Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Wood Colour Test of Fisherman’s Boat on Microorganism Linkage in Kangean Nurhatika, Sri; Nurhayati, Awik P.D.
IPTEK The Journal for Technology and Science Vol 20, No 2 (2009)
Publisher : IPTEK, LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j20882033.v20i2.125

Abstract

Most of Indonesian fishermen have been using wooden boat. The boat has been used by fishermen in the north shore of East Java are made from Teak and Silk cotton tree. The leakage indication had not been shown on its linkage but on the boat caused by a microor-ganism called biofouling. The research used Colony For-ming Unit method (CFU) and Saburoud Dextrose Agar (SDA) as a fungus counting medium and Nutient Agar (NA) as a bacteria counting medium. Each medium had been adjusted to the microorganism. The result shows that the wood and the paint which were used to build the boat influenced the type of microorganism, fungus, and bac-teria on the boat. Bacteria preferred to stick on the yellow boat, and fungus preferred to stick on the green boat. The microorganism had been identified on the red Nyamplung tree, Kosambi tree, Jackfruit tree, Kamfer tree, and Teak tree are Micrococcus sp, Bacillus sp, and Pseudomonas sp, and all of those are bacteria. The other microorganism had been identified were Aspergillus niger, Aspergillus oryzae, Penicillium sp, Candida sp, Rhodotorulla sp, Saccharomyces sp, Verticillium sp, Paecilomyces sp, Monillia sp, and Altenaria sp, and all of those are fungus.
Pengaruh Glomus fasciculatum Pada Pertumbuhan Vegetatif Kedelai yang Terinfeksi Sclerotium rolfsii Ella Ratih Wahyu; Kristanti Indah Purwani; Sri Nurhatika
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.236 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v2i2.3622

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pemberian Glomus fasciculatum terhadap Sclerotium rolfsii penyebab penyakit layu pada kedelai serta mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan vegetatif kedelai. Penelitian ini menggunakan perlakuan level dosis mikoriza yaitu 0 gram mikoriza dan tanpa jamur patogen, 0 gram mikoriza dengan jamur patogen, 10 gram mikoriza, 20 gram mikoriza, 30 gram mikoriza, 40 gram mikoriza, dan 50 gram mikoriza. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis 50 gram mikoriza G. fasciculatum merupakan dosis yang paling berpengaruh positif terhadap pertumbuhan kedelai pada berat kering akar yaitu sebesar 0,815 gram dan berat kering tajuk sebesar 7,0675 gram
Potensi Alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv) dalam Produksi Etanol Menggunakan Bakteri Zymomonas mobilis Sevy Dwi Kartikasari; Sri Nurhatika; Anton Muhibuddin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.825 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v2i2.3741

Abstract

Sumber selulosa yang murah dan melimpah dapat diperoleh dari gulma alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv). Produksi etanol dari bahan baku selulosa alang-alang umumnya difermentasikan oleh yeast. Pada penelitian ini fermentasi dilakukan menggunakan bakteri Zymomonas mobilis. Penelitian dilakukan pada bulan November 2012 hingga Mei 2013 di laboratorium Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, ITS. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi alang-alang (I. cylindrica (L) Beauv.) dalam produksi etanol menggunakan bakteri Z. mobilis pada konsentrasi inokulum dan waktu fermentasi yang optimum. Penelitian ini dilakukan dalam tiga langkah utama yaitu pretreatment substrat, hidrolisis enzimatik oleh Penicillium sp., dan fermentasi etanol oleh Z. mobilis. Fermentasi dilakukan menggunakan berbagai perlakuan konsentrasi inokulum (0, 5, 10, dan 15%) dan lama fermentasi (0, 3, 5, 7, dan 9 days) serta dianalisa menggunakan uji Analysis of Varians (ANOVA). Masing-masing perlakuan dilakuan 2 kali pengulangan, sehingga diperoleh 40 unit percobaan dengan parameter yang diamati adalah kadar etanol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alang-alang (I. cylindrica (L.) Beauv.) berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan baku produksi etanol dengan konsentrasi etanol tertinggi diperoleh dari interaksi antara 10% konsentrasi inokulum Z. mobilis dan waktu fermentasi 7 hari yaitu sebesar 9,02 % (v/v)
Pengaruh Konsentrasi Inokulum Bakteri Zymomonas mobilis dan Lama Fermentasi Pada Produksi Etanol dari Sampah Sayur dan Buah Pasar Wonokromo Surabaya Mutiara Arum Kusumaningati; Sri Nurhatika; Anton Muhibuddin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.069 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v2i2.4298

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi inokulum bakteri Zymomonas mobilis dan lama fermentasi terhadap produksi etanol yang optimum. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2012 sampai Mei 2013 di Laboratorium Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Penelitian ini menggunakan variasi perlakuan yaitu konsentrasi inokulum (0, 5, 10 dan 15%) dan lama fermentasi (0, 2, 4, 6, dan 8 hari). Masing-masing perlakuan diulangi sebanyak 2 kali, sehingga diperoleh 40 unit percobaan dan dianalisis menggunakan uji ANOVA. Parameter yang diamati adalah kadar etanol. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kadar etanol optimum sebesar 9,5% (v/v) dihasilkan pada interaksi konsentrasi inokulum 10% dan lama waktu fermentasi 6 hari
Eksplorasi Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) Indigenous pada Tanah Aluvial di Kabupaten Pamekasan Madura Ni Kadek Marina Dwi Cahyani; Sri Nurhatika; Anton Muhibuddin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.283 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i1.5525

Abstract

Mikoriza merupakan simbion mutualistik antara jamur dengan akar tanaman. Kondisi lingkungan yang bervariasi di Indonesia dapat memungkinkan beranekaragamnya komposisi genus mikoriza pada suatu lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi genus mikoriza vesikular arbuskular indigenous apa sajakah yang diperoleh dari jenis tanah aluvial di Pamekasan Madura.Tanah aluvial diisolasi menggunakan metode tuang saring basah dilanjutkan dengan teknik sentrifugasi sukrosa. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan buku panduan Working with Mycorrhizas in Forestry and Agriculture.Hasil penelitian menunjukkan genus mikoriza vesikular arbuskular yang ditemukan tergolong ke dalam tiga genus yaitu Glomus, Gigaspora, dan Acaulospora. Jumlah spora mikoriza tertinggi diperoleh di Pademawu sebesar 11 spora/100 gr dengan 5 tipe genus Glomus, 3 tipe genus Acaulospora dan 3 tipe genus Gigaspora. Sedangkan di Pamekasan sebesar 7 spora/100 gr dengan 6 tipe genus Glomus dan 1 tipe genus Gigaspora. Dan di Tlanakan 9 spora/100 gr dengan 5 tipe genus Glomus dan 4 tipe genus Acaulospora
Eksplorasi Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) Indigenous pada Tanah Regosol di Pamekasan, Madura Siti Nurhalimah; Sri Nurhatika; Anton Muhibuddin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.229 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i1.5526

Abstract

Mikoriza merupakan simbiosis mutualistik antara jamur dengan akar tanaman. Kondisi lingkungan yang bervariasi di Indonesia seperti jenis tanah dapat memungkinkan beranekaragamnya jenis mikoriza pada suatu lahan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui genus Vesikular Arbuskular Mikoriza (MVA) indigenous pada jenis tanah regosol di Pamekasan Madura. Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Dari hasil isolasi sampel tanah melalui proses penyaringan basah dan bertingkat dan dilanjutkan teknik sentrifugasi sukrosa, maka di  kecamatan Larangan ditemukan tiga genus spora MVA yaitu genus Glomus, Acaulospora dan Gigaspora dengan jumlah spora sebanyak 7 spora/100 gram tanah yang terdiri dari  3 spora Glomus, 2 spora Acaulospora dan 2 spora Gigaspora. Kecamatan Palengaan ditemukan sebanyak 9 spora/100 gram tanah dengan jumlah Glomus 3 spora, Gigaspora 5 spora dan Acaulospora 1 spora. Serta di kecamatan Pegantenan ditemukan sebanyak 6 spora/100 gram tanah yang terdiri dari  Glomus 2 spora dan Gigaspora 4 spora.
Efektivitas Penggunaan Bioetanol Sari Buah Semu Jambu Mete (Anacardium occidentale L.) Terhadap Lama Pembakaran Kompor Bioetanol Astrid Rizka Raysendi; Sri Nurhatika; Anton Muhibuddin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1607.977 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v4i1.8696

Abstract

Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif ramah lingkungan dan sifatnya terbarukan. Jambu mete (Anacardium occidentale L.) merupakan tanaman berpotensial sebagai bahan baku bioetanol melalui buah semunya. Buah semu jambu mete mengandung karbohidrat sebanyak 15,8 gram per 100 gram buah semu. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bioetanol yang efektif dari sari buah semu jambu mete terhadap lama pembakaran kompor bioetanol. Dari hasil penelitian, didapatkan etanol hasil destilasi dengan kadar 90% dan 70%. Data menunjukkan kecepatan pendidihan air menggunakan bahan bakar etanol 90% dengan waktu 17 menit 5 detik, bahan bakar etanol 70% dengan waktu pendidihan 21 menit 22 detik, hal ini dipahami karena nilai kalor dari etanol 90% masih lebih tinggi dari etanol 70%. Sedangkan untuk bahan bakar minyak tanah dengan waktu pendidihan 28 menit 7 detik. Jadi, berdasarkan data yang diperoleh, bioetanol yang paling efektif terhadap lama pembakaran kompor bioetanol yaitu bioetanol kadar 90%
Efektivitas Penggunaan Bioetanol dari Limbah Padat Alang-Alang (Imperata cylindrica (L) Beauv.) Terhadap Lama Pembakaran Kompor Bioetanol Dyah Agustina; Sri Nurhatika; Anton Muhibuddin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1990.154 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v4i1.8699

Abstract

Alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv.), merupakan tanaman pengganggu pada tanaman padi, tebu, jagung, dan sebagainya. Namun, tanaman ini mengandung bahan selulosa yang dapat dikonversi menjadi gula sederhana, sehingga dapat dijadikan sumber bahan baku ethanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ethanol yang berasal dari bahan baku alang-alang  (Imperata cylindrica (L.) Beauv.) terhadap lama pembakaran dan titik didih kompor bioetanol. Konsentrasi ethanol 70%, 90% dan 93% digunakan sebagai variasi perlakuan untuk memperoleh ethanol yang efektif sebagai bahan bakar kompor bioetanol. Pada penelitian ini proses pretreatment dilakukan secara mekanis, fisik dan kimiawi terlebih dahulu dengan cara penjemuran, penggilingan dan perendaman NaOH. Selanjutnya proses sakarifikasi menggunakan enzim StargenTM 002 (no cook), lalu fermentasi dengan menambahkan urea, NPK, serta Saccharomyces cereviseae. Dari hasil ini diperoleh bahwa alang-alang yang difermentasi terbukti mampu menghasilkan ethanol sebanyak 600 ml konsentrasi 93% dari hasil destilasi. Ethanol konsentrasi 93% diencerkan menjadi konsentrasi 70% dan 90 %. Dari hasil uji lama pembakaran pada kompor bioetanol dan pengamatan titik didih didapati bahwa ethanol pada konsentrasi 93% adalah perlakuan terbaik untuk bahan bakar kompor bioetanol
Efektivitas Penggunaan Bioetanol Dari Limbah Pulp Kakao (Theobroma cacao L.) Terhadap Lama Pembakaran Kompor Bioetanol Lisma Shofarina Purwati; Sri Nurhatika
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.645 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i1.15389

Abstract

Biomassa tanaman yang mengandung pati dan gula berpotensi sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Pulp kakao (Theobroma cacao L.)  memiliki kadar glukosa sekitar 8-13% dan sukrosa sebesar 0,4-1,0%. Pulp kakao merupakan limbah pertanian yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bioetanol yang efektif dari pulp kakao (Theobroma cacao L.) terhadap lama pembakaran kompor bioetanol.Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Parameter yang diamati yaitu lama waktu nyala kompor bioetanol, volume etanol, dan kadar etanol. Data yang diperoleh akan dianalisa kadar etanol yang dihasilkan, kadar gula reduksi serta uji lama pembakaran dan titik didih pada kompor bioetanol generasi ke-4. Hasil dari penelitian ini yaitu etanol dengan kadar 80% paling efektif digunkan sebagai bahan bakar karena memiliki lama pembakaran yang terbaik dengan waktu rata-rata lama pembakaran sebesar 3 menit 3,5 detik dan membutuhkan waktu 1 menit 9 detik. Proses fermentasi menghasilkan kadar gula reduksi sebesar 10% dan proses destilasi 10 liter limbah pulp kakao menghasilkan 100 ml etanol 83% dan 200 ml etanol 30%.
Potensi Fermentasi Etanol Isolat Yeast Tanah yang Diisolasi dari Kabupaten Jember, Jawa Timur Indira Rizqita Ivanesthi; Sri Nurhatika; Anton Muhibuddin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.264 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.20520

Abstract

Salah satu kelompok mikroorganisme tanah adalah yeast, yang dikenal memiliki rentang ekologi cukup luas dan mampu hidup pada daerah ekstrim. Berdasarkan sifat metabolismenya yeast dapat dibedakan atas dua kelompok yaitu bersifat fermentatif dan oksidatif. Jenis fermentatif dapat melakukan fermentasi yaitu memecah gula menjadi etanol, asam laktat dan gas. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji potensi isolat yeast tanah yang diisolasi dari tanah di Kabupaten Jember, Jawa Timur dalam fermentasi etanol dan mengetahui konsentrasi gula serta waktu yang terbaik untuk fermentasi etanol untuk masing-masing isolat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah perhitungan tingkat produksi etanol yang dihasilkan dengan menggunakan kadar glukosa 10%, 15% dan 20%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat Candida sp. 1 dan Candida sp. 3 memiliki potensi untuk menghasilkan etanol. Kadar etanol tertinggi yang dihasilkan oleh Candida sp. 1 adalah 56% sedangkan pada Candida sp. 3 adalah 70%. Waktu yang optimum untuk proses fermentasi etanol yeast Candida sp. 1 dan Candida sp. 3 adalah 24 jam.