Tingginya kasus terkonfirmasi virus Covid-19 menyebabkan masyarakat khawatir untuk memeriksakan diri ke dokter dan lebih memilih swamedikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengetahuan dan perilaku swamedikasi, mengetahui faktor yang mempengaruhi swamedikasi yang dilakukan di kalangan masyarakat D.I.Yogyakarta saat pandemi Covid-19, mengetahui hubungan antara sosiodemografi terhadap tingkat pengetahuan, hubungan anatara sosiodemografi terhadap perilaku dan hubungan antara pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi. Penelitian ini merupakan penelitian obsevasional dengan desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel denganĀ metode non random sampling, subjek masyarakat berdomisili D.I Yogyakarta usia ? 18 tahun dipilih secara accidental sampling. Penyebaran kuesioner melalui media online dan offline. Analisis data univariat dan bivariat dengan uji rank-Spearman yang menggunakan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan responden (n=111) memiliki nilai presentase tertinggi pada pengetahuan (74,77%) dan perilaku swamedikasi (61,26%) keduanya masuk dalam kategori baik. Hubungan antara sosiodemografi (usia, jenis kelamin, pekerjaan, status kesehatan) dengan tingkat pengetahuan memiliki nilai p> 0,05 tetapi pada tingkat pendidikan nilai p<0,05. Hubungan sosiodemografi dengan perilaku swamedikasi memiliki nilai p>0,05. Hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku p> 0,05. Disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan dan perilaku terhadap swamedikasi tergolong baik. Tidak ada hubungan yang signifikan antara sosiodemografi (usia, jenis kelamin, pekerjaan, status kesehatan) terhadap tingkat pengetahuan swamedikasi, ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan terhadap tingkat pengetahuan. Tidak adanya hubungan sosiodemografi terhadap perilaku swamedikasi. Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat dalam melakukan swamedikasi.