Dendi Sutarto
Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau Kepulauan

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

IMPLEMENTASI NILAI DEMOKRASI SEBAGAI SOLUSI BAGI PENGENTASAN KEMISKINAN DAN KESENJANGAN SOSIAL Dendi Sutarto
PETITA Vol 1, No 1 (2019): PETITA Vol. 1 No. 1 Juni 2019
Publisher : PETITA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.631 KB) | DOI: 10.33373/pta.v1i1.4031

Abstract

Mengimplementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan demokrasi, dan menjadi ruh, nilai atau transformasi nilai Pancasila ke dalam sistem demokrasi menjadi hal yang wajib, kekuatan ideologi dan falsafah bangsa awal demokrasi bertansformasi menjadi demokrasi Pancasila sekaligus menjadi kekuatan yang mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai, khususnya aspek politik dan pembangunan kesejahteraan, keadilan sosial. Nilai-nilai terkandung dalam pancasila meliputi; nilai religious, kekeluargaan, keselarasan, kerakyatan, dan keadilan. Selain itu nilai-nilai demokrasi; nilai kedaulatan rakyat, supremasi hukum, jaminan kebebasan, supremasi sipil dan persamaan hak politik. Penelitian ini adalah kajian literature (literature research) merupakan penelitian yang mengkaji secara kritis gagasan, pengetahuan, temuan yang ada dalam literature, temuan lapangan dan dokumen, dengan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan perspektif Pancasila. Hasil penelitian ini mengungkap pentingnya implementasi nilai-nilai demokrasi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara konprehensif, sehingga menciptakan pemerintahan yang bersih dan sistem demokrasi yang berkeadilan dan menciptakan kesejahteraan sosial.
ANALISIS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK DALAM PENETAPAN STANDAR MASYARAKAT MISKIN DI KOTA BATAM (Studi Kasus di Kecamatan Galang) Hasanudin Hasanudin; Linayati Lestari; Dendi Sutarto
JURNAL TRIAS POLITIKA Vol 5, No 1 (2021): April 2021, Jurnal Trias Politika
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Riau Kep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jtp.v5i1.3076

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk  mengetahui mengetahui analisis kinerja Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam dalam menetapkan standar masyarakat miskin dengan studi kasus di Kecamatan Galang. Penelitian  ini diharapkan  dapat menambah wawasan  dalam kajian ilmu Pemerintahan yang berkaitan dengan kinerja Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam dalam menetapkan standar masyarakat msikin dengan studi kasus di Kecamatan Galang tahun 2018. Adapun secara  akademis diharapkan skripsi ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti yang akan datang yang akan melakukan penelitian yang lebih luas tentang analisis kinerja Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam dalam menetapkan standar masyarakat msikin dengan studi kasus di Kecamatan Galang tahun 2018. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan studi kasus. Penelitian yang berusaha menggambarkan kenyataan serta keadaan objek yang diteliti secara sistematis, faktual dan akurat untuk dianalisis secara mendalam. Berdasarkan pembahasan pada bab 3 dapat disimpulkan bahwa secara umum penetapan masyarakat miskin berdasarkan kriteria masyarakat misikin yang telah ditetapkan oleh BPS di Kecamatan Galang belum akurat. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pendataan, perilaku petugas dan masyarakat, komparatif atau membandingkan hasil sebelum dan setelah dilaksanakan pendataan terhadap rumah tangga sasaran maupun dari penetapan kriteria masyarakat miskin itu sendiri.
SISTEM RELIGI SEBAGAI IDENTITAS SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT SUMATERA SELATAN DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI Dendi Sutarto
JURNAL TRIAS POLITIKA Vol 4, No 1 (2020): April 2020, Jurnal Trias Politika
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Riau Kep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jtp.v4i1.2481

Abstract

 Sistem religi sebagai identitas sosial budaya masyarakat Sumatera Selatan dalam persepketif sosiologi, ingin melihatan keterjalinan sistem religi masa lalu dengan berbagai karekteristik sosial, geografis, budaya lokal, dan identitas sosial yang komplek di masyarakat Sumatera Selatan dalam kerangka analisis sosiologis, dengan menganalisis data-data arkeologi sebagai data primer. Penelitian ini dengan metode kualitatif perspektif sosiologis, dan data dalam analisis penelitian ini bertolah dari data-data arkeologi dan analisis sosiologis, data interview, observasi dan literature. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa secara sosiologis sistem religi masa lalu yang tersebar di berbagai daerah di seluruh Sumatera Selatan dengan beragam karakteristik, kearifannya memberikan warna dan karekter identitas budaya masyarakat Sumater Selatan. 
IMPLEMENTASI PENGGUNAAN DANA DESA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA PULO GAJAH MATEE KECAMATAN GLUMPANG TIGA KABUPATEN PIDIE PROVINSI ACEH 2017 Musliadi Musliadi; Nurhayati Nurhayati; Dendi Sutarto; Muhammad Solihin
JURNAL TRIAS POLITIKA Vol 5, No 2 (2021): Oktober 2021, Jurnal Trias Politika
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jtp.v5i2.3604

Abstract

Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diperuntukan bagi desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten/Kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan desa yang mencakup pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat. Implementasi penggunaan dana Desa di Pulo Gajah Matee tahun 2017. Dalam penggunaan dana desa ada beberapa masalah yang ada, yaitu program sarana prasarana pemberdayaan masyarakat desa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, penelitian ini menunjukan bahwa pemerintah desa masih sangat kurang dan lemah dalam mengimplementasikan penggunaan dana desa di desa Pulo Gajag Matee Aceh tahun 2017. Masalah yang dihadapi kurangnya komunikasi dalam implementasi dana desa yang dapat mempengaruhi lemahnya partisipasi masyarakat untuk mengikuti program realisasi dana desa. Pelaksanaan program dana desa Pulo Gajag Matee Aceh masih belum sesuai dengan harapan prioritas penggunaan dana desa. Hal itu disebabkan karena kebutuhan desa Pulo Gajag Matee Aceh yang bervariasi dalam mengelola anggaran desa tersebut.
Konflik Antara Agama dan Sains dalam Perspektif Filsafat Sosial Dendi Sutarto
JURNAL TRIAS POLITIKA Vol 2, No 1 (2018): April 2018, Jurnal Trias Politika
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Riau Kep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.201 KB) | DOI: 10.33373/jtp.v2i1.1236

Abstract

Abad ketujuh belas merupakan periode perubahan sudut pandang yang sangat krusial, terutama kelahiran ilmu pengetahuan. Dua hal yang sangat menonjol dalam perkembangan ilmu pengetahuan baru tersebut adalah Dialoque (1632) karangan Galileo dan Principia (1687) karangan Newton. Pemikiran kedua tokoh ini menjelaskan asal-usul persoalan antara ilmu pengetahauan dan agama yang menjadi pusat perhatian. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, tentu muncul “drama dunia abad pengetahuan” di mana “ dua ilmu pengetahuan baru Galileo dan dunia mesin Newtonian”. Kemudian sampai pada bagaimana kontribusi posistif agama terhadap ilmu pengetahuan baru dan hal-hal yang menjadi konflik utama dalam pergulatan antara agama dan sains. Secara historis, bagaimana perbedaan ilmu pengetahuan baru pada abad ketujuh belas dengan ilmu pengetahuan baru abad pertengahan? Fokusnya adalah kombinasi baru penalaran matematis dengan observasi eksprimental. Satu abad sebelumnya Galileo, pentingnya penyederhanaan matematis telah di dukung oleh Copernicus. Skema Ptolemaic, yang mengasumsikan bahwa matahari dan planet berputar mengelilingi bumi. Namun menurut model Copernicus, di mana planet-planet dan bumi berputar mengelilingi matahari, sesuai dengan pengamatan yang keakuratan sebanding. Lebih jauh dalam bingkai sejarah kemajuan ilmu pengetahuan abad pertengahan serta kuatnya otoritas gereja yang melihat bahwa relasi ilmu pengetahuan dan agama adalah sebagai dua kutub yang berlainan sama sekali, yang cenderung melahirkan konflik antara agama dan saint, karena keduanya berangkat dari ruang lingkup yang berbeda. Namun perlu dipahami bahwa secara singkat pendekatan yang diambil oleh pemikiran abad pertengahan, oleh Galileo, dan kemudian oleh Newton seperti berikut: merode dalam ilmu pengetahuan, karakter alam, metode dalam teologi, Tuhan dan hubungan dengan alam, dan hubungan manusiua dengan alam. 
EVALUASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN AIR BERSIH SUMBER PRODUKSI SEA WATER REVERSE OSMOSIS DI KECAMATAN BELAKANG PADANG TAHUN 2020 Zariyanti Zariyanti; Nurhayati Nurhayati; Dendi Sutarto
JURNAL TRIAS POLITIKA Vol 5, No 1 (2021): April 2021, Jurnal Trias Politika
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Riau Kep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jtp.v5i1.3077

Abstract

Pada penelitian ini membahas tentang evaluasi kebijakan pengelolaan air bersih sumber produksi Sea Water Reverse Osmosis di Kecamatan Belakang Padang Tahun 2020, penelitian ini mengkaji beberapa permasalahan tentang kebijakan pengelolaan air bersih sumber produksi Sea Water Reverse Osmosis yang dinilai tidak sejalannya harapan dengan kenyataan.Indikator pada penelitian ini menggunakan indikator efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas dan ketepatan. Metode penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yaitu peneliti melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi dalam mengumpulkan data penelitian di lapangan. Hasil dari data yang dikumpulkan oleh peneliti akan diolah dan digambarkan atau dijelaskan secara deskriptif pada penelitian ini.Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ditemukannya permasalahan yang menghambat kebijakan pengelolaan air bersih sumber produksi Sea Water Reverse Osmosis di Kecamatan Belakang Padang Tahun 2020 dilihat dari indikator efektivitas belum memenuhi kuantitas, kontiniunitas dan tarif yang terjangkau, indikator efisiensi masih terdapat kekurangan tenaga pengelola dan biaya produksi yang mahal, indikator kecukupan masih terdapat kekurangan sarana dan prasarana, indikator perataan belum meratanya pembangunan sarana dan prasarana, indikator responsivitas masih ada kritikan terkait tarif dan indikator ketepatan tidak sejalannya sasaran dan tujuan.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR BERBASIS KELUARGA PERSEPEKTIF GENDER Dendi Sutarto
JURNAL TRIAS POLITIKA Vol 2, No 2 (2018): Oktober 2018, Jurnal Trias Politika
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Riau Kep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.462 KB) | DOI: 10.33373/jtp.v2i2.1473

Abstract

Kajian Pemberdayaan Masyarakat pesisir Batam, Karimun, dan Kepulauan Lingga berbasis keluarga bertujuan untuk mengetahui startegi, model dan faktor-faktor apakah yang mempengaruhi dalam pemberdayaan masyarakat pesisir. Analisis ini bermanfaat untuk memberikan rekomedasi solusi dan model untuk meningkatkan kemandirian dan pemberdayaan masyarakat secara berkenjutan. Kajian ini merupakan analsis metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan gender. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan; Learning by doing, Problem solving, Self evaluation, Self development and coordination, Self selection, Self decisim independent variable. Konsep ini memberikan arah dalam pencapaian tujuan pemberdayaan masyarakat pesisi Batam, Lingga dan Karimun sebagai masyarakat pesisir kepulauan, dengan segenap potensi alam yang sangat besar, dengan itu semuan mereka membutuhkan sumber daya manusia sebagai kekuatan untuk mengelola potensi laut, perikanan, pertanian, home industry yang ada. Ada keyakinan besar dengan kekuatan sumber daya manusia sebagai word view atau cara mereka melihat dunia, potensi yang memiliki nilai sosial, ekonomis dan sebagainya sebagai kekuatan besar bagi mereka.
GENDER, POLITIK DAN AGAMA Dendi Sutarto
JURNAL TRIAS POLITIKA Vol 1, No 1 (2017): JURNAL TRIAS POLITIKA Edisi April
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Riau Kep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.892 KB) | DOI: 10.33373/jtp.v1i1.716

Abstract

Muhammadiyah is the largest religious social movement in Indonesia, based in Yogyakarta, Yogyakarta. The organization was founded on 8 Dhu al-Hijjah 1330 H or November 18, 1912 in Yogyakarta by KHAhmad Dahlan, the movement known as the Islamic purification movement " amal ma’ruf nahi munkar ", but what counts Muhammadiyah became the basis of religion in the construction and reproduction root doctrine on value socio-cultural-value in the relationship between men and women as well as a political legitimacy on gender inequality in Muhammadiyah. This research is a field research, using methods kualitatfi with the sociological approach-fenomenolis reinforced by some theoretical analysis of Antonio Gramsci with terminology hegemony, Michel Foucult, with power relations the history of sexuality and assisted by other theories one structural functionalism. From the findings of this study that gender inequality and the strong role of religion as a value in the process of construction and reproduction of gender in the Muhammadiyah movement.  Keywords: religion, gender, politics, construction, muhammadiyahMuhammadiyah merupakan gerakan sosial keagamaan yang terbesar di Indonesia, yang berpusat di Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Organisasi ini didirikan pada 8 Dzulhijjah 1330 H atau 18 Nopember 1912 M di Yogyakarta oleh K.H.Ahmad Dahlan, gerakan ini dikenal sebagai gerakan purifikasi Islam “amal ma’ruf nahi munkar”, namun problemnya basis agama di Muhammadiyah menjadi akar kontruksi dan reproduksi doktrin atas nilai-nilai sosio cultural dalam relasi laki-laki dan perempuan sekaligus menjadi legitimasi politik atas ketidakadilan gender di Muhammadiyah. Penelitian ini adalah penelitian lapangan, menggunakan metode kualitatfi dengan pendekatan sosiologis-fenomenolis yang diperkuat oleh beberapa analisis teoritis dari Antonio Gramsci dengan terminology hegomoni, Michel Foucult, dengan relasi kuasa the history of sexuality dan dibantu oleh teori lainnya salah satunya fungsionalisme struktural. Dari hasil temuan penelitian ini bahwa ketimpangan gender dan kuatnya peran agama sebagai nilai dalam proses konstruksi dan reproduksi gender di gerakan Muhammadiyah. Kata kunci: agama, gender, politik, konstruksi, muhammadiyah
Religious Peace Building; Dalam Masyarakat Multikultural Perspektif Sosiologi Agama Dendi Sutarto
JURNAL TRIAS POLITIKA Vol 4, No 2 (2020): Oktober 2020, Jurnal Trias Politika
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Riau Kep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jtp.v4i2.2758

Abstract

Dalam masyarakat agama seringkali menampilkan pemahaman yang sempit hinggal melahirkan violence dan war. Agama yang seringkali dihadirkan dalam ruang yang sempit, yang hanya menjadi legitimasi atas berbagai peperangan dan diskriminasi (holy wars) yang merupakan bentuk “jihad” demi membela kebenaran. Pada konteks masyarakat multikultural pemahaman agama seringkali dihadirkan dalam mujud yang kehilangan substansi nilai universal dan toleransi. Seharusnya nilai-nailai agama diwujudkan dalam pola perilaku sosial humanity yang menyejukkan, toleran, dan tidak diskriminasi, sehingga penting religious peace building menjadi paradigm kolektif dalam kehidupan social-religious yang menyatukan unsur-unsur keberagaman dalam masyarakat multikultural. Penelitian ini dalam kerangka analisis sosiologis, dengan menganalisis data-data literatur sebagai data primer. Penelitian ini adalah penelitian literature dengan metode literature review perspektif sosiologis yang berusaha memahami pemahaman dan pemikran ked alam konteks sosialogis tindakan sosial,. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa secara sosiologis pemahaman dan pemikiran atas nilai-nilai agama yang bersifat terbuka, toleransi, anti diskriminasi, universal dan menyejukkanperlu dibangun sebagai tindakan tindakan dan nilai-nilai dalam sistem sosio religious  dalam memelihara keberangaman dan perdamaian.
Epistemologi Keilmuan Integratif-Interkonektif M. Amin Abdullah dan Resolusi Konflik Dendi Sutarto
JURNAL TRIAS POLITIKA Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Trias Politika
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Riau Kep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.405 KB) | DOI: 10.33373/jtp.v1i2.1064

Abstract

Abstract The interconnectivity paradigm, axiologically, wants to offer a new, more open, dialogue and dialogue view of the world of human beings and scientists, able to open dialogue and cooperation, be transparent, accountable to the public and forward-looking. While ontologically, the relationship between the various disciplines of science becomes more open and dialogue of scholarship derived from the texts (Hadlarah al-Nash), and the factual-historical-empirical scholarly culture, social sciences and the natural sciences (Hadlarah al-Ilm ) as well as ethical-philosophical science culture (Hadlarah al-Falsafah). This paper argues that the thought of M. Amin Abdullah contributed greatly to scholarship related to contemporary humanisties approaches, such as hermeneutics, contemporary linguistics, the natural sciences, by revealing the scientific treasures of Bayani, Burhani and Irfani in the Islamic cultural tradition. Both traditions are attempted to compare in matrices and then deliver on a choice of scientific formats that are integrative and interconnective and able to disperse the tensions of religious social conflict in multicultural societies. Keywords: M. Amin Abdullah, integrative-interconetive science, conflict resolution, epistimologi  Abstrak Paradigma interkoneksitas, secara aksiologi, ingin menawarkan pandangan dunia (word view) manusia beragama dan ilmuan yang baru, yang lebih terbuka, mampu membuka dialog dan kerjasama, transparan, dapat dipertanggungjawabkan secara publik dan berpandangan ke depan. Sedangkan secara ontologis, hubungan antara berbagai disiplin keilmuan menjadi semakin terbuka dan mendialogkan keilmuan bersumber pada teks-teks (Hadlarah al-Nash), dan budaya keilmuan faktual-historis-empiris yakni ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu kealaman (Hadlarah al-Ilm) serta budaya keilmuan etis-fiosofis (Hadlarah al-Falsafah). Tulisan ini berpendapat bahwa pemikiran M. Amin Abdullah berkontribusi besar bagi keilmuan terkait pendekatan humanisties-kontemporer, seperti hermeneutik, linguistis kontemporer, ilmu-ilmu kealaman, dengan mengungkap kembali kekuatan khazanah  keilmuan Bayani, Burhani dan Irfani dalam tradisi budaya Islam. Kedua tradisi tersebut dicoba dibandingkan dalam matrik dan kemudian mengantarkan pada suatu pilihan format keilmuan yang bersifat integratif dan interkonektif dan mampu meredahkan ketegangan konflik sosial keagamaan dalam masyarakat multikulturalisme. Keywords: M. Amin Abdullah, integratif-interkonetif keilmuan, resolusi konflik,epistimologi