Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PRAKTIK DAKWAH ONLINE DI MEDIA SOSIAL (STUDI KASUS PADA AKUN INSTAGRAM @KHALIDBASALAMAHOFFICIAL) Umi Kulsum; Arief Subhan; Deden Mauli Darajat
Virtu: Jurnal Kajian Komunikasi, Budaya dan Islam Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2380.918 KB) | DOI: 10.15408/virtu.v1i1.21749

Abstract

Teknologi kerap dipandang negatif oleh kelompok agama karena dianggap bagian dari modernitas yang identik dengan sekularisme. Kehadiran praktik dakwah online di internet mematahkan anggapan ini. Dakwah online tidak sekedar sebagai ruang keberagamaan baru, namun juga mampu menunjukkan ekssitensinya sebagai gerakan sosial spiritual di ruang virtual. Salah satu praktik dakwah online yang memperoleh perhatian adalah akun dakwah kelompok Salafi @khalidbasalamahofficial. Studi ini ingin menjawab bagaimana praktik dakwah online pemuka agama dari kelompok Salafi di media sosial. Riset ini menggunakan perspektif religion online yang melihat bagaimana praktik agama di ruang nyata (offline) masuk kedalam ruang online. Menggunakan  pendekatan kualitatif, metode etnografi virtual, dan model level analisis media siber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam praktik dakwah online terjadi proses modifikasi atas praktik dakwah konvensional di ruang nyata. Pelaku dakwah tidak hanya sekadar memindahkan kajian konvensionalnya ke ruang virtual, namun juga mengubah cara mereka dalam mengemas pesan dan meraih jamaah. Dalam praktik online ada proses yang terorganisir dan terstruktur baik dalam penentuan konten, penyajian, maupun dalam merespons jamaah yang lebih interaktif dibanding pada praktik dakwah konvensional yang terbatas. Meski demikian, keberadaan teknologi sebatas sebagai saluran baru, tanpa mengubah substansi nilai yang melekat pada ajaran Salafi. Selain itu, riset ini menunjukkan bahwa ruang online telah membuka sekat dan kebebasan jamaah untuk merespons isi dakwah secara terbuka dan langsung. Kata Kunci: praktik dakwah online, new media, salafi, instagram, akun @khalidbasalamahofficial 
Dakwah dalam Perspektif Organisasi Produksi: (Studi Konten Video Keislaman Youtube Bayt Al-Quran) Muhammad Ibnu Abbas; Deden Mauli Darajat
Meyarsa: Jurnal Ilmu Komunikasi dan Dakwah Vol. 3 No. 1 (2022): Meyarsa: Jurnal Komunikasi dan Dakwah
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/meyarsa.v3i1.5955

Abstract

This study answers the question of how to preach social media Islamic video content on YouTube Bayt Al-Al-Quran in the perspective of a production organization. Regarding what was prepared in the pre-production process and what was done during the production process as well as the strategies used in publishing Islamic video content. Bayt Al-Quran is a mosque and Islamic boarding school under the auspices of the Center for Al-Quran Studies. One of the da'wah activities carried out is presenting videos of Islamic studies through Youtube. Youtube, which is already familiar to the audience, is widely used for the development of da'wah. The resulting video content is created through a series of production processes until video studies can be followed through the Youtube platform. The method used in this research is descriptive analytical method using three theories related to production organization, namely Pre Production, Production and Post Production from Gill Branston and Roy Stafford to the production of Islamic content in Bayt Al-Quran. Bayt Al-Quran as a da'wah organization presents positively charged content on the Youtube platform. The results showed that there were obstacles in the production process but the manufacture of Bayt Al Quran was able to overcome them. The finished video content is then distributed through the Youtube platform. The uploaded video content allows the audience to watch it anytime and anywhere.
MEDIA LITERACY IN PANANCANGAN VILLAGE, CIBADAK DISTRICT, LEBAK REGENCY, BANTEN PROVINCE Deden Mauli Darajat
Mimbar Agama Budaya Vol 38, No 1 (2021): Mimbar Agama Budaya
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2537.583 KB) | DOI: 10.15408/mimbar.v38i1.21033

Abstract

Abstract. This article is research with a community service approach using qualitative methods and descriptive analysis. Data obtained from documents and informants through interview surveys. Literacy essentially means reading and writing. With the recent development of science, literacy has a broader meaning. It can be used in sharing scientific studies, such as media literacy. The author also conducts action research by going directly to the village community by conducting media literacy. By using communication media for village development, and the potential possessed by the village in terms of education, social and economy, it is hoped that the village will be more advanced and develop. Abstrak. Artikel ini merupakan penelitian dengan pendekatan pengabdian masyarakat dengan menggunakan metode kualitatif dan analisis deskriptif.  Data diperoleh dari dokumen dan informan melalui survey wawancara. Literasi pada hakikatnya bermakna membaca dan menulis, dengan kata lain adalah melek aksara, dengan perkembangan ilmu pengetahuan belakangan ini, literasi memiliki makna yang lebih luas, literasi bisa digunakan dalam berbagi kajian ilmu pengetahuan, seperti literasi media. Penulis juga melakukan action research dengan terjun langsung ke masyarakat desa dengan melakukan literasi media. Hasilnya diharapkan desa lebih maju dan berkembang dengan menggunakan media komunikasi untuk pengembangan desa dengan potensi yang dimiliki dalam hal pendidikan, sosial dan ekonomi masyarakatnya.
KYAI ZAINUDDIN AMIR’S DA’WAH STRATEGY IN SPREADING ISLAMIC VALUES IN BADUY TRIBE COMMUNITY Deden Mauli Darajat; Cinta Rahmi
Mimbar Agama Budaya Vol 38, No 2 (2021): Mimbar Agama Budaya
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/mimbar.v38i2.25169

Abstract

Abstract. This article discusses to answer the question how is the strategy of Kyai Zainuddin Amir's da'wah in spreading Islamic values in the Baduy Tribe community? The Baduy tribe is an inland tribe located in Leuwidamar District, Lebak Regency, Banten Province, Republic of Indonesia. The Baduy tribe is divided into two, namely the Inner Baduy and the Outer Baduy. The results of this study indicate that Kyai Zainuddin Amir's missionary strategy is to use two approaches, the first is fardiyah propaganda or an interpersonal communication approach and the second is to establish the Sultan Hasanuddin Al-Jawi Modern Islamic Boarding School which is located around the Baduy community area in Lebak Regency, Banten Province. The Sultan Hasanuddin Al-Jawi Islamic Boarding School which he founded was part of Kyai Zainuddin Amir's da'wah strategy in spreading Islamic values to the Baduy tribe. A number of Baduy people choose Islam as their religion. Their Islamic procession was guided by Kyai Zainuddin Amir at his pesantren. The research methodology used in this study is a qualitative research methodology with a descriptive analysis approach. To obtain the validity of the data, the researcher will conduct in-depth interviews with sources relevant to the substance of the research problem. All data obtained in the form of documents, interviews, and observations were analyzed with a constructivist perspective.Keywords: strategy; da'wah; Kyai Zainuddin Amir; baduy tribeAbstrak. Artikel ini membahas menjawab pertanyaan bagaimana strategi dakwah Kyai Zainuddin Amir dalam menyebarkan nilai-nilai Islam pada masyarakat Suku Baduy? Suku Baduy adalah suku pedalaman yang terletak di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Republik Indonesia. Suku Baduy terbagi menjadi dua, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi dakwah Kyai Zainuddin Amir menggunakan dua pendekatan, yang pertama adalah dakwah fardiyah atau pendekatan komunikasi interpersonal dan yang kedua adalah mendirikan Pondok Pesantren Modern Sultan Hasanuddin Al-Jawi yang berlokasi di sekitar Baduy. masyarakat di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Pesantren Sultan Hasanuddin Al-Jawi yang didirikannya merupakan bagian dari strategi dakwah Kyai Zainuddin Amir dalam menyebarkan nilai-nilai Islam kepada suku Baduy. Sejumlah orang Baduy memilih Islam sebagai agama mereka. Prosesi keislaman mereka dipandu oleh Kyai Zainuddin Amir di pesantrennya. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Untuk memperoleh keabsahan data, peneliti akan melakukan wawancara mendalam dengan narasumber yang relevan dengan substansi masalah penelitian. Semua data yang diperoleh berupa dokumen, wawancara, dan observasi dianalisis dengan perspektif konstruktivis.Kata Kunci: strategi; dakwah; Kyai Zainuddin Amir; suku baduy
Pesantren and madrasa-based digital literacy practices: The case of the Darunnajah Islamic Boarding School, Jakarta Deden Mauli Darajat; Iding Rosyidin; Dedi Fahrudin
Islamic Communication Journal Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/icj.2022.7.2.13619

Abstract

Islamic boarding schools (pesantren) and madrasas have their own tradition of implementing digital literacy. This article aims to answer how digital literacy is practiced in Darunajah Islamic boarding schools? The method used in this study is a participatory method that involves research subjects in the research process. There are three digital literacy treatments given to subjects, namely content creator training, video making training, and Islamic journalism training. The results show that the students who are the subject of the research have the ability to become content creators, can produce videos, and understand journalistic work. The students carry out these three aspects based on the moral values of the pesantren. In addition, the students have the ability to read and understand digital media. One of the emphasis in digital literacy is on hoax news. As many as 75% of digital literacy participants stated that if they get news, they will check the truth. Uniquely, the santri emphasize the values and traditions of the pesantren in showing literate behavior. Thus, this study can contribute to the development of digital literacy based on Islamic boarding schools' values.***Pesantren dan madrasah memiliki tradisi sendiri dalam menerapkan literasi digital. Artikel ini bertujuan untuk menjawab bagaimana praktik literasi digital di pesantren Darunajah? Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode partisipatif dengan melibatkan subjek penelitian dalam proses penelitian. Terdapat tiga treatment literasi digital yang diberikan kepada subjek yaitu pelatihan content creator, pelatihan pembuatan video, dan pelatihan jurnalistik Islam. Hasilnya menunjukkan bahwa santri yang menjadi subjek penelitian memiliki kemampuan untuk menjadi konten creator, dapat memproduksi video, dan memahami kerja jurnalistik. Para santri melakukan ketiga aspek tersebut berbasis pada nilai moral pesantren. Selain itu, para santri memiliki kemampuan membaca dan memahami media digital. Salah satu penekanan dalam literasi digital adalah tentang berita hoaks. Sebanyak 75% peserta literasi digital menyatakan bahwa jika mereka mendapatkan berita maka mereka akan mengecek kebenarannya. Uniknya para santri menekankan nilai-nilai dan tradisi pesantren dalam menunjukkan perilaku literate. Dengan demikian, studi ini dapat berkontribusi bagi pengembangan literasi digital yang berbasis pada nilai-nilai pesantren.
INDONESIA LAWYERS CLUB (ILC) SCENE COMMUNICATION IN PRODUCTION MEDIA PERSPECTIVE Muhamad Afdoli Ramadoni; Andi M Faisal Bakti; Deden Mauli Darajat
Jurnal Komunikasi Islam dan Kehumasan (JKPI) Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Komunikasi Islam dan Kehumasan (JKPI)
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jkpi.v7i1.15707

Abstract

Television media had a big role in carrying out the function of providing entertainment, education and of course providing information directly from the scene of the incident with a level of reality that was more complete, lively, original, natural, and even relatively free from the effects of distortion. As shown by the show, Indonesia Lawyers Club could be said as a show that could provide knowledge and understanding to the public about Indonesian law which was discussed broadly and could be explained from various sides and points of view, which included issues of crime, corruption and also existing legal policies. in Indonesia. Based on the background above, the author drawed a major question, namely how was the Indonesian Lawyers Club's communication broadcast in the perspective of production media? This research discussed the Industry that used Media as Business theory in Gill Branston and Roy Stafford's book. Broadcasting Indonesia Lawyers Club had intrinsic strengths in the form of program quality, recognition in the form of awards and achieving high ratings. The broadcast of Indonesia Lawyers Club was able to create a mutually beneficial relationship between Television and political observers, social observers, lawyers and the general public. This broadcast emphasizes that a media production process could actually succeed in presenting ideal broadcasts with all the parties involved in working together, synergizing and Responsible for their duties during the production process