Mendorong pendidikan yang lebih baik bisa tidak hanya melalui jalur formal atau sekolahan tetapi juga dapat melalui jalur pendidikan non formal. Salah satunya adalah melalui satuan pendidikan non-formal sejenis (PNF). Salah satu satuan PNF ini adalah “Rumah Pintar.” Rumah pintar merupakan “Rumah Pendidikan” untuk masyarakat yang memiliki banyak fungsi. Bagi anak-anak, rumah pintar dapat berfungsi untuk meningkatkan minat baca, mengembangkan potensi kecerdasan dan mengenal teknologi melalui pembelajaran di lima sentra: (1) sentra buku (2) sentra kriya, (3) sentra permainan (4) sentra audio visual, dan (5) sentra computer. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Dusun Wanujoyo Lor, Srimartani, Piyungan Bantul yang berjarak 22 KM dari kampus UMY, dengan mitra Kelompok Jahit Mandiri. Permasalahan yang dihadapi saat ini yaitu masih banyak warga masyarakat yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga yang menganggur di rumah tidak punya pekerjaan, sementara sebagian besar warga di dusun ini mata pencahariannya adalah sebagai tani dan buruh tani serta beberapa berprofesi sebagai tukang batu. Dimana di saat masa pandemi ini penghasilan yang biasa didapat yang hanya pas – pas an saja menjadi berkurang cukup signifikan yang sangat dirasakan oleh warga masyarakat. Sehingga dibutuhkan penambahan keterampilan yang nantinya agar bisa diupayakan untuk bisa menambah penghasilan keluarga. Solusi yang ditawarkan dengan dirintisnya rumah pintar dimana salah satu kegiatannya bisa melakukan pelatihan keterampilan. Metode yang dilakukan yaitu pengadaan alat, pelatihan dan pendampingan. Pelatihan dan pendampingan diawali dari dasar teknik menjahit, pembuatan pola baju hingga menjahit menggunakan mesin jahit elektrik/listrik. Pelatihan dan pendampingan pembuatan baju kemeja, Gamis, celana dan rok. Pelatihan dan pendampingan menggunakan mesin jahit skala produksi, untuk melakukan pelatihan sekaligus dapat digunakan untuk memproduksi produk.