Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Trauma Healing Berbasis Bermain Sambil Belajar Bagi Anak-Anak Pasca Badai Seroja Di Pulau Kera Zainur Wula; Suci Lestari Handayani; Amri Adha Arifin; Fadlurrachman Hakim; Irzani Andi Abdulrahman
Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2021): Abdi Wiralodra
Publisher : universitas wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.939 KB) | DOI: 10.31943/abdi.v3i1.37

Abstract

Pulau Kera merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Kupang yang terdampak bencana badai seroja, badai tersebut menyebabkan puluhan rumah serta perahu nelayan rusak parah akibat hantaman badai tersebut dan hal tu membuat masyarakat pulau Kera mengalami kerugian materil dan non materil. Dari hal tersebut diatas maka Fakultas lmu Sosial dan lmu Politik Universitas Muhammadiyah Kupang memutuskan untuk melakukan pengabdian masyarakat dipulau tersebut sembari memberikan sedikit donasi kepada masyarakat setempat. Pengabdian masyarakat yang dilakukan berupa trauma healing terhadap anak-anak pulau Kera dengan cara melakukan storytelling serta bermain sambil belajar. Kegiatan tersebut disambut baik bukan hanya oleh anak-anak tapi juga orang tua, hal ni dibuktikan dengan hadirnya orang tua yang kut melihat anak-anaknya menjalani proses trauma healing dari awal sampai akhir. Trauma healing sendiri adalah proses penyembuhan setelah trauma yang dilakukan agar seseorang bisa terus melanjutkan hidup tanpa bayang-bayang kejadian tersebut. Hal ni kerap kali terjadi pada anak-anak serta remaja, akibat pengalaman traumatis tertentu (liputan6.com). Proses trauma healing sendiri menggunakan 2 metode yaitu storytelling dan bermain sambil belajar. Storytelling atau mendongeng dilakukan oleh para mahasiswa dengan menceritakan cerita-cerita yang dapat memancing majinasi anak sehingga terjadi proses nteraksi tanya jawab antara mahasiswa dan anak-anak. Selanjutnya dilakukanlah proses bermain sambil belajar dimana anak-anak diajarkan bernyanyi dan menari sambil mengingat huruf, angka dan cara mencuci tangan yang baik dan benar, selain tu anak-anak diajarkan untuk mengasah kekompakan mereka. Selama kegiatan anak-anak terlihat senang dan ceria, hal ni berlanjut sampai dengan perpisahan keesokan harinya yang mana mahasiswa dan anak-anak menari dipinggir pantai pulau Kera.
Ogo: A Cultural System Moves and Damage of the Environment Zainur Wula; Hadjrah Arifin
Indonesian Journal of Social and Environmental Issues (IJSEI) Vol. 1 No. 3 (2020): December
Publisher : CV. Literasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.441 KB) | DOI: 10.47540/ijsei.v1i3.112

Abstract

Humans and the natural environment have a very close relationship; it can even be called interdependence. Humans have a very high dependence on fulfilling the necessities of life, the most important of which are clothing, food, and shelter which have the main source of raw materials from the natural environment, especially in communities whose farmers depend on the natural environment and land. The culture of people's lives in the shifting cultivation system called ogo is one of the main factors in forest and environmental damage in a broad sense because forests are not only related to grass and timber trees but also land, rocks, water, fauna. The research method used is qualitative with a case study approach. The data were collected through documents, in-depth interviews, and observations, and data analysis was carried out descriptively. The results showed that forest and environmental damage due to excessive use with the ogo culture of shifting cultivation with a period of three to four years resulted in reduced water reserves due to damage to water infiltration, floods, and landslides as well as damage to residential areas. Roads and bridges in the village of Nuanaga in February 2016. Ogo as a socio-cultural system of shifting cultivation is an act of rational choice by farmers in increasing income and the dignity of family life, despite frequent floods and landslides in the rainy season with high intensity.
Sosialisasi Potensi Keberagaman dan Semangat Toleransi di Kelurahan Sulamu Kabupaten Kupang Zainur Wula; Hadjrah Arifin; Siti Syahida Nurani; Wellem Nggonggoek; Bacotang Bacotang
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol 2 No 2 (2021): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v2i2.926

Abstract

Multicultural diversity is a fact of life that exists in Indonesian people's lives which is the greatest gift of God should be maintained. By engaging the Bajo tribal community in the Sulamu village of Kupang, province East Nusa Tenggara, who share the livelihood in the village with people of different tribes and religions, this community service is methodologically carried out by doing socialization. The important objective of the socialization was to obtain the communal understanding within the Bajo ethnic community about the potential for diversity in order to realize the spirit of tolerance in Sulamu Village. By participating in the program, the Bajo people, who are all Muslims in religion, gain knowledge in increasing their insight into thinking and realizing harmonious relationships and mutual understanding in building peace, unity, integrity, and prosperity. Keberagaman multikultural merupakan fakta kehidupan yang ada dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan merupakan anugerah Tuhan yang paling besar untuk dijaga. Dengan melibatkan masyarakat Suku Bajo di Desa Sulamu Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur yang hidup di desa tersebut dengan masyarakat beragam suku dan agama, program ini dilakukan dengan melakukan sosialisasi. Tujuan penting dari sosialisasi tersebut adalah untuk memperoleh pemahaman komunal dalam masyarakat etnis Bajo tentang potensi keragaman dalam rangka mewujudkan semangat toleransi di Desa Sulamu. Dengan mengikuti program tersebut, masyarakat Bajo yang beragama Islam memperoleh pengetahuan dalam meningkatkan wawasan berpikir dan mewujudkan hubungan yang harmonis dan saling pengertian dalam membangun perdamaian, persatuan, kesatuan, dan kesejahteraan.
PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI KEBIJAKAN POLITIK KELUARGA HARAPAN (Studi Kasus di Ngalukoja Kabupaten Ende) Zainur Wula
Jurnal Neo Societal Vol 6, No 1 (2021): Edisi Januari
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.123 KB) | DOI: 10.52423/jns.v6i1.15010

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan pengentasan kemiskinan melalui kebijakan politik keluarga harapan di Ngalukoja-Ende. Penelitian ini merupakan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumen, hasil penelitian dianalis secara deskriptif. Bahwa kebijakan pemerintah melakukan bantuan kepada  keluarga miskin di desa Ngalukoja sejalan dengan ketentuan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan ketentuan Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor: tahun 2018, namun dalam implementasinya belum menemui sasaran karena data-data yang disampaikan tidak akurat tentang keluarga miskin. Di samping itu ada keluarga yang mendapat dobel artinya di program bantuan pemerintah yang lainnnya juga tetap mendapat bantuan, padahal yang bersangkutan sudah menerima bantuan program keluarga harahapan. Bahwa kemiskinan timbul disebabkan banyak faktor selain faktor sumber daya alam, namun penyebab kemiskinan yang tersebesar adalah rendahnya sumber daya manusia dan rendahnya semangat kerja, budaya kerja dan etos kerja masyarakat dalam mengelola sumber daya alam yanga ada. Kebijakan pemerintah dalam Program keluarga harapan yang diberikan kepada masyarakat menimbulkan ketergantungan masyaakat terhadap bntuan pemerintah, masyarakat miskin menciptakan malas kerja karena tanpa kerja sudah mendapat banguan pemerintah setiap 3 sampai enam bulan baik berupa dana bantuan PKH maupun beras miskin yang jumlah rata-rata setiap kepala keluarga 45 Kg tiga bulan. Demikian pula dengan settiap keluarga yang telah ditetapkan sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) akan diberikan bantuan sesuai kriteria dan aturan tertentu dalam periode bulan tertentu yang tiga bulan dan enam bulan sekali.
POTENSI KEBERAGAMAN ETNIK DALAM MEWUJUDKAN HARMONISASI SOSIAL DI KOTA KUPANG Zainur Wula
Jurnal Neo Societal Vol 7, No 1 (2022): Edisi Januari
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.73 KB) | DOI: 10.52423/jns.v7i1.22248

Abstract

Perbedaan  etnik dan latar belakang sosial budaya merupakan suatu kenyataan kehidupan sosial  dan merupakan anugerah Tuhan yang terbesar bagi kehidupan umat manusia. Potensi keragaman etnik yang besar dapat memberi dampak positif dalam meningkatkan persatuan serta mewujudkan pembangunan kesejahteraan hidup umat manusia. Dalam kenyataan  potensi etnik selalu djadikan  kepentingan politik tertentu yang melahirkan konflik dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji  potensi etnik yang berbeda-beda  dapat mewujudkan harmonisasi sosial    Kota Kupang. Teknik analisis secara deskriptif, menafsirkan dan menguraikan hasil wawancara, observasi dan diskusi group, referensi  dan teori terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi keberagaman etnik merupakan  modal dasar dalam mewujudkan harmonisasi sosial di Kota Kupang. Potensi etnik juga  bisa berdampak negatif jika tidak dikelola secara baik  menimulkan konflik sosial budaya. Kota Kupang pernah mengalami konflik keagamaan dan etnik. Pengelolaan keragaman  etnik  yang sangat baik dengan mengakomodir seluruh potensi dari berbagai wilayah Nusa Tenggara  Timur yang ada di Kota Kupang  dan nilai-nilai kearifan lokal  dapat mewujudkan harmonisasi  sosial.  Modal sosial yang dimiliki masyarakat adalah ikatan  Paguyuban, kelompok arisan berdasarkan etnik, wilayah, kepulauan, Kecamatan dan marga.
BUDAYA PESTA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (Studi di Mausambi Kecamatan Mauroleh Kabupaten Ende) Zainur Wula
Jurnal Neo Societal Vol 5, No 1 (2020): Edisi Januari
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.908 KB) | DOI: 10.52423/jns.v5i1.10509

Abstract

Budaya pesta dan pengaruhnya terhadap kekerasan dalam rumah tangga di Mausambi Kecamatan Maurole Kabupaten Ende. Masalah pokok penelitian bagaimanakah budaya pesta dan pengaruh terhadap kekerasan dalam rumah tangga. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan budaya pesta dan pengaruhnya terhadap kekerasan dalam rumah tangga. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam terhadap para informan dengan teknik snowball informan dan dianalisis dianalisis secara deskriptif. Pesta merupakan bentuk ekspresi keluarga dan masyarakat terhadap prestasi yang diperoleh dalam peristiwa pernikahan, khitanan/sunatan dan sambut baru (komuni suci) bagi agama katolik. Pesta merupakan aktifitas sosial budaya masyarakat sehingga setiap keluarga selalu berusaha agar peristiwa pernikahan, khitanan dan sambut baru (komuni suci bagi agama Katolik) perlu dirayakan karena hanya terjadi sekali dalam hidup meskipun dengan keterbatasan secara ekonomi. Akibat dari pesta yang sering dilakukan oleh keluarga dan masyarakat secara bergangtian dari waktu ke waktu, menyebabkan terjadinya pemborosan keuangan dalam keuangan dan menyita waktu bekerja. Budaya pesta memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga baik fisik, maupun psikis.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV SUBTEMA 1 PERJUANGAN PARA PAHLAWAN SD NEGERI OEBA 3 KUPANG TAHUN PELAJARAN 2022/2023 Zainur Wula; Euvemia Ayu Leto
Mimbar PGSD Flobamorata Vol. 1 No. 1: Februari 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar-Universitas Muhammadiyah Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.517 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Example Non Example pada tema 7 Indahnya keragaman di negeriku subtema 1 keragaman suku bangga dan agama di negeriku pembelajaran ke-1 jenis-jenis gaya di kelas IV SDN Oeba 3 Kupang. (2) Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik tema 7 Indahnya keragaman di negeriku sub tema 1 keragaman suku banggsa dan agama di negeriku pembelajaran ke-1 jenis-jenis gaya kelas IV SDN Oeba 3 Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Oeba 3 kupang tahun pelajaran 2022/2023 yang terdiri dari 14 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes hasil belajar, dan lembar observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif untuk mengetahui aktifitas hasil belajar siswa Hasil penelitian menunjukan/mengunakan/1model/1pembelajaran example non example untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV subtema I keragaman suku bangsa dan agama di negeriku SDN Oeba 3 Kupang. Peningkatan pada siklus I dengan rata-rata 65,35. Kemudian pada siklus II dengan rata-rata adalah sebesar 75,71. Hasil ini telah mencapai target skor KKM yang di tetapkan yaitu 70. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran example non example dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada subtema I keragaman suku bangsa dan agama di negeriku SDN Oeba 3 Kupang. Tahun pelajaran 2022/2023
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA 6 PANAS DAN PERPINDAHAN KELAS VSD INPRES OEPOI KUPANG Natalia Sovia Bona; Suryadin Hasyda; Zainur Wula
Mimbar PGSD Flobamorata Vol. 1 No. 3: Agustus 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar-Universitas Muhammadiyah Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah pokok dalam penelitian ini adalah, sejauh mana keaktifan dan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran problem based learning (PBL) Berbantuan media gambar pada Tema 6 Panas dan Perpindahan. Model pembelajaran Problem Based Learning adalah pembelajaran dimana siswa dihadapkan pada masalah autentik dalam kehidupan sehari-hari dan menyelesaikan masalah tersebut dalam bentuk kelompok. Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas yang terdiri dari II siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VC SD Inpres Oepoi Kupang dengan jumlah siswa 29 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan media gambar terlihat pada nilai aktivitas guru pada siklus I 59% siklus II 87%, observasi aktivitas siswa siklus I 51,50 siklus II 80,18% dan lembara kaktifan siswa siklus I 44,83% siklus II 75,86% pada hasil belajar siklus pada Prasiklus 17,24% siklus I 41,38 dan siklus II 82,76, hal ini didukung juga dengan angket respon sisiswa yang suka dengan penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) berbantuan media gambar 89,66% dan tidak suka 10,34%.