Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Media Digital Dalam Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis Abad 21 Pada Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar Alif Agung Wicaksono; Lola Depra; Silva Maharani; Syahrial Syahrial; Silvina Noviyanti
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.496 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.4290

Abstract

Keterampilan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar belum maksimal dikarenakan guru belum menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik maupun materi ajar. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan inovasi media digital dalam memberdayakan kemampuan berpikir kritis abad 21 pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan desain penelitian literature review dengan pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan terkait buku, jurnal nasional, dan jurnal internasional sesuai fokus penelitian. Teknik analisis data berupa teknik analisis isi. Keabsahan data diuji dengan meningkatkan ketekunan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk- bentuk inovasi media digital dalam memberdayakan kemampuan berpikir kritis abad 21 pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar, antara lain: game edukasi digital, video, youtube, power point, macromedia/ adobe flash, komik digital, e-book, flipbook, augmented reality, virtual reality, website pendidikan, televisi pendidikan, dan aplikasi pendidikan, seperti ruang guru, quipper school, dan kelas pintar.
Peran Menajemen Terhadap Sekolah Efektif Ady Setyawan; Yusuf Andreansyah; Alif Agung Wicaksono; Yantoro Yantoro
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9575

Abstract

Manajemen pada sekolah menjadi salah satu model penilaian pada pengelolaan pendiidkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan setia sekolah dalam menjalankan program pendidikan. Selanjutnya penilaian tersebut dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan perbaikain sekolah. Sekolah dengan pengelolaan manajemen yang baik akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan sekolah yang lebih baik pula. Pengelolaan yang dimaksud dalam kategori baik yaitu transparan dan akuntabel, serta mampu memberdayakan setiap komponen penting sekolah, baik secara internal maupun eksternal, dalam rangka pencapaian visi-misi-tujuan sekolah secara efektif dan efesien yang menuju sekolah efektif. Sekolah efektif yang dimaksud adalah sekolah yang mampu mengoptimalkan semua masukan dan proses bagi ketercapaian output pendidikan, yaitu prestasi sekolah terutama prestasi siswa yang ditandai dengan dimilikinya semua kemampuan berupa kompetensi yang dipersyaratkan didalam belajar. Sekolah efektif memiliki karakteristik yaitu : 1) Dilihat dari kepemimoinan kepala sekolah, 2) Memiliki harapan yang tinggi dalam prestasi peserta didik, 3) Keterampilan dasar yang dimiliki setiap warga sekolah sesuai dengan bidangnya, 4) Pengelolaan manajemen yang baik. Kunci dari keberhasilan terbentuknya sekolah efektif yaitu dikendalikan oleh kepala sekolah.
Identifikasi Kemampuan Membaca Anak Usia Sekolah Dasar Kelas 4 Di Sdn 014/I Sungai Baung Aldina Aprilliansyah; Alif Agung Wicaksono; Dimas Dwi Dinata; Riski Seprianto; Siti Aisyah; Yusuf Andreansyah
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10683

Abstract

Membaca adalah gudang ilmu, merupakan kalimat ajaib yang sungguh benar adanya. Membaca dapat merangsang (mengaktifkan otak dan menjaganya dalam kondisi yang baik) dan menghilangkan stres (karena membaca dapat menekan hormon penyebab stres. Dengan membaca, kita dapat menambah wawasan dan pengetahuan (informasi yang belum pernah di ketahui bisa didapat melalui membaca), membaca juga meningkatkan kosa kata dan meningkatkan kualitas memori. Membaca permulaan berfokus pada pemahaman tulisan dengan mengenali huruf dan cara melafalkannya dalam pembelajaran membaca sehingga pemahaman mereka masih terbatas. Membaca permulaan dilakukan pada kelas rendah, sedangkan membaca pemahaman difokuskan pada kelas tinggi yang dianggap lebih mampu berfikir kritis. Membaca pemahaman mengajak siswa untuk memahami isi bacaan serta penguasaan teknik membaca yang baik. Berdasarkan hasil observasi serta temuan di lapangan, kemampuan membaca siswa kelas 4 SDN 014/1 Sungai Baung sangatlah beragam. Ada siswa yang mampu membaca dengan cepat dan baik, ada siswa yang membaca dengan baik namun belum dapat memahami isi, ada siswa yang yang masih terbata-bata saat membaca, ada juga siswa yang masih keliru saat melafalkan huruf. Penelitian ini menggunakan metode observasi secara langsung dan wawancara. Kemampuan membaca seorang siswa sangat mempengaruhi pemahamannya dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, komponen membaca hadir di sebagian besar kegiatan. Oleh karena itu, kemampuan membaca anak sangat penting. Dari beberapa narasumber diperoleh hasil wawancara, bahwa keseluruhan kemampuan membaca siswa kelas 4 SD N 14 / I Sungai Baung sudah dinilai baik. Akan tetapi, masih ada juga beberapa siswa yang kemampuan membacanya kurang. Hal ini dikarenakan kurangnya minat baca yang dimiliki oleh siswa tersebut, sehingga perlu adanya perhatian dan arahan guru yang lebih ekstra untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa. Berdasarkan observasi peneliti SD N 14/I Sungai Baung, peneliti menemukan bahwa kemampuan membaca siswa juga dipengaruhi oleh kegiatan literasi. Sekolah menawarkan berbagai fasilitas literasi yang dapat meningkatkan keterampilan dan kebiasaan membaca siswa. Selanjutnya, peneliti juga menemukan bahwa kemampuan membaca siswa mempengaruhi pencapaian siswa dalam ranah akademik/non akademik. Siswa dengan kemampuan pemahaman bacaan yang baik mudah memahami pelajaran yang diberikan oleh gurunya dan membaca dari berbagai sumber belajar lainnya. Kemampuan membaca para siswa kelas 4 SD N 14/ I Baung sebagaian besar dapat dikategorikan baik. Namun, masih ada beberapa siswa yang dapat dikategorikan kurang. Salah satu penyebabnya karena kurangnya minat baca siswa. Untuk mengatasi hal ini, sekolah memfasilitasi berbagai kegiatan literasi untuk mendorong minat baca siswa tersebut. Dengan kegiatan literasi ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa. Alhasil, dengan meningkatnya kemampuan membaca siswa, maka siswa dapat memahami berbagai materi ajar yang diajarkan guru atau membaca materi pelajaran dari berbagai sumber belajar lainnya, sekaligus hal ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa baik dari segi akademik maupun nonakademik.