Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENINGKATAN KUALITAS PAKAN FERMENTASI TERNAK SAPI DENGAN TEKNOLOGI MESIN PENCACAH RUMPUT Rinasa Agistya Anugrah; Putri Rachmawati; Barbara Gunawan
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 1. Kebijakan Publik Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Industri Kreatif
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1176.268 KB) | DOI: 10.18196/ppm.31.145

Abstract

Dusun Karangwuni memiliki kelompok ternak bernama Tunas Maju yang mempunyai lebih dari 20 ekor sapi di kandang terpusat. Para anggota masih menggunakan cara konvensional dalam pemberian pakan pada ternak sapi. Mereka merasa mudah mendapatkan rumput untuk pakan ternak karena terdapat banyak rumput yang hidup di sekitar kandang. Padahal sangat penting jika teknik fermentasi rumput pakan ternak ini dilakukan. Ternak sapi membutuhkan nutrisi yang lebih banyak dan baik dari pakan fermentasi agar lebih cepat pertumbuhannya. Selain itu pakan fermentasi ini juga akan lebih tahan lama dalam penyimpanan. Proses pembuatan pakan fermentasi lebih efisien dengan potongan atau serpihan kecil rumput yang telah dicacah. Penggunaan sabit manual membutuhkan waktu pencacahan yang lebih lama dan tenaga kerja yang lebih banyak, sedangkan penggunaan dengan mesin pencacah dapat mempersingkat proses pencacahan. Oleh karena itu dalam program pengabdian masyarakat skema KKN-PPM tahun 2020 ini dihibahkan alat teknologi tepat guna berupa mesin pencacah multifungsi kepada kelompok ternak. Metode dalam pembuatan pakan fermentasi ini disampaikan kepada anggota ternak melalui penyuluhan baik secara teori dan praktik agar lebih cepat dalam memahami materi yang disampaikan serta dapat segera mempraktikan langsung proses pembuatannya. Hasil dari program ini, para anggota ternak dapat melakukan pembuatan pakan fermentasi secara mandiri dengan lebih mudah dan efisien.
Pengolahan Sabut Kelapa Sebagai Bahan Dasar Pupuk Organik Cair Rinasa Agistya Anugrah
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 3. Pengembangan Usaha Mikro, kecildan Menengah (UMKM), Serta Ekonomi Kreatif
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.768 KB) | DOI: 10.18196/ppm.23.405

Abstract

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakanprogram pemberdayaan yang akan dilaksanakan di Dusun Kadigunung, Desa Hargomulyo, KecamatanKokap, Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta ini bertujuan memberikan solusi kepada Warga DusunKadigunung khususnya kelompok tani dalam inovasi pengolahan limbah sabut kelapa yang tidakterpakai menjadi produk yang bernilai guna lebih yaitu pupuk pertanian organik yang siap digunakan.KKN PPM mengembangkan kawasan Dusun Kadigunung menjadi kawasan yang bisa peduli akanlingkungan dan mampu untuk melakukan pengolahan sampah (limbah) dengan mandiri dan sangat baiksehingga mampu memberdayakan masyarakat. KKN PPM Universitas Muhammadiyah Yogyakarta iniakan melakukan dengan metode pengolahan limbah menjadi produk bernilai guna tinggi, melalui inovasiteknologi ramah lingkungan. Dengan inovasi mesin pencacah sabut kelapa yang ramah lingkunganmemudahkan kelompok tani dalam pengolahan limbah sabut kelapa menjadi pupuk pertanian organikyang siap pakai. Metode pengolahan limbah sabut kelapa yang pertama adalah mencacah sabut kelapamenjadi ukuran yang lebih kecil. Hasil cacahan tersebut kemudian akan difermentasi untuk dijadikanPupuk Organik Cair (POC) yang siap pakai.
Inovasi Mesin Pencacah Untuk Pengelolaan Sampah Botol Plastik Di Dusun Bawuk Minomartani Rinasa Agistya Anugrah
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 6. Penanggulangan Bencana dan Pelestarian Lingkungan Hidup
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.502 KB) | DOI: 10.18196/ppm.26.533

Abstract

Lingkungan di Dusun Bawuk Minomartani terdapat banyak sampah rumah tangga darimasyarakat. Masalah-masalah yang sering menjadi polemik di dusun ini adalah masalah penimbunansampah yang erat kaitannya dengan lingkungan. Sampah yang cukup banyak berasal dari botol plastik.Sampah botol plastik merupakan salah satu jenis sampah anorganik yang selanjutnya dijadikan sebagaibahan daur ulang. Namun selama ini belum ada upaya dari masyarakat untuk mengolah sampah botolplastik. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat Mesin pencacah untuk mencacah botol plastik hinggaberukuran kecil sekitar 1 sampai 2 cm. Manfaat dari hasil cacahan botol plastik akan mengurangipemimbunan botol plastik karena ukurannya yang kecil sehingga lebih efektif dalam volumepenyimpanan dan nilai jualnya lebih tinggi. Pengelolaan sampah botol plastik diawali denganpencacahan. Proses pencacahan dilakukan dengan mesin pencacah botol plastik. Mesin pencacah inimerupakan salah satu alat teknologi tepat guna, sedangkan masyarakat belum banyak yang mengetahuiproses kerja dari mesin pencacah botol plastik. Sehingga perlu adanya sosialisasi dan penyuluhan tentangpenggunaan alat ini. Mesin ini dapat mengolah sampah botol plastik menjadi sampah yang siap untukdi daur ulang. Sehingga hal ini sangat berguna bagi pengelola Bank Sampah di dusun ini. PengelolaBank Sampah di dusun ini telah dibentuk mulai dari sosialisasi, pengumpulan sampah rumah tangga,pengelompokkan sampah organik anorganik, dan pengelolaan sampah hingga pendampingan. Kegiatandilakukan melalui swadaya masyarakat. Saat ini telah dibentuk pula penanggung jawab pengelolasampah dari dusun ini yang berfungsi untuk mensosialisasi masyarakat untuk mengumpulkan danmengelompokkan sampah.
SOSIALISASI DAN PENYULUHAN PENTINGNYA KOMPOS BERBENTUK GRANUL BAGI KOMUNITAS PRODUSEN PUPUK ORGANIK Rinasa Agistya Anugrah; Mulyono Mulyono
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa( BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.865 KB) | DOI: 10.18196/ppm.44.595

Abstract

Kompos granul merupakan salah satu varian pupuk yang mulai banyak dikembangkan oleh para produsen pupuk organik untuk meningkatkan kualitas dan akurasi pemberian dosis pada tanah. Kelompok tani dan ternak Tunas Maju di Dusun Karangwuni telah mampu memproduksi pupuk organik padat atau kompos berbentuk curah. Kompos curah tersebut adalah satu-satunya produk yang buat dan dipasarkan oleh mereka. Para anggota komunitas produsen pupuk organik tersebut belum memiliki pemahaman tentang pentingnya kompos berbentuk granul terhadap pasokan nutrisi pada tanah dan penyerapan oleh tanaman. Mereka berpikir bahwa membuat bentuk granul membutuhkan proses tambahan lagi setelah pupuk curah jadi sehingga memakan biaya, waktu, dan tenaga yang tidak sebanding dengan harga jual. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi tentang pentingnya kompos granul kepada anggota Tunas Maju untuk mengubah pola pikir mereka bahwa memproses bentuk granul itu dapat menguntungkan dan juga menambah varian jenis baru pupuk organik mereka. Selain itu diberikan penyuluhan tentang pentingnya kompos granul untuk tanah dan tanaman agar pengetahuan mereka tentang pupuk organik granul ini bertambah sehingga mereka mau untuk mencoba membuat pupuk organik granul atau kompos granul. Setelah dilakukan kedua kegiatan tersebut, mereka akhirnya memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang pentingnya kompos granul untuk diproduksi dan dipasarkan.
PENYULUHAN TEKNOLOGI FARMASI UNTUK SISWA JURUSAN FARMASI SMK MUHAMMADIYAH MINGGIR Rinasa Agistya Anugrah; Aji Winanta
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 2. Kreatifitas Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah dan Perguruan Tinggi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.525 KB) | DOI: 10.18196/ppm.42.622

Abstract

SMK Muhammadiyah Minggir memiliki jurusan farmasi. Siswa-siswa jurusan farmasi membutuhkan pengetahuan yang lebih tentang teknologi farmasi. Teknologi farmasi meliputi industri farmasi, parameter obat berkualitas, CPOB, dan macam bentuk sediaan farmasi serta teknologi produksinya. Teknologi farmasi merupakan hal yang awam di kalangan mereka karena dalam kurikulum jurusan farmasi di SMK lebih banyak dan difokuskan pada farmasi pelayanan. Namun, di era pesatnya perkembangan teknologi saat ini lulusan SMK jurusan farmasi dituntut mampu memiliki setidaknya pengetahuan dasar tentang teknologi farmasi agar dapat mengikuti perkembangan zaman. Melalui penyuluhan teknologi farmasi yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, selain terjalin hubungan yang baik sesama Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), perguruan tinggi dapat memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan dari hasil risetnya kepada sekolah menengah dalam hal ini SMK sebagai bentuk pemenuhan kewajiban tri dharma. Sasaran penyuluhan teknologi farmasi dalam pengabdian ini adalah siswa-siswa kelas XII (12), karena mereka telah cukup memiliki pengetahuan dasar kefarmasian yang telah diperolehnya saat kelas X dan XI. Selain itu untuk mempersiapkan mereka agar lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja saat mereka lulus. Hasil dari penyuluhan teknologi farmasi, para siswa mengalami peningkatan pengetahuan terbukti dari hasil nilai post-test para peserta mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan nilai pre-testnya yaitu sebesar 0,63%.
SOSIALISASI DAN PENYULUHAN EFEKTIFITAS PENGUPASAN SABUT KELAPA MELALUI TEKNOLOGI MESIN Rinasa Agistya Anugrah
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa( BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.356 KB) | DOI: 10.18196/ppm.44.648

Abstract

Dusun Kadigunung memiliki potensi yang sangat besar pada sumber daya kelapa. Lahan pertanian di sana 90% ditanami oleh kelapa. Masyarakat satu dusun bisa menghasilkan ratusan hingga ribuan kelapa perharinya. Terdapat kelompok tani di dusun ini yang telah mampu mengelola serta memanfaatkan pohon kelapa untuk diambil niranya, buah kelapa untuk dikonsumsi, batok kelapa sebagai bahan bakar alternatif, dan sabut kelapa yang dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair. Potensi yang ada sangat melimpah, namun tidak didukung dengan teknologi tepat guna untuk mempermudah dalam proses pengupasan sabut kelapa. Masyarakat kelompok tani masih menggunakan cara yang konvensional yaitu memakai linggis untuk mengupas sabut kelapa dari batoknya. Metode pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan sosialisasi dan penyuluhan pentingnya teknologi mesin untuk efektivitas pengolahan kelapa yaitu pada proses pengupasan kelapa. Sosialisasi dan penyuluhan dilakukan kepada kelompok tani tentang efektivitas teknologi mesin untuk menggantikan proses yang masih konvensional namun low cost dan low energy yang menghasilkan waktu pengupasan lebih singkat, produktivitas pengupasan kelapa meningkat, dan keuntungan bisa diperloleh lebih banyak. Perubahan persepsi dan pengetahuan tentang pengubahan metode konvensional menjadi teknologi mesin telah berhasil, 100% anggota kelompok tani ingin mengupayakan mesin yang hemat energi dan ramah lingkungan serta sebanyak 90% telah memiliki pengetahuan tentang teknologi mesin pengupas sabut kelapa.
PENGOLAHAN PRODUK OLAHAN TEMPE OLEH MASYARAKAT SEBAGAI WUJUD CSR UKM TEMPE Rinasa Agistya Anugrah; Oki Wijaya; Ferriawan Yudhanto
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa( BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.175 KB) | DOI: 10.18196/ppm.44.649

Abstract

UKM bernama Tempe Murni Alim merupakan yang terbesar di kecamatan Wates. Namun, keberadaannya mendapat singgungan dari kalangan masyarakat sekitar. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi meskipun UKM Tempe Murni Alim telah lama berdiri yaitu sekitar 25 tahun yang lalu. Latar belakang pendidikan masyarakat sekitar yang tinggi dan mayoritas berprofesi sebagai pegawai pemerintahan, TNI, dan POLRI menyebabkan kesenjangan sosial terhadap pemilik UKM Tempe yang notabene tidak mengenyam bangku kuliah tetapi sukses membesarkan UKM Tempe menjadi yang terbesar di Wates. Dalam menanggapi permasalahan ini tim pengabdian masyarakat (abdimas) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melalukan pendekatan kepada masyarakat menggunakan metode CSR (Corporate Social Responsibility) untuk membantu menaikkan citra UKM Tempe di mata masyarakat. Program CSR yang dilakukan UKM Tempe Murni Alim kepada masyarakat sekitar yang didampingi oleh tim pengabdian masyarakat UMY adalah melalui pengolahan produk olahan tempe yang dilakukan oleh masyarakat sebagai perwujudan CSR UKM Tempe sehingga masyarakat mendapat keterampilan dalam mengolah produk olahan tempe dan menjadi awal mula usaha produk olahan tempe dalam komunitas PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) RT setempat. Dengan adanya program CSR ini citra UKM Tempe Murni Alim di mata masyarakat menjadi lebih baik. Masyarakat menjadi lebih menghargai dan semakin mendukung keberlangsungan usaha UMKM Tempe Murni Alim.
PENDAMPINGAN PENERAPAN PROTOKOL COVID-19 PADA UMKM BERBASIS KULINER Rinasa Agistya Anugrah; Oki Wijaya; Ferriawan Yudhanto
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (865.858 KB) | DOI: 10.18196/ppm.43.697

Abstract

Kesehatan merupakan faktor utama dalam kehidupan manusia. Ketika pandemi menyerang kesehatan manusia menjadi terancam. Tak hanya aspek kesehatan saja, adanya pandemi menyebabkan semua sektor melemah, mulai dari pemerintahan, perekonomian, aktivitas sosial, dan ketersediaan pangan. UMKM merupakan salah satu yang terdampak oleh adanya pandemi Covid-19. Di Indonesia, UMKM memberikan peranan yang sangat penting dalam perekonomian negara karena sebagai penyumbang PDB terbesar, terbanyak menyerap tenaga kerja, dan relatif tahan terhadap krisis keuangan. Jika UMKM bergerak di bidang pangan maka hal ini merupakan kekuatan negara dalam penguatan ketersediaan pangan. Kecamatan Tempel adalah wilayah yang terdapat banyak UMKM yang bergerak di bidang pangan, beberapa diantaranya adalah UMKM roti dan mie ayam. UMKM mie ayam merupakan yang teramai pengunjungnya, demikian juga UMKM roti dalam proses produksinya melibatkan banyak tenaga kerja sehingga menciptakan kerumunan. Dalam pencegahan penularan virus Covid-19 seharusnya kerumunan dihindari, namun jika itu terpaksa dilakukan maka penerapan protokol kesehatan (prokes) perlu diperketat. Perlu adanya kesadaran tentang pentingnya menerapkan prokes pada pemilik dan karyawan UMKM. Oleh karena itu, dilakukan dengan metode penyuluhan serta diberikan APD berupa masker dan peralatan cuci tangan untuk UMKM. Setelah dilakukan penyuluhan, pemilik dan karyawan UMKM telah mampu menerapkan prokes dengan baik.
EDUKASI PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH TENTANG INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA UNTUK PENERANGAN MASJID Rinasa Agistya Anugrah; Nur Hudha Wijaya; Fahmi Irfanudin
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 6. Digitalisasi Syiar Islam
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.251 KB) | DOI: 10.18196/ppm.46.833

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat diaplikasikan sebagai sumber energi listrik terbarukan berskala kecil, misalnya untuk penerangan rumah, jalan, dan tempat ibadah. Masjid istiqomah merupakan tempat ibadah di Persyarikatan Muhammadiyah pada tingkat ranting yang memiliki potensi untuk pengembangan sumber daya manusia dan pemanfaatan cahaya matahari sebagai pembangkit listrik. Di masjid tersebut sering terjadi mati listrik di waktu malam terlebih saat salat jamaah berlangsung. Ketakmiran masjid telah mengupayakan pengadaan genset, namun hal ini tidak ramah lingkungan dan tidak efektif. Pola perilaku seperti ini perlu diubah agar pengelola masjid bisa memilih peranti yang lebih efektif dengan memanfaatkan energi terbarukan melihat potensi cahaya matahari yang ada di negeri ini sangat bagus. Tidak hanya bagi para pengelola masjid, tetapi guru-guru TK Aba Kepuh Wetan yang berdampingan dengan Masjid Istiqomah diberikan juga pemahaman dan pengetahuan melalui sosialisasi dan penyuluhan tentang pentingnya hemat energi dan pentingnya pemanfaatan energi terbarukan bagi kelangsungan hidup manusia. Guru TK yang lebih paham tentang pentingnya hemat energi dan pemanfaatan energi terbarukan dapat memberikan pendidikan tentang pentingnya hemat energi kepada anak didiknya. Bagi pengelola masjid diberikan pengetahuan tentang cara instalasi PLTS sebagai langkah awal menuju kemandirian energi di persyarikatan Muhammadiyah melalui peningkatan pengetahuan salah satu pemanfaatan energi terbarukan yaitu PLTS untuk Masjid.