Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PEMBERDAYAAN KWT DESA KRANGGAN DALAM BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I. UNTUK PERTANIAN SEHAT Agung Astuti; Mulyono Mulyono
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 22, No. 1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v21i2.7029

Abstract

The main problem of rice production in Kranggan village is mainly due to the lack of water, low soil fertility, high cost of seeds and fertiliser, which resulted in small output despite the overuse of synthetic fertilisers. In this activity, we described the accompaniment and application of SRI method for rice cultivation, particularly for the women farmer’s group. This community service aimed to improve the knowledge, insight, and skill in rice cultivation by employing SRI method to save the water, reduce the cost of seeds and fertiliser, and increasing time efficiency in rice production. It was anticipated that such an approach would result in the environmentally friendly production of healthy rice. The activity of community service was based on a survey to analyse the agricultural status of Kranggan village, extension activity on the application SRI method for rice cultivation, practical training and demonstration of rice cultivation plot using SRI method, and healthy rice packaging by the members of Women Farmer’s Group. The activities were then followed by pre-test and post-test to confirm the improvement of knowledge and skill. The results of the community service demonstrated that the use PowerPoint method for knowledge delivery increased the understanding of SRI system by 89%, while direct training in organic NPK fertiliser production and seagrass POC increased the skill by 85%. Besides, the accompaniment of the Women Farmer’s Group up to the post-harvest period empowered the group members as the rice production was environmentally friendly, lowered the cost, reduced the use of water and labour cost, resulted in the production of healthy rice, and increased selling price by 50%. Keywords: System of Rice Intensification, the Women Farmer’s Group Kranggan
Pengaruh Jenis Tanah Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.) Varietas Pulut Sulawesi Genesiska Genesiska; Mulyono Mulyono; Azwin Intan Yufantari
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2020.005.2.2

Abstract

Tanaman Jagung (Zea mays L.) Varietas Pulut merupakan varietas jagung lokal dengan potensi hasil rendah, yaitu kurang dari 2 ton ha-1. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh jenis tanah dan menentukan jenis tanah yang paling sesuai terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.) Varietas Pulut. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal dan terdiri dari 4 perlakuan yaitu tanaman jagung varietas pulut yang ditanam pada tanah Regosol bukit-pasir, tanah Grumusol, tanah Latosol, dan tanah Mediteran. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, bobot segar akar, bobot kering akar, luas daun, bobot segar tajuk, bobot kering tajuk, laju asimilasi bersih, laju pertumbuhan tanaman, bobot tongkol dengan klobot, bobot tongkol tanpa klobot, diameter tongkol, panjang tongkol, jumlah baris biji, bobot 1000 biji, potensi hasil tanaman. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan jenis tanah memberikan potensi hasil pada perlakuan tanah Regosol bukit-pasir sebesar 2,6 ton ha-1, tanah Latosol sebesar 2,46 ton ha-1, tanah Grumusol sebesar 2,05 ton ha-1, dan tanah Mediteran sebesar 2,04 ton ha-1. Berbagai jenis tanah cenderung memberikan hasil yang relatif sama, sehingga berbagai jenis tanah dikatakan sesuai dalam pertumbuhan dan hasil tanaman jagung varietas pulut.
Pemberdayaan Kwt Pendopo Melalui Pembuatan Pupuk NPK Organik Tinggi Nutrisi Taufiq Hidayat; Mulyono Mulyono
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 5. Pemberdayaan Kaum Perempuan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.887 KB) | DOI: 10.18196/ppm.25.497

Abstract

Pupuk NPK telah menjadi kebutuhan dasar dalam budidaya pertanian, namun ketersediaan dan gejolahharga yang timbul serta dampak negative bagi linkungan mendesak penggunaan pupuk organik yangmampu mengimbangi nutrisi pada pupuk NPK komersial. Pupuk NPK organik ini dibentuk dariperpaduan limbah tulang sapi dari rumah makan, limbah darah dari tempat pemotongan hewan, dansabut kelapa yang banyak diperoleh dari sekitar Desa Kranggan. Tujuan dari pengabdian ini adalahmemberikan memberikan pemahaman serta keterampilan bagi anggota KWT Pendopo dalampemanfaatan limbah tulang, sabut kelapa dan darah sebagai sumber pupuk kaya Nitrogen, Fosfor danKalium. Pembuatan pupuk NPK organik berbahan tulang sapi, darah hewan dan sabut kelapa telahmampu mengatasi permasalahan limbah tersebut di desa Kranggan. Penggunaan pupuk NPK organikpada tanaman cabai mampu meningkatkan ekonomi petani melalui pengurangan belanja pupuk.
SOSIALISASI DAN PENYULUHAN PENTINGNYA KOMPOS BERBENTUK GRANUL BAGI KOMUNITAS PRODUSEN PUPUK ORGANIK Rinasa Agistya Anugrah; Mulyono Mulyono
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa( BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.865 KB) | DOI: 10.18196/ppm.44.595

Abstract

Kompos granul merupakan salah satu varian pupuk yang mulai banyak dikembangkan oleh para produsen pupuk organik untuk meningkatkan kualitas dan akurasi pemberian dosis pada tanah. Kelompok tani dan ternak Tunas Maju di Dusun Karangwuni telah mampu memproduksi pupuk organik padat atau kompos berbentuk curah. Kompos curah tersebut adalah satu-satunya produk yang buat dan dipasarkan oleh mereka. Para anggota komunitas produsen pupuk organik tersebut belum memiliki pemahaman tentang pentingnya kompos berbentuk granul terhadap pasokan nutrisi pada tanah dan penyerapan oleh tanaman. Mereka berpikir bahwa membuat bentuk granul membutuhkan proses tambahan lagi setelah pupuk curah jadi sehingga memakan biaya, waktu, dan tenaga yang tidak sebanding dengan harga jual. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi tentang pentingnya kompos granul kepada anggota Tunas Maju untuk mengubah pola pikir mereka bahwa memproses bentuk granul itu dapat menguntungkan dan juga menambah varian jenis baru pupuk organik mereka. Selain itu diberikan penyuluhan tentang pentingnya kompos granul untuk tanah dan tanaman agar pengetahuan mereka tentang pupuk organik granul ini bertambah sehingga mereka mau untuk mencoba membuat pupuk organik granul atau kompos granul. Setelah dilakukan kedua kegiatan tersebut, mereka akhirnya memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang pentingnya kompos granul untuk diproduksi dan dipasarkan.
Peningkatan Kapasitas Petani Muhammadiyah dalam Seleksi Benih pada Budidaya Padi System of Rice Intensification Gatot Supangkat Samidjo; Agung Astuti; Mulyono Mulyono
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7 No 1 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7i1.3016

Abstract

Rice production in Muhammadiyah Godean farmers is still low at around 5 tons/ha. One of the problems is the use of seeds that are too old, the growth power is low, so it requires large amounts of seeds. The solution is to be given the understanding and skills in seed selection using a salt solution so that the seeds are pithy, have high growth power, and are efficient. The purpose of empowering Muhammadiyah Godean farmers is to increase their knowledge and skills regarding seed selection using the salt solution in System of Rice Intensification (SRI) rice cultivation. The Direct Learning method is applied in program implementation. The activities carried out include counseling, training, and assistance during seed selection, testing for growth power, and seed quality. The evaluation results using pre and post-tests showed that 53% of farmers had already known the salt selection method but had not been able to do it (53%) and were very eager to learn (80%). After counseling, there was an increase in understanding of 47%. The program results stated that all farmers understood (100%) and could select seeds using the salt solution method, and 73% found it easy. SRI rice cultivation with the initial stages of seed selection with the salt solution selection method can be obtained seed efficiency of about 60-75%.
Nano Phosphat Fertilizer of Chicken Bone Ash Effectivity by Foliar Application on Growth and Yield of Soybean (Glycine max L.) Genesiska Genesiska; Mulyono Mulyono; Hanifah Amini
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2022.007.1.10

Abstract

Indonesian soybean production could not reach national needs. Thus to increasing of soybean productivity could be developed by using agricultural intensification through implementing nano technology on fertilizers that applied to new varieties of soybean. The aim of this research was to study the effect and determine the appropriate concentration of nano phosphate fertilizer from chicken bone ash via foliar application on growth and yield on soybean (Glycine max L.) variety Dega 1. This research was conducted with experimental method in polybag with a single factor treatment arranged in a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 4 treatments and 3 replications: 100 % SP-36 fertilizer , 50% SP-36 fertilizer SP-36 + 0,1% nano phosphate, 50% SP-36 fertilizer +0,2% nano phosphate, dan 50% SP-36 fertilizer +0,3 % nano phosphate. Data research consists of growth and yield responses parameters and were analyzed by using ANOVA (Analysis of Variance) then continue analyzed with Duncan Multiple Range Test (DMRT) at α level 5%. The results revealed that various concentrations of nano phosphate fertilizer from chicken bone ash were effective to increase soybean growth and yield. Treatment of 50% SP-36 + 0,1% of nano phosphate choosen as best concentration.
Pelatihan Pembuatan Pupuk dengan Menggunakan Limbah Ulat Sutra Samia Cynthia Ricini di Kelompok Usaha Jantra Mas Sejahtera Ihsan Nurkomar; Mulyono Mulyono; Ichsan Luqmana Indra Putra
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa (BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.54.953

Abstract

Ulat sutra merupakan serangga bernilai ekonomi tinggi. Kepompong ulat sutra dapat dijadikan bahan dasar pembuatan kain sutra. Namun demikian, limbah berupa kotoran ulat dan bangkai ngengat belum dimanfaatkan dengan baik. Limbah tersebut berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan pupuk organik. Berdasarkan permasalahan tersebut sebuah program pengabdian kepada masyarakat dilakukan untuk mendapatkan solusi melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa limbah ulat sutra Samia memiliki kadar bahan organik potensial untuk dijadikan pupuk. Selanjutnya, kegiatan penelitian diperlukan untuk menilai lebih jauh tentang potensi unsur hara dan keefektifan pupuk Samia dalam mendukung pertumbuhan tanaman budidaya. Adanya pemanfaatan limbah sutra Sami dapat menjadi salah satu tambahan nilai tambah produk dan peningkatan penghasilan bagi para peternak.
Pemberdayaan Petani KOPASAMU Untuk Meningkatkan Produksi Singkong Dengan Inokulasi Mikoriza Agung Astuti; Mulyono Mulyono; Gatot Supangkat
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 5. Produktifitas dan Daya Saing Industri Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.55.1061

Abstract

Koperasi Agro Sejahtera Muhammadiyah (KOPASAMU) bergerak dibidang pertanian dan perikanan, di Nogotirto, Sleman, Yogyakarta. Salah satu kelompok anggotanya adalah petani singkong di Kalasan yang hasil masih rendah yaitu 5-10 ton/ha. Antara lain karena penggunaan bibit yang terlalu tua, tekstur tanah yang keras dan kesulitan mendapatkan pupuk anorganik. Permasalahannya adalah bagaimana meningkatkan hasil singkong. Solusinya adalah menstimulasi akar singkong dengan aplikasi inokulum mikoriza untuk meningkatkan serapan hara pada tanaman Singkong. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan hasil singkong dengan inokulasi mikoriza. Kegiatannya meliputi : penyuluhan dan pelatihan tentang perbanyakan dan aplikasi mikoriza pada tanaman singkong, Pendampingan dan Monev terhadap mitra selama aplikasi mikoriza pada budidaya singkong, serta dievaluasi dengan pre-tes dan post-tes. Hasil menunjukkan bahwa penyuluhan dapat 88meningkatkan pengetahuan petani singkong tentang mikoriza sebesar 88,9%. Dengan pelatihan maka ketrampilan petani dalam memperbanyak dan aplikais mikoriza meningkat 77,9%. Inokulasi Mikoriza dapat meningkatkan hasil singkong sebesar 48%.
Pelatihan Pembuatan Pestisida Alami Guna Mendukung Budidaya Sayur Sehat Mulyono Mulyono; Aris Slamet Widodo; Tri Hartanto; Dewinta Julia
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 5. Produktifitas dan Daya Saing Industri Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.55.1075

Abstract

Desa Glagah memiliki sumberdaya pertanian yang produktif umumnya dimanfaatkan untuk usaha tani. Dalam upaya untuk meningkatkan kemandirian pangan, yang memungkinkan masyarakat mampu membangun diri dan lingkungannya berdasarkan potensi. Di tengah gencarnya produk pertanian modern, ada kekhawatiran sebagian pihak dengan masuknya zat-zat berbahaya ke dalam tubuh melalui pestisida yang biasa digunakan pada tanaman. Pestisida nabati adalah salah satu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan. Tumbuhan sendiri sebenarnya yang kaya akan bahan aktif yang berfungsi sebagai alat pertahanan alami terhadap pengganggunya. Aplikatif adalah pelatihan dan demonstrasi tentang pembuatan pestisida nabati berbahan tumbuhan disekitar. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah penyuluhan, pelatihan dan demonstrasi pembuatan pestisida nabati Hasil yang sudah dicapai antara lain pengetahuan dan ketrampilan mitra tentang pembuatan pestisida nabati meningkat dan mampu membuat pestisida nabati secara mandiri.
Pengelolaan Limbah Sayur dari Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik padat (POP) dan Pupuk Organik Cair (POC) Mulyono Mulyono; Nafi Ananda Utama; Tri Hartanto; Dewinta Julia
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 5. Produktifitas dan Daya Saing Industri Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.55.1076

Abstract

Limbah organik rumah tangga yang dihasilkan cukup banyak dan belum dimanfaatkan, Sepuran merupakan salah satu dusun di Desa Glagah Kabupaten Wonosobo yang memiliki jumlah penduduk tahun 2021 sebanyak 2.100 jiwa. Perlu upaya pemanfaataan limbah organik rumah tangga secara tepat agar tidak menimbulkan masalah bagi lingkungan sekitarnya. Penanganan limbah organik rumah tangga yang baik dapat mengurangi dampak lingkungan sekaligus membantu mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan pupuk organik. Oleh karena itu langkah awal yang perlu dilakukan adalah bagaimana mengolah limbah organik rumah tangga untuk menghasilkan pupuk organik padat dan pupuk organik cair meningkatkan keterampilan masyarakat desa glagah dalam mengolah limbah organik rumah tangga yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pupuk bagi tanaman dalam upaya peningkatan ekonomi dan kesehatan masyarakat dalam mengonsumsi sayur.