Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Kelautan Tropis

Pola Pertumbuhan Gastropoda Monetaria annulus di Teluk Doreri Yuventus Wale Wake; Roni Bawole; Emmanuel Manangkalangi; Luky Sembel; Ridwan Sala
Jurnal Kelautan Tropis Vol 25, No 1 (2022): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v25i1.12293

Abstract

Manokwari coastal waters are one of the coastal areas that experience very rapid development of development activities from year to year. This condition can disrupt the ecosystem and can also interfere with the growth of gastropods, especially Monetaria annulus. This research was conducted in three locations (Yenkarwar Beach, Nusmapi Island, and Tanjung Manggewa) for two months (October and November 2020). The purpose of this study was to describe the relationship between length and weight, as well as the growth pattern of the gastropod M. annulus in Doreri Bay. Data was collected using a square with a length of 100 m with a width adjusted to the width of the seagrass bed towards the sea. Especially for the location of the waters of Yenkarwar Beach, no individual M. annulus was found during the sampling. The results showed a relationship between length and weight at the locations of Nusmapi I. and Tanjung Manggewa, respectively, namely BT = 0.0017PC2.3883 and BT = 0.0005PC2.8188. The growth pattern of this species from both locations showed that the shell length increased faster than its body weight (negative allometric pattern). The value of b as a derivative of growth indicates better conditions in the sample at Tanjung Manggewa than on Nusmapi Island. This difference in value can be an illustration of the condition of the M. annulus habitat and therefore information on the relationship between length and weight of growth patterns becomes important in efforts to monitor population conditions and their preservation in natural habitats.  Perairan pesisir Manokwari merupakan salah satu wilayah pesisir yang mengalami perkembangan kegiatan pembangunan yang sangat pesat dari tahun ke tahun. Kondisi ini dapat mengganggu ekosistem dan juga dapat mengganggu pertumbuhan gastropoda, khususnya  Monetaria annulus. Penelitian ini dilakukan di tiga lokasi (perairan Pantai Yenkarwar, Pulau Nusmapi, dan Tanjung Manggewa) selama dua bulan (Oktober dan November 2020). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan hubungan panjang dan berat, serta pola pertumbuhan gastropoda M. annulus di Teluk Doreri. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuadrat dengan panjang 100 m dengan lebar yang disesuaikan dengan lebar hamparan lamun ke arah laut. Khusus untuk lokasi perairan Pantai Yenkarwar tidak ditemukan individu M. annulus selama sampling dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan hubungan panjang dan berat pada lokasi P. Nusmapi dan Tanjung Manggewa secara berturut-turut, yaitu BT = 0,0017PC2,3883 dan BT = 0,0005PC2,8188. Pola pertumbuhan spesies ini dari kedua lokasi menunjukkan pertambahan panjang cangkang lebih cepat dibandingkan berat tubuhnya (pola alometrik negatif). Nilai b sebagai derivat dari pertumbuhan menunjukkan kondisi yang lebih baik pada sampel di lokasi Tanjung Manggewa dibandingkan Pulau Nusmapi. Perbedaan nilai ini bisa menjadi gambaran kondisi habitat M. annulus dan oleh karena itu informasi mengenai hubungan panjang dan berat pola pertumbuhan menjadi penting dalam upaya pemantauan kondisi populasi dan pelestariannya di habitat alami. 
Akumulasi Biomasa Fitoplankton yang Diukur sebagai Klorofil-a di Perairan Teluk Doreri, Provinsi Papua Barat Alianto Alianto; Yorry Kambanussy; Luky Sembel; Baigo Hamuna
Jurnal Kelautan Tropis Vol 23, No 2 (2020): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v23i2.5428

Abstract

The accumulation of phytoplankton biomass measured as chlorophyll-a is highly depends on the availability of ammonia and silicate in the waters. The purpuses of the study were examining the concentration of chlorophyll-a and its relation with ammonia and silicate in the waters of Doreri Bay, Manokwari Regency, West Papua Province. Water sampling is carried out at 10 stations. Parameters measured include chlorophyll-a, ammonia and silicate. The measurement results of chlorophyll-a concentration ranged from 0.23-3.77 μg/L with an meanof 0.82 μg/L. Ammonia and silicate concentrations ranged from 2.35-4.11 μM with an mean of 2.64 μM and 2.00-7.50 μM with an mean of 3.91 μM, respectively. The relationships of chlorophyll-a concentration with ammonia and silicate showed positive and negative relationships, respectively.  Akumulasi biomasa fitoplankton yang diukur sebagai klorofil-a sangat tergantung pada ketersediaan amonia dan silikat di perairan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui konsentrasi klorofil-a serta hubungannya dengan amonia dan silikat di perairan Teluk Doreri, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Pengambilan contoh air dilakukan pada 10 stasiun. Parameter yang diukur meliputi klorofil-a, amonia dan silikat. Hasil pengukuran konsentrasi klorofil-a berkisar dari 0,23-3,77 μg/L dengan rata-rata sebesar 0,82 μg/L. Konsentrasi amonia dan silikat secara berturut-turut berkisar dari 2,35-4,11 μM dengan rata-rata sebesar 2,64 μM dan 2,00-7,50 μM dengan rata-rata sebesar 3,91μM. Hubungan konsentrasi klorofil-a dengan amonia dan silikat secara berturut-turut menunjukkan hubungan positif dan negatif. 
Analisis Kandungan Logam Berat Kadmium (Cd) pada Gastropoda Conus spp. di Hamparan Lamun Perairan Pesisir Manokwari, Propinsi Papua Barat Randy Imanuel Sandy Karubuy; Jemmy Manan; Emmanuel Manangkalangi; Luky Sembel; Dandi Saleky
Jurnal Kelautan Tropis Vol 26, No 3 (2023): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v26i3.15872

Abstract

Manokwari coastal waters are one of the coastal areas that experience very rapid development of development activities from year to year. This condition allows the input of waste such as heavy metal cadmium (Cd) into the waters of Manokwari. This research was conducted in the coastal area of Manokwari (BLK Beach, Lemon Island, and Tanjung Manggewa) for three months (February-April 2020). The purpose of this study was to describe the concentration of heavy metal cadmium (Cd) in Gastropod Conus on the Manokwari Coast and to determine the relationship between heavy metal content of cadmium (Cd) in Conus with shell size, wet weight, and dry weight. Data analysis includes Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS), linear regression, and descriptive analysis. Based on the research results obtained, the average content of cadmium in Conus in Manokwari waters is 0.06-0.22 mg/kg. The heavy metal content in Conus is still below the specified threshold so it is still fit for consumption. The relationship between the heavy metal content of Cd in Conus with shell length, wet weight, and dry weight are positive with the regression equation successively y = -0.065 + 0.002x, y = 0.054 + 0.005x, and y = 0.061 + 0.014x which shows that the content Heavy metal Cd in Conus is influenced by shell length, wet weight, and dry weight.  Perairan pesisir Manokwari merupakan salah satu wilayah pesisir yang mengalami perkembangan kegiatan pembangunan yang sangat pesat dari tahun ke tahun. Kondisi ini memungkinkan adanya masukan limbah seperti logam berat kadmium (Cd) ke perairan Manokwari. Penelitian ini dilakukan di wilayah pesisir Manokwari (Pantai BLK, Pulau Lemon, dan Tanjjung Manggewa) selama tiga bulan (Februari-April 2020). Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mendeskripsikan konsentrasi logam berat kadmium (Cd) pada Gastropoda Conus di Pesisir Manokwari serta mengetahui hubungan kandungan logam berat kadmium (Cd) dalam Conus dengan ukuran cangkang, berat basah, dan berat kering. Analisis data meliputi Spektrofotometer Serapan Atom (SSA), regresi linear, dan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, kandungan rata-rata kadmium pada Conus di perairan Manokwari yaitu sebesar 0,06-0,22 mg/kg. Kandungan logam berat dalam Conus masih dibawah ambang yang ditentukan sehingga masih layak untuk dikonsumsi. Hubungan antara kandungan logam berat Cd dalam Conus dengan panjang cangkang, berat basah dan berat kering adalah positif dengan persamaan regresi berturut-turut y = -0,065 + 0,002x, y = 0,054 + 0,005x dan y = 0,061 + 0,014x yang menunjukan bahwa kandungan logam berat Cd dalam Conus dipengaruhi oleh panjang cangkang, berat basah dan berat kering.
Pengaruh Sedimentasi terhadap Tutupan Terumbu Karang di Perairan Arfai, Manokwari Indonesia Duaitd Kolibongso; Hermina Gloria Alfani; Frida A. Loinenak; Luky Sembel; Gandi Y S Purba
Jurnal Kelautan Tropis Vol 27, No 2 (2024): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v27i2.22130

Abstract

Sedimentation adversely affects corals by impeding recruitment, hindering growth, and inducing stress, ultimately leading to degradation. This study aims to ascertain the correlation between sedimentation and coral cover. Five stations were sampled in Arfai waters in May 2023, with sedimentation rates measured using traps over 14 days. Coral reef conditions were assessed via the Point Intercept Transect (PIT) method, revealing a 'good' coral cover of 51%, dominated by Acropora submassive (ACS), Acropora branching (ACB), and Coral branching (CB). Sedimentation rates ranged from 6.26 to 33.92 mg/cm²/day, with impacts categorized from mild to moderate and moderate to heavy. Analysis confirms sedimentation's influence on coral reef life. Despite its significance for management strategies, long-term studies tracking coral reef structure and function in response to sediment influx are lacking. Further research on coral reef recovery post-sediment exposure is imperative.  Sedimentasi memengaruhi karang dengan menghambat rekruitmen, menghambat pertumbuhan, dan menyebabkan stres, yang akhirnya menyebabkan degradasi. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sedimentasi dan tutupan karang. Lima stasiun diambil sampelnya di perairan Arfai pada Mei 2023, dengan tingkat sedimentasi diukur menggunakan perangkap selama 14 hari. Kondisi terumbu karang dinilai melalui metode Point Intercept Transect (PIT), yang mengungkapkan tutupan karang 'baik' sebesar 51%, didominasi oleh Acropora submassive (ACS), Acropora branching (ACB), dan Coral branching (CB). Tingkat sedimentasi berkisar dari 6,26 hingga 33,92 mg/cm²/hari, dengan dampak yang dikategorikan dari ringan hingga sedang dan sedang hingga berat. Analisis menegaskan pengaruh sedimentasi terhadap kehidupan terumbu karang. Meskipun penting untuk strategi pengelolaan, studi jangka panjang yang melacak struktur dan fungsi terumbu karang dalam menanggapi masukan sedimen masih kurang. Penelitian lebih lanjut tentang pemulihan terumbu karang setelah paparan sedimen sangat penting.