This Author published in this journals
All Journal Biota
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Uji Kadar Zat Warna (β-karoten) Pada Cabe Merah (Capsicum annum. Linn) sebagai Pewarna Alami Miftahus Saadah; Nurdiana Nurdiana; Dwi Wahyudiati
Biota Vol 9 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.604 KB) | DOI: 10.20414/jb.v9i1.40

Abstract

Penelitian ini berjudul uji kadar zat warna (β-karoten) pada cabe merah sebagai pewarna alami yanag dilaksanakan mulai dari tanggal 14-15 Desember2015 di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas MIPA Unram. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahuikadar zat warna (β-karoten) pada cabe merah sebagai pewarna alami. Cabai merah (Capsicum annuum Linn.) merupakan tanaman yang termasuk dalam keluarga Solanaceae.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui kadarß-karoten dalam cabe menggunakan satu jenis cabe, yaitu cabe merah, dan tiga sampel dengan berat yang berbeda-beda. Penelitian ini menggunakan metode spektrofotometer. Cabe segar yang telah dihaluskan diekstraksi dengan campuran aseton + n-heksana (20ml) metode maserasi. Setelah proses ekstraksi selesai ditambahkan aseton 9% dalam heksana untuk pembuatan kurva standar. Penetapan kadarß-karoten dilakukan dengan metode spektrofotometer pada panjang gelombang 436 nm. Hasil uji kualitatif menunjukkan bahwa dalam cabe merahbesar (Capsicum annuum Linn.) teridentifikasi adanyaß-karoten. Dari penelitian diperoleh hasil kadar rata-rata ß-karoten pada masing- masing sampel I (5,27), II (5,52) dan III (5,54). Dari hasil pengukuran menggunakan spektrofotometer dapat diketahui bahwa cabe merah banyak mengandung zat warna (ß-karoten). Berdasarkan standar warna yang ada, cabe merah termasuk penghasil ß-karoten dengan kadar yang banyak sehingga bisa digunakan sebagai pewarna alami, akan tetapi pada makanan-makanan tertentu.
Penurunan Total Koloni Bakteri Daging Ayam Pedaging (Gallus domesticus) di Pasar Pagesangan, Kota Mataram Dengan Perlakuan Infusa Daun Salam (Syzygium polyanthum) Ziana Warsani; Suhirman Suhirman; Dwi Wahyudiati
Biota Vol 9 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.256 KB) | DOI: 10.20414/jb.v9i2.49

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi infusa daun salam dan waktu pengamatan terhadap penurunan jumlah bakteri pada daging ayam pedaging. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan yaitu (konsentrasi infusa 0%, 5%, 10%) dan 3 ulangan. Variabel yang diukur meliputi jumlah bakteri. Data total koloni bakteri dianalisis secara kuantitatif menggunakan ANOVA. Hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa F hitung > Ftabel sehingga Ha diterima artinya perendaman dengan konsentrasi infusa daun salam berpengaruh terhadap penurunan total koloni bakteri pada daging ayam pedaging karna senyawa yang terkandung di dalam daun salam seperti tannin, flavonoid, dll.
Pengembangan Kartu Bergambar Sains Sebagai Media Pembelajaran Biologi Pokok Bahasan Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan Kelas VIII MTS Darul Aman Selagalas Tahun Pelajaran 2015/2016 Jamiatul Hasanah; Dwi Wahyudiati; Hadi Kusuma Ningrat
Biota Vol 9 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1040.313 KB) | DOI: 10.20414/jb.v9i2.51

Abstract

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan. Dimana tujuan penelitian dan pengembangan kartu bergambar sains ini digunakan sebagai media pembelajaran biologi pokok bahasan sistem dalam kehidupan tumbuhan kelas VIII Mts. Darul Aman Selagalas Tahun Pelajaran 2015/2016, sedangkan untuk mengembangkan kartu bergambar sains sebagai media pembelajaran biologi ini digunakan Model Pengembangan Dick & Carrey, yang mencakup 10 langkah pengembangan. Dalam pengembangan ini tidak semua langkah pengembangan Dick & Carrey digunakan, tetapi hanya sampai langkah ke sembilan yaitu merevisi produk pengembangan. Pada tahap/langkah ke delapan pengembangan ini dilakukan evaluasi formatif (uji ahli isi,uji ahli media, uji ahli bahasa, uji kelompok kecil dan uji lapangan). (a) uji ahli isi dengan persentase hasil review sebesar 90% yang berarti produk pengembangan tidak direvisi; (b) uji ahli media dengan persentase hasil review sebesar 80% yang berarti produk pengembangan tidak perlu direvisi; (c) uji ahli bahasa dengan persentase hasil review sebesar 80% yang berarti produk pengembangan tidak direvisi; (d) uji kelompok kecil dengan persentase hasil penilaian/tanggapan sebesar 75,21% yang berarti produk pengembangan tidak perlu direvisi; dan (e) uji coba lapangan dengan persentase hasil penilaian/tanggapan sebesar 80,63% yang berarti produk pengembangan tidak perlu direvisi dan dinyatakan “Valid”.