECHN
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.058 KB)

Abstract

Rekayasa Nilai (Value Engineering) merupakan suatu usaha yang terorganisasi secara sistematis dan mengaplikasikan suatu teknik yang telah diakui, yaitu teknik identifikasi fungsi produk atau jasa yang bertujuan memenuhi fungsi yang diperlukan dengan harga yang terendah (paling ekonomis). Sedangkan tujuan dari Rekayasa Nilai (Value Engineering) adalah untuk dapat dilakukan penghematan biaya tanpa mengurangi mutu atau kualitas serta fungsi bangunan dan anggaran biaya dapat digunakan secara optimal dan efisien. Tahapan dalam peneletian Rekayasa Nilai (Value Engineering) pada dinding ini dibagi menjadi 5 tahap, yaitu tahap informasi, kreatif, analisis, pengembangan dan rekomendasi. Hasil analisis perhitungan alternatif setiap item pada pekerjaan dinding didapatkan hasil bahwa dalam pekerjaan tersebut memunculkan alternatif terbaik yaitu mengganti pasangan bata merah yang dilapisi dengan plesteran, acian dan pasangan keramik 30/30 untuk dinding dalam dan garasi diganti dengan pasangan batako dengan plesteran, acian serta pasangan keramik 30/30 dan garasi tanpa pasangan keramik, pada pekerjaan dinding ini dihasilkan penghematan sebesar Rp 4,849,404 atau sebesar 8,54 %, sehingga dapat disimpulkan bahwa Rekayasa Nilai (Value Engineering) pada proyek pembangunan rumah tipe 90 pada komplek perumahan Pesona Candi Permai Sekargadung Kota Pasuruan dapat memperkecil biaya pekerjaan yang direncanakan dengan tetap menjaga fungsi awal dari pekerjaan item tersebut. Keywords: Rekayasa Nilai (Value Engineering)
ANALISA DIMENSI DAN KADAR AIR TERHADAP PENYUSUTAN VENEER SENGON LAUT MENGGUNAKAN MESIN PRESS DRYER Misbahul Munir; Tulus Subagyo

Publisher : Prodi Teknik Mesin Universitas Yudharta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/jmmt.v4i2.4423

Abstract

Alam Kayu Abadi merupakan suatu perusahaan industri yang memproduksi kayu lapis sengon untuk lapangan pekerjaan masyarakat yang sedang membutuhkannya dan pengolahan kayu balok untuk dijadikan plywood.Pada kayu lapis sengon mempunyai sifat, dimensi, jenis dan bukan hanya berapa banyak yang dihasilkan, melainkan bagaimana mengatur waktu pengepresan terhadap dimensi pada kayu lapis, mengurangi kadar air yang ada, dan juga bagaimana mutu yang akan menghasilkan plywood yang sempurna. Adapun tujuan peneliti ini untuk mengetahui pengaruh perubahan dimensi kayu lapis terhadap penyusutan veneer sengon laut menggunakan mesin press dryer. Dan hasil dimensi dan kadar air kayu lapis terhadap penyusutan panjang, lebar, tebal, dan kadar air terhadap variasi waktu 2menit, 3menit, 4menit, dengan tekanan temperatur150°, tekanan press 5mpa. Sebagaimana hasil pada penelitian pada waktu 2menit, 3menit, 4menit. Selisih 0,4% pada penyusutan panjang, selisih lebar 0,8%, selisih tebal 0,4%, selisih kadar air 0,2%.
ANALISIS DESAIN STRUKTUR MESIN PENGERING KAIN PEL: INOVASI UNTUK EFISIENSI DAN KUALITAS Ahlun Wijaya; Tulus Subagyo; Hasan Bashori

Publisher : Prodi Teknik Mesin Universitas Yudharta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/jmmt.v4i2.4424

Abstract

Mesin pengering kain lap pel yang menggunakan pengeringan dengan sistem pemanasan yang menggunakan elemen heater dan mendapatkan hasil laju pengeringan tertinggi didapat pada menit ke 20 dengan nilai laju pengeringan sebesar 2,422621 kg/jam.. Dapat dilihat dalam grafik terjadi peningkatan laju pengeringan dari menit ke 80 menuju ke 100 dan 120 dimana nilai laju pengeringan naik turun sebesar 1,378076 kg/jam. meningkat ke 1,442854 kg/jam.dan terjadi penurunan kembali dengan nilai laju pengeringan sebesar 1,370069 kg/jam.. Namun, berat kain pel yang dikeringkan tetap menurun secara konstan. Dari seluruh laju pengeringan tiap 20 menit didapat laju pengeringan rata rata sebesar 1,7560002 kg/jam.. Waktu pengeringan perselisih 20 menit.