Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Terhadap Fungsi Pasar Terpadu Dinoyo Pasca Relokasi Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Tahun 2018 Desy Triana Dewi Harizah; Triwahyudianto Triwahyudianto; Dwi Fauzia Putra
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.248 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3100

Abstract

Pasca relokasi Pasar Terpadu Dinoyo sudah mulai berjalan kembali, akan tetapi masih terdapat keluhan yang di sampaikan oleh pedagang maupun pembeli sendiri mengenai kondisi pasar saat ini. Mengingat sampai sekarang ini masih terdapat kios-kios kosong yang tidak di buka bahkan disewakan dan ada juga yang di jual, sehingga bagian depan pasar tampak kosong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Struktur sosial di Pasar Terpadu Dinoyo. (2) Berjalannya sistem pada struktur sosial di Pasar Terpadu Dinoyo. (3) Fungsi dan disfungsi Pasar Terpadu Dinoyo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan yaitu: pengelola pasar, pedagang, pembeli, mahasiswi, beserta masyarakat sekitar pasar. Teknik analisis data menggunakan wawancara dan dokumntasi kemudian data diolah sesuai dengan fokus penelitian sehingga di temukan temuan data. Hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) Struktur yang terdapat di Pasar Terpadu Dinoyo di bagi menjadi dua yaitu di dalam dan di luar pasar. (2) Struktur pasar yang mempunyai pengaruh besar terhadap berfungsinya pasar adalah pengelola pasar. (3) Pasar Terpadu Dinoyo memiliki fungsi dan disfungsi. Fungsi pasar bagi masyarakat sekitar dan mahasiswi adalah mempermudah dalam memenuhi kebutuhannya, sedangkan disfungsinya pasar ini masih terdapat banyak kios-kios kosong terutama di bagian depan pasar. Peneliti selanjutnya dapat meneruskan penelitian ini dengan meneliti lebih lanjut kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini.
Persepsi Dan Partisipasi Masyarakat Kawasan Kampung Warna-Warni Terhadap Upaya Perbaikan Julisa Julisa; Parjito Parjito; Dwi Fauzia Putra
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.556 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3108

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui upaya perbaikan lingkungan RW 02 Kelurahan Jodipan; (2) mengetahui persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap upaya perbaikan lingkungan; (3) mengetahui faktor apa saja yang mendorong dan menghambat patisipasi masyarakat terhadap upaya perbaikan lingkungan; (4) mengetahui keterkaitan spasial pengembangan kampung warna warni terhadap aspek kehidupan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan fenomenalogi dan untuk jenis penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini ada 11 orang terdiri dari ketua RW 02, pengelola wisata dan 9 tokoh masyarakat. Analisis data yang digunakan dengan mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data dan verifikasi data. Peneliti mengambil fokus di RT 6, 7, 9 RW 2 di Kelurahan Jodipan. Hasil penelitian ini yaitu (1) upaya perbaikan lingkungan, meliputi: mengecat dinding rumah dan bekerja sama, membersihkan lingkungan, memasang keramik, mengecat tembok, membangun jembatan Embong, menghiasi tempat berfoto, mengecat pagar dengan beraneka warna, memasang hiasan pintu, dan menambahkan fasilitas tempat selfie; (2) persepsi dan partisipasi masyarakat kampung warna-warni terhadap upaya perbaikan lingkungan, meliputi: membawa perubahan, lingkungan bersih, pemandangan menarik, lingkungan indah, sementara partisipasi yaitu keterlibatan mengecat dinding, mengecat pagar beraneka warna, membuat tempat untuk berfoto dan membersihkan lingkungan; (3) faktor yang mendorong dan menghambat patisipasi masyarakat dalam upaya perbaikan lingkungan: pemahaman, pengetahuan, mendapatkan keuntungan dengan berjualan dan untuk meningkatkan perekonomian, faktor penghambat patisipasi masyarakat yaitu pekerjaan di luar Jodipan, kesalahapahaman/beda pendapat, dan kesibukan pekerjaan; (4) keterkaitan spasial pengembangan kampung warna warni terhadap aspek kehidupan masyarakat: munculnya usaha-usaha kecil sepanjang jalan Jodipan, dan terganggunya ketentraman.
Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Hutan Mangrove Sebagai Kawasan Ekowisata (Studi Kasus Dusun Magelo’o Desa Reroroja Kecamatan Magepanda Kabupaten Sikka) Ana Maria Goreti Boy Apelabi; Achmad Maulana Malik Jamil; Dwi Fauzia Putra
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 2 (2019): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.505 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i2.3488

Abstract

Hutan mangrove di Dusun Magelo’o sudah mulai dimanfaatkan masyarakat dan pemerintah untuk dijadikan kawasan ekowisata. Tetapi, hutan mangrove di Dusun Magelo’o selama ini pengelolaannya belum maksimal dilihat dari masih kurang adanya penyediaan fasilitas penunjang kawasan wisata. Untuk itu partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam pengelolaan kawasan hutan mangrove menjadi kawasan ekowisata. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui bentuk pengelolaan hutan mangrove, 2) mengetahui partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata dan 3) mengetahui faktor pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verification. Hasil penelitian ini diketahui bahwa bentuk pengelolaan kawasan hutan mangrove di Dusun Magelo’o adalah sebagai kawasan konservasi yang juga dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata dan pendidikan. Partisipasi yang diberikan masyarakat berupa pikiran dan tenaga. Tahapan partisipasi terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan monitoring dan evaluasi. Faktor pendukung partisipasi masyarakat di Dusun Magelo’o berupa kesadaran dan kemauan. Sedangkan faktor penghambat pastisipasi masyarakat di Dusun Magelo’o adalah waktu bekerja dan ketergantungan kepada pihak-pihak tertentu. Saran agar penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain untuk mengambil judul tentang partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata.
Peran Karang Taruna Dalam Pembangunan Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu Yohana Prima; Yuli Ifana Sari; Dwi Fauzia Putra
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 6 No. 2 (2021): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.169 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v6i2.4950

Abstract

Keberadaan organisasi karang taruna pada dasarnya untuk mengubah generasi muda agar lebih baik dalam meneruskan pembangunan, namun permasalahan dalam organisasi karang taruna GEMPAR yaitu kurangnya kesadaran pemuda tehadap organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Arah pembangunan Desa Pandanrejo, (2) Peran karang taruna GEMPAR dalam pembangunan Desa Pandanrejo, (3) Faktor pendukung dan penghambat karang taruna GEMPAR. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi yaitu menanyakan visi misi dan program kerja karang taruna. sedangkan wawancara, peneliti melakukan wawancara dengan 13 informan, dan dokumentasi yang dikumpul yaitu foto, file dan rekaman. Analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu pengumpulan data hasil dari observasi dan wawancara, reduksi data mengelompokan jawaban yang sama dari setiap narasumber, penyajian data dalam bentuk tabel analisis dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan beberapa temuan sesuai dengan fokus penelitian yaitu arah pembangunan desa Pandanrejo yaitu pengembangan pada sektor pariwisata, pengembangan infrastruktur baik pariwisata mau pun pertanian. Peran karang taruna GEMPAR dalam pembangunan desa Pandanrejo lebih kepada pembangunan non fisik seperti melakukan gotong royong bersama, sedangkan faktor penghambat karang taruna dalam pembangunan desa Pandanrejo yaitu keterbatasan waktu dan kesadaran pemuda yang kurang maksimal dalam ikut berorganisasi.
Analisis Terhadap Fungsi Pasar Terpadu Dinoyo Pasca Relokasi Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Tahun 2018 Desy Triana Dewi Harizah; Triwahyudianto Triwahyudianto; Dwi Fauzia Putra
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.248 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3100

Abstract

Pasca relokasi Pasar Terpadu Dinoyo sudah mulai berjalan kembali, akan tetapi masih terdapat keluhan yang di sampaikan oleh pedagang maupun pembeli sendiri mengenai kondisi pasar saat ini. Mengingat sampai sekarang ini masih terdapat kios-kios kosong yang tidak di buka bahkan disewakan dan ada juga yang di jual, sehingga bagian depan pasar tampak kosong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Struktur sosial di Pasar Terpadu Dinoyo. (2) Berjalannya sistem pada struktur sosial di Pasar Terpadu Dinoyo. (3) Fungsi dan disfungsi Pasar Terpadu Dinoyo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan yaitu: pengelola pasar, pedagang, pembeli, mahasiswi, beserta masyarakat sekitar pasar. Teknik analisis data menggunakan wawancara dan dokumntasi kemudian data diolah sesuai dengan fokus penelitian sehingga di temukan temuan data. Hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) Struktur yang terdapat di Pasar Terpadu Dinoyo di bagi menjadi dua yaitu di dalam dan di luar pasar. (2) Struktur pasar yang mempunyai pengaruh besar terhadap berfungsinya pasar adalah pengelola pasar. (3) Pasar Terpadu Dinoyo memiliki fungsi dan disfungsi. Fungsi pasar bagi masyarakat sekitar dan mahasiswi adalah mempermudah dalam memenuhi kebutuhannya, sedangkan disfungsinya pasar ini masih terdapat banyak kios-kios kosong terutama di bagian depan pasar. Peneliti selanjutnya dapat meneruskan penelitian ini dengan meneliti lebih lanjut kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini.
Persepsi Dan Partisipasi Masyarakat Kawasan Kampung Warna-Warni Terhadap Upaya Perbaikan Julisa Julisa; Parjito Parjito; Dwi Fauzia Putra
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.556 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3108

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui upaya perbaikan lingkungan RW 02 Kelurahan Jodipan; (2) mengetahui persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap upaya perbaikan lingkungan; (3) mengetahui faktor apa saja yang mendorong dan menghambat patisipasi masyarakat terhadap upaya perbaikan lingkungan; (4) mengetahui keterkaitan spasial pengembangan kampung warna warni terhadap aspek kehidupan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan fenomenalogi dan untuk jenis penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini ada 11 orang terdiri dari ketua RW 02, pengelola wisata dan 9 tokoh masyarakat. Analisis data yang digunakan dengan mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data dan verifikasi data. Peneliti mengambil fokus di RT 6, 7, 9 RW 2 di Kelurahan Jodipan. Hasil penelitian ini yaitu (1) upaya perbaikan lingkungan, meliputi: mengecat dinding rumah dan bekerja sama, membersihkan lingkungan, memasang keramik, mengecat tembok, membangun jembatan Embong, menghiasi tempat berfoto, mengecat pagar dengan beraneka warna, memasang hiasan pintu, dan menambahkan fasilitas tempat selfie; (2) persepsi dan partisipasi masyarakat kampung warna-warni terhadap upaya perbaikan lingkungan, meliputi: membawa perubahan, lingkungan bersih, pemandangan menarik, lingkungan indah, sementara partisipasi yaitu keterlibatan mengecat dinding, mengecat pagar beraneka warna, membuat tempat untuk berfoto dan membersihkan lingkungan; (3) faktor yang mendorong dan menghambat patisipasi masyarakat dalam upaya perbaikan lingkungan: pemahaman, pengetahuan, mendapatkan keuntungan dengan berjualan dan untuk meningkatkan perekonomian, faktor penghambat patisipasi masyarakat yaitu pekerjaan di luar Jodipan, kesalahapahaman/beda pendapat, dan kesibukan pekerjaan; (4) keterkaitan spasial pengembangan kampung warna warni terhadap aspek kehidupan masyarakat: munculnya usaha-usaha kecil sepanjang jalan Jodipan, dan terganggunya ketentraman.
Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Hutan Mangrove Sebagai Kawasan Ekowisata (Studi Kasus Dusun Magelo’o Desa Reroroja Kecamatan Magepanda Kabupaten Sikka) Ana Maria Goreti Boy Apelabi; Achmad Maulana Malik Jamil; Dwi Fauzia Putra
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 2 (2019): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.505 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i2.3488

Abstract

Hutan mangrove di Dusun Magelo’o sudah mulai dimanfaatkan masyarakat dan pemerintah untuk dijadikan kawasan ekowisata. Tetapi, hutan mangrove di Dusun Magelo’o selama ini pengelolaannya belum maksimal dilihat dari masih kurang adanya penyediaan fasilitas penunjang kawasan wisata. Untuk itu partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam pengelolaan kawasan hutan mangrove menjadi kawasan ekowisata. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui bentuk pengelolaan hutan mangrove, 2) mengetahui partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata dan 3) mengetahui faktor pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verification. Hasil penelitian ini diketahui bahwa bentuk pengelolaan kawasan hutan mangrove di Dusun Magelo’o adalah sebagai kawasan konservasi yang juga dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata dan pendidikan. Partisipasi yang diberikan masyarakat berupa pikiran dan tenaga. Tahapan partisipasi terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan monitoring dan evaluasi. Faktor pendukung partisipasi masyarakat di Dusun Magelo’o berupa kesadaran dan kemauan. Sedangkan faktor penghambat pastisipasi masyarakat di Dusun Magelo’o adalah waktu bekerja dan ketergantungan kepada pihak-pihak tertentu. Saran agar penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain untuk mengambil judul tentang partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata.
Peran Karang Taruna Dalam Pembangunan Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu Yohana Prima; Yuli Ifana Sari; Dwi Fauzia Putra
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 6 No. 2 (2021): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v6i2.4950

Abstract

Keberadaan organisasi karang taruna pada dasarnya untuk mengubah generasi muda agar lebih baik dalam meneruskan pembangunan, namun permasalahan dalam organisasi karang taruna GEMPAR yaitu kurangnya kesadaran pemuda tehadap organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Arah pembangunan Desa Pandanrejo, (2) Peran karang taruna GEMPAR dalam pembangunan Desa Pandanrejo, (3) Faktor pendukung dan penghambat karang taruna GEMPAR. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi yaitu menanyakan visi misi dan program kerja karang taruna. sedangkan wawancara, peneliti melakukan wawancara dengan 13 informan, dan dokumentasi yang dikumpul yaitu foto, file dan rekaman. Analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu pengumpulan data hasil dari observasi dan wawancara, reduksi data mengelompokan jawaban yang sama dari setiap narasumber, penyajian data dalam bentuk tabel analisis dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan beberapa temuan sesuai dengan fokus penelitian yaitu arah pembangunan desa Pandanrejo yaitu pengembangan pada sektor pariwisata, pengembangan infrastruktur baik pariwisata mau pun pertanian. Peran karang taruna GEMPAR dalam pembangunan desa Pandanrejo lebih kepada pembangunan non fisik seperti melakukan gotong royong bersama, sedangkan faktor penghambat karang taruna dalam pembangunan desa Pandanrejo yaitu keterbatasan waktu dan kesadaran pemuda yang kurang maksimal dalam ikut berorganisasi.
PEMETAAN ZONA RAWAN BENCANA BANJIR BERBASIS PARTISIPATIF DI KECAMATAN GONDANGLEGI KABUPATEN MALANG Alfitka Septa Ferdiannanda; Dwi Fauzia Putra; Dwi Kurniawati
Social Landscape Journal Vol 5, No 2 (2024): July
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56680/slj.v5i2.62913

Abstract

The Gondanglegi Subdistrict is one of the areas prone to flooding due to high-intensity rainfall and a predominantly low-lying topography. One effort in flood disaster mitigation is through the implementation of participatory mapping involving active participation from various stakeholders, including local communities, local governments, and non-governmental organizations. The objectives of this research are to conduct participatory mapping regarding the vulnerability level of flood disasters in the Gondanglegi Subdistrict of Malang Regency, to understand the role of participatory mapping in flood disaster mitigation planning in the Gondanglegi Subdistrict of Malang Regency, and to identify the factors causing floods in the Gondanglegi Subdistrict of Malang Regency. This research adopts the Participatory Rural Appraisal (PRA) approach as the main method. The results of this research indicate four levels of flood disaster vulnerability in the Gondanglegi Subdistrict, namely not vulnerable, moderately vulnerable, vulnerable, and highly vulnerable. Participatory mapping provides significant benefits to the community in terms of understanding and mitigating floods. Floods are caused by natural factors such as rainfall and topography, as well as non-natural factors such as inadequate water channels and indiscriminate waste disposal by the community.