Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PEMANFAATAN LISTRIK TENAGA SURYA SEBAGAI PENERANGAN DI JALAN DESA PEDUKUHAN PLUMBON BANGUNTAPAN Muhammad Abdus Shomad; Zuhri Nurisna
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 2. Kemitraan dalam Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1315.05 KB) | DOI: 10.18196/ppm.32.182

Abstract

Krisis energi dunia dan tingginya harga sumber energi (minyak) di belahan dunia Eropa dan Barat menyebabkan inovasi dalam pemanfaatan energi alternatif yang tidak menimbulkan polusi udara CO2 dan radioaktif (nuclear power). Energi sel surya adalah jawaban tepat dalam menciptakan lingkungan hidup, lingkup perumahan, dan bangunan komersial yang ramah lingkungan dan abadi abadi. Kebutuhan akan energi listrik merupakan kebutuhan yang pokok, di samping kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Energi listrik mutlak dibutuhkan oleh masyarakat untuk menunjang segala aktivitas keseharian.Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan sebuah sumber energi listrik alternatif terbarukan dengan memanfaatkan panel solar cell yang dapat digunakan oleh masyarakat mitra di Pedukuhan Plumbon, Desa Banguntapan, Bantul, khususnya di lokasi Jalan Desa Pedukuhan Plumbon yang selama ini masih minim penerangan dan rawan terjadi tindak kejahatan. Metode yang diterapkan pada kegiatan pengabdian ini ialah menetapkan rencana, baik berupa diagram kerja, sistem, maupun alat. Hasil yang diperoleh adalah tersedianya energi listrik alternatif (solar cell) fasilitas penerangan sehingga dapat memberikan rasa aman kepada warga Pedukuhan Plumbon dan masyarakat lainnya yang setiap saat melintas di jalan desa tersebut.
Peningkatan Jenis Layanan, Diversifikasi Produk, dan Peningkatan Manajerial pada “KELOMPOK JAHIT MANDIRI” di Dusun Wanujoyo Lor Srimartani Piyungan Bantul Sotya Anggoro; Zuhri Nurisna; Meilia Safitri
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 3. Kapasitas Daya Saing UMKM dan BUMDES
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.179 KB) | DOI: 10.18196/ppm.33.193

Abstract

Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Dusun Wanujoyo Lor, Srimartani, Piyungan Bantul yangberjarak 22 KM dari kampus UMY, dengan mitra Kelompok Jahit Mandiri. Pengabdian ini merupakantahun kedua dari pengabdian masyarakat yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya. Permasalahanyang dihadapi saat ini yaitu kelompok jahit mandiri yang anggotanya adalah beberapa ibu-ibu rumahtangga membutuhkan pengembangan usaha untuk meningkatkan penerimaan order dikarenakan padamasa pandemi Covid 19 pesanan produk berupa baju menurun cukup drastis. Sehingga dibutuhkandiversifikasi produk dan juga peningkatan manajerial pengelolaan organisasi. Solusinya pertama adalahpenambahan alat atau mesin jahit dengan skala produksi sehingga bisa digunakan untuk menjahit denganjenis bahan yang lebih beragam. Pengembangan produk baru di tengah masa pandemi covid 19 makasalah satu produk yang dibuat adalah masker kain yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Metode yangdilakukan yaitu pengadaan alat, pelatihan, dan pendampingan. Pelatihan dan pendampinganmenggunakan mesin jahit skala produksi, meningkatkan keterampilan menjahit dan mendesain modelmasker yang nyaman dipakai dan sesuai standar WHO serta pelatihan mengenai pengelolaan UMKM.
PENGUATAN EKONOMI KREATIF MASYARAKAT DI MASA PANDEMI Sotya Anggoro; Zuhri Nurisna; Meilia Safitri
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa( BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.18 KB) | DOI: 10.18196/ppm.44.659

Abstract

Mendorong pendidikan yang lebih baik bisa tidak hanya melalui jalur formal atau sekolahan tetapi juga dapat melalui jalur pendidikan non formal. Salah satunya adalah melalui satuan pendidikan non-formal sejenis (PNF). Salah satu satuan PNF ini adalah “Rumah Pintar.” Rumah pintar merupakan “Rumah Pendidikan” untuk masyarakat yang memiliki banyak fungsi. Bagi anak-anak, rumah pintar dapat berfungsi untuk meningkatkan minat baca, mengembangkan potensi kecerdasan dan mengenal teknologi melalui pembelajaran di lima sentra: (1) sentra buku (2) sentra kriya, (3) sentra permainan (4) sentra audio visual, dan (5) sentra computer. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Dusun Wanujoyo Lor, Srimartani, Piyungan Bantul yang berjarak 22 KM dari kampus UMY, dengan mitra Kelompok Jahit Mandiri. Permasalahan yang dihadapi saat ini yaitu masih banyak warga masyarakat yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga yang menganggur di rumah tidak punya pekerjaan, sementara sebagian besar warga di dusun ini mata pencahariannya adalah sebagai tani dan buruh tani serta beberapa berprofesi sebagai tukang batu. Dimana di saat masa pandemi ini penghasilan yang biasa didapat yang hanya pas – pas an saja menjadi berkurang cukup signifikan yang sangat dirasakan oleh warga masyarakat. Sehingga dibutuhkan penambahan keterampilan yang nantinya agar bisa diupayakan untuk bisa menambah penghasilan keluarga. Solusi yang ditawarkan dengan dirintisnya rumah pintar dimana salah satu kegiatannya bisa melakukan pelatihan keterampilan. Metode yang dilakukan yaitu pengadaan alat, pelatihan dan pendampingan. Pelatihan dan pendampingan diawali dari dasar teknik menjahit, pembuatan pola baju hingga menjahit menggunakan mesin jahit elektrik/listrik. Pelatihan dan pendampingan pembuatan baju kemeja, Gamis, celana dan rok. Pelatihan dan pendampingan menggunakan mesin jahit skala produksi, untuk melakukan pelatihan sekaligus dapat digunakan untuk memproduksi produk.
Analisis Sistem Kelistrikan Body pada Sepeda Motor Suzuki Nex-FI Sotya Anggoro; Zuhri Nurisna; Meilia Safitri; Andhika Wira Pratama
Quantum Teknika : Jurnal Teknik Mesin Terapan Vol 2, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jqt.v2i2.10693

Abstract

A motorcycle has an electrical system that functions to make the vehicle operate and provide comfort and safety while driving. Generally, the electrical system on a motorcycle can be divided into three parts: the filling system, the lighting system, and the ignition system. In this study, an analysis was carried out on the body's electrical system, which has more functions in the lighting system. Examining the body's electrical system is carried out by checking the voltage, resistance, and current flowing in each electrical component. The results of these measurements are adjusted to the standard component specifications in the manual. Based on the results of the component inspection, it can be concluded that the inspection of the body's electrical system includes headlights, city lights, rear lights, turn signals, and horns on Nex-FI motorbikes after 5 years of operation in normal conditions according to standards and functions according to their respective roles.
Mekanisasi Proses Packaging Pada Kelompok Usaha Makanan Bahagia di Dusun Wanujoyo Lor Sotya Anggoro; Zuhri Nurisna; Meilia Safitri; Ririn Sotyarini
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa (BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.54.963

Abstract

Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Dusun Wanujoyo Lor, Srimartani, Piyungan Bantul dengan mitra kelompok Usaha Makanan Bahagia. Permasalahan yang dihadapi kelompok Usaha Makanan Bahagia yang pertama adalah proses pengemasan makanan yang masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan distaples atau dengan menggunakan lilin untuk menutup kemasan plastik, dimana cara ini tidak tahan lama sehingga membuat makanan cepat rusak dan tidak renyah lagi serta tidak ada standar kesamaan dengan kualitas pengemasannya. Selain itu, kelompok usaha makanan bahagia ini tidak mengetahui material peralatan untuk proses pengolahan makanan yang memenuhi standar kesehatan makanan atau yang disebut dengan material food grade. Solusi yang dilakukan adalah mekanisasi pada packaging produk makanan, dengan menggunakan alat packaging yang memenuhi standar maka diharapkan produk makanan seperti peyek, keripik bayam dan lainnya akan lebih awet dan tahan lama serta memiliki standar kulitas pengemasannya lebih seragam. Selanjutnya dengan mengadakan penyuluhan tentan material yang aman untuk pengolahan makanan serta pelatihan mengenai proses pengolahan makanan yang sesuai dengan standar kesehatan. Metode yang dilakukan yaitu pengadaan alat, pelatihan dan pendampingan. Pelatihan dan pendampingan diawali dengan memberikan pelatihan cara pemrosesan packaging yang baik dan higienis serta tentang cara penggunaan alat packaging. Kedua, melakukan penyuluhan mengenai pentingnya menggunakan material yang memenuhi standar kesehatan atau menggunakan material food grade. Kegiatan ini terlaksana dengan baik dan disambut antusias oleh kelompok usaha makanan bahagia
Penerapan Alat Penyangga Elektrik sebagai Alat Bantu Perbaikan dan Pengelasan Pada Sepeda Motor Sotya Anggoro; Zuhri Nurisna; Meilia Safitri
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa (BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.54.973

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan di Desa Palur Wetan yang terletak di Kelurahan Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Mitra dari program pengabdian ini adalah kelompok usaha beberapa bengkal las dengan nama Anugerah Las. Permasalahan yang dialami Kelompok usaha Anugerah Las ini apabila ada pelanggan yang melakukan perbaikan sepeda motor dengan jenis Motor Sport / Motor Gede (Moge) sangat kesulitan untuk melakukan perbaikan karena motor tidak dapat dikondisikan pada posisi tegak, sehingga digunakan alat bantu berupa papan kayu, besi balok dan terkadang disenderkan pada tembok, tentu saja hal ini memerlukan waktu persiapan yang cukup lama sehingga membuat waktu perbaikan juga semakin lama dan juga kurang safety atau keselamatan kerjanya rendah karena kemungkinan sepeda motor roboh sangat besar. Solusi yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan mitra tersebut dibuat sebuah alat penyangga sepeda motor sehingga sepeda motor sport/Moge dapat berdiri tegak dengan stabil. Alat penyangga yang ditawarkan merupakan sebuah alat penyangga sepeda motor yang dapat dioperasikan secara elektrik menggunakan motor listrik (dinamo). Dimana alat ini sangat mudah dioperasikan oleh satu orang tanpa membahayakan orang lain dan Sepeda Motor pada saat proses pemasangannya. Metode yang dilakukan yaitu pengadaan alat, pelatihan dan pendampingan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah berhasil dilaksanakan dengan sukses. Mitra program pengabdian sangat terbantu dengan adanya alat penyangga elektrik yang telah dibuat
Penerapan Teknologi Tepat Guna Mesin Resistance Seam Welding pada Workshop Bengkel Las Zuhri Nurisna; Sotya Anggoro
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa (BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.54.975

Abstract

Pengabdian masyarakat ini merupakan program penerapan teknologi tepat guna pada mitra pengabdian CV Putra Fajar yang bertujuan untuk pengembangan unit usaha bengkel las dan workshop engineering yang bergerak di bidang pembuatan peralatan rumah sakit, terletak di Desa Donuhudan, Boyolali. Permasalahan yang dihadapi saat ini oleh mitra pengabdian yang bergerak pada bidang jasa pembuatan alat-alat rumah sakit, dimana proses pengelasannya masih menggunakan las SMAW dan las GTAW, sehingga hasil dari pengelasan produk jasa masih terdapat banyak cacat lasan yang dihasilkan dan proses produksinya kurang efisien. Cacat pengelasan ini sering muncul pada pengelasan pada plat yang tipis, terlebih lagi pengelasan dilakukan secara penuh atau kontinu. Solusi yang telah diberikan yaitu melakukan pembuatan dan pemberian hibah mesin Seam Welding dengan spesikasi input energi yang kecil sehingga dapat digunakan oleh Industri Kecil Menengah. Aplikasi Seam Welding masih sangatlah minim, hanya sebatas skala industri besar saja. Metode yang dilakukan yaitu menggunakan trafo las dengan input listrik 1 phase dan output 5 kVA, sehingga dapat digunakan pada Industri Kecil Menengah yang sebagian besar menggunakan listrik 1 phase. Mesin Seam Welding ini dirancang untuk dapat diatur output voltase dan ampere sesuai dengan kebutuhan. Putaran roda elektroda digerakkan menggunakan motor penggerak dengan pengaturan rpm putaran
Pengembangan Keterampilan Las GMAW Pada Usaha Bengkel Las Zuhri Nurisna; Sotya Anggoro; Moch Chamim
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa (BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.54.976

Abstract

Pengabdian masyarakat ini merupakan program pengembangan keterampilan pada kelompok usaha Hammad Jaya Steel yang bertujuan untuk pengembangan unit usaha bengkel las yang terletak di Desa Randusari, Mojolaban, Sukoharjo. Permasalahan yang dihadapi saat ini oleh kelompok usaha bengkel las yang bergerak pada jasa pembuatan produk kanopi, pagar maupun pintu yang terbuat dari baja maupun stainless yaitu pada pengelasan material baja berbahan tipis sering terjadi cacat pengelasan. Cacat pengelasan yang sering terjadi yaitu material sering berlubang karena inputan panas las yang terlalu tinggi. Salah satu penyebab cacat las ini yaitu penggunaan mesin las yang kurang tepat. Saat ini bengkel las mitra pengabdian melakukan pengelasan dengan munggunakan las listrik SMAW. Solusinya yaitu pelatihan teknik pengelasan plat baja tipis yang baik dan benar perlu diberikan kepada kelompok usaha bengkel las tersebut. Penambahan mesin las dengan metode Gas Metal Arc Welding (GMAW) juga diberikan kepada kelompok usaha ini untuk pengembangan keterampilan dalam pengelasan matrial baja khususnya plat baja tipis. Dengan bertambahnya keterampilan dalam penggunaan berbagai mesin las ini maka semua jenis pekerjaan pengelasan material baik baja maupun stainless dapat dikerjakan sehingga meningkatkan pendapatan. Pelatihan dan pendampingan untuk mengelola organisasi kelompok usaha bengkel las tersebut juga telah dapat mengembangkan bisnis usaha dan meningkatkan daya saing
PELATIHAN PEMBUATAN FILLER METAL ALUMINIUM UNTUK PENGELASAN ASETILIN PADA KELOMPOK BENGKEL LAS Zuhri Nurisna; Sotya Anggoro; M Abdus Shomad; Moch Chamim
MONSU'ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/tano.v6i1.1468

Abstract

Pengabdian masyarakat ini dilakukan pada kelompok usaha “Anugerah Las” yang bertujuan untuk pengembangan unit usaha bengkel las yang terletak di Desa Palur, Mojolaban, Sukoharjo. Permasalahan yang saat ini dihadapi oleh kelompok usaha jasa pengelasan aluminium yaitu dalam suatu proses pengelasan menggunakan las asetilin membutuhkan bahan tambah pengelasan (filler metal). Bahan yang sering digunakan untuk membuat filler metal yaitu dari sepatu rem bekas, blok mesin atau piston bekas, sehingga filler metal yang digunakan tidak bisa sama kualitasnya karena bahan yang digunakan tidak selalu sama. Masalah yang muncul ini sebenarnya terdapat solusinya tetapi belum dapat teratasi karena minimnya pengetahuan juru las. Solusi yang diberikan yaitu memberikan pelatihan teknik pembuatan filler metal yang berkualitas dan sudah teruji melalui penelitian yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, bahan filler metal yang berkualitas untuk dijadikan sebagai bahan tambah las yaitu menggunakan limbah piston bus. Limbah piston bus memiliki komposisi kimia yang lebih baik dibandingkan bahan limbah aluminium yang lainnya, serta limbah piston bus tersedia melimpah di pasaran. Pelatihan pengelasan las asetilin memberikan dampak yang signifikan dengan adanya peningkatan kualitas hasil las yang dihasilkan. Hasil akhir dari program pengabdian ini dapat meningkatkan penghasilan bagi pengusaha las dan usaha menjadi lebih kompetitif dalam bersaing dengan jenis usaha serupa yang lainnya.
MANUFACTURING SEMI AUTOMATIC HAKSAW: RANCANG BANGUN MESIN GERGAJI BESI SEMI OTOMATIS Zuhri Nurisna
Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 (2023): JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING
Publisher : Program Studi Teknik Mesin PSDKU Polinema Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jmeeg.v2i1.1845

Abstract

Hacksaw is a saw that is used to cut metal objects such as iron. Hacksaws are still widely used for metal cutting processes because they have the advantage of not generating excessive heat during the cutting process which can affect the metal structure. Behind these advantages, cutting metal using a hacksaw manually is less efficient in time and the cutting results are less neat. The solution to this problem is to make a hacksaw with an electric motor drive. The design of this automatic hacksaw machine uses a drive in the form of an electric motor with a capacity of 0.5 HP. The output from the rotation of the electric motor is forwarded using pulleys and gears with a ratio of 12:1, and is continued using a slider to move the hacksaw blade back and forth. Reduction of rotation is intended to increase the cutting torque. The design of this hacksaw machine also adds a feature in the form of an automatic switch to stop the movement when the cut is complete. Based on the test results of the automatic hacksaw machine used for cutting carbon steel, the cutting capacity is 2.4 cm2/minute and the electric motor power calculation has a power capacity of 2.5 W/cm2. The results of cutting the material are also straight and neat without causing heat during the material cutting process.