Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

JUURNALL UGHHIK KUUPEK Ayu Permata Sari
Saraswati Jurnal Mahasiswa Seni Tari
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.737

Abstract

UghikKupek, merupakan judul yang dipilih untuk karya tari ini. Ughik Kupek diambil dari bahasa Lampung yang artinya Tumbuh Kembali, yang dimaksud tumbuh kembali adalah pembaharuan yang dihasilkan dari esensi motif gerak yang menjadi dasar karya tari ini. Motif gerak yang menjadi dasar karya tari ini adalah motif gerak mempam bias, babar kipas, dan injak lado.Karya tari ini merupakan jenis koreografi kelompok dengan menggunakan sebelas penari perempuan.Tidak ada makna khusus dalam jumlah penari Ughik Kupek ini, penata hanya ingin mencoba dan membuat pola lantai yang bervariasi dengan menggunakan sebelas penari.Selain itu, ekspresi penari pada karya tari ini adalah sinis dan sombong.Ekspresi sinis dan sombong terinspirasi dari seorang putri Ayu anak dari Raden Jambad.Putri Ayu adalah putri yang sangat sombong dan sinis, sehingga kesombongannya itu membuat putri tersebut menjadi perawan tua seumur hidupnya.Karya tari ini adalah Studi motif gerak mempam bias, babar kipas, dan injak lado. Penata mencari pengembangan atau kemungkinan-kemungkinan dalam mengembangkan esensi motif gerak tersebut, misalnya esensi gerak kaki pada motif gerak injak lado di pindah ke tangan, maka akan menghasilkan gerak yang baru. Formasi karya tari ini menggunakan titik lemah pada proccenium stage serta konsep pemanggungan on stage selama pertunjukan berlangsung, namun konsep on stage dalam karya ini tidak murni on stage dikarenakan terdapat bagian black out, namun ketika blackout penari tidak keluar dari arena pementasan, tetapi berproses membentuk SigerLampung, Perahu Lampung, dan motif pucuk rebung.Kata Kunci :Studi, Esensi Gerak, Ekpresi
Pemaknaan Pembaca Terhadap Kisah-kisah Rumah Tangga Bertema Perselingkuhan dalam Rubrik Oh Mama, Oh Papa di Majalah Kartini Ayu Permata Sari; Hedi Pudjo Santosa; Turnomo Rahardjo
Interaksi Online Vol 1, No 4: Oktober 2013
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.139 KB)

Abstract

Pemaknaan Pembaca Terhadap Kisah-kisah Rumah TanggaBertema Perselingkuhan dalam Rubrik Oh Mama, Oh Papa diMajalah KartiniSkripsiDisusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikanPendidikan Strata 1Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Imu PolitikUniversitas DiponegoroPenyusun :Ayu Permata SariD2C009109JURUSAN ILMU KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2013Nama : Ayu Permata SariNIM : D2C009109Judul : Pemaknaan Pembaca Terhadap Kisah-kisah Rumah TanggaBertema Perselingkuhan dalam Rubrik Oh Mama, Oh Papa di MajalahKartiniABSTRAKKehadiran rubrik-rubrik confession di majalah-majalah sebagai tempat curahanhati penulis menjadi pilihan bagi pembaca yang ingin berbagi kisah pribadinya.Rubrik Oh Mama, Oh Papa di Majalah Kartini menjadi rubrik pengakuan yangcukup dikenal sejak awal kemunculannya. Dengan menyajikan berbagai kisahkisahrumah tangga termasuk yang bertema perselingkuhan, rubrik ini jugamenampilkan konstruksi wanita dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitianini untuk mengetahui bagaimana pemaknaan pembaca Majalah Kartini terhadapkisah-kisah rumah tangga bertema perselingkuhan di rubrik Oh Mama, Oh Papadan konstruksi wanita di dalamnya. Teori yang digunakan Encoding/DecodingModel Stuart Hall, Relevance Theory dan Konstruksionisme Sosial. Tipepenelitian ini deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukandengan menggunakan indepth interview kepada keempat informan yaitu pembacarubrik Oh Mama, Oh Papa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembaca rubrik Oh Mama, Oh Papa melihatrubrik tersebut sebagai rubrik berbagi wanita yang bermasalah dengan rumahtangga. Manfaat lain yang diperoleh dari rubrik ini sebagai sarana pembelajarandan hiburan. Kisah-kisah rumah tangga bertema perselingkuhan menarik dibacadan membuat pembaca penasaran dengan ending cerita. Konten lain sepertitanggapan psikolog dan kotak simpati serta penampilan visual rubrik Oh Mama,Oh Papa ini juga menarik. Tanggapan psikolog dirasa menolong dengan memberipenyelesaian masalah serta dukungan dan saran bagi penulis. Kotak simpatisebagai wujud rasa empati pembaca terhadap masalah penulis. Rubrik Oh Mama,Oh Papa yang menarik serta memberikan manfaat tersebut tidak membuatinforman ingin berpartisipasi dalam menulis kotak simpati danmerekomendasikan rubrik ini kepada teman atau kerabat yang memiliki masalahrumah tangga. Kisah-kisah rumah tangga yang dramatis dan terkadang tragismerupakan hasil karya editting redaksi yang bertujuan meraup keuntungan.Konstruksi wanita di rubrik Oh Mama, Oh Papa sebagai wanita lemah, tertindas,dan hidup dalam diskriminasi gender dan partiarkhi. Dibalik konstruksi, wanitadinilai kuat dan tegar menghadapi masalah rumah tangga sendiri. Dalam kisahperselingkuhan, wanita dan pria memiliki peluang sama menjadi pelaku. Posisipelaku tidak membuat wanita terlihat superior namun justru dinilai tidakterhormat. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembaca menerima rubrik OhMama, Oh Papa sebagai rubrik curahan hati yang berguna bagi yang bermasalahdengan rumah tangga.Kata kunci : Penerimaan pembaca, rubrik, konstruksi, rumah tanggaPendahuluan :Keluarga dan rumah tangga merupakan hal yang tak dapat dipisahkan darikehidupan seorang individu. Perselingkuhan oleh pasangan ini dinilai sebagaisalahsatu penyebab ketidakharmonisan dalam rumah tangga. Ketidakharmonisandalam rumah tangga terkadang membuat pasangan ingin mengakhiripernikahannya dengan bercerai. Perselingkuhan juga bisa memicu konflikberkepanjangan yang perlu segera diatasi.Wanita yang menghadapi segala macam konflik rumah tangga inimembutuhkan tempat untuk berbagi cerita dan juga mendapatkan dukungan,saran, serta solusi untuk menyelesaikan konflik rumah tangga tersebut. Rubrik OhMama, Oh Papa di Majalah Kartini hadir sebagai tempat memenuhi kebutuhanwanita tersebut. Selain menampung berbagai macam kisah-kisah tentangpermasalahan rumah tangga yang dialami oleh wanita, rubrik ini jugamenyediakan bantuan psikologis yang mendukung wanita.Wanita yang pernah meluapkan kisah rumah tangganya dalam rubrik inidianggap lumrah oleh sebagian besar masyarakat, namun diluar dugaan ada pulakaum pria yang juga menceritakan kisahnya. Sosok pria dalam masyarakat kitadipandang lebih tangguh daripada wanita serta dapat menyelesaikan masalahnyasendiri. Psikolog dihadirkan dalam rubrik Oh Mama, Oh Papa sebagai problemsolver yang menanggapi, memberi saran, solusi untuk permasalahan yangdihadapi. Disediakan juga kotak simpati di akhir sebagai tempat khusus untukpara pembaca mencurahkan simpati bagi penulis yang sedang menghadapimasalah.Kisah-kisah yang ditulis dalam rubrik Oh Mama, Oh Papa terutama yangberkaitan dengan perselingkuhan seolah meyakinkan pembaca bahwa perempuanmemang perlu perlindungan dan dukungan. Kebebasan para wanita ini dalammencurahkan masalah mereka pada media massa mungkin merupakan salah satucara ampuh bagi mereka untuk menyelesaikan masalahnya. Hal-hal pribadi sepertimasalah rumah tangga bagi sebagian orang bukan suatu hal yang harusdisebarluaskan untuk dijadikan konsumsi khalayak umum. Namun di rubrik ini,wanita rela menceritakan masalah mereka untuk dibaca banyak orang.Pembaca diajak secara aktif menerima pesan dan memproduksi makna,tidak hanya menjadi individu pasif yang menerima makna yang diproduksi dalamrubrik Oh Mama, Oh Papa. Pemaknaan yang nantinya didapat oleh pembaca akandiolah dengan segala pengalaman dan latar belakang yang pernah pembaca alami.Majalah Kartini yang membidik kaum wanita sebagai pembacanya ternyatamenemukan sebagian kecil kaum pria pernah membaca dan ada pula yang tertarikmenuliskan kisahnya di rubrik Oh Mama, Oh Papa. Kesimpulan yang bisa ditarikadalah pembaca majalah ini tak hanya wanita namun pria juga memiliki peluangmenjadi pembacanya rubrik tersebut.Bagi wanita, rubrik ini bisa dirasa sangat bermanfaat sebagai tempatberbagi cerita dan mendapatkan solusi atas masalah rumah tangga yang dihadapi.Namun lain halnya dengan pria, bisa saja setuju atau menentang adanya rubrik OhMama, Oh Papa ini. Terbukti dengan adanya pria yang pernah menceritakanmasalah rumah tangga di rubrik Oh Mama, Oh Papa.Berdasarkan hal tersebut, peneliti mencoba mengidentifikasi bagaimanapembaca secara aktif dapat memaknai isi pesan dari kisah-kisah rumah tanggaberkaitan dengan perselingkuhan yang disajikan dalam rubrik Oh Mama, Oh Papapada majalah Kartini.Tujuan Penelitian :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana khalayakmenginterpretasikan kisah-kisah rumah tangga berkaitan dengan temaperselingkuhan dalam teks media di rubrik Oh Mama, Oh Papa di MajalahKartini. Selain itu, penelitian ini juga ingin melihat bagaimana konstruksi sosokwanita di dalam rubrik Oh Mama, Oh Papa.Kerangka Pemikiran :Stuart Hall’s Decoding Encoding ModelModel ini fokus pada ide bahwa audiens memiliki respon yang bermacammacampada sebuah pesan media karena pengaruh posisi sosial, gender,usia, etnis, pekerjaan, pengalaman, keyakinan, dan kemampuan merekadalam menerima pesan. Teks media dilihat sebagai sebuah jalanmenghadirkan “preferred reading” kepada audiens tetapi mereka tidakperlu menerima preferred reading tersebut. Preferred reading mengacupada cara untuk menyandikan kembali (decode) pesan yang menawarkanaudiens untuk menginterpretasikan pesan media pada segala kemungkinanyang dapat diperdebatkan.Teori Relevansi (Relevance Theory)Dan Sperber dan Deirdre Wilson dalam teori relevansi berusaha untukmenjelaskan bagaimana pendengar (listeners) memahami maksud atautujuan pembicara (speakers). Dua pendekatan yang digunakan untukmenjelaskan masalah ini yaitu model coding dan model inferential. Modelcoding sering kali dikaitkan dengan semiotika, atau berarti kata-kata dansimbol bersama-sama membentuk suatu makna. Model inferencemengusulkan bahwa makna tidak secara sederhana disampaikan tapi harusdisimpulkan oleh komunikator lewat bukti dalam pesan. Komunikasimanusia modern tidak bisa dijelaskan hanya dengan perspektif coding,membuat pendekatan inferential sangat penting. (Sperber dan Wilsondalam Littlejohn, 1999: 130)Khalayak Aktif Versus Khalayak PasifMedia mengenal dua kategori khalayak yaitu khalayak aktif dan pasif.Khalayak pasif dilihat sebagai orang-orang yang mudah dipengaruhi olehmedia. Sedangkan khalayak aktif dipandang sebagai kalangan orang-orangyang membuat keputusan aktif tentang bagaimana menggunakan media.Ide-ide mengenai konsep khalayak seringkali diasosiasikan denganberaneka ragam teori efek media sebagai kekuatan yang ‘powerful’ atauberkuasa terhadap khalayak pasif, sedangkan efek yang minim akandidapatkan media pada khalayak aktif.Media : Konstruksionisme SosialPaham konstruksionisme sosial (social constructionism) menurut hasilpenelitian Peter Berger dan Thomas lebih dipahami dan dikenal denganistilah the social construction of reality. Sudut pandang ini telahmelakukan penyelidikan tentang bagaimana pengetahuan manusiadibentuk melalui interaksi sosial. Identitas benda dihasilkan daribagaimana kita berbicara tentang objek, bahasa yang digunakan untukmenangkap konsep kita, dan cara-cara kelompok sosial menyesuaikan diripada pengalaman umum mereka. Oleh karena itu, alam dirasa kurangpenting dibanding bahasa yang digunakan untuk memberi nama,membahas, dan mendekati dunia. (Littlejohn, 2009:67)Rubrik dalam MajalahMajalah seperti sebuah club, yang mana fungsi utamanya adalahmemberikan wadah bagi pembaca untuk mendapatkan informasi denganmemberikan rasa nyaman dan menjadikannya kebanggaan bagiidentitasnya. (Winship dalam Jenny McKay, 2000:3). Ide yang dituangkandi dalam sebuah majalah memberikan wadah bagi pembaca agar dapatmenciptakan rasa saling memiliki dengan kelompok yang lebih luasmeskipun tujuan majalah utamanya adalah meningkatkan pendapatandengan menarik perhatian pembaca dengan segala konten yang ada didalamnya sehingga dapat mempertahankan konsumen yang tak lain adalahpembacanya.Kesimpulan Penelitian :1. Rubrik Oh Mama, Oh Papa diterima sebagai rubrik yang memberikan wanitatempat bercerita tentang kisah-kisah rumah tangganya. Rubrik ini mampumemberikan manfaat pembelajaran dan hiburan bagi pembaca.2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada keempat informan, kisah-kisahrumah tangga yang ditampilkan dalam rubrik Oh Mama, Oh Papamenunjukkan preferred reading yang ditawarkan dalam rubrik Oh Mama, OhPapa dapat dimaknai sebagai makna dominan dalam teks tersebut meliputikisah-kisah rumah tangga yang disajikan, tema perselingkuhan, tanggapanpsikolog, serta penampilan visual di rubrik Oh Mama, Oh Papa. Maknanegosiasi terjadi di dalam konstruksi wanita yang dihadirkan dalam rubrik OhMama, Oh Papa. Keempat informan menegosiasikan tentang bagaimanagambaran wanita yang sengaja ditampilkan sebagai sosok yang lemah,tertindas, selalu menerima ketidakadilan. Pemaknaan alternatif yang merekabentuk adalah menolak konstruksi sosok wanita dalam rubrik Oh Mama, OhPapa akan tetapi menganggap dengan adanya konstruksi tersebut,ditampilkan kekuatan, ketegaran dan kesabaran wanita dalam menghadapimasalah rumah tangga sendirian. Sedangkan posisi oposisi terdapat padaketidaktertarikan mereka untuk merekomendasikan teman atau kerabatmereka yang mengalami masalah rumah tangga bercerita ke rubrik Oh Mama,Oh Papa. Selain itu, kotak simpati untuk menunjukkan empati kepada penuliskisah dirasa tidak perlu ditampilkan.3. Konstruksi sosok wanita dalam rubrik Oh Mama, Oh Papa kurang berpihakpada wanita. Wanita digambarkan lemah, tertindas, terpaksa menerimaketidakadilan dalam diskriminasi gender dan budaya partiarkhi. Dalam kisahkisahbertema perselingkuhan, para informan memaknai berbeda tentangposisi pria dan wanita dalam perselingkuhan. Menurut para informan,perselingkuhan yang dilakukan wanita biasanya dilatarbelakangi alasanemosional sedangkan pada pria dilatarbelakangi faktor kejenuhan danbiologis. Citra wanita yang berselingkuh akan lebih buruk di mata masyarakatdaripada pria yang berselingkuh. Pria yang berselingkuh akan dipandangbiasa saja, namun pada wanita akan diberikan label rendahan, tidak terhormat,dan tidak bisa menjaga diri dan kelurga. Wanita menilai perselingkuhanmerugikan pihak wanita karena selain melukai hati wanita dan keluarganya,perhatian pria akan tercurah pada wanita lain. Pria menilai perselingkuhanbisa jadi wajar dilakukan apabila dalam rumah tangga tidak ditemuikeharmonisan dan kenyamanan.DAFTAR PUSTAKABuku :A. Bell, M. Joyce and D. Rivers. 1999. Advanced Media Studies. Hodder &StoughtonAllen, Pamela. 2004. Membaca, dan Membaca Lagi; [Re]interpretasi FiksiIndonesia 1980-1995 (terj. Bakdi Soemanto). Magelang: Indonesiatera.Downing, John, Ali, Mohammadi, dan Sreberny, Annabelle. 1990. QuestioningThe Media : A Critical Introduction. London : Sage Publication, Ltd.Assegaf, Djafar. 1983. Jurnalistik Masa Kini. Ghalia Indonesia. Jakarta.Baran, Stanley. 2003. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba HumanikaBaran, Stanley. 2012. Introduction to Mass Communication : Media Literacy andCulture (updated edition). McGraw-Hill EducationBerger, Peter L. & Thomas Luckmann. 1990. Langit Suci: Agama sebagaiRealitas Sosial (diterjemahkan dari buku asli Sacred Canopy olehHartono). Jakarta: Pustaka LP3ES.Burton, Graeme. 2002. More Than Meets The Eye: An intoduction to MediaStudies. London: Arnold PublisherByerly, Carolyn M dan Ross, Karen. 2006. Women and Media. United Kingdom :Blackwell PublishingChambers, Deborah, Steiner and Carole Fleming. (2004). Women And Journalism.London And New York.Djunaedi, Fajar. 2007. Komunikasi Massa Pengantar Teoritis. Yogyakarta:SantustaJane, Ritchie dan Luwis, Jane. 2003. Qualitative Research Practice. New Delhi :SAGE PublicationsJensen, Klaus Bruhn & Nicholas W. Jankowski. 1991. A Handbook of QualitativeMethodologies For Mass Communication Research. London : Routledge.Jensen, Klaus Bruhn & Nicholas W. Jankowski. 2002. A Handbook of Media andCommunication. Taylor&FrancisKasali, Rhenald. (1992). Manajemen Periklanan Konsep dan aplikasinya DiIndonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.Littlejohn, Stephen W dan Foss, Karen A. 2009. Teori Komunikasi: Theories ofHuman Communication. Jakarta : Salemba HumanikaMcKay, Jenny. 2000. The Magazines Handbook. New York.McKay, Jenny. 2003. The Handbook of Magazines. London : RoutledgeMcQuail, Dennis. 2003. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: ErlanggaMcQuail, Dennis. 2011. McQuail’s Mass Communication Theory. London : SagePublication, LtdMoleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung :PT. Remaja Rosdakarya.Mosco, Vincent. 2009. The Political Economy of Communication (2nd edition).London : SAGE Publications, LtdNeuman, W. Lawrence. 2007. Social Research Methods: Qualitative andQuantitative Approaches – 6th Edition. Boston: Pearson EducationRayner, Philip, Wall, Peter dan Kruger, Stephen. 2004. Media Studies theEssential Resources. London dan New York: RoutledgeShoemaker, Pamela dan Resse, Stephen D. 1991. Mediating The Message :Theories of Influence on Mass Media Content- 2nd Edition. New York:Longmann PublisherTong, Rosemarie Putnam. 2004. Feminist Thought. Yogyakarta: JalasutraVivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : KencanaJurnal :Dwi Utami, Heni. 2004. KEKERASAN TERHADAP PREMPUAN DI MEDIAMASSA (Analisis Wacana Rubrik “Oh Mama, Oh Papa” di MajalahKartini). Universitas Muhammadiyah MalangIdi Subandi Ibrahim dan Hanif Suranto (Ed). 1998. Wanita dan Media, KonstruksiIdeologi Gender dalam Ruang Publik Orde Baru. Bandung: Remaja RosdaKaryaWiratmo, Liliek Budiastuti dan Mohammad Ghiffari. 2008. RepresentasiPerempuan dalam Majalah Wanita, Jurnal Studi Gender dan Anak, PSGSTAIN Purwokerto, Vol. 3, No.1.Internet :Tanesia, Ade. 2011. Representasi Perempuan dalam Media. Pusat Sumber DayaMedia Komunitas (http://www.antaranews.com/berita/1269598504/sumurkasur-dapur-citra-perempuandimedia-Massa).Kamus Bahasa Indonesia Online dalam http://kamusbahasaindonesia.org/rubrikdiakses pada tanggal 9 September 2013 pukul 17.30 WIBMajalah Kartini, Bacaan Kaum Wanita. Dalamhttp://www.anneahira.com/majalah-kartini.htm Diunduh pada tanggal 25Maret 2013 pukul 05.21 WIBRubrik Oh Mama, Oh Papa diangkat ke Layar Televisi. Dalamhttp://arsip.gatra.com/2005-06-29/versi_cetak.php?id=85404 Diakses padatanggal 25 Maret 2013 : 05.40 WIB
EFEKTIVITAS KERJA KANTOR REGIONAL XII BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PEKANBARU Ayu Permata Sari; Adianto "
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 9: Edisi I Januari - Juni 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine: 1) the effectiveness of the work of Regional Office XII of the Pekanbaru State Civil Service. 2) factors that hinder the effectiveness of the work of Regional Office XII of the Pekanbaru State Personnel Agency. This study uses the theory of effectiveness, Mahmudi (2015) explains that effectiveness is the relationship between output and the purpose of the large contribution (donation) of output to achieving goals, the more effective the organization with input, process, output and outcome indicators. The research method in this study is a qualitative method with data collection through interviews, observation and documentation. Informants in this study were the selection committee from Kanreg XII BKN, proposing agencies and CPNS applicants. The results of the study show that the effectiveness of the Regional Office XII of the Pekanbaru State Personnel Agency has been effective, this is proven by the fulfillment of several indicators in accordance with the effectiveness assessment indicators. This is proven by competent human resources, supporting facilities such as adequate facilities and infrastructure. Although, there were still participants who complained that there were deficiencies and that they were not fully optimal because there were several things that needed attention to be improved. The inhibiting factors in this research are inconsistent provisions or rules set by the committee, as well as the limitations of internet network facilities and backup electricity.Keywords: Effectiveness, Computer Assisted Test (CAT), Procurement, Candidates for Civil Servants (CPNS)
TINGKAT KEPEDULIAN SISWA/SISWI XII IPS 1 TERHADAP BAHAYA NARKOBA DI SMAN 18 JAKARTA UTARA TAHUN AJARAN 2016-2017 Rosita Makdalena Lubis; Ayu Permata Sari
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 3, No 1 (2017): JAKHKJ Maret 2017
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.157 KB)

Abstract

Narkoba merupakan obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan/ psikologi seseorang serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik maupun kematian dengan cepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Kepedulian Siswa SMAN 18 Jakarta Utara Terhadap Bahaya Narkoba di Kelas XII IPS 1 Tahun 2016/2017. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dimana penelitian metode deskriptif dengan mengambil sampel secara total sampling, sampel yang ditetapkan adalah siswa kelas XII IPS I SMAN 18 jakarta utara baik yang tidak hadir atau sakit yang berjumlah 35 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Responden Wanita sebanyak 23 orang (66%) dan responden Laki-laki sebanyak 12 orang (34%), artinya responden wanita lebih banyak dari pada responden Pria. Responden usia 17 tahun sebanyak 30 orang (86%), responden usia 18 tahun sebanyak 5 orang (14%), artinya responden usia 17 tahun lebih banyak dari responden usia 18 tahun. Siswa/siswi kelas XII IPS I di SMAN 18 jakarta Utara rata-rata memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap Bahaya Narkoba itu sendiri yaitu sebanyak 31 orang dalam katagori tinggi, sebanyak 4 orang dalam katagori sedang, dari 35 orang tersebut tidak ada katagori rendah dan sangat rendah. Jadi salah satu karakteristik siswa/siswi terhadap Bahaya Narkoba di kelas XII IPS I adalah siswa/siswi dengan tingkat kepedulian tinggi terhadap Bahaya Narkoba. Hal ini di pengaruhi oleh jenis kelamin, usia responden.Kata kunci : Tingkat kepedulian, Siswa, Bahaya narkoba
ASMA BRONKIAL EKSASERBASI RINGAN-SEDANG PADA PASIEN PEREMPUAN USIA 46 TAHUN Puspa Rosfadilla; Ayu Permata Sari
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol.8 : No.1 (Mei 2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v8i1.7115

Abstract

Asma bronkial adalah gangguan inflamasi kronik pada saluran nafas. Asma bertanggung jawab atas 21,6 juta DALYs (Disability-Adjusted Life Year) pada tahun 2019, yang merupakan 20,8% dari total DALYs dari penyakit pernapasan kronis. Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2017, asma merupakan penyebab kematian (mortalitas) keempat di Indonesia atau sebesar 5,6%. Laporan kasus ini didapatkan dari data primer melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pasien mengeluh sesak nafas ketika malam hari dengan nafas berbunyi. Sesak bersifat terus-menerus dan memberat. Sebelumnya sesak sudah pernah muncul ketika terhirup asap dan cuaca dingin. Pemeriksaan laboratorium darah didapatkan peningkatan nilai kadar eosinofil. Pada pasien ini dilakukan penanganan berupa penatalaksanaan non farmakologi dan farmakologi berupa nebulisasi kortikosteroid dengan long acting bronchodilator (LABA).
LIDOCAINE IN VENTRICULAR TACHYCARDIA WITH HEMODYNAMICALLY UNSTABLE WHO REFUSE CARDIOVERSION, IS IT THE FIRST CHOICE OR NOT? Yuri Savitri; Ayu Permata Sari; Dio Gusfanny; Gisca Chairiyah Ami; Isra Namira
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol.8 : No.1 (Mei 2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v8i1.7092

Abstract

Sudden cardiac death (SCD) is a vital public health issue, accountable for almost 50% of all cardiovascular deaths. In the last three decades, SCD was the leading cause for almost 230000 to 350000 deaths per annum in the United States. Ventricular arrhythmias account for 25% to 36% of witnessed sudden cardiac arrests (SCA) at home and 38% to 79% of witnessed SCA in public. The goals of ventricular arrhythmia management include symptom relief, improving quality of life, reducing implantable cardioverter defibrillator shocks, preventing deterioration of left ventricular function, reducing risk of arrhythmic death, and potentially improving overall survival. Based on the ACLS guideline, each tachyarrythmia with a pulse should be given synchronized cardioversion, however, when such action could not be performed for various reasons, and showed wide QRS 0,12, intravenous or antiarrthytmia might serve as a possible treatment. If intravena antiarrhytmics are given, amiodarone may be considered. Amiodarone is also effective in preventing recurrence of monomorphic VT. Lidocaine is less effective in terminating VT than procainamide, sotalol and amiodarone. Lidocaine may be considered second-line antiarrthythmic therapy for monomorphic VT.
Pembatalan Surat Keputusan Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan Badan Arbitrase Indonesia (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 232/K/TUN/2018) Ayu Permata Sari
Indonesian Notary Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Notary
Publisher : Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.822 KB)

Abstract

Pembatalan Surat Keputusan Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan Badan Arbitrase Nasional Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam menjalankan keputusan Mahkamah Agung dalam putusan Nomor 232/K/TUN/2018 menjadi hal yang mendasari penulis dalam penulisan tesis ini. Penulisan tesis ini dimaksudkan untuk meneliti pembatalan surat keputusan pengesahan badan hukum perkumpulan sebagai produk yang dikeluarkan oleh Pemerintah yang merupakan objek sengketa tata usaha negara yang proses penyelesaiannya melalui Pengadilan Tata Usaha Negara. Penulis selain meneliti mengenai proses pembatalannya juga akibat hukum yang ditimbulkan terhadap putusan arbitrase yang sebelumnya telah dihasilkan dan akibat hukum terhadap akta pendirian badan hukum perkumpulan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan penelitian yuridis normatif yang menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan. Sehingga didapatkan jawaban mengenai pembatalan surat keputusan tersebut hanya membuat perkumpulan Badan Arbitrase Nasional Indonesia kehilangan status badan hukumnya tetapi lembaga arbitrasenya tetap ada sebagai perkumpulan dan membuat putusan arbitrase yang dihasilkan tetap dapat berlaku serta akta pendirian perkumpulan yang dibuat oleh Notaris tetap sebagai akta otentik. Oleh karena itu pemerintah dalam mengesahkan badan hukum perkumpulan diharapkan memeriksa tidak hanya dokumen tetapi juga pemeriksaan lebih mendalam dan juga pemerintah diharapkan dapat membuat aturan yang lebih jelas mengenai lembaga arbitrase agar tidak timbul sengketa yang serupa dikemudian hari. Kata Kunci: Pembatalan Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan, Akta Pendirian Perkumpulan, Putusan Mahkamah Agung Nomor 232/K/TUN/2018.
Pola Perilaku Masyarakat dalam Pengelolahan Limbah Rumah Tangga di Kecamatan Belawan Bahagia Fitri Pramita Gurning; Serahayati Br Hasibuan; Cindi Ansari; Aseh Kumala Sari; Ayu Permata Sari; Azijah Nur Ismail
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 23, No 3 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v23i3.3041

Abstract

The hygiene behavior studied is in the form of a series of various forms of behavior/actions that people take towards waste, including environmentally responsible behavior such as polluting the environment to responsible actions such as actions to maintain and clean the environment. In this article, the author uses quantitative research using a descriptive approach method to determine the relationship between community behavior and the way the community itself manages waste. The results of this study were obtained from filling in the introductory survey questionnaire which was changed to google form and asked to 95 people who were in the Belawan Bahagia area right in the 19th neighborhood.. Most respondents are male as much as 95.80% of respondents, most respondents' education is at the high school level as much as 36.8% and junior high school education is 35.8% and there are still respondents who have elementary education as much as. 23.2%, the most respondents in the village of Belawan Bahagia are fishermen as much as 54.7%. as much as 94.7% dispose of bathroom waste into the river/sea, this is because in the 19 village of Belawan Bahagia, almost most of the residents live in stilt houses built on the sea coast.