Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

HUBUNGAN FAKTOR PENYEBAB DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS MELUR Widya Juliarti
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 8, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.889 KB) | DOI: 10.33846/%x

Abstract

Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah dalam sirkulasi darah sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan. Ibu hamil dianggap anemia, jika kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl. Menurut data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tahun 2015, kejadian anemia di Puskesmas Melur mencapai 39,7%. Dari survei awal terhadap 10 ibu hamil di Puskesmas Melur didapatkan hasil 7 orang responden mengatakan tidak tahu tentang anemia dan mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan hemoglobin dan dilihat dari umur 6 ibu hamil berisiko mengalami anemia, dari 7 orang ibu hamil TM III yang melakukan anc 4x hanya 2 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor penyebab dengan kejadian anemia di Puskesmas Melur Tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah Analitik dengan Design Cross Sectional. Sampel sebanyak 49 orang ibu hamil dengan teknik Sampling Jenuh. Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner. Teknik analisis data analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik yaitu Chai Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan kunjungan ANC (Pemeriksaan Kehamilan) berhubungan dengan kejadian anemia di Puskesmas Melur Tahun 2015. Dengan p value masing-masing yaitu 0,001 dan 0,001. Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan ibu hamil dan kunjungan ANC dengan dengan kejadian anemia di Puskesmas Melur tahun 2015. Dengan demikian diharapkan pada pihak Puskesmas Melur untuk terus meningkatkan pememberian informasi kepada ibu hamil tentang anemia selama kehamilan dengan melakukan penyuluhan ataupun pembagian brosur tentang anemia dalam kehamilan. Kata Kunci : Kejadian Anemia, Faktor Penyebab, Puskesmas Melur
Midwifery Care Baby In Diaper Rash in Pekanbaru Ernita BPM 2019: Midwifery Care Baby In Diaper Rash in Pekanbaru Ernita BPM 2019 Widya Juliarti
Journal of Midwifery and Nursing Vol. 2 No. 1 (2020): Health Science
Publisher : Institute Of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.543 KB)

Abstract

Diaper rash is a redness on baby's skin due to skin contact with a continuous diaper. About 50% of infants in diapers never experienced it. The purpose of this case study is to provide midwifery care in infants with diaper rash comprehensive and sustainable approach to obstetric management and documentation. Type of case study is descriptive. The case studies carried out in BPM Ernita in infants with diaper rash on July 1 to 8, 2019. The technique of collecting data through interviews, observation, and physical examination. Midwifery care in infants with diaper rash is done on an ongoing basis to monitor the patient's condition. Implementation of midwifery care do include fulfillment, personal hygiene baby. The results of the care that has been done four times the study of midwifery care, the baby's condition is good, rash wound is completely healed. Conclusion midwifery care using a midwifery management and documentation approach can address the problem and prevent sustainability. Implementation of midwifery care in infants with diaper rash is not a gap between theory and practice. Suggestions for BPM is expected after putting up the posters, people familiar with the symptoms of diaper rash in babies who wear diapers.
Analysis of Therapeutic Communication of Delima Midwives in Antenatal Care Services in Pekanbaru City Kiki Megasari; Widya Juliarti
Journal of Midwifery and Nursing Vol. 3 No. 1 (2021): Health Science
Publisher : Institute Of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The number of MMR in Indonesia is high among ASEAN countries, one of the causes is the low level of health services obtained during pregnancy. This condition can be prevented by regular and focused ANC by midwives who are skilled at therapeutic communication so that the visit of K1-K4 pregnant women can be realized. Pekanbaru has a coverage of K4 pregnant women visits that are still below the target, lower than K4 coverage in several other districts in Riau Province, one of the causes is due to the lack of maximal therapeutic communication for midwives in providing midwifery care. The purpose of this study was to determine how the stages of Therapeutic Communication of Midwives Delima in Antenatal Care services in Pekanbaru City. This study uses a qualitative approach, observation techniques, in-depth interviews, literature and documentation. The data collection technique was purposive, the informants were 4 midwives, 4 pregnant women patients in 4 clinics in the city of Pekanbaru. This research approach uses the phenomenological method with constructivism paradigm and symbolic interactionism theory. The results showed that the therapeutic communication performed by the midwife was not in accordance with the recommended therapeutic communication phases so that the benefits of the care were not maximized.
PELAKSANAAN PIJAT OKSITOSIN PADA IBU POST PARTUM DI BPM DINCE SYAFRINA, SST PEKANBARU TAHUN 2017 Een Husanah; Widya Juliarti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 2 No 3 (2019): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.936 KB) | DOI: 10.36341/jpm.v2i3.820

Abstract

Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima-keenam dan merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan. Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidak lancaran produksi ASI, mengurangi engorgement dan mengurangi sumbatan ASI. Oksitosin adalah yang dapat menenangkan ibu, sehingga ASI pun otomatis keluar. Bidan, suami atau anggota keluarga adalah orang yang dapat membantu ibu dalam memberikan terapi pijat oksitosin. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pada ibu,suami beserta anggota keluarga dalam membantu memperbanyak produksi dan pengeluaran ASI sehingga bayi mendapat ASI yang cukup. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan demonstrasi atau praktik pelaksanaan pijat oksitosin. Dari kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan di BPM Dince Safrina pada bulan April 2018 lalu pada 15 orang ibu post partum, dapat terlihat hasil yang bermakna terhadap ibu post partum dalam proses menyusui yaitu meningkatnya pengetahuan dan pemahaman seorang ibu post partum dan keluarga tentang masalah ASI dan solusinya, produksi ASI yang kurang tidak hanya tergantung masalah nutrisi tetapi juga faktor lain seperti psikis dan lingkungan ibu,kemudian ibu dan keluarga mengetahui manfaat pijat oksitosin dan bisa mempraktikannya. Meningkatnya produksi ASI terlihat pada saat pelaksaanaan pijat dan pada saat bayi di susui langsung setelah pelaksanaan pijat. Pijat dilakukan lebih kurang 5 menit dengan 5 kali tindakan atau pijatan pada punggung Ibu. Rata rata produksi ASI ibu post partum yang telah dilakukan pijatan naik 40-50 %, setelah dipompa.
GAMBARAN FAKTOR INDIKASI IBU BERSALIN SECTIO CEASAREA DI RSUD ARIFIN ACHMAD TAHUN 2013 Widya Juliarti; Yuli Ariani
JOMIS (Journal of Midwifery Science) Vol 1 No 2 (2017): JOMIS (Journal Of Midwifery Science)
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.708 KB)

Abstract

Sectio Ceasarea adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram. Persalinan dengan operasi sectio caesarea ditujukan untuk indikasi medis tertentu, yang terbagi atas indikasi untuk ibu dan indikasi untuk bayi. Menurut WHO, tindakan persalinan Sectio Caesarea sekitar 10-15% dari semua proses persalinan di negara berkembang. Di Amerika Serikat perslinan Sectio Ceasarea berkisar pada angka 25-30%, di Indonesia persalinan dengan tindakan sectio cesarea sekitar 15,3 % sampel dari 20.591 ibu yang melahirkan. Di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tahun 2013 kasus sectio ceasarea sebanyak 54,9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai Gambaran Faktor Indikasi Ibu Bersalin dengan Sectio Ceasarea di RSUD Arifin Achmad tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripsi. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang bersalin secara sectio ceasarea di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tahun 2013 sebanyak 845 orang dengan jumlah sampel 151 orang diambil dengan teknik pengambilan sampel systematic random sampling. Pengolahan data dilakukan secara manual dan analisa yang digunakan adalah analisa univariat. Hasil penelitian diperoleh gambaran faktor indikasi ibu bersalin dengan sectio ceasarea sebagian besar tergolong umur berisiko (<20 dan >35 tahun) yaitu 82 orang (54,3%), paritas berisiko (1 dan >3) yaitu 85 orang (56,3%), tidak mempunyai riwayat penyakit yaitu sebanyak 96 orang (63,6%) dan penyulit persalinan yaitu sebanyak 135 orang (89,4%). Faktor indikasi ibu bersalin dengan sectio ceasarea di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tahun 2013 mayoritas adalah faktor umur dan paritas berisiko, tanpa riwayat penyakit dan dengan penyulit persalinan. Kata Kunci: Faktor, Indikasi, Sectio Ceasarea
Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Dengan Berat Lahir Bayi Di BPM Dince Safrina Pekanbaru Een Husanah; Djasmudin Djalal; Widya Juliarti
JOMIS (Journal of Midwifery Science) Vol 3 No 1 (2019): JOMIS (Journal Of Midwifery Science)
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.631 KB)

Abstract

Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru suatu periode pertumbuhan. Kondisi kesehatan dimasa lalu sekaligus keadaan kesehatan ibu saat ini merupakan landasan suatu kehidupan baru.Masa hamil adalah masa dimana seorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam keadaan biasa, disamping untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada dalam kandungannya, status gizi ibu selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang di kandungnya (Puspitasari ddk, 2010). Menurut Depkes RI (2007) ibu hamil harus mengalami kenaikan berat badan sebesar 7-12 kg, Kenaikan berat badan ibu hamil dapat dipakai sebagai indeks untuk menentukan status gizinya, ditandai dengan pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) lebih dari 23,5 cm yang merupakan indikator seorang ibu tidak mengalami Kekurangan Energi Kalori (KEK). Penelitian ini akan dilakukan di BPM Dince Syafrina Pekanbaru yang terletak didaerah Rumbai. Peneltian ini adalah penelitian kuantitatif desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung ke BPM Dince Syafrina. Seluruh populasi dijadikan sampel pada penelitian ini dengan kriteria sebagai berikut : ibu hamil TM II dan primigravida. Alat pengumpulan data yang akan digunakan adalah menggunakan data sekunder yang diperoleh dari data rekam medic. Alat pengumpulan data yang akan digunakan adalah menggunakan data sekunder yang diperoleh dari data rekam medik atau laporan tahunan data ibu bersalin dengan kriteria umur, ibu, kunjungan ANC, buku KIA pasien, pertembahan berat badan dan berat badan bayi baru lahir di BPM Dince Syafrina. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat, uji statistik yang digunakan adalah Chi square (α=0,05). Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara penambahan berat badan ibu selama hamil terhadap berat badan bayi saat lahir, didapatkan nilai p value = 0,0001 dan nilai OR=10,11 (95% CI=3,101-22,968).
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP-ASI DINI DI PUSKESMAS GARUDA TAHUN 2016 Widya Juliarti, Ranti Affriyani
Menara Ilmu Vol 13, No 1 (2019): Vol. XIII No. 1 Januari 2019
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v13i1.1178

Abstract

Provision of complementary feeding (MP-ASI) early is the provision of food ordrink given to infants < 6 months. Based on preliminary studies in Puskesmas GarudaPekanbaru 2016 of 10 mothers with babies aged 0-6 months 7 states that the mother hadgiven complementary foods such as bananas, rice porridge, honey and milk formula. Thepurpose of this study to determine the factors that influence early complementary feeding.This research method is analytical observasional with cross sectional approach. This studywas conducted in March-April in Puskesmas Garuda Pekanbaru. The population in thisresearch is all mothers with babies aged 0-6 months. The sampling technique used wassimple random sampling with a sample of 67 mothers with babies 0-6 months. Analysis ofthe date used univariate and bivariate analysis with chi-square test.From the result of thisstudy indicate the factors that have a significant relationship to the provision of earlybreast milk is the knowledge (p=0,004), occupation (p=0,001) and confidence (p=0,003).While the factors that there is no significant relationship to the provision of early breastmilk are factors support health care workers (p=0,181). The final conclusion is thatknowledge, work, and trust has a significant connection to the provision of complementaryfeeding early, while health support has no significant relationship to the provision ofcomplementary feeding early. It is advisable to increase the role of health workers,particularly section maternal and child health through health promotion to mitivatemothers in exclusive breastfeeding and improve the mother’s knowledge about the righttime to give breast milk and explain the impact of complementary feeding prematureinfants < 6 months.Keywords: Early complementary feeding, Factors
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU YANG MELAKSANAKAN IMD DI BPM KHAIRANI ASNITA TAHUN 2015 Widya Juliarti; Atifa Merlin
Sistem Informasi Vol 7 No 02 (2017): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v7i02.513

Abstract

Exclusive breastfeeding is the only breast milk given to infants without additional other liquids without solid food for six additional 6 months. Breastfed babies have a greater chance of early success exclusive breastfeeding. Based on preliminary studies in December 2015 in BPM Khairani Asnita, in the know of 20 people who gave birth to entirely successfully perform IMD but only 3-5 people who exclusively breastfed rest melanjutlan with formula. The purpose of this study to determine the factors associated with exclusive breastfeeding in mothers who carry BPM Khairani Asnita IMD in Riau Province in 2015. This type of research is analytic survey with cross sectional study design. The population is mothers delivered in BPM Khairani Asnita and do IMD with babies aged 16-12 months amounted to 60 m people. The sampling technique used is total sampling. Bivariate data analysis with test of chi-square test. Based on the results of the univariate analysis showed that the majority of mothers breastfeed as much as 56.7% exclusive. The results of the bivariate analysis pvalue values obtained for each variable with α 0.05 is for attitude p = 0.000, husband support the value of p = 0.004, p = success IMD 0,007, maternal age the value of p = 0.031. The conclusion of this study that the attitude of the mother, husband support, the success of IMD and the mother's age is a factor that affects exclusively breastfeeding mothers do IMD in BPM Khairani Asnita Year 2015. It is expected the next BPM Khairani Asnita able to reassure patients who visit or maternity there for can give only breast milk until the child is 6 months old, as well as explaining the benefits of exclusive breastfeeding for babies and mothers.
Hubungan Senam Hamil Terhadap Nyeri Punggung pada Trimester III di BPM Dince Safrina, SST Pekanbaru Tahun 2017 Widya Juliarti
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 7 No 2 (2018): Al-Insyirah Midwifery: Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.881 KB)

Abstract

ABSTRACT Pregnancy exercise is one way to strengthen the core stability of the body that will help maintain spinal health, improve balance and stability of the individual and minimize the risk of spinal trauma or falls during pregnancy and relieve back pain complaints. The purpose of this study was to see the relationship of pregnancy gymnastics to back pain in third trimester at BPM Dince Safrina, SST Pekanbaru Year 2017. This research type is analytic with cross sectional design. The population of this study is the third trimester pregnant women who visited in BPM Dince Safrina, SST Pekanbaru period January-March Year 2017 which amounted to 24 people. The sampling technique is saturated sampling. Data analysis used is univarite and bivariate analysis. Results of research conducted in April 2017 on 24 pregnant women TM III is obtained P value 0.038 <α (0,05) Odds Ratio (OR) = 10.000 (1,444-69,262). It can be concluded that there is a significant relationship between pregnancy gymnastics with back pain in third trimester pregnant women in BPM Dince Safrina, SST Year 2017 and TM III pregnant women who did not do pregnancy exercise risk 10 times experiencing back pain pregnancy dalm. It is advisable to pregnant women to be able to routinely perform pregnancy exercises as an effort to reduce back pain during pregnancy Keywords: pregnancy exercise, low back pain
ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DENGAN GIZI KURANG DI PMB ERNITA, AMD. KEB, KOTA PEKANBARU TAHUN 2021 Sri Wahyuni; Widya Juliarti
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Kebidanan Terkini
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.093 KB) | DOI: 10.25311/jkt/Vol1.Iss2.571

Abstract

Kekurangan maupun kelebihan asupan zat gizi mempengaruhi status gizi pada balita dan status kesehatannya. Gizi kurang merupakan suatu kondisi berat badan menurut umur (BB/U) tidak sesuai dengan usia seharusnya. Hasil survey yang dilaksanakan di PMB Ernita pada bulan november-januari terdapat 10-15 balita yang BB tidak sesuai dengan Umur dan dengan pertumbuhan yang lambat. Faktor penyebab gizi kurang yaitu sikap ibu tehadap makanan, sanitasi lingkungan, pola asuh makan terhadap gizi kurang, penyakit infeksi terhadap gizi kurang, makanan yang tidak mencukupi, pengeluaran gizi dari dalam tubuh, kebutuhan gizi yang meningkat pada kondisi tertentu, penyerapan makanan dalam system pencernaan yang mengalami gangguan, gangguan penggunaan gizi setelah diserap. Tujuan  asuhan  ini adalah memberikan asuhan  pada balita usia 1-5 tahun dengan gizi kurang di PMB Ernita, Amd. Keb Kota Pekanbaru Tahun 2021. Asuhan ini diberikan pada balita usia 1,3 tahun dengan gizi kurang dan kurang nafsu makan. Asuhan  dilakukan 3 kali kunjungan rumah. Dari asuhan diperoleh hasil belum ada penambahan berat badan namun sudah ada perubahan nafsu makan pada anak. Kesimpulan kondisi nafsu makan anak sudah meningkat, walaupun BB belum ada penambahan. Diharapkan kepada penyedia layanan untuk meningkatkan pelayanan pada balita selalu memantau pertumbuhan dan perkembangan terutama penambahan BB anak agar terhindar dari gizi kurang. Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Balita, Gizi Kurang