Unit sedimentasi metode continuous discharges flow (CDF) adalah metode baru dalam menyisihkan kekeruhan yang menggunakan prinsip tangki bocor secara kontinu dan terkendali. Perubahan ketinggian posisi cone dari dasar zona pengendapan ke bagian atas, dapat memperkecil jarak antara sumber aliran buang akibat bocor yang berasal dari cone sebagai sumber gaya baru yang bekerja terhadap flok, dan pada akhirnya meningkatkan efisiensi penyisihan kekeruhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi penyisihan kekeruhan air baku pada 3 variasi ketinggian posisi cone di zona pengendapan. Penelitian menggunakan reaktor skala laboratorium kapasitas 240 L/jam yang terdiri dari unit koagulasi terjunan, flokulasi baffle channel dan sedimentasi metode CDF. Unit sedimentasi metode CDF yang digunakan adalah CDF 6% dengan variasi ketinggian posisi cone 0 m, 0,33 m dan 0,66 m dari dasar zona pengendapan. Air baku yang digunakan adalah Sungai Batang Kuranji Kota Padang dengan kekeruhan 25,876 – 26,012 NTU dan tawas sebagai koagulan dalam proses koagulasi. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi penyisihan kekeruhan pada ketinggian posisi cone 0 m, 0,33 m dan 0,66 m secara berurutan adalah sebesar 82,88%, 83,86% dan 84,60%. Ketinggian posisi cone 0,66 m dari dasar zona pengendapan adalah posisi optimum dengan efisiensi penyisihan kekeruhan 1,72% lebih besar dari posisi cone di dasar zona pengendapan, yaitu 0 m. Analisis pengaruh ketinggian posisi cone terhadap penyisihan kekeruhan menggunakan korelasi Rank Spearman, menunjukkan pengaruh yang sangat kuat, semakin tinggi posisi cone semakin besar efisiensi penyisihan. Bilangan Reynolds (NRe)dan bilangan Froude (NFr) pada aliran buang ini secara berurutan adalah 23,83 dan 9,33x10-4. ABSTRACTThe continuous discharges flow (CDF) sedimentation unit is a new method for removing turbidity using the principle of a continuous and controlled leaking tank. Changes in the height of the cone position from the bottom of the settling zone to the top, can reduce the distance between the exhaust flow sources due to leakage from the cone as a new force source acting on the floc, and ultimately increase the efficiency of turbidity removal. This study aims to analyze the efficiency of raw water turbidity removal at 3 variations in the height of the cone position in the settling zone. The study used a laboratory-scale reactor with a capacity of 240 L/hour consisting of a plunge coagulation unit, baffle channel flocculation, and CDF sedimentation method. The sedimentation unit for the CDF method used is 6% CDF with variations in the height of the cone position 0 m, 0.33 m, and 0.66 m from the bottom of the settling zone. The raw water used is Sungai Batang Kuranji, Padang City with a turbidity of 25.875 – 26.012 NTU and alum as a coagulant in the coagulation process. The results showed that the efficiency of removal of turbidity at the height of the cone 0 m, 0.33 m, and 0.66 m respectively was 82.88%, 83.86%, and 84.60%. The height of the cone position 0.66 m from the bottom of the settling zone is the optimum position with a turbidity removal efficiency of 1.72% greater than the cone position at the bottom of the settling zone, which is 0 m. Analysis of the effect of the height of the cone position on the removal of turbidity using Spearman's Rank correlation showed a very strong influence, the higher the cone position the greater the removal efficiency. Reynolds number (NRe) and Froude number (NFr) in this exhaust stream are 23.83 and 9.33x10-4, respectively.