Olivia Pelealu
Universitas Sam Ratulangi

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KESEHATAN TELINGA DI SEKOLAH DASAR INPRES KEMA 3 Fabanyo, Fira Ardianti; Pelealu, Olivia; Palandeng, Ora I.
e-CliniC Vol 4, No 1 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i1.11029

Abstract

Abstract:Ears are one of the most important organs in human body, we got 20% information from both ears daily. When something wrong happens, the process of receiving information will be interrupted.The purpose of this research is to collect the data by doing survey about ears health of the student in Inpres Kema 3 Elementary School.This research used the observational descriptive method with cross sectional approach. Total respondens of the research are 24 persons. The result showed there are 11 children have cerumen in the right ear and 9 children in the left ear. Then in Timpani membrane examination, there are 6 children with the right hazy ears and 8 children with the left hazy ears. There is 1 children with retraction ear,1 children had hyperemia in the right ear and there is 1 children have a perforation in the left ear.Conclusion: Most of results on respondens are normalKeywords: health survey, ears examinationAbstrak:Telinga merupakan salah satu alat indra yang penting, dari indra pendengaran kita menyerap sebesar 20% informasi dari kehidupan sehari-hari. Jika terdapat gangguan pada indra pendengaran maka proses penerimaan informasi tersebut akan pula terganggu.Tujuan penelitan ini yaitu untuk mendapatkan data survei mengenai gambaran kesehatan telinga pada anak-anak SD Inpres Kema 3. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif observasional, dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 24 orang.Hasil penelitian didapatkan hasil terbanyak adalah serumen pada 11 orang di telinga kanan dan serumen telinga kiri sebanyak 9 orang. Pada pemeriksaaan membran timpani ini ditemukan hasil suram telinga kanan sebanyak 6 orang dan suram telinga kiri sebanyak 8 orang. Terdapat retraksi telinga kanan sebanyak 1 orang, Hiperemis pada telinga kanan sebanyak 1 orang, dan perforasi di telinga kiri sebanyak 1 orang Simpulan: Sebagian besar hasil pada responden penelitian adalah normal.Kata Kunci : survey kesehatan, pemeriksaan telinga
SURVEI KESEHATAN HIDUNG MASYARAKAT DI DESA TINOOR 2 Ishak, Windy S.; Pelealu, Olivia; Tumbel, R. E. C.
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v3i1.6835

Abstract

Abstract: Physiologically, a nose has several functions, for instance as a filter that enables it to be the first-line defense and serves an important function for protecting the body against the disadvantageous condition from our surroundings. The main purpose of this research is to describe about how the health survey of nose on the locals in Tinoor 2 is. The method used on this research is descriptive survey with cross sectional approach. The subject of this research is the locals of Tinoor 2 who willingly participated in. The total of participants is 40 divided into 13 females and 27 males. Findings show that 62,5% and 60% are the result of normal right and left nasal cavity examination. Meanwhile, 32,5% and 35% are for the broad right and left kavum nasi examination, also both of the medium and narrow are 5%. 70% and 67,5% are the result of normal right and left concha examination, 15% and 17,5% are both for edema examination, hyperemia on both sides are 2,5%. 92,5% and 90% are the result of normal right and left mucous examination, while hyperemia with 7,5% and 10%. 97,5% is the result of normal right and left secretion examination, and serous on both sides are 2,5%. 82,5% is the result of normal right and left septum examination, and nasal septum deviation on both sides are 17,5%. There’s none post nasal drip within the examination. Conclusion: Of all examination that has been accomplished, most of them result to Normal.Keywords: health survey, physical examination of noseAbstrak: Hidung secara fisiologis mempunyai beberapa fungsi seperti sebagai penyaring dan pertahanan lini pertama dan pelindung tubuh terpenting terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana gambaran survei kesehatan hidung masyarakat desa Tinoor 2. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif survei dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian masyarakat desa Tinoor 2 yang bersedia mengikuti penelitian. Responden 40 orang, dengan jumlah laki-laki dan perempuan 13 dan 27 orang. Pemeriksaan kavum nasi kanan kiri normal 62,5% dan 60%, pada pemeriksaan kavum nasi kanan kiri lapang 32,5% dan 35%, sedang sempit keduanya 5%. Pemeriksaan konka kanan kiri normal 70% dan 67,5%, udim yaitu 15% dan 17,5%, hiperemis dikeduanya 7,5%, pucat dikeduanya 5%, konka dengan udim dan hiperemis keduanya 2,5%. Pemeriksaan mukosa kanan kiri normal 92,5% dan 90%, hiperemis 7,5% dan 10%. Pemeriksaan sekret kanan kiri normal keduanya 97,5%, serus keduanya 2,5%. Pemeriksaan septum kanan kiri normal keduanya 82,5%, deviasi dikeduanya 17,5%. Post nasal drip tidak ditemukan. Simpulan: Dari pemeriksaan hidung yang dilakukan pada responden, ditemukan hasil terbanyak adalah normal.Kata kunci: survei kesehatan, pemeriksaan fisik hidung
TUMOR KEPALA LEHER DI POLIKLINIK THT-KL RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2010 – DESEMBER 2012 Hutahuruk, Taruli; Pelealu, Olivia; Palandeng, Ora I.
e-CliniC Vol 1, No 2 (2013): Jurnal e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.1.2.2013.3285

Abstract

Abstrak: Tumor dalam istilah umum adalah pertumbuhan massa atau jaringan abnormal dalam tubuh. Tumor terbagi menjadi 2 yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Manifestasinya dapat berbagai bentuk, mulai dari lesi kecil, massa atau granulasi sampai dengan tumor yang sudah meluas. Letak tumor  Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher (THT-KL) yang tersembunyi dan gejala yang tidak khas menyebabkan sulitnya diagnosa dini. Tumor ganas THT-KL merupakan 5% dari seluruh penyakit keganasan di Amerika Serikat. Tujuan ini untuk mengetahui  penderita Tumor Kepala Leher di bagian/SMF THT-   KL RSU Prof. dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2010-Desember 2012. Rancangan Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode retrospektif deskriptif melalui pengumpulan data. Pengambilan sampel penelitian adalah secara retrospektif dengan melihat rekam medik yaitu seluruh penderita tumor THT-KL yang datang  ke bagian/SMF THT-KL BLU Prof. dr. R. D. Kandou sejak bulan Januari 2010-Desember 2012. Pada penelitian ini dijumpai penderita tumor THT-KL pada Januari 2010-Desember 2012 sebanyak 231 penderita dan paling banyak ditemukan pada laki-laki (68.9%), kelompok umur terbanyak adalah 41-65 tahun (46,3%) dengan kelompok umur termuda 0-5 tahun (0,87%), jenis histopatologis terbanyak yaitu karsinoma sel skuamosa (4,7%) dan lokasi tumor tersering yaitu nasofaring (35,1%). Kata Kunci: tumor kepala leher, retrospektif deskriptif, penderita Background: Tumor in general terms is a mass or growth of abnormal tissue in the body. There are 2 types of tumor benign tumors and malignant tumors. THT-KL tumor is 5% among all malignant disease in United States. Approximately 95% of malignant tumors in the THT-KL is carcinoma cell squamous, which is ranked 6th among all tumors in the world. Indonesia is one the countries with the high prevalence of nasopharyngeal carcinoma exclude China. Smoking and alcohol drinking are the etiologic factors that are often found in THT-KL. Radiotherapy is a major treatment or by surgery. To determine patients with the Head and Neck Tumor in the THT-KL RSU Prof. dr. R. D. Kandou Hospital Manado January 2010-December 2012 periode. The study design was done by using retrospective descriptive method through data obtained. Sampling collected by retrospective method using medical records of all patients with THT-KL tumors-which comes to THT-KL Prof. dr. R. D. Kandou since January 2010-December 2012. In this study, patients with tumors found THT-KL in January 2010-December 2012 as many as 231 patients and most commonly found in men (68.9%), the largest age group was 41-65 years (46.3%) by age group youngest 0-5 years (0.87%), of which the most histopathologic examination squamous cell carcinoma (4.7%) and the most common location of nasopharyngeal tumors (35.1%) Keywords: head neck tumors, retrospective descriptive, patients
OTITIS MEDIA SUPURATIF AKUT DI POLIKLINIK THT-KL BLU RSU. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2010-DESEMBER 2012 Palandeng, William; Pelealu, Olivia; Mengko, Steward
eBiomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.1.1.2013.4613

Abstract

Abstract: Acute suppurative otitis media (ASOM) is an acute inflammation of the middle ear that lasted less than three weeks. The age factor is one of the risk factors associated with the ASOM. Children are more susceptible to ASOM, where the frequency will decrease with age. From the research ASOM most vulnerable to children due to tubal eustachius in children horizontally straight,shorter and wide. This research uses descriptive method through retrospective medical record in Ear, Nose, Throat-Head and Neck Surgery Department of Prof. R. D. Kandou General Hospital Manado on the period January 2010-December 2012. keywords: Acute Suppurative Otitis Media, age, clinical symptoms     Abstrak: Otitis media supuratif akut (OMSA) merupakan inflamasi akut telinga tengah yang berlangsung kurang dari tiga minggu. Faktor usia merupakan salah satu faktor resiko yang cukup berkaitan dengan terjadinya OMSA. Anak-anak lebih rentan terkena OMSA, dimana frekuensinya akan berkurang seiring dengan pertambahan usia. Dari hasil penelitian anak paling mudah terserang OMSA karena tuba eustachius pada anak lebih lurus secara horizontal,lebih pendek dan lebar. Penelitian ini menggunakan metode retrospektif deskriptif melalui rekam medik di poliklinik THT-KL RSU. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2010-Desember 2012. Kata kunci: Otitis media supuratif akut, usia, gejala klinik
SURVEI KESEHATAN TELINGA MASYARAKAT PESISIR PANTAI BAHU Gosal, Rian; Palandeng, Ora I.; Pelealu, Olivia
e-CliniC Vol 3, No 2 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v3i2.8775

Abstract

Abstract: Ear is the part of human’s organs that gives important contribution in hearing and balance process. Ear absorbs 20% of information in daily life. The result of National Health Survey in 7 provinces in 1993-1996 showed that there was a high prevalence (16.8%) of morbidity on ear disturbance. Indonesia is an archipelago country since 70% of its area is sea. This study aimed to obtain the ear health profile of people that live along the Bahu beach. This was a descriptive observasional study with a cross sectional design. Samples were 31 people. Data were obtained from external meatus acusticus examination by ear-nose-throat specialists. The results showed that the most frequent was cerumen in 7 people in right and left ears. Perforation of tympanic membrane of right and left ears were found in 2 people. Conclusion: The ear health status of most people living along Bahu beach was good. However, perforation of tympanic membranes were still found in a small number.Keywords: ear health, ear examinationAbstrak: Telinga adalah organ tubuh yang berperan penting pada proses pendengaran dan keseimbangan. Telinga merupakan salah satu indra yang menyerap sebesar 20% informasi dari kehidupan sehari-hari. Hasil Survei Nasional Kesehatan di 7 provinsi tahun 1993-1996, prevalensi morbiditas telinga yang paling tinggi yaitu gangguan pendengaran sebesar 16,8%. Indonesia sendiri merupakan negara kepulauan yang hampir 70% wilayahnya terdiri dari laut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data survei mengenai gambaran kesehatan telinga pada masyarakat pesisir pantai Bahu. Jenis penelitian ialah deskriptif observasional dengan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian berjumlah 31 orang. Pengambilan data dilakukan dengan pemeriksaan meatus austikus eksternus oleh dokter spesialis THT-KL. Hasil. penelitian memperlihatkan yang terbanyak ialah serumen pada 7 orang di telinga kanan dan telinga kiri. Pada pemeriksaan membran timpani ditemukan perforasi telinga kanan dan kiri sebanyak 2 orang. Simpulan: Status kesehatan telinga sebagian besar masyarakat pesisir pantai Bahu sudah baik. Walaupun demikian, perforasi membran timpani masih ditemukan pada sebagian kecil masyarakat.Kata kunci: kesehatan telinga, pemeriksaan telinga