Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

APLIKASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULAR (CMA) DAN BOKASHI DALAM MEMINIMALISIR PEMBERIAN PUPUK ANORGANIK PADA PRODUKSI BENIH TANAMAN JAGUNG KETAN (Zea mays ceratina) Ningrum, Dhona Puspita; Muhibuddin, Anton; Sumarni, Titin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 5 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.86 KB) | DOI: 10.21776/50

Abstract

Peningkatan produksi jagung di Indonesia kebanyakan dilakukan dengan meningkatkan dosis pupuk anorganik, akan tetapi hasil yang didapat masih rendah, sehingga perlu diupayakan suatu teknologi ramah lingkungan untuk dapat mengefektifkan pemupukan serta memperbaiki kesuburan tanah melalui pemberian bokashi dan penggunaan mikroba potensial seperti cendawan mikoriza arbuskular (CMA). Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi CMA dan bokashi dalam meminimalisir pupuk anorganik pada produksi benih jagung ketan. Penelitian dilakukan di laboratorium HPT dan kebun percobaan Fakultas Pertanian Malang, dimulai bulan Mei sampai November 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan pupuk anorganik 100%, P1= bokashi+pupuk anorganik 100%, P2= bokashi+pupuk anorganik 75%, P3= bokashi+pupuk anorganik 50%, P4=CMA+pupuk anorganik 100%, P5= CMA+ pupuk anorganik 75%, P6=CMA+pupuk anorganik 50%, P7= CMA+bokashi + pupuk anorganik 100%, P8= CMA+bokashi + pupuk anorganik 75%, P9= CMA+bokashi + pupuk anorganik 50%.Hasil penelitian menunjukkan pemberian bokashi+CMA+pupuk anorganik 75%, bokashi+CMA+pupuk anorganik 100%, bokashi +CMA+ pupuk anorganik 50%, CMA + pupuk anorganik 75% dan CMA + pupuk anorganik 100% mampu meningkatkan hasil biji ton ha-1 masing-masing sebesar 56.66%, 52.22%, 50.51%, 40.27%, dan 38.57% dibandingkan tanaman dengan perlakuan yang hanya menggunakan pupuk anorganik 100%. Penambahan bokashi dan atau CMA dapat meminimalisir pemberian pupuk anorganik pada perlakuan bokashi+ pupuk anorganik 100%, bokashi+ pupuk anorganik 75%, bokashi+pupuk anorganik 50%, CMA+pupuk anorganik 100%, CMA+ pupuk anorganik 75%, CMA+pupuk anorganik 50%, CMA+bokashi+pupuk anorganik 100%, CMA+bokashi+pupuk anorganik 75%, CMA+bokashi+pupuk anorganik 50% masing-masing sebesar 32.76%, 48.55%, 53,75%, 38.57%, 55.20%, 65.36%, 52.22%, 67.50%, dan 75.26%. Kata kunci : Jagung ketan, CMA, bokashi, pupuk anorganik
Pengaruh Konsentrasi Inokulum Bakteri Zymomonas mobilis dan Lama Fermentasi Pada Produksi Etanol dari Sampah Sayur dan Buah Pasar Wonokromo Surabaya Mutiara Arum Kusumaningati; Sri Nurhatika; Anton Muhibuddin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.069 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v2i2.4298

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi inokulum bakteri Zymomonas mobilis dan lama fermentasi terhadap produksi etanol yang optimum. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2012 sampai Mei 2013 di Laboratorium Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Penelitian ini menggunakan variasi perlakuan yaitu konsentrasi inokulum (0, 5, 10 dan 15%) dan lama fermentasi (0, 2, 4, 6, dan 8 hari). Masing-masing perlakuan diulangi sebanyak 2 kali, sehingga diperoleh 40 unit percobaan dan dianalisis menggunakan uji ANOVA. Parameter yang diamati adalah kadar etanol. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kadar etanol optimum sebesar 9,5% (v/v) dihasilkan pada interaksi konsentrasi inokulum 10% dan lama waktu fermentasi 6 hari
Eksplorasi Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) Indigenous pada Tanah Aluvial di Kabupaten Pamekasan Madura Ni Kadek Marina Dwi Cahyani; Sri Nurhatika; Anton Muhibuddin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.283 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i1.5525

Abstract

Mikoriza merupakan simbion mutualistik antara jamur dengan akar tanaman. Kondisi lingkungan yang bervariasi di Indonesia dapat memungkinkan beranekaragamnya komposisi genus mikoriza pada suatu lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi genus mikoriza vesikular arbuskular indigenous apa sajakah yang diperoleh dari jenis tanah aluvial di Pamekasan Madura.Tanah aluvial diisolasi menggunakan metode tuang saring basah dilanjutkan dengan teknik sentrifugasi sukrosa. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan buku panduan Working with Mycorrhizas in Forestry and Agriculture.Hasil penelitian menunjukkan genus mikoriza vesikular arbuskular yang ditemukan tergolong ke dalam tiga genus yaitu Glomus, Gigaspora, dan Acaulospora. Jumlah spora mikoriza tertinggi diperoleh di Pademawu sebesar 11 spora/100 gr dengan 5 tipe genus Glomus, 3 tipe genus Acaulospora dan 3 tipe genus Gigaspora. Sedangkan di Pamekasan sebesar 7 spora/100 gr dengan 6 tipe genus Glomus dan 1 tipe genus Gigaspora. Dan di Tlanakan 9 spora/100 gr dengan 5 tipe genus Glomus dan 4 tipe genus Acaulospora
Eksplorasi Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) Indigenous pada Tanah Regosol di Pamekasan, Madura Siti Nurhalimah; Sri Nurhatika; Anton Muhibuddin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.229 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i1.5526

Abstract

Mikoriza merupakan simbiosis mutualistik antara jamur dengan akar tanaman. Kondisi lingkungan yang bervariasi di Indonesia seperti jenis tanah dapat memungkinkan beranekaragamnya jenis mikoriza pada suatu lahan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui genus Vesikular Arbuskular Mikoriza (MVA) indigenous pada jenis tanah regosol di Pamekasan Madura. Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Dari hasil isolasi sampel tanah melalui proses penyaringan basah dan bertingkat dan dilanjutkan teknik sentrifugasi sukrosa, maka di  kecamatan Larangan ditemukan tiga genus spora MVA yaitu genus Glomus, Acaulospora dan Gigaspora dengan jumlah spora sebanyak 7 spora/100 gram tanah yang terdiri dari  3 spora Glomus, 2 spora Acaulospora dan 2 spora Gigaspora. Kecamatan Palengaan ditemukan sebanyak 9 spora/100 gram tanah dengan jumlah Glomus 3 spora, Gigaspora 5 spora dan Acaulospora 1 spora. Serta di kecamatan Pegantenan ditemukan sebanyak 6 spora/100 gram tanah yang terdiri dari  Glomus 2 spora dan Gigaspora 4 spora.
Efektivitas Penggunaan Bioetanol Sari Buah Semu Jambu Mete (Anacardium occidentale L.) Terhadap Lama Pembakaran Kompor Bioetanol Astrid Rizka Raysendi; Sri Nurhatika; Anton Muhibuddin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1607.977 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v4i1.8696

Abstract

Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif ramah lingkungan dan sifatnya terbarukan. Jambu mete (Anacardium occidentale L.) merupakan tanaman berpotensial sebagai bahan baku bioetanol melalui buah semunya. Buah semu jambu mete mengandung karbohidrat sebanyak 15,8 gram per 100 gram buah semu. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bioetanol yang efektif dari sari buah semu jambu mete terhadap lama pembakaran kompor bioetanol. Dari hasil penelitian, didapatkan etanol hasil destilasi dengan kadar 90% dan 70%. Data menunjukkan kecepatan pendidihan air menggunakan bahan bakar etanol 90% dengan waktu 17 menit 5 detik, bahan bakar etanol 70% dengan waktu pendidihan 21 menit 22 detik, hal ini dipahami karena nilai kalor dari etanol 90% masih lebih tinggi dari etanol 70%. Sedangkan untuk bahan bakar minyak tanah dengan waktu pendidihan 28 menit 7 detik. Jadi, berdasarkan data yang diperoleh, bioetanol yang paling efektif terhadap lama pembakaran kompor bioetanol yaitu bioetanol kadar 90%
Efektivitas Penggunaan Bioetanol dari Limbah Padat Alang-Alang (Imperata cylindrica (L) Beauv.) Terhadap Lama Pembakaran Kompor Bioetanol Dyah Agustina; Sri Nurhatika; Anton Muhibuddin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1990.154 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v4i1.8699

Abstract

Alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv.), merupakan tanaman pengganggu pada tanaman padi, tebu, jagung, dan sebagainya. Namun, tanaman ini mengandung bahan selulosa yang dapat dikonversi menjadi gula sederhana, sehingga dapat dijadikan sumber bahan baku ethanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ethanol yang berasal dari bahan baku alang-alang  (Imperata cylindrica (L.) Beauv.) terhadap lama pembakaran dan titik didih kompor bioetanol. Konsentrasi ethanol 70%, 90% dan 93% digunakan sebagai variasi perlakuan untuk memperoleh ethanol yang efektif sebagai bahan bakar kompor bioetanol. Pada penelitian ini proses pretreatment dilakukan secara mekanis, fisik dan kimiawi terlebih dahulu dengan cara penjemuran, penggilingan dan perendaman NaOH. Selanjutnya proses sakarifikasi menggunakan enzim StargenTM 002 (no cook), lalu fermentasi dengan menambahkan urea, NPK, serta Saccharomyces cereviseae. Dari hasil ini diperoleh bahwa alang-alang yang difermentasi terbukti mampu menghasilkan ethanol sebanyak 600 ml konsentrasi 93% dari hasil destilasi. Ethanol konsentrasi 93% diencerkan menjadi konsentrasi 70% dan 90 %. Dari hasil uji lama pembakaran pada kompor bioetanol dan pengamatan titik didih didapati bahwa ethanol pada konsentrasi 93% adalah perlakuan terbaik untuk bahan bakar kompor bioetanol
Potensi Fermentasi Etanol Isolat Yeast Tanah yang Diisolasi dari Kabupaten Jember, Jawa Timur Indira Rizqita Ivanesthi; Sri Nurhatika; Anton Muhibuddin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.264 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.20520

Abstract

Salah satu kelompok mikroorganisme tanah adalah yeast, yang dikenal memiliki rentang ekologi cukup luas dan mampu hidup pada daerah ekstrim. Berdasarkan sifat metabolismenya yeast dapat dibedakan atas dua kelompok yaitu bersifat fermentatif dan oksidatif. Jenis fermentatif dapat melakukan fermentasi yaitu memecah gula menjadi etanol, asam laktat dan gas. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji potensi isolat yeast tanah yang diisolasi dari tanah di Kabupaten Jember, Jawa Timur dalam fermentasi etanol dan mengetahui konsentrasi gula serta waktu yang terbaik untuk fermentasi etanol untuk masing-masing isolat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah perhitungan tingkat produksi etanol yang dihasilkan dengan menggunakan kadar glukosa 10%, 15% dan 20%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat Candida sp. 1 dan Candida sp. 3 memiliki potensi untuk menghasilkan etanol. Kadar etanol tertinggi yang dihasilkan oleh Candida sp. 1 adalah 56% sedangkan pada Candida sp. 3 adalah 70%. Waktu yang optimum untuk proses fermentasi etanol yeast Candida sp. 1 dan Candida sp. 3 adalah 24 jam.
Uji Potensi Fermentasi Etanol Yeast Tanah yang Diisolasi dari Metode Budidaya SDN di Daerah Batu, Jawa Timur Dwi Yanuar Rakhma Sari; Triono Bagus Saputro; Anton Muhibuddin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.871 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.20601

Abstract

Yeast merupakan salah satu mikroorganisme tanah yang banyak ditemukan di daerah rhizosfer. Salah satu kemampuan yeast adalah fermentasi. Budidaya SDN merupakan metode budidaya tanaman yang bertujuan memperbaiki area rhizosfer sehingga nutrisi tesimpan dengan baik. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi fermentasi etanol dan tingkat kadar produksi etanol pada isolat genus yeast Candida (1), Candida (2), Lindnera, Saccharomyces, Saccharomycopsis dengan menggunakan konsetrasi glukosa yang berbeda. Metode utama penelitian ini meliputi subkultur yeast tanah, uji fermentasi gula, uji fermentasi substrat glukosa, pengukuran kadar gula reduksi dan pengukuran kadar etanol. Fermentasi substrat glukosa dilakukan menggunakan berbagai konsentrasi yaitu 10%, 20% dan 30% dengan lama fermentasi 24 jam. Isolat yang mampu tumbuh pada subkultur medium YMEA adalah yeast Saccharomyces dan Lindnera. Hasil uji fermentasi menunjukkan bahwa isolat yeast Lindnera dan Saccharomyces berpotensi menghasilkan etanol dengan kadar etanol tertinggi pada konsentrasi substrat glukosa 30 % sebesar 60,7% pada isolat Lindnera dan 69,5% pada isolat Saccharomyces
Uji Potensi Fermentasi Etanol Beberapa Yeast yang Diisolasi dari Daerah Malang, Jawa Timur dengan Metode SDN (Soil Drive Nutrient) Sabrina Firrar Rahmana; Sri Nurhatika; Anton Muhibuddin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.485 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.20630

Abstract

Eksplorasi yeast sebagai agen biofermentor masih sangat kurang padahal yeast memiliki potensi yang amat baik dalam mengubah glukosa menjadi etanol. Yeast tanah merupakan salah satu jenis yeast yang berpotensi tinggi sebagai agen biofermentor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi isolat yeast tanah yang telah diisolasi menggunakan metode SDN (Soil Drive Nutrient) dari Malang, Jawa Timur dan untuk mengetahui konsentrasi glukosa terbaik dalam memproduksi etanol. Konsentrasi glukosa yang digunakan ialah 10%, 15% dan 20%. Terdapat 5 isolat yeast yang akan digunakan yaitu Candida sp. 1., Candida sp.2., Lindnera, Kloeckera sp dan Debaryomyces sp. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa isolat yang berpotensi dalam memproduksi etanol ialah Kloeckera sp. dan Debaryomyces sp.. Pada isolat Kloeckera sp. optimum dalam menghasilkan etanol pada konsentrasi glukosa 20% yakni sebesar 30,75% pada jam ke-72. Sedangkan isolat Debaryomyces sp. mampu menghasilkan etanol secara optimum pada konsentrasi glukosa 15% yakni sebesar 22,95% pada jam ke 24-48.
Pengaruh Konsentrasi Pupuk P Terhadap Tinggi dan Panjang Akar Tagetes erecta L. (Marigold) Terinfeksi Mikoriza Yang Ditanam Secara Hidroponik Irma Dwi Rahmawati; Kristanti Indah Purwani; Anton Muhibuddin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.027 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.37048

Abstract

Abstrak— Mikoriza adalah sistem perakaran yang bersimbiosis mutualisme dengan jamur. Penanaman dengan sistem hidroponik mampu membuat mikoriza melakukan kolonisasi lebih cepat sehingga dapat memaksimalkan penyerapan nutrisi P untuk membantu pertumbuhan tanaman. Penelitian ini untuk mengetahui  konsentrasi optimum pemberian pupuk P cair  terhadap pertumbuhan marigold  (Tagetes erecta L.)  yang telah terinfeksi oleh mikoriza dengan mengukur tinggi tanaman dan panjang akar. Perlakuan yang digunakan adalah dengan memberikan konsentrasi pupuk P (fosfat) cair yang berbeda-beda pada tanaman Tagetes erecta yang telah diinfeksikan ke mikoriza dengan beberapa konsentrasi yaitu 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm dan 40 ppm secara hidroponik. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil analisis ANOVA one-way menunjukkan bahwa adanya pengaruh perlakuan P cair terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman Tagetes erecta. Perlakuan 5 ppm memberikan pengaruh optimum terhadap tinggi tanaman dan panjang akar tanaman.