Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisa Stabilitas Pada Lereng Tambang Terbuka Lapangan “TG” Robi Alfaq Abdillah; Mohammad Singgih Purwanto; Dwa Desa Warnana
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.304 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.25249

Abstract

Sebagian besar eksploitasi batubara menggunakan sistem open pit, yang akan membentuk suatu cekungan. Cekungan hasil dari eksploitas mempunyai lereng. Kestabilan dari lereng pembentuk cekungan sangat penting karena menyangkut keselamat pekerja, alat, serta kelancaran produksi. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan analisa stabilitas pada lereng tambang dengan menggunakan metode Bishope dan Metode Spencer. Analisa stabilitas dilakukan pada 7 model geometri. Dari ketujuh model masing-masing mempunyai nilai faktor keamanan dengan menggunakan metode bishop 0.643, 0.669, 1.086, 0.862, 1.58, 1.184, dan 1.428. Nilai faktor keamanan dengan menggunakan metode spencer masing-masing 0.653, 0.695, 1.113, 0.893, 1.602, 1.208, dan 1.446
Pemanfaatan Limbah Sludge Kertas PT.Adiprima Suraprinta dalam Pembuatan Batako Akhmad Yusuf Zuhdy; Estutie Maulanie; Mohammad Singgih Purwanto; Lukman Lukman
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2011)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.428 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v9i1.2709

Abstract

Limbah padat sludge yang dihasilkan dari pengolahan  kertas oleh PT. Adiprima Suraprinta dengan produksi limbah perharinya mencapai 71 truk/hari atau setara dengan 350 ton/hari yang terdiri dari 70% air. Salah satu upaya untuk mengatasi limbah tersebut adalah dengan mendaur ulang limbah tersebut menjadi sesuatu yang berguna. limbah padat (sludge) pabrik kertas PT. Adiprima Suraprinta dapat dimanfaatkan dalam pembuatan bahan bangunan, salah satunya adalah batako. Memanfaatkan bahan limbah padat (sludge) PT. Adiprima Suraprinta menjadi material yang berguna dan  menghasilkan campuran yang mempunyai kuat tekan paling tidak sama dengan  Bata merah. Diharapkan mampu mengurangi kebutuhan pasir yang biasa dipakai pada umumnya, sehingga masyarakat umum dapat menikmati rumah layak tinggal dan aman serta nyaman. Pelaksanaan pekerjaan dimulai dari pengambilan bahan baku, pegujian material dan pembuatan benda uji mortar ukuran 5x5x5 cm3 dari beberapa variasi campuran dengan tujuan mencari komposisi yang optimal. Uji kuat tekan mortar dilakukan pada umur 7,14 dan 28 hari. Perawatan mortar dilakukan dengan cara disiram pakai air tawar.Penimbangan berat kering mortar, kemudian diaplikasikan pada elemen batako ukuran 20x18x10 cm3. Dari hasil evaluasi ternyata komposisi 6 yaitu 1semen: 3,75pasir:1,25sludge dari komposisi optimal dan ekonomis mempunyai kuat tekan benda uji mortar umur 28 hari sebesar 25,33 kg/cm2 melampaui kuat tekan HB20 yaitu sebesar 20 kg/cm2 yang digunakan untuk dinding rumah sederhana. Nilai resapan umur 28 dan 60 hari yaitu 7,9% dan 8,0%. Komposisi 6 tersebut akan diaplikasikan pada benda uji batako hasilnya yaitu mempunyai kuat tekan umur 28 dan 60 hari sebesar 22,33kg/cm2 dan 23,67kg/cm2 melampaui kuat tekan HB20 sebesar 20kg/cm2 yang mempunyai kegunaan untuk dinding rumah sederhana. Nilai resapannya umur 28 dan 60 hari berturut-turut sebesar 8,2% dan 8,4% yang berdasarkan SII.0285-1980 tidak ada syaratnya. Untuk berat kering mempunyai berat yang lebih ringan dibanding dengan berat batako dipasaran.
Kereta Gantung sebagai Alternatif Wisata dan Pengurai Kemacetan Kota Wisata Batu Jawa Timur Mohammad Singgih Purwanto; Akhmad Yusuf Zuhdi
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 12, No 2 (2014)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.481 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v12i2.2578

Abstract

Perkembangan wisata di Indonesia semakin berkembang seiring dengan laju perekonomian dunia, Jawa Timur adalah salah satu daerah dengan potensi pariwisata yang patut diperhitungkan, Kota Batu menjadi salah satu pemeran utama dalam menarik wisatawan. Jenis wisata yang berkembang di Kota Batu meliputi wisata agro dan wisata bunga, wisata alam, wisata budaya, wisata rekreasi, wisata minat khusus, dan wisata sejarah. Dengan adanya berbagai macam jenis pariwisata, maka diperlukan inovasi dalam pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) terutama guna memenuhi kebutuhan konektifitas dan alternatif mengurangi kemacetan yang ditimbulkan ODTW tersebut, terutama pada hari libur. Liburan terjadi kemacatan karena jumlah jalan utama kurang dan jalan alternatif yang belum memenuhi kelas jalanya. Pembangunan kereta gantung sebagai moda penghubung antar ODTW adalah salahsatu opsi yang ditawarkan sebagai inovasi disektor pariwisata sekaligus solusi dalam konektifitas ODTW Kota Batu. Penentuan alternatif lokasi stasiun utama dan model kereta gantung berdasarkan hasil analisis daya dukung lingkungan dengan memperhatikan pola perjalanan wisatawan berdasarkan jalur wisata yang terjadi di Kota Wisata Batu.
PENENTUAN RECHARGE AREA PADA KABUPATEN TANAH DATAR MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Mohammad Singgih Purwanto; M. Haris Miftakhul Fajar; Zikra Miftahul Haq; Adelya Syawjesil Fachyesi; Indri Silvia Dewi; Salma Amalina; Ulfa I'anati Sari
Jurnal Geosaintek Vol 8, No 3 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v8i3.14615

Abstract

Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat memiliki keadaan geologi yang cukup kompleks, dikelilingi oleh gunung-gunung, banyak sungai, serta terdapat juga area karst yang berada pada Kecamatan Lintau Buo. Banyaknya sungai dan keterdapatan area karst menjadi suatu hipotesis adanya daerah imbuhan (recharge area) pada Kabupaten ini. Recharge area merupakan daerah yang memiliki karakteristik pergerakan aliran air tanah vertikal ke bawah yang dipengaruhi oleh gravitasi atau aliran air tanah yang mengikuti kemiringan akuifer. Tujuan dari penelitian ini untuk memetakan recharge area (daerah imbuhan) pada Kabupaten Tanah Datar menggunakan metode penginderaan jauh. Dalam penentuan recharge area terdapat beberapa parameter yang digunakan yaitu curah hujan, jenis tanah, tutupan lahan, dan kemiringan lahan (slope). Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode penginderaan jauh yang menggunakan citra landsat 8 OLI/TIRS dan data pendukung lainnya. Dari penelitian ini didapatkan hasil nilai skoring dan pembobotan pada tiap parameter didapatkan besar potensi recharge area seluas 26.49 ha (±20.26), transition zone mencapai 67.77 ha (±51.84%) dan discharge zone 36.46 ha (±27.89%).